cover
Contact Name
Roni Koneri
Contact Email
ronicaniago@unsrat.ac.id
Phone
+6281340275276
Journal Mail Official
j.bioslogos@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Bios Logos
JURNAL BIOS LOGOS is the journal published by Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sam Ratulangi University. The aims of the journal are to publish original research papers and article review in biology science i.e. botany, zoology, molecular biology, microbiology, ecology, diversity and conservation, taxonomy and biogeography. BIOS LOGOS is published two times per year (February and August)
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol. 14 No. 3 (2024): JURNAL BIOS LOGOS" : 13 Documents clear
Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Bolaang Mongondow Pangemanan, Euis F.S.; Saroinsong, Fabiola B.; Sumakud, Maria Y. M. A.; Ratag, Semuel P.; Kalangi, Josephus I.
JURNAL BIOS LOGOS Vol. 14 No. 3 (2024): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.v14i3.58390

Abstract

Penelitian etnobotani tentang tumbuhan obat sangat penting karena dapat mengungkap pengetahuan tradisional yang penting tentang penggunaan tumbuhan untuk pengobatan. Pengetahuan ini ditransfer dari generasi ke generasi dan merupakan bagian penting dari budaya suatu masyarakat. Banyak spesies tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh berbagai suku dan komunitas di Indonesia, yang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Selama bertahun-tahun, masyarakat Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara telah memanfaatkan tumbuhan obat untuk mengobati berbagai penyakit. Namun, pengetahuan ini belum tercatat dengan baik dan hilang seiring perubahan zaman. Karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan dan mencatat jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh penduduk Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, serta metode pengolahan dan pemanfaatan tumbuhan tersebut. Penelitian dilakukan di Desa Kosio Barat dan Desa Ikhwan (Kab. Bolaang Mongondow), Desa Popodu (Kab. Bolaang Mongondow Selatan), dan Desa Guaan (Kab. Bolaang Mongondow Timur). Pengumpulan data dilakukan dengan cara mewawancarai informan/responden untuk menggali informasi tentang nama lokal tumbuhan, bagian tumbuhan yang digunakan, cara penggunaan, dan manfaatnya. Responden adalah Batra, yang direkomendasikan oleh Kepala Desa setempat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 67 jenis tumbuhan yang dipergunakan masyarakat Bolaang Mongondow untuk menjaga kesehatannya. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun, kemudian batang, akar, bunga, buah dan biji. Tumbuhan obat tersebut dimanfaatkan untuk pemeliharaan kesehatan dan mengobati berbagai penyakit. Terdapat berbagai kearifan lokal yang masih dipraktekan masyarakat sehubungan dengan pemanfaatan tumbuhan obat.
Karakteristik Pengeringan Daun Kelor (Moringa oleifera) Menggunakan Alat Pengering Energi Matahari Tipe Kubah Malingkas, Toar Daniel; Tongkeles, Nelly Selvia; Sulistiani, Ade Irma; Dos Santos, Erminia Pereira; Apu, Frengky Lambu
JURNAL BIOS LOGOS Vol. 14 No. 3 (2024): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.v14i3.59052

Abstract

Tanaman Kelor (Moringa oleifera) memiliki nilai ekonomi yang tinggi disebabkan karena berbagai macam manfaat pada bagian-bagian tanaman ini, salah satunya pada bagian daun yang sering dimanfaatkan sebagai sayuran untuk sumber pangan fungsional. Salah satu kendala utama bagi masyarakat di provinsi NTT, terlebih khusus bagi masyarakat di kabupaten Belu yaitu penerapan pengetahuan teknologi tepat guna menggunakan alat pengering energi matahari tipe kubah bagi daun Kelor untuk menghasilkan produk antara bagi bahan pangan belum banyak dilaksanakan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan karakteristik pengeringan daun Kelor menggunakan alat pengering tipe kubah ditinjau dari penurunan kadar air, laju pengeringan daun kelor serta perubahan suhu udara pengering di dalam ruang pengering. Hasil analisa menunjukkan bahwa penurunan kadar air daun Kelor segar dengan kadar air awal sebesar 72,43% bb membutuhkan waktu selama 2 jam untuk memperoleh rata-rata kadar air akhir daun Kelor kering sebesar 5,89% bb yang telah sesuai dengan SNI 9228:2023, selanjutnya rata-rata capaian laju pengeringan di setiap rak pengering selama proses pengeringan berlangsung yaitu 0,54% bb/menit hingga 0,57% bb/menit, kemudian perubahan suhu udara pengering selama pengeringan berkisar antara 42OC hingga 50OC.
Kualitas Fisiko-Kimia Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cymbopogon winterianus) Tipe Mahapengiri Berdasarkan Standar Mutu Tongkeles, Nelly Selvia; Sinaga, Renita Cahyani; Malingkas, Toar Daniel
JURNAL BIOS LOGOS Vol. 14 No. 3 (2024): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.v14i3.59054

Abstract

Minyak atsiri sereh wangi (Citronela oil) berasal dari tanaman sereh wangi (Cymbopogon winterianus) yang dihasilkan dari proses penyulingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik fisikokimia minyak atsiri sereh wangi dari Bali dan membandingkannya dengan standar kualitas yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 3953:2019. Penelitian ini mencakup pengujian parameter fisikokimia seperti warna, bau, bobot jenis, indeks bias,kandungan lemak, dan kadar sitronelal serta geraniol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri sereh wangi yang diproduksi memenuhi standar kualitas yang ditetapkan berdasarkan standar mutu. Hasil yang didapatkan dari uji yang telah dilakukan adalah warna kuning pucat, bobot jenis 0,8819, indeks bias 1,46, kadar geraniol dan sitronellal 20,30 % dan 33,66 %, bau khas sereh wangi, kandungan lemak negatif serta diperlukan 0,7 bagian volume etanol 80% untuk melarutkan 1 bagian volume minyak sereh wangi.

Page 2 of 2 | Total Record : 13