Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan
Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K

PEMBERIAN PUPUK MOL DAUN GAMAL (Gilicida Sepium) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BAYAM PUTIH (Amaranthus Tricolor,L) DI KELURAHAN GIRIMULYO KABUPATEN NABIRE

Masniar Masniar (Program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire)



Article Info

Publish Date
01 Aug 2016

Abstract

Pupuk buatan pabrik yang beredar dipasaran, kadang-kadang persediaan daridistributor mengalami kelangkaan, harganya mahal dan dipengecer harganya melambungsehingga konsumen atau petani mengalami kesulitan dalam membeli pupuk maka perludisiasati dengan pemberian pupuk organik cair atau di sebut “POC” dalam bentukMikroorganisme Lokal (MOL). penggunaan pupuk Mol masih kurangpopuler/dipergunakan dikalangan petani karena memerlukan waktu untuk membuatpupuk mol tersebut dan dianggap kurang praktis, namun sebenarnya pupuk mol sangatbermanfaat untuk kesuburan tanah,untuk memelihara unsur hara dalam tanah sertaramah lingkungan karena terbuat dari bahan-bahan organik. percobaan dengan pola dasarrancangan acak kelompok dimana terjadi dari 4 perlakuan diulang sebanayak 3 kalisehingga diperoleh 12 satuan percobaanModel linear rancangan acak Lengkap (RAL) dengan banyaknya kelompok dan perlakuanadalah:1). M0 : Kontrol (Tanpa perlakuan). 2). M1 : Perlakuan dengan POC MOL 10 ml +1 liter air. 3).M2 : Perlakuan dengan POC MOL 20 ml + 1 liter air. 4). M3 :Perlakuandengan POC MOL 30 ml + 1 liter air. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkanbahwa:1. pemberian pupuk MOL dengan pertumbuhannya untuk tinggi tanaman bayamdari pada perlakuan M3=30 ml + 1 liter air adalah yang paling optimal. 2. SedangkanM2=20 ml + 1 liter air adalah yang paling optimal pada Jumlah daun tanaman bayam danberat tanaman bayam dari pada perlakuan yang lainnya.

Copyrights © 2016