Discharge planning merupakan proses mempersiapkan pasien agar bisa berpindah dari rumah sakit ke rumah dengan aman yang dilakukan oleh tim interdisiplin rumah sakit. Discharge planning yang kurang optimal akan meningkatkan angka rawatan ulang pasien Asesmen kompetensi bermanfaat untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien, meningkatkan efektifitas biaya pelatihan, mengurangi masalah penampilan kinerja, dan mempertahankan kepuasan pelanggan.. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan implementasi asesmen kompetensi dengan pelaksanaan discharge planning. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap RS di Jakarta Barat dan dokumen discharge planning masing-masing sebanyak 121. Cara pengambilan data menggunakan simple random sampling dan proportional sampling. Instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner Asesmen kompetensi untuk perawat dan panduan observasi dokumen untuk dokumen discharge planning. Analisis data menggunakan korelasi rank spearman. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan implementasi asesmen kompetensi dengan pelaksanaan discharge planning (p =0,001). Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya asesmen kompetensi yang memuat discharge planning sebagai upaya meningkatkan pelaksanaan asuhan keperawatan khususnya discharge planning.
Copyrights © 2016