AbstrakAlat Bantu Pengambilan Keputusan ber-KB (ABPK) digunakan untuk memberikan informasi yang benar dan jelas mengenai kontrasepsi pasca persalinan sehingga ibu hamil dan suaminya mampu memahami kebutuhan akan hak reproduksinya dan mampu membuat keputusan untuk menggunakan kontrasepsi pasca persalinan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan kontrasepsi pada ibu postpartum. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan A Controlled Trial. Kelompok intervensi mendapat konseling dengan ABPK dan kelompok kontrol mendapat konseling standar. Jumlah sampel sebanyak 142 ibu postpartum, diambil dengan teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan adalah uji chi square dan regresi logistik berganda. Berdasarkan jenis konseling (dengan ABPK dan tanpa ABPK) postpartum, pemilihan kontrasepsi hormonal pada konseling tanpa ABPK sebesar 62%. Odd memilih kontrasepsi hormonal pada responden dengan konseling tanpa ABPK 2,99 kali atau dapat dikatakan konseling tanpa ABPK memiliki risiko 2,99 kali (95% CI = 1,51-5,9) untuk memilih kontrasepsi hormonal. Hasil menunjukkan ada hubungan signifikan secara statistik antara konseling ABPK dengan pemilihan kontrasepsi postpartum. Usia, jumlah anak dan paritas terbukti mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi pada ibu postpartum. Kata kunci: ABPK, Konseling, Keluarga Berencana
Copyrights © 2018