Andalusia sempat menjadi wilayah kekuasaan umat Islam selama kurang lebih 8 abad. Dalam rentang masa itu, Andalusia berhasil membentuk tradisi intelektual dan akademik yang cemerlang, termasuk di bidang tafsir al-Qur’an. Artikel ini berupaya memotret tradisi tafsir al-Qur’an yang berkembang di Andalusia melalui penelusuran terhadap tiga persoalan, yaitu profil para mufasir Andalusia, identifikasi tokoh-tokoh kunci, dan karakteristik-karakteristik khas dari tradisi tafsir tersebut. Sebagai penelitian tekstual dengan pendekatan historis, sumber data utama artikel ini adalah laporan penelitian terdahulu tentang tradisi tafsir Andalusia dan literatur-literatur biografis, terutama Mu‘jam al-Mufassirīn, karya ‘Ādil Nuwayhiḍ. Artikel ini kemudian menghasilkan tiga poin kesimpulan. Pertama, profil para mufasir Andalusia memperlihatkan tingkat kematangan dan kecemerlangan tradisi tafsir di Andalusia hingga tingkat di mana tradisi tersebut berkontribusi dan berinteraksi secara dialektis dengan tradisi-tradisi tafsir di belahan dunia muslim lainnya. Kedua, Andalusia juga melahirkan tokoh-tokoh penting dalam sejarah tafsir al-Qur’an yang kerap dibandingkan dengan rekan-rekan mereka sesama mufasir dari belahan dunia muslim lainnya serta dianggap sebagai representasi-representasi paling cemerlang dari beragam genre yang berkembang dalam sejarah tafsir al-Qur’an. Ketiga, tradisi tafsir Andalusia berkembang secara relatif independen sehingga ditemukan beberapa karakteristik yang menandai orisinalitas tradisi tafsir tersebut dibandingkan dengan tradisi-tradisi tafsir lain di tempat yang berbeda.
Copyrights © 2017