Pembentukan kewaliasuhan sebagai wakil orang tua bagi peserta didik di kalangan pesantren memiliki peran cukup signifikan dan relevan, utamanya dalam mengatasi problematika bullying santri. Sedangkan penerapan komunikasi persuasif sebagai upaya wali asuh merupakan strategi komunikasi efektif dan efisien menghadapi anak asuh generasi zaman now. Bagaimana upaya wali asuh pada peserta asuh mengatasi bullying di pesantren Nurul Jadid paiton Probolinggo?. Melalui Penelitian lapangan dengan analisis deskriptif kualitatif, dan pengumpulan melalui triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya mengatasi bullying santri, wali asuh merealisasikan komunikasi persuasif pada anak asuh secara efektif dan dinamis, melalui beberapa program kegiatan, meliputi; 1) Kordinasi dan sharing rutin mingguan, 2) One on one tatap muka antara anak asuh dengan wali asuh, 3) Tausiyah pengasuh sebagai penguatan spiritualitas dan 4) Adanya reward dan punisment.
Copyrights © 2019