cover
Contact Name
• Ishak Ryan, SP. M.Si
Contact Email
iryan75papua@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfapertanak@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. nabire,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan
ISSN : 25408887     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 109 Documents
Strategi Nafkah Rumah Tangga Petani (RTP) Transmigrasi di Kampung Bumi Raya dan Kampung Wadio Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire Hans F Liborang
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.374 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi nafkah Rumah TanggaPetani (RTP) Transmigrasi di Kampung Bumi Raya dan Kampung Wadio DistrikNabire Barat, Kabupaten Nabire. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatankualitatif dengan jenis penelitian adalah deskriptif. Data yang digunakan dalampenelitian ini adalah data Primer dan data Sekunder dengan lokasi penelitian adalahKampung Bumi Raya dan Kampung Wadio, dilakukan selama bulan Juni sampaidengan September tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metodewawancara, pengamatan, dan analisis dokumen (prinsip triangulasi).Hasil penelitian di kedua kampung ini menunjukkan bahwa strategi nafkahRumah Tangga Petani di kedua kampung ini sama yaitu : Rekayasa sumber nafkahpertanian dengan cara intensifikasi pertanian. Strategi nafkah rumah tangga petanidikedua Kampung ini pengaruhi oleh umur dan generasi petani transmigrasi. GenerasiI yang merupakan petani transmigasi lebih memilih rekayasa sumber nafkah pertaniandengan budidaya tanaman padi dengan tetap pada sektor on farm, sedangkan generasiII adalah anak petani transmigrasi strategi nafkahnya adalah Nafkah Serabutan danPola Nafkah Ganda dengan beralih lebih memilih sektor non farm. Alasan petanitransmigrasi generasi I untuk tetap dengan budidaya tanaman padi karena untukpetani yang menanam padi mendapat bantuan pemerintah berupa bibit. Namundemikian, dari hasil wawancara dengan petani transmigrasi dan non transmigrasi dikedua kampung ini menunjukkan bahwa tingkat pendapatan yang diperoleh rumahtangga petani sayuran masih lebih tinggi dari pendapatan rumah tangga petanitransmigrasi dengan budidaya padi. Pendapatan rumah tangga petani transmigrasidengan budidaya padi rata-rata berkisar antara Rp.4.000.000 – Rp.6.000.000 perbulan,sedangkan pendapatan rumah tangga petani sayuran yang rata-rata non petanitransmigrasi pendapatannya perbulan rata-rata sebesar Rp.11.000.000 – Rp.15.000.000,dengan strategi nafkahnya adalah rekayasa sumber nafkah pertanian. Hasil daripenelitian ini juga menunjukkan bahwa generasi II kurang berminat untuk memilihsektor on farm karena tingkat pendidikan dan juga akses untuk memilih pola nafkahganda cukup banyak.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAGING BEKICOT DALAM PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING PERIODE STARTER Mery Christiana Simanjuntak
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.418 KB)

Abstract

Perhatian Pakan merupakan sarana produksi yang penting dalam usaha peternakanbroiler/ ayam pedaging dan menduduki hampir 80 % dari total biaya produksi. Hampirsemua produk pakan komersial yang ada di Nabire didatangkan dari luar (Jawa).Jauhnya produsen pakan dan konsumen (di Nabire) mengakibatkan rentang waktuantara produksi dan penggunaan pakan menjadi sangat lama. Hal ini mempengaruhikualitas pakan komersial tersebut baik kualitas fisik maupun gizinya terutama proteinyang mudah rusak karena faktor penanganan dan lamanya penyimpanan mulai dariproduksi, pengiriman, pergudangan hingga penggunaan oleh konsumen/peternak.Untuk mengembalikan kualitas gizinya maka dilakukan penelitian denganmemberikan tepung daging bekicot sebagai suplementasi protein pada pakan/ransumkomersial ayam pedaging.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagailevel tepung daging bekicot terhadap performan produksi ayam pedaging periodestarter.Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu menggunakan Rancangan AcakLengkap dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 4 kali, denganjumlah ayam setiap satuan percobaan sebanyak 3 ekor. Perlakuan yang diberikanpemberian tepung daging bekicot dalam pakan dimana P0 (tanpa pemberian tepungdaging bekicot), P1 (dengan tepung daging bekicot 1 %), P2 (dengan tepung dagingbekicot 2%) dan P3 (dengan tepung daging bekicot 3 %). Vareabel yang diamati meliputikonsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum.Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tepung daging bekicot tidakberpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap performans produksi baik terhadap konsumsiransum, pertambahan bobot badan maupun konversi ransum.
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI JENIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI ( Brasica juncea.L) DIKAMPUNG TOPO DISTRIK UWAPA KABUPATEN NABIRE Ishak Ryan
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.481 KB)

Abstract

Perhatian masyarakat terhadap soal pertanian dan lingkungan beberapa tahunterakhir ini menjadi meningkat. Keadaan ini disebabkan karena semakindirasakannya dampak negatif penggunaan bahan-bahan kimia. Jika dibandingkandengan dampak positifnya bagi peningkatan produktivitas tanaman pertanianpengaruh bahan kimia tersebut tidak sebanding. Bahan-bahan kimia yang selaludigunakan untuk alasan produktivitas dan ekonomi ternyata saat ini lebih banyakmenimbulkan dampak negatif baik bagi kehidupan manusia dan lingkungansekitarnya. Pertanian organik merupakan bagian dari pertanian alami yang dalampelaksanaannya berusaha menghindarkan penggunaan bahan kimia dan pupuk yangbersifat meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi lingkunganyang sehat. Selain itu, juga untuk menghasilkan produksi tanaman yang berkelanjutandengan cara memperbaiki kesuburan tanah melalui penggunaan sumber alami sepertimendaur limbah pertanian. Dengan demikian setidaknya penggunaan pupuk organiccair (POC) dari kotoran hewan data membantu ketersediaan pupuk yang sangatdibutuhkan petani dan mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik.Dalam percobaan atau penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAK) dengan 4 perlakuan. Masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan, sehinggadiperoleh 12 satuan percobaan. Adapun perlakuan dalam percobaan ini adalah sebagaiberikut :1). Perlakuan I, yaitu tanpa pupuk organic cair (Kontrol) (KO). 2). PerlakuanII, yaitu POC Asal Kotoran ayam. (KA), 3). Perlakuan III, yaitu POC Asal KotoranKambing (KK), 4).Perlakuan IV, yaitu POC Asal Kotoran Sapi (KS). Penggunaan POCkandang yang dicobakan pada tanaman sawi, pupuk Organik cair kandang kambinglebih baik pengaruhnya dibandingkan dengan pupuk kandang yang lainnya (KotoranSapi dan kotoran Ayam).
ANALISIS TATANIAGA BERAS DI KAMPUNG BUMI MULIA DISTRIK WANGGAR KABUPATEN NABIRE Marloza Roy
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.986 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran tataniaga, mengetahui fungsi-fungsitataniaga, menganalisis margin tataniaga, farmer’s share, rasio keuntungan dan biaya, sertaefisiensi tataniaga beras. Saluran tataniaga beras di Kampung Bumi Mulia terdiri dari empatsaluran tataniaga yaitu : saluran I : Petani → Konsumen; saluran II : Petani → Pedagang Pengecer→ Konsumen; saluran III : Petani → Pedagang Pengumpul → Konsumen; saluran IV : Petani →Pedagang Pengumpul → Pedagang Pengecer → Konsumen.Margin tataniaga pada saluran tataniaga II diperoleh pedagang pengecer Rp 2.150 /kg beras,saluran tataniaga III diperoleh pedagang pengumpul Rp 1.500 /kg beras, dan pada saluran tataniagaIV untuk pedagang pengumpul Rp 1.000 /kg beras dan untuk pedagang pengecer Rp 1.500 /kg beras.Pada saluran tataniaga I petani memperoleh keuntungan terbesar yaitu Rp 5.208,83 /kg beras,dengan rasio keuntungan dan biaya 4,52 dan farmer’s Share yang diterima sebesar 100 persendengan harga beras pada konsumen Rp 9.000 /kg beras.Nilai efisiensi tataniaga (EP) yang paling kecil terdapat pada saluran tataniaga I dengan nilaiEp 12,77 %, kemudian saluran tataniaga II dengan nilai Ep 15,19 % menyusul saluran tataniaga IIIdengan nilai Ep 16,64 % dan saluran tataniaga IV dengan nilai Ep 17,86 %. Oleh karena nilai Epdisetiap saluran tataniaga lebih kecil dari 50 %, maka tataniaga beras di Kampung Bumi Muliadinyatakan sudah efisien.
PEMBERIAN PUPUK MOL DAUN GAMAL (Gilicida Sepium) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BAYAM PUTIH (Amaranthus Tricolor,L) DI KELURAHAN GIRIMULYO KABUPATEN NABIRE Masniar Masniar
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.043 KB)

Abstract

Pupuk buatan pabrik yang beredar dipasaran, kadang-kadang persediaan daridistributor mengalami kelangkaan, harganya mahal dan dipengecer harganya melambungsehingga konsumen atau petani mengalami kesulitan dalam membeli pupuk maka perludisiasati dengan pemberian pupuk organik cair atau di sebut “POC” dalam bentukMikroorganisme Lokal (MOL). penggunaan pupuk Mol masih kurangpopuler/dipergunakan dikalangan petani karena memerlukan waktu untuk membuatpupuk mol tersebut dan dianggap kurang praktis, namun sebenarnya pupuk mol sangatbermanfaat untuk kesuburan tanah,untuk memelihara unsur hara dalam tanah sertaramah lingkungan karena terbuat dari bahan-bahan organik. percobaan dengan pola dasarrancangan acak kelompok dimana terjadi dari 4 perlakuan diulang sebanayak 3 kalisehingga diperoleh 12 satuan percobaanModel linear rancangan acak Lengkap (RAL) dengan banyaknya kelompok dan perlakuanadalah:1). M0 : Kontrol (Tanpa perlakuan). 2). M1 : Perlakuan dengan POC MOL 10 ml +1 liter air. 3).M2 : Perlakuan dengan POC MOL 20 ml + 1 liter air. 4). M3 :Perlakuandengan POC MOL 30 ml + 1 liter air. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkanbahwa:1. pemberian pupuk MOL dengan pertumbuhannya untuk tinggi tanaman bayamdari pada perlakuan M3=30 ml + 1 liter air adalah yang paling optimal. 2. SedangkanM2=20 ml + 1 liter air adalah yang paling optimal pada Jumlah daun tanaman bayam danberat tanaman bayam dari pada perlakuan yang lainnya.
ANALISIS PENDAPATAN PETANI SEBAGAI KOMODITI UTAMA PETANI DI DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Hans F. Liborang
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fapertanak
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.012 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan petani dan kelayakanusaha petani buah semangka dan buah tomat sebagai komoditi utama petani di Distrik NabireBarat, Kabupaten Nabire. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalampenelitian ini adalah data Primer dan data Sekunder dengan lokasi penelitian adalah Distrik NabireBarat, dilakukan dari bulan Agustus sampai dengan bulan September tahun 2018. Metodepengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cluster random sampling.Hasil penelitian yang dilakukan pada 95 responden di Distrik Nabire Barat menunjukkanbahwa pendapatan petani buah semangka lebih besar dari pada petani buah tomat. Rata-ratapendapatan petani buah semangka adalah sebesar Rp.14.701.340/ha, sedangkan rata-ratapendapatan petani Tomat sebesar Rp.10.077.667/ha. Tingginya pendapatan petani semangkadisebabkan karena harga buah semangka berdasarkan ukuran buah. Harga buah semangkaditingkat petani untuk ukuran kecil dijual dengan harga Rp.15.000/buah, ukuran sedangRp.25.000/buah, sedangkan untuk ukuran besar dijual dengan harga Rp.60.000/buah. Menurutresponden, harga jual ditingkat pedagang untuk ukuran kecil dapat mencapai Rp.25.000 s/dRp.30.000 per buah, ukuran sedang Rp.40.000 s/d Rp.50.000 per buah, sedangkan untuk ukuranbesar Rp.70.000 s/dRp.85.000 perbuah. Berbeda dengan petani buah tomat yang harga buahdihitung per kg. Harga tomat ditingkat petani adalah sebesar Rp.28.000/kg, sedangkan ditingkatpedagang, harga dapat mencapai Rp.35.000/kg
PERFORMANS AYAM PEDAGING SETELAH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conodeus Lam) MELALUI TETES MULUT UNTUNG UNTUNG
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fapertanak
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.347 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis penambahan minyak buah merahdengan aplikasi tetes mulut yang paling berpengaruh terhadap pertambahan bobot badanayam pedaging. Penelitian ini di desain menggunakan rancangan acak lengkap(RAL) dengan empat perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 5 ( lima )kali sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri atas5 ( lima ) ekor ayam. Perlakuan yang diuji yaitu pemberian berbagai dosisminyak buah merah dengan aplikasi tetes mulut. Dosis yang diberikan adalah 0cc /ekor ( 0 tetes ), 0,05 cc/ekor ( 1 tetes), 0,1 cc /ekor ( 2 tetes), dan 0,15 cc/ekor( 3 tetes).Pemberian minyak buah merah (Pandanus Conodeus Lam) dosis 0,15 cc (3tetes) meningkatkan pertambahan bobot badan paling baik pada minggu ke IIdan IV dan berbeda nyata dengan perlakuan 0,05 cc dan 0,1 cc.Pemberianminyak buah merah dosis 0,15 cc (3 tetes) dapat meningkatkan komsumsi pakanpaling baik selama IV minggu dan berbeda nyata dengan perlakuan 0 cc, 0,05 ccdan 0,1 cc.Pemberian minyak buah merah dosis 0,15 cc (3 tetes) meningkatkanFCR paling baik dan berbeda nyata dengan perlakuan 0,05 cc dan 0,1 cc.
ANALISIS MARGIN PEMASARAN KOMODITI KACANG TANAH (Arachis hypogaea l.) DI KAMPUNG KARADIRI 1 DISTRIK WANGGAR KABUPATEN NABIRE SYUSANTIE SYLFIA SAIRDAMA
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fapertanak
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.048 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran dan margin pemasaran kacangtanah di Kampung Karadiri 1 Distrik Wanggar Kabupaten Nabire.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang saluran pemasarandan margin pemasaran kacang tanah, sebagai bahan masukan untuk pengambilankebijakan oleh pemerintah dalam menyusun dan merumuskan kebijaksanaan dalamprogram peningkatan usahatani serta sebagai bahan informasi bagi peneliti lanjutan danpeneliti lain yang topiknya relevan dengan penulisan ini.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif denganpengambilan sampel secara sengaja (purposive) untuk petani kacang sebanyak 20 petaniresponden dan secara Snowball sampling untuk pedagang yaitu sebanyak 4 orangpedagang pengumpul dan 6 orang pedagang pengecer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua saluran pemasaran kacangtanah di lokasi penelitian yaitu saluran pertama dimana petani langsung menjual kekonsumen,pada saluran ini tidak ada margin pemasaran karena tidak melibatkan lembagapemasaran. Saluran pemasaran ke dua dari petani kacang tanah dijual ke pedagangpengumpul dan pedagang pengumpul menjual ke konsumen akhir. Pada saluran keduamelibatkan lembaga pemasaran yaitu; pada pedagang pengumpul besar marginpemasaran Rp 1.666,67/kg, dan pada pedagang pengecer besar margin pemasaran yaituRp 5.000, sehingga total margin pemasaran pada saluran kedua sebesar Rp 6.666,67/kg.
IDENTIFIKASI POTENSI TANAMAN PANDANUS KOING (Pandananceae) SERTA NILAI EKONOMI BAGI MASYARAKAT SUKU DAMAL DI KABUPATEN PUNCAK J. M. Ramandey
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Fapertanak
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.441 KB)

Abstract

Tumbuhan famili Pandanaceae adalah salah satu tumbuhan penting di Indonesia yangtersebar dari daerah tepi pantai laut hingga daerah pegunungan. Stone (1976) menyebutkan bahwafamili Pandanaceae mempunyai tiga genus besar yaitu genus Sararanga mempunyai 2 spesies daerahasal penyebaran di Pulau Papua, genus Freycinetia mempunyai 175 spesies daerah asal penyebarandi Pulau Jawa, Sumatera dan Maluku, genus Pandanus 742 spesies daerah penyebaran di PulauSumatera, Jawa, Bali, Madura, Kalimantan, Maluku, Sulawesi dan Papua Tumbuhan pandan spesiespandanus merupakan salah satu tanaman pandan yang menghasilkan buah di daerah tropis yangberfungsi sebagai bahan pangan dapat tumbuh pada ketinggian 1500 – 3500 m dpl. Daerahpegunungan tengah Papua pandan yang berfungsi sebagai bahan pangan terdiri dari 7 spesies yaituPandanus brosimus, Pandanus yilunea, Pandanus golabus, Pandanus conoideus, Pandanus jullianetidan Pandanus antaresensis. Dari 7 spesies tumbuhan pandan tersebut memiliki banyak varietas yangdapat tumbuh secara endemik pada habitat di pekarangan, ladang pertanian, hutan sekunder danhutan primer di pegunungan tengah Papua. Pandanus (pandananceae), oleh masyarakat lokal sukuDamal disebut dengan “Koing” memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai penggantikomoditi kelapa. Keuntungan Pandanus dibandingkan dengan kelapa adalah tanaman pandanussudah siap dipanen bila diinginkan sesuai dengan potensi hutan pandan yang ada saat ini dan banyaktumbuh liar sebagai tanaman hutan di beberapa daerah pedalaman Papua. Tujuan dari penelitianuntuk mengetahui potensi tanaman pandan Koing, nilai ekonomi dan member maasukan agartanaman pandan tersebut dapat dibudidayakan lebih jauh,pengamatan dilakukan pada 8 Distrik yangada di Kabupaten Puncak selama 4 bulan (mei – agustus 2018). Metode deskriptif digunakandengan metode obsetrvasi dan wawancara. Data primer diperoleh dari nara sumber (informan) dandata sekunder diperoleh dari hasil wawancara dengan responden dan pengamatan dilapang.Tanaman Pandanus Koing sangat bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten Puncak, terutamamasyarakat suku Damal. Budidaya tanaman Pandanus (Koing, Kawin dan Allu) perlu dilakukankarena bermanfaat ganda. Mulai dari akar, batang, daun sampai dengan buah dapat dimanfaatkan,baik sebagai sandang, pangan maupun papan. Masyarakat suku Damal memanfaatkan akar dan dauntanaman Pandanus Koing sebagai sandang, batang dan juga daun sebagai papan dan buah sebagaipangan. Tanaman Pandanus (Koing, Kawin dan Allu) tidak saja mempunyai nilai sosial tetapi jugamempunyai nilai ekonomi dan budaya oleh masyarakat suku Damal yang masih dipertahankanhingga saat ini sebagai suatu nilai kearifan lokal. Dari hasil analisis pendapatan penjual makananbuah Pandanus menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata penjual makanan buah Pandanus adalahsebesar Rp.295.500 per hari.
KUALITAS BIBIT KAMBING PADA KELOMPOK TANI ‘DADI AKEH’ DI KAMPUNG WADIO DISTRIK NABIRE BARAT KABUPATEN NABIRE Untung Untung
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Fapertanak
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.218 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui gambaran kualitas bibit ternak kambingkhususnya yang dipelihara kelompok tani ‘Dadi Akeh” di Kampung Wadio Distrik Nabire Barat.Membantu dalam proses seleksi untuk memperoleh bibit unggul berdasarkan pedoman standarmutu bibit kambing yang berlaku. Penelitian ini berlangsung selama 20 hari yaitu dari tanggal 10 –30 Juli 2016 bertempat kelompok I Akeh” di Kampung Wadio Distrik Nabire Barat KabupatenNabire, Penelitian ini menggunakan metode deskritif dengan teknik pengamatan langsung terhadapkondisi umum secara eksterior dan pengukuran tinggi pundak dan berat badan terhadap seluruhkambing sampel dimana kambing jantan sebanyak 24 ekor sedang kambing betina sebanyak 26ekor. hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas bibit kambing (Kacang) yang dimilikikelompok tani ‘Dadi Akeh’ sebagai berikut : Bibit kambing jantan (umur 12 -18 bulan) yangmemenuhi standar atau yang memenuhi syarat sebagai bibit adalah sebanyak 15 ekor (62,5 %).Dan Bibit kambing betina (umur 8 – 12 bulan) yang memenuhi standar atau yang memenuhi syaratsebagai bibit adalah sebanyak 18 ekor (69,2 %).

Page 1 of 11 | Total Record : 109