Articles
11 Documents
Search results for
, issue
"Vol 6 No 01 (2018): Juni 2018"
:
11 Documents
clear
Peningkatan Kompetensi Guru SMPN 3 Pademawu Dalam Menyusun Instrumen Penilaian Autentik Melalui Workshop
abdul qadimul azal
Wacana Didaktika Vol 6 No 01 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Islam Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (140.299 KB)
|
DOI: 10.31102/wacanadidaktika.6.01.27-40
In the result of academic supervision and the result of school self evaluation, the data was obtained that there were still many teachers at SMPN 3 Pademawu Pamekasan who did not understand how to develop the authentic assesment instruments. The teachers at SMPN 3 Pademawu Pamekasan get difficult to compile the autenthic assesments based on the 2013 curriculum. The problem of this study is how to increase teachers competency at SMPN 3 Pademawu Pamekasan in compiling the authentic assesment instruments through the workshop. This research is School Action Research (SAR). The qualitative data analysis used is the principles of data analysis, namely: reduction data, presentation data, and conclusion data. Meanwhile, for the quantitative data was obtained by using deseriptive analysis. The results indicated that the teachers competency at SMPN 3 Pademawu Pamekasan get further progress in compiling authentic assessment instruments from the first to the second cycle. The percentage of classical completeness increased from 53,20 % to 95,65 % and the classical everage increased from 53,20 to 66,63. The conclusion of this study is teachers competency at SMPN 3 Pademawu Pamekasan in compiling Authentic Assessment Instrument have increased through the workshop. Abstrak Pada hasil supervisi akademik dan hasil evaluasi diri sekolah diperoleh data bahwa masih banyak guru SMPN 3 Pademawu Pamekasan yang kurang memahami cara menyusun instrumen penilaian autentik. Guru SMPN 3 Pademawu Pamekasan merasa sulit untuk menyusun instrumen penilaian autentik sesuai tuntutan kurikulum 2013. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kompetensi Guru SMPN 3 Pademawu dalam menyusun instrumen penilaian autentik melalui workshop. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (PTS). Analisis data kualitatif digunakan prinsip-prinsip analisis data yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data. Sedangkan untuk data kuantitatif dilakukan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru SMPN 3 Pademawu meningkat dalam menyusun instrumen penilaian autentik dari siklus 1 ke siklus 2. Persentase ketuntasan klasikal meningkat dari 73,68% menjadi 95,65% dan nilai rata-rata klasikal meningkat pula dari 53,20 menjadi 66,63. Kesimpulan penelitian ini adalah kompetensi guru SMPN 3 Pademawu Pamekasan dalam menyusun instrumen penilaian autentik meningkat melalui workshop
Teaching Descriptive Writing Using Think Talk and Writing (TTW) at English Education Department Teacher Training and Education Faculty Madura Islamic University
Samsi Rijal
Wacana Didaktika Vol 6 No 01 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Islam Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (85.708 KB)
|
DOI: 10.31102/wacanadidaktika.6.01.1-6
This study is to describe the process of teaching descriptive writing skill by using Think Talk and Write (TTW) at second semester of English Education Department Teacher Training and Education Faculty Madura Islamic University. The study used descriptive qualitative research. In collecting the data, the researcher used observation such as observation list for students, students’ writing result, and describing the situation of class during the observation. In analyzing the data, the researcher used simple formula such as numerical data to support the research. The result of this research, in can be concluded that using Think Talk and Writing (TTW) to teach writing especially descriptive text is very effective and help students to develop their skill in writing, it showed by the students’ response (78.26% of Students enjoyed the class), and it was also supported by the score of students’ writing skill in writing descriptive text (82.7% of students got the target score). Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran keterampilan menulis deskriptif dengan menggunakan Think Talk and Write (TTW) pada semester dua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Islam Madura. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan observasi seperti daftar observasi untuk siswa, hasil tulisan siswa, dan menggambarkan situasi kelas selama pengamatan. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan rumus sederhana seperti data numerik untuk mendukung penelitian. Hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Think Talk and Writing (TTW) untuk mengajar menulis terutama teks deskriptif sangat efektif dan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam menulis, hal ini ditunjukkan oleh respon siswa (78,26% siswa menikmati kelas), dan itu juga didukung oleh skor keterampilan menulis siswa dalam menulis teks deskriptif (82,7% siswa mendapat skor target).
The Development Of E-Tefl (Eepis Test Of English As A Foreign Language) With Web And Android-Based Simulation At Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Irwan Sumarsono;
Eny Kusumawati;
Radina Anggun Nurisma
Wacana Didaktika Vol 6 No 01 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Islam Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (326.136 KB)
|
DOI: 10.31102/wacanadidaktika.6.01.7-14
English is one of the essential factors to gain access to global information and knowledge of science and technology. The rapid expansion of technological education and knowledge in developing countries, such as Indonesia, calls for the need into foreign language proficiency, especially English to meet the demand of global market. Seeing the current challenges of global competition, many higher education institutions set the graduation requirements by assigning the students to follow TOEFL (Test of English as a Foreign Language) in order to measure and determine the capability or proficiency in English-speaking graduates. Considering TOEFL as one of the most ideal test in assessing English skill, this study aims to generate product in the form of E-TEFL (EEPIS Test of English as a Foreign Language) which is established as an evaluation tool to meet the academic needs in Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (PENS). Research and development (R&D) is a method used in this study. The study was conducted through several stages namely (1) need analysis, (2) System design, (3) E-TEFLdevelopment, (4) expert validation (lecturers) and first revision, (5) try-out, (6) final revision. The use of technology in developing E-TEFL application is expected to give another alternative in learning TOEFL and E-TEFL can be used as an ideal assessment tool for proving students’ language proficiency as graduation requirement. Abstrak Bahasa Ingris adalah salah satu faktor penting dalam meraih informasi, pengetahuan an teknologi. perkembangan yrknolgi pendidikan dan ilmu pengetahuan yang cepat di negara berkembang seperti Indonesia, kemampuan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris sangat dibutuhkan untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar global. Melihat tantangan ini, banyak lembaga pendidikan tinggi menerapkan TOEFL sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswanya. Mengingat TOEFL merupakan salah satu tes yang paling ideal dalam mengukur kemampuan bahasa Inggris, studi ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk yang berbentuk E-TEFL (EEPIS Test of English as a Foreign Language) yang digunakan sebagai alat evaluasi untuk memenuhi tuntutan akademik. Studi ini menggunakan metode Research and Development melalui beberapa tahapan yaitu, analisa, desain, pengembangan, validasi, revisi, uji coba, dan revisi akhir. Penggunaan teknologi dalam pengembangan apilkasi E-TEFL ini diharapkan bisa digunakan sebagai alat pengukuran kemampuan bahasa Inggris mahasiswa yang ideal
Gaya Kepemimpinan Dalam Novel Sang Guru Karya Kahlil Gibran
Rahmawati Ardila
Wacana Didaktika Vol 6 No 01 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Islam Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (158.532 KB)
|
DOI: 10.31102/wacanadidaktika.6.01.41-50
Leadership style in the novel of Sang Guru by Kahlil Gibran as understanding about the character and development of the community or of the literary works of the critics and historians especially reveals about the author who is influenced by the status of society where it originated, and social, political ideology, economic conditions as well as its target audience. With sociology of literature, the researcher wants to see the extent to which the literary work has a style of leadership. Here some leadership style found (1) Supportive Leadership, for example: the behavior of the teacher figure who always motivate the student, being friendly to the student, being good example, making himself as role model. (2) Participate Leadership, the involvement of the teacher in pursuing the success of the student, solving problems faced by the pupil, not apathy in dealing with the student. Abstrak Gaya Kepemimpinan dalam Novel Sang Guru Karya Kahlil Gibran merupakan pengetahuan tentang sifat dan perkembangan masyarakat dari mengenai karya sastra para kritikus dan sejarawan yang terutama mengungkapkan pengarang yang dipengaruhi oleh status lapisan masyarakat tempat ia berasal, ideologi politik dan sosialnya, kondisi ekonimi serta khalayak yang ditujunya. Dengan pendekatan sosiologi sastra, peneliti hendak melihat sejauh mana karya sastra itu memiliki Gaya kepemimpinan. Adapun kategori gaya kepemimpinan (1) Supportive Leadership, misalnya: perilaku tokoh sang guru yang selalu memberi motivasi kepada sang murid, bersikap ramah terhadap sang murid, memberi contoh yang baik, menjadikan dirinya sebagai teladan. (2)Participate Leadership.adanya keterlibatan sang guru secara aktif dalam mengupayakan kesuksesan sang murid, ikut memecahkan masalah yang dihadapi sang murid, tidak apatis dalam menyikapi respon balik sang murid.
Desain Materi Ajar Bahasa Inggris Untuk Promosi Pariwisata Madura
Siti Maria Ulfa;
Arfiyan Ridwan
Wacana Didaktika Vol 6 No 01 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Islam Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (221.789 KB)
|
DOI: 10.31102/wacanadidaktika.6.01.51-62
English for Specific Purposes (ESP) is an English language learning that incorporates elements of learner specific needs and the context of the work environment. ESP for Madura Tourism Promotion has not been developed concretely for Tourism course in English Education Department STKIP PGRI Bangkalan. Madura's growing tourism potential and attracting many domestic and foreign tourists need to be addressed carefully in the preparation of indigenous human resources in its management. This study aims to develop teaching materials specifically to prepare students of the English Education Department STKIP Bangkalan PGRI to be able to equip themselves in communication and tourism management competencies with the language of instruction in English. Teaching materials produced through the needs assessment process involving many parties. In data collection related to communication competencies such as what is needed in the management and promotion of Madura's tourism. The R & D model used is systems approach model with ten sequences of stages available. In the material development stage, researchers also implemented expert validation by involving two expert lecturers in the related fields, namely curriculum and instructional materials development and tourism management. To obtain empirical validation, researchers conducted trials in the class so that learning design revisions were obtained if there were perceived less precise. The teaching materials will become appropriate and professional teaching materials and can be produced to improve the quality of human recource in the tourism sector. Abstrak English for Specific Purposes (ESP) merupakan pembelajaran bahasa Inggris yang memasukkan unsur kebutuhan khusus pembelajar dan konteks lingkungan kerja. ESP untuk Promosi Pariwisata Madura belum dikembangkan secara konkret dalam mata kuliah English for Tourism di program studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Bangkalan. Potensi pariwisata Madura yang kian berkembang dan banyak menarik wisatawan domestik dan mancanegara perlu disikapi dengan cermat dalam persiapan SDM penduduk pribumi dalam pengelolaannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan materi ajar yang khusus untuk mempersiapkan mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Bangkalan untuk mampu membekali diri dalam kompetensi komunikasi dan manajemen pariwisata dengan bahasa pengantar bahasa Inggris.Materi ajar yang dihasilkan melalui proses needs assessment yang melibatkan banyak pihak dalam pengambilan data terkait dengan kompetensi komunikasi seperti apa yang diperlukan dalam pengelolaan dan promosi pariwisat Madura. Model R&D yang digunakan adalah systems approach model dengan sepuluh runtutan tahapan yang ada. Dalam tahapan pengembangan materi, peneliti juga memberlakukan expert validation dengan melibatkan dua dosen ahli dalam bidang yang terkait, yaitu curriculum and instructional materials development dan tourism management.Untuk mendapatkan empirical validation, peneliti melakukan uji coba di kelas sehingga diperoleh revisi desain pembelajaran apabila dirasa ada yang kurang tepat. Materi ajar yang dihasilkan nantinya akan menjadi bahan ajar yang tepat dan profesional dan bisa diproduksi secara massal untuk membantu meningkatkan kualitas SDM Madura dalam bidang pariwisata.
The Effect Of Using Physical Line-Up Game On Students’ Grammar Achievement At The Eleventh Grade Of SMAN 3 Pamekasan
Nita Lia Rosidi;
Sumihatul UMMAH
Wacana Didaktika Vol 6 No 01 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Islam Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (239.48 KB)
|
DOI: 10.31102/wacanadidaktika.6.01.15-26
This research applied experimental design with a quantitative approach. It was quasi-experimental research type. The instrument research used test (pre-test and post-test) and documentation. The population of this research was the whole class XI students of SMAN 3 Pamekasan and the sample of this research was XI-MIPA3 as control group and XI-MIPA4 as experimental group. The control group was 30 students and either the experimental group. So, the sample of this research was 60 students. the The data collected were analyzed by using t-test formula to find whether any effect of using physical line-up game on students’ grammar achievement at the eleventh grade of SMAN 3 Pamekasan. The result of this study showed that t-value ( ) is higher than t-table ( ) either 5% or 1% where (5% = 1,67 < 3,33) or (1% = 2,39 < 3,33). But in this case, the researcher used significant on 5% (5% = 1,67 < 3,33). Thus, it can be concluded that Ha (Alternative Hypothesis) was accepted and the Ho (Null Hypothesis) was rejected. So, the effect was far in achieving the student’s ability of grammar comprehension by using physical line-up game. Abstrak: Penelitian ini menerapkan desain eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian kuasi-eksperimental. Instrumen penelitian menggunakan tes (pre-test dan post-test) dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 3 Pamekasan dan sampel penelitian ini adalah XI-MIPA3 sebagai kelompok kontrol dan XI-MIPA4 sebagai kelompok. Jumlah siswa pada Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah 33 siswa. Jadi, sampel penelitian ini adalah 66 siswa. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan rumus t-test untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan physical line-up game terhadap prestasi grammar siswa pada kelas XI SMAN 3 Pamekasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa t-nilai (t0) lebih tinggi dari t-tabel (tt) baik 5% atau 1% di mana (5% = 1,67 <3,33) atau (1 % = 2,39 <3,33). Tetapi dalam hal ini, peneliti menggunakan signifikan pada 5% (5% = 1,67 <3,33). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ha (Hipotesis Alternatif) diterima dan Ho (Null Hypothesis) ditolak. Jadi, efeknya jauh dalam mencapai kemampuan pemahaman gramatika siswa dengan menggunakan physical line-up game.
United States’ Recession In 1930 Reflected In John Steinbeck’s The Grapes Of Wrath
Ima Masofa
Wacana Didaktika Vol 6 No 01 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Islam Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (94.943 KB)
|
DOI: 10.31102/wacanadidaktika.6.01.63-67
This article writer analyzes how recession condition in 1930 in United States that can be described in John Steinbeck’s The Grapes of Wrath because historical background of recession 1930 in United States can be seen in the relation between main character that appears in John Steinbeck’s The Grapes of Wrath and her society where she is described to live in United States. Main character is not a real person but she is seen as a member of society where she lives in recession 1930. The recession in 1930 in United States causes Oklahoma people migrate to California as a promised land that condition really happened in 1930. Abstrak Artikel ini menganalisa bagaimana kondisi resesi ekonomi di tahun 1930 di Amerika Serikat yang dapat di gambarkan dalam karya John Steinbeck dalam novelnya The Grapes of Wrath karena di dalam novel karya John Steinbeck menceritakan kondisi sejarah dari resesi ekonomi tahun 1930 di Amerika Serikat, dimana ada hubungan antara karakter utama yang ada di dalam novel dengan masyarakat yang digambarkan di Amerika Serikat.Tokoh utama bukanlah seorang tokoh nyata tetapi dia dapat di lihat sebagai anggota dari masyarakat dimana dia tinggal in resesi ekonomi tahun 1930 di Amerika Serikat. Resesi ekonomi menyebabkan orang orang di Oklahoma bermigrasi ke California karena dianggap sebagai tanah yang subur dan makmur, migrasi dari oklahoma ke California ini benar benar terjadi pada tahun 1930 di Amerika Serikat.
Penerapan Metode Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Attaqwa Kabupaten Bekasi
Agus Supandi
Wacana Didaktika Vol 6 No 01 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Islam Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (168.737 KB)
|
DOI: 10.31102/wacanadidaktika.6.01.68-75
One of the attractions for students is if the teacher can use good and pleasant methods. One such method is Snowball Throwing. The research aims to improve social studies learning outcomes of Attaqwa Middle School students in Bekasi Regency through the Snowball throwing learning method. This study uses classroom action research. The sample is class VII students at Attaqwa Middle School Bekasi. The researcher conducted two cycles in applying this method. Based on the results of the study showed that the completeness of the student group in cycle 1 was 86%, which was up 36% compared to pre-action, whereas in cycle 2 the completeness of students became 97%, which was up 11% compared to cycle 1 and up 47% compared to pre action. It can be concluded that the application of the Snowball Throwing method can improve social studies learning outcomes of Grade VII students at Attaqwa Middle School, Bekasi Regency. Keywords : Method, Snow Ball Throwing, learning Outcomes Abstrak Salah satu daya tarik bagi siswa, ialah jika guru dapat menggunakan metode yang baik dan menyenangkan. Salah satu metode tersebut adalah Snowball Throwing. Adapun penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa SMP Attaqwa Kabupaten Bekasi melalui metode pembelajaran Snowball throwing. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Sampel merupakan siswa kelas VII di SMP Attaqwa Bekasi. Peneliti melakukan dua siklus dalam penerapan metode ini. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ketuntasan kelompok siswa pada siklus 1 sebesar 86%, yaitu naik 36% dibandingkan dengan pra tindakan, sedangkan pada siklus 2 ketuntasan siswa menjadi 97%, yaitu naik 11% dibandingkan dengan siklus 1 dan naik 47% jika dibandingkan dengan pra tindakan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPS Siswa Kelas VII di SMP Attaqwa Kabupaten Bekasi.
Identifikasi Miskonsepsi Siswa Dengan Three Tier Essay Test Item Pada Materi Hukum Newton Di SMA Negeri 1 Pademawu
Ummi Farihah;
Arin Wildani
Wacana Didaktika Vol 6 No 01 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Islam Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (371.302 KB)
|
DOI: 10.31102/wacanadidaktika.6.01.86-100
This research is based on students' unappropriate concept during the learning process with concepts from physicists. The incompatibility of understanding the concept is often referred to as misconception. Students' misconceptions need to be identified and then minimized so that the learning process of students goes well. This study aims to determine the profile of physical misconceptions by using three tier essays on the material of Newton's law. This research is descriptive research with quantitative and qualitative approaches. The subjects in this study were students of class X IPA 2 which consints 31 students with sample selection techniques using Random Sampling. The data collection techniques used in the form of tests and interviews. Data analysis of this misconception is carried out quantitatively and qualitatively. Analysis of quantitative data to be analyzed is the percentage of scientific knowledge, misconceptions, no self-confidence and lack of knowledge. While qualitative data analysis by processing data from research results in the form of interview recordings presented in the form of descriptive data exposure. Based on data analysis, obtained from the 6 questions tested revealed misconceptions in students with a total of 9 misconceptions profiles, so that it can be concluded that in SMAN 1 Pademawu there were misconceptions in the material of Newton's law. Keywords: Misconception, three tier essay, Newton’s law Abstrak: Penelitian ini berlatar belakang ketidaksesuaian konsep siswa pada saat proses pembelajaran dengan konsep dari para ahli fisika. Ketidaksesuaian pemahaman konsep tersebut seringkali disebut sebagai miskonsepsi. Miskonsepsi siswa perlu diidentifikasi dan selanjutnya diminimalisir agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil miskonsepsi fisika dengan menggunakan three tier essay pada materi hukum Newton. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X IPA 2 yang berjumlah 31 siswa dengan teknik pemilihan sampel menggunakan Random Sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes dan wawancara. Analisis data miskonsepsi ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif yang akan dianalisis adalah presentase pengetahuan ilmiah, miskonsepsi, tidak ada keyakinan diri dan kurang pengetahuan. Sedangkan analisis data kualitatif dengan mengolah data dari hasil penelitian berupa rekaman wawancara yang disajikan dalam bentuk paparan data secara deskriptif. Berdasarkan analisis data, diperoleh dari 6 soal yang diujikan terungkap adanya miskonsepsi pada siswa dengan total 9 profil miskonsepsi, sehingga dapat disimpulkan bahwa di SMAN 1 Pademawu terdapat miskonsepsi pada materi hukum Newton.
Analisis Hiperbola dan Sinekdot dalam Pidato Politik Jokowi Tahun 2014 dan 2015 disiarkan langsung di Metro TV
Jaftiyatur Rohaniyah;
Saimatul Fadilah
Wacana Didaktika Vol 6 No 01 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Islam Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (168.37 KB)
|
DOI: 10.31102/wacanadidaktika.6.01.76-85
Speeches became an important media for a president like Joko Widodo (Jokowi) to deliver messages, persuade people, influence audience. The speech making process involved a long discussion between Jokowi and a particular team since they should consider some language aspects such as lexical choices and sentence structure in order to achieve certain goals. With regard to this, languages in speeches became important to be analyzed. There are two objects that will be analyzed. These are: kind of hyperbole and synecdoche expression are used by Jokowi in his two political speeches and How is the utterance of hyperbole and synecdoche expression used in the two of Jokowi’s political speeches. The research data consisted of two selected speeches delivered by Jokowi in APEC CEO summit 2014 forum held in November 10, 2014 and the speech delivered in Asian-African Conference Commemoration (AACC) held from 19-21 April 2015. While the research method was a descriptive qualitative research. The data in this research were speech videos downloaded from www.youtube.com. The videos were then transcribed and analyzed. The main research instrument was the researcher himself supported by the data analysis sheet. The data analysis was performed by categorizing the data based on Figurative language categorization which hyperbole and synecdoche. The finding of this research, the resercher found 18 expression in the two of Jokowi’s speeches (APEC CEO SUMMIT 2014 and Asian-Affrican Conference Commemoration 2015). In 2014 Jokowi use 11 figurative expressions from 5 expression in hyperbole and 6 expressions in synecdoche. In 2015, jokowi less use figurative expression. The language that he used was mostly natural language. The figurative language he used in his political speech at 2015 only found 7 expressions; 3 expression of hyperbole and 4 expression of synecdoche. Keywords: Hyperbole, Synecdoche, and Political Speech Abstract: Sebuah Pidato merupakan media yang penting bagi seorang President seperti Joko Widodo dalam menyampaikan pesan, mengajak seseorang dan dapat memberi pengaruh terhadap audien. Sebuah pidato kepresidenan melewati proses yang panjang antara Jokowi dan team tertentu karena harus mempertimbangkan beberapa aspek kebahasaan seperti pemilihan kata secara leksikal dan susunan kalimat agar dapat menyampaikan beberapa tujuan. Sehingga, sehubungan dengan ini, bahasa dalam sebuah pidato menjadi penting untuk dianalisa. Ada dua focus penelitian (1) apa saja ungkapan hyperbola dan synecdoche yang disampaikan Jokowi dalam pidato politiknya? (2) apa makna sesungguhnya dari beberapa ungkapan hiperbola dan synecdoche dalam pidato politik Jokowi?. Dalam hal ini, ada dua pidato terpilih untuk dianalisa yaitu pidato yang disampaikan Jokowi di acara APEC CEO summit 2014 forum dan di Asian-African Conference Commemoration (AACC) 2015. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah bersumber dari video yang didapat dari www.youtube.com yang kemuadian di transcripkan kedalam bentuk tulisan untuk dianalisa. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri yang didukung oleh lembaran analisis. Hasil dari penelitian ini adalah peneliti menemukan 18 ungkapan dalam 2 pidato Jokowi (APEC CEO SUMMIT 2014 dan Asian-Affrican Conference Commemoration 2015). Pada tahun 2014 Jokowi menggunakan 11 ungkapan figuratif yaitu ada 5 kalimat hiperbola dan 6 ungkapan sinekdos. Pada tahun 2015, Jokowi kurang menggunakan ungkapan figuratif. Bahasa yang digunakan cendrung pada bahasa natural. Di tahun tersebut, ungkapan figuratif hanya ditemukan 7 ungkapan: 3 ungkapan hiperbola dan 4 ungkapan sinecdoc.