Keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang sulit. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang menjadi isi karangan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa, sehingga menghasilkan karangan yang runtut dan padu. Berdasarkan hal-hal di atas, penulis memandang diperlukan suatu proses akademik perkuliahan yang mendukung ke arah peningkatan kemampuan berbahasa calon guru bahasa dan sastra Indonesia, khususnya menulis. Sebab walau bagaimanapun juga, guru yang nantinya akan mengajarkan skill berbahasa kepada mahasiswa harus memahami dengan baik suatu kemampuan berbahasa khususnya menulis baik dari sisi teoretis maupun praktis. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan di kelas 2A Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh. Adapun hasil penelitian diperoleh sebagai berikut. Kesalahan yang sering dijumpai dalam menulis karangan terlihat dari pilihan kata yang kurang tepat, kalimat yang kurang efektif, sukar mengemukakan gagasan karena kesulitan memilih kata atau membuat kalimat, bahkan kurang mampu mengembangkan ide secara teratur dan sistematis. Disamping itu, kesalahan ejaan sering dijumpai. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa pada siklus kesatu mencapai 75,63, sedangkan pada siklus kedua adalah 79,16. Adanya perubahan dan peningkatan perolehan proses dan hasil belajar menulis karangan argumentasi menunjukkan bahwa model pembelajaran curah pendapat dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi mahasiswa.
Copyrights © 2018