Jurnal Masyarakat dan Budaya
Vol 18, No 1 (2016)

BANJIR, PENGENDALIANNYA, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI SURABAYA, 1950-1976 FLOOD CONTROL AND PEOPLE’S PARTICIPATION IN SURABAYA, 1950-1976

Husain, Sarkawi B. ( Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Arilangga Surabaya)



Article Info

Publish Date
07 Aug 2016

Abstract

Abstract During the mid of 20th Century until the 1970s, there were several factors causing floods in Surabaya. Using archival research, scrutinizing news reports and conducting interviews, this article found three causes of flood. They are: (1) Overflowing Kali Lamong which has headwaters in Lamongan and Mojokerto; (2) Demolition of Kali Pakis and Kali Kali Baru Bratang Dike by society; (3) River sedimentation, waste, illegal buildings on the riverbanks and under bridges, and the reduction of water catchment areas. People made various efforts to control floods, both individually and cooperating through gotong royong. The rich people elevated their houses and buy flood pump, while the poor people only created pile of sandbags in front of the door. Mutual cooperation coordinated by Neighborhood Association/Citizens Association (RT/RW) is other mechanisms to control the flood. Keywords: flood, Surabaya, control, community, participation Abstrak Selama pertengahan abad ke-20 hingga tahun 1970-an, banjir di Kota Surabaya menunjukkan eskalasi dan siklus yang semakin pendek. Faktor-faktor apa yang menyebabkan eskalasi tersebut dan apa yang dilakukan oleh masyarakat dalam menanggulangi banjir yang melanda rumah dan kampung mereka? Melalui penelitian arsip, sejumlah surat kabar, dan wawancara, berbagai masalah tersebut dielaborasi. Studi ini menemukan bahwa banjir pada periode ini disebabkan antara lain oleh: (1) Meluapnya Kali Lamong yang berhulu di Kabupaten Lamongan dan Mojokerto; (2) Tindakan penduduk yang membobol tanggul Kali Pakis dan Kali Bratang Baru; (3) Sedimentasi kali, sampah, bangunan liar di bantaran kali dan kolong jembatan, serta berkurangnya wilayah resapan air. Untuk menanggulangi banjir, masyarakat melakukan berbagai upaya, baik perorangan maupun gotong-royong. Mereka yang memiliki dana yang banyak, meninggikan lantai rumahnya dan membeli pompa penyedot banjir, sedangkan yang tidak punya banyak uang, hanya membuat tanggul di depan pintu rumahnya. Kerja sama Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) menjadi sebuah mekanisme lain untuk mengontrol banjir. Kata Kunci: Banjir, Surabaya, pengendalian, masyarakat, partisipasi

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

Publisher

Subject

Description

Jurnal Masyarakat dan Budaya (JMB) or Journal of Society and Culture is a peer-reviewed journal that aims to be an authoritative academic source on the study of society and culture. We publish original research papers, review articles, case studies, and book reviews focusing on Indonesian society, ...