Ekstrak etanolik biji buah pinang (Areca catechu L.) memperlihatkan aktivitas penghambatan proliferasi selkanker payudara T47D dan MCF-7. Tikus (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley usia 8 minggu dibagidalam lima kelompok, yaitu empat kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol pelarut CMC-Na 5%. Pemejanandosis tunggal peroral dilakukan terhadap subjek uji dengan variasi dosis ekstrak etanolik biji pinang mulai dari dosisyang paling aman hingga dosis tertinggi yang diharapkan toksik pada semua hewan uji (0,1; 0,72; 5,36 dan 10gram/kg berat badan). Pengamatan dilakukan selama 24 jam terhadap gejala-gejala toksik, wujud dan mekanismeefek toksik maupun patologi organ vital. Pengamatan mikroskopis berupa histopatologi beberapa organ vitaldilakukan dengan pengecatan Hematoxillen&Eosin (H&E). Hasil uji menunjukan bahwa semua kelompok dosisperlakuan tidak mengalami gejala toksik, sama halnya dengan kelompok kontrol. Pemberian dosis tunggal ekstraketanolik biji pinang tidak menimbulkan kematian pada subjek uji, bahkan pada dosis tertinggi sekalipun. Oleh karenaitu pengamatan dilanjutkan hingga 14 hari. Pada hari ke-15 dilakukan pembedahan pada semua subjek uji.Pengamatan mikroskopis menunjukkan tidak ada perubahan histopatologis yang berarti pada seluruh kelompokperlakuan. Hasil uji ini menambah dasar keamanan penggunaan ekstrak etanolik biji pinang dalam pengembangannyasebagai agen terapi alternatif. Kata kunci: Ekstrak etanolik, Areca catechu, toksisitas akut, tikus
Copyrights © 2012