Faktor fisiologi tubuh pasien anak menjadi pertimbangan terhadap mekanisme obat di dalam tubuh. Pencegahan terjadinya Interaksi Obat pada kasus DRP’s pasien anak menjadi perhatian bagi Apoteker dan tenaga kesehatan dalam menentukan terapi obat. Berkembangnya teknologi mobilphone memberikan kemudahan bagi Apoteker dalam melakukan pencegahan terjadinya interaksi obat. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi besarnya risiko kejadian interaksi obat pada resep yang dijadikan sampel kemudian dilanjutkan penentuan level signifikasi menggunakan aplikasi android drug Interaction Checker Medscape. Metode penelitian secara retrospektif dengan teknik observasional cross-sectional. Data yang digunakan adalah resep pasien di Klinik Anak salah satu RS di Banjarmasin. Pengambilan sampel dengan non-probability menggunakan Quota sampling. Data dianalisis dengan analisis uji chi square. Jumlah sampel sebanyak 358 resep dengan total populasi 7990 resep, diperoleh sebanyak 177 resep (49,44%) mempunyai resiko terjadinya interaksi obat dan 181 resep (50,56%) tidak terjadi interaksi obat. Hasil uji analisis deskriptif dengan analisis uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antar banyaknya jumlah obat dalam satu resep dengan besarnya kejadian interaksi obat dengan nilai probabilitas atau Asymp.Sig (2-sided) = 0,000 nilai ini lebih kecil dari α=0.05, hasil odds ratio menunjukkan bahwa pasien yang menerima ≥ 3 macam obat dalam satu resep berisiko 29.313 kali lebih tinggi mengalami interaksi obat (95% CI, 16.226 - 52956). Level interaksi obat terbesar dengan kategori Significant sebanyak 300 kejadian (78,53%), Minor sebanyak 52 kejadian (13,61%) dan kategori Mayor sebanyak 30 kejadian (7,85%). Sebagian besar kejadian interaksi obat terjadi secara Farmakodinamik.
Copyrights © 2019