Callosum Neurology Journal : Jurnal Berkala Neurologi Bali
Vol 2 No 1 (2019): Callosum Neurology Journal

TRANSIENT BILATERAL VISUAL LOSS PADA PASIEN DENGAN DECOMPRESSION SICKNESS TIPE II

Ida Ayu Sri Indrayani (Departemen Neurologi, FK Universitas Udayana/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia)
Yenita Khatania Ardjaja (Departemen Ilmu Kesehatan Mata, FK Universitas Udayana/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia)
Anak Agung Mas Putrawati Triningrat (Departemen Ilmu Kesehatan Mata, FK Universitas Udayana/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia)
Anita Devi (Poliklinik Hiperbarik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia)



Article Info

Publish Date
28 Mar 2019

Abstract

Latar Belakang: Transient visual loss adalah hilangnya tajam penglihatan mendadak baik parsial maupun komplit pada satu atau kedua mata yang terjadi kurang dari 24 jam. Decompression sickness terjadi apabila gelembung gas (bubble) yang terbentuk pada saat tubuh mengalami penurunan tekanan ambient secara mendadak pada pembuluh darah (intravaskular), sistem muskuloskeletal, atau jaringan tubuh lainnya menimbulkan suatu gejala. Bubble di intravaskular dapat mengakibatkan obstruksi vaskular, menghambat aliran darah dan menyebabkan iskemia. Iskemia pada daerah occipital akan menyebabkan terjadinya transient bilateral visual loss. Kasus: Pasien laki-laki berusia 23 tahun dengan keluhan penglihatan kabur yang terjadi mendadak setelah pasien naik ke permukaan dari kegiatan menyelam sedalam ± 5 meter selama 1 menit. Pasien dengan riwayat menarik napas dalam dan cepat beberapa kali sebelum melakukan free diving. Tajam penglihatan kedua mata pasien saat di rumah sakit adalah 4/60. Pemeriksaan segmen anterior dan posterior kedua mata dalam batas normal. Dilakukan terapi oksigen hiperbarik. Tajam penglihatan kedua mata pasien membaik menjadi 6/6 setelah terapi. Diskusi: kasus transient bilateral visual loss pada pasien dengan iskemia occipital post free diving dicurigai disebabkan oleh adanya sumbatan intravaskular oleh bubble yang terbentuk pada decompression sickness. Diagnosis decompression sickness ditegakkan secara klinis dan dapat dipastikan bila gejala membaik setelah pemberian terapi rekompresi. Terapi oksigen hiperbarik merupakan terapi pilihan pada semua kasus dengan riwayat terpapar lingkungan hiperbarik atau kondisi unpressurized high-altitude. Mencegah terbentuknya bubble dalam tubuh adalah dengan menghindari faktor risiko terbentuknya bubble dan mematuhi cara naik ke permukaan (ascending) yang benar setelah diving. Kata Kunci: Buta Mendadak Sementara, Decompression Sickness, Penyelam

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

callosumneurology

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Neuroscience

Description

Callosum Neurology Journal is an official journal managed by The Indonesia Neurological Association XXV Branch of Denpasar. This journal is open access to the rules of peer-reviewed journaling which aims as scientific publications and sources of actual information in the field of neurology and ...