Penelitian ini membahas masalah penggunaan bahasa Indonesia, khususnya penggunaan kalimat efektif dalam pidato pertama Gubernur DKI Jakarta periode 2017—2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yang menjadikan teks pidato pertama Gubernur DKI Jakarta periode 2017—2022 sebagai objek kajiannya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan isi dari teks pidato tersebut. Hasil kajian menunjukan bahwa dari 97 kalimat yang terdapat dalam teks pidato tersebut terdapat 61 kalimat efektif, jika dipersentasekan mencapai 62,89%. Di samping itu, kalimat tidak efektif sejumlah 36 kalimat atau 37,11%. Dari 36 kalimat tersebut, di antaranya 7 atau 7,21% kalimat tidak sepadan, 3 atau 3,1% kalimat tidak paralel, 16 atau 16,49% tidak hemat, 7 atau 7,21% kalimat tidak padu, dan 3 atau 3,1% kalimat tidak logis. Atas hasil tersebut, penulis menyimpulkan bahwa penggunaan kalimat pada pidato pertama Gubernur DKI Jakarta terpilih, periode 2017—2022, Anies Rasyid Baswedan cenderung efektif.Kata Kunci: kalimat efektif, pidato, Gubernur DKI Jakarta
Copyrights © 2018