Penelitian ini Menarik untuk diteliti melihat data jumlah anggota Legislatif di Kota Banjar yang berbanding 1:25 antara anggota legislatif perempuan dan anggota legislatif laki-laki. data tersebut menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pemilih yang memilih anggota dewan perempuan sangat rendah sehingga ada indikasi terjadi resistensi terhadap anggota dewan perempuan. indikasi ini kami khususkan pada pemilih perempuan karena perempuan dengan jumlah 70.998 jiwa atau lebih dari setengan pemilih yang terdaftar tidak menghasilkan anggota dewan perempuan yang memenuhi kuota 30% Keterwakilan Perempuan. penelitian ini menggunakan teori Resistensi Keterwakilan Perempuan dan Teori Perwakilan Politik, Lembaga Politik dan Kuota 30%. penelitian ini menggunakan metodologi survey dengan metode Slovin dalam pemilihan Sampel. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terjadi resistensi pada pemilih perempuan karena dari jumlah total pemilih perempuan yang berhasil di wawancarai membuktikan bahwa 86% pemilih perempuan yang datang ke TPS memilih calon legislatif perempuan tetapi yang benar-benar berencana memilih hanya 6% saja. meskipun 40% dari total pemilih perempuan memilih calon legislatif ternyata suara tersebut tersebar di lebih dari 70 calon tetap legislatif perempuan. faktanya 34% yang memilih calon perempuan di legislatif memilih secara acak karena berharap akan membawa perubahan sehingga memang tidak paham secara jelas visi misi calon karena kurangnya sosialisasi calon sebelum pemilihan umum legislatif. Kata Kunci: Resistensi Pemilih Perempuan, Caleg Perempuan
Copyrights © 2018