Situasi pangan global ditandai oleh penurunan produksi, khususnya serealia. Perdagangan pangan global juga menurun, disertai penurunan stok akhir. Indeks harga dalam beberapa bulan terakhir meningkat akibat penurunan stok pangan. Kenaikan biaya produksi dan fluktuasi nilai tukar yang meningkat di banyak negara berkembang termasuk Indonesia merupakan faktor yang berdampak negatif yang mempengaruhi ketersediaan pangan dan dapat memicu kenaikan harga pangan dalam waktu dekat. Situasi pangan di Indonesia berdasarkan ketersediaan produksi cukup menjanjikan. Selama periode 2008-2012 produksi pangan umumnya meningkat kecuali gula tebu. Stok akhir beras yang dikelola pemerintah sebesar 2,29 juta ton, dan impor beras menurun ke tingkat 674.000 ton tahun 2012. Di pihak lain, proporsi penduduk sangat rawan pangan meningkat dari 11,07 persen tahun 2008 menjadi 17,41 persen tahun 2011. Permasalahan utama adalah bagaimana meningkatkan luas lahan dan produktivitas sektor pertanian dan pedesaan untuk meningkatkan pendapatan pedesaan dan terhindar dari jebakan kemiskinan dan rawan pangan. Investasi di sektor pertanian dan pedesaan harus ditingkatkan untuk membangun infrastruktur pedesaan seperti irigasi, jalan usaha tani, dan pengolahan pangan. Paradigma pembangunan harus dirubah dengan menggunakan model pembangunan yang berorientasi masyarakat melalui proses pemberdayaan. Contoh yang baik adalah program Desa Mandiri Pangan yang telah diapresiasi oleh AGFUND FAO.Global food situation today is characterized by small declining of food production especially cereals. World food trading is also declining, as well as ending stocks. Food prices index in recent months is increasing because of stock declined. Higher production costs and exchange rate fluctuation are increasing in many developing countries including Indonesia. All of these factors can negatively influence food availability and trigger price increase in the near future. The state of our food security, based on food availability is quite promising. During the periods of 2008-2012 our food production was generally good except for sugarcane. Government ending stock of rice was 2.29 million tons, and import declined to 674 000 tons in 2012. Despite good production trends, proportion of extreme food insecured people increases from 11.07 percent in 2008 to 17.41 percent in 2011. The crucial problem is how to increase land size, and agriculture and rural sector productivity to improve rural income and escape from poverty trap. The key element here is to increase investment in agriculture and rural sector. Rural infrastructures such as irrigation, farm roads, and food processing needs to be developed. Development paradigm should be changed from government driven to people driven thru people empowering approach. A good practice is Village Food Resilience Programme which has been appreciated by AGFUND FAO 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013