cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018" : 6 Documents clear
EFEK ANTIHIPERGLIKEMIK TEH DAUN KELOR (Moringa Oleifera) PADA WANITA DEWASA DENGAN PRADIABETES Mujianti, Cicik; Sukmawati, Ni Luh Kadek
KESMAS Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi perhatian kesehatan masyarakat di dunia. WHO telah memprediksi angka prevalensi penyakit diabetes melitus di negara berkembang akan meningkat sebesar dua setengah kali dari 84 juta di tahun 1995 menjadi 228 juta di tahun 2025 (Aboderin et al. 2001). Seiring meningkatnya prevalensi penyakit kronis, khususnya diabetes melitus, maka semakin banyak pula upaya yang dilakukan untuk menurunkan prevalensi tersebut, baik dari  segi  kuratif  seperti  obat-obatan  maupun  dari  segi  preventif  yaitu  dengan pengaturan  diet  dan  sumber  pangan  (Eckel  et  al.  2005). Salah  satu  contoh  bahan  pangan  yang  memiliki  sifat  fungsional  untuk mengontrol glukosa darah adalah daun kelor (Moringa oleifera). Penelitian ini bertujuan  untuk  menganalisis  efek  antihiperglikemik  teh  daun  kelor  pada  wanita dewasa  dengan  pradiabetes.  Penelitian ini berupa intervensi teh daun kelor kemudian menganalisis pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah puasa (GDP). Desain penelitian menggunakan Desain penelitian menggunakan quasi experimental one group pre and post-test. Penelitian dilakukan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Sampel penelitian ini sebanyak 12 orang. Teknik pengambilan sampel secara purposive. Pengukuran kadar GDP dilakukan pada saat sebelum intervensi dan setelah intervensi. Pemberian teh daun kelor sebanyak 250 ml (1 cup) diberikan kepada subjek untuk diminum setiap hari selama 4 minggu (28 hari) sebanyak 3 cup per hari   (Mereles dan Hunstein 2011). Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensia. Statistik inferensia menggunakan uji beda paired sample t-test setelah uji normalitas Saphiro-Wilk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian teh kelor sebanyak 3x200mL selama 28 hari satu jam sebelum makan dengan rata-rata tingkat kepatuhan 99,5% dapat menurunkan kadar GDP sebesar 13,42 mg/dL. Kata kunci : antihiperglikemik, daun kelor (Moringa Oleifera), pradiabetes, teh,  wanita dewasa AbstractDiabetes melitus is one of degenerative disease that received huge attention from society in the world. WHO had predicted prevalency of diabetes melitus in developing country would increased about two and half from 84 million in 1995 to 228 million in 2025 (Aboderin et al. 2001). Concomitant with increasing of chronic disease, especially diabetes melitus, the effort to decrease the prevalence had also increased, through curative methods like drugs or preventive methods with dietary regulation and foods (Eckel et al. 2005). One of foods with functional properties to controlled blood glucose is kelor leaves (Moringa oleifera). The objective of this research was to analyzed antihiperglicemic effect from kelor leaves tea on prediabetic adult women. This research was experimental research with intervention of kelor tea leaves, the effect of it on fasting blood glucose (FBG) would then analyzed. Design of this research was Quasi Experimental with one group, pre and post test, with purposive sampling technique. There were 12 adult women from Palu City, Central Sulawesi Province involved in this research as respondent. Kelor leaves tea was given 3 cups per day for every respondent for 4 weeks (28 days). One cup of kelor leaves tea was about 250 mL (Mereles and Hunstein 2011). Statistical test which using in this research were descriptive statistic and inferensial statistic such as paired sample t-test after normality test with Shapiro-wilk test. Result showed that administration of 3 cups kelor leaves tea for 28 days before prandial decreasing the fasting blood glucose about 13.42 mg/dL. Submission rate was 99.5%. Keywords: antihyperglicemic, kelor leaves, Moringa oleifera, prediabetic, tea, adult women.
ANALISIS SUPLEMENTASI VITAMIN A PADA IBU NIFAS, KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR, DAN PHBS TERHADAP MORBIDITAS BAYI Bando, Hadijah; Mujianti, Cicik
KESMAS Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan ibu dan anak telah menjadi fokus utama dalam pembangunan global. Kesehatan ibu dan anak menjadi bagian dari tujuan MDG’s karena masih tingginya angka kematian dan kesakitan ibu serta angka kematian bayi yang merupakan indikator kesehatan umum dan kesejahteraan masyarakat. Prevalensi ISPA pada anak usia di bawah satu tahun yang terdiagnosis sebesar 14,9% dan yang tidak terdiagnosis sebesar 35,92%,  prevalensi pneumonia yang terdiagnosis sebesar 0,76% dan yang tidak terdiagnosis sebesar 2,20%, prevalensi campak yang terdiagnosis sebesar 1,81% dan yang tidak terdiagnosis sebesar 2,44%. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis suplementasi vitamin A pada ibu nifas, kelengkapan imunisasi dasar, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terhadap morbiditas bayi. Penelitian dilakukan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 205 ibu dan bayi. Teknik pengambilan sampel secara proportionate stratified random sampling. Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensia. Statistik inferensia menggunakan uji Chi-Square. Hasil uji Chi-Square diperoleh bahwa suplementasi vitamin A pada ibu nifas dan imunisasi berhubungan signifikan dengan morbiditas bayi  (p=0,000; p=0,015), tetapi PHBS tidak berhubungan signifikan dengan morbiditas bayi (p=0,762) Kata kunci : ASI eksklusif, bayi, IMD, kolostrum, morbiditas AbstractChildren and mother’s health had been being main focus on global development and being one of MDG’s purpose because mortality and morbidity rate of infant and mother still high. Mortality and morbidity rate were indicator of public health and society well-being. Prevalence of children under one years of age diagnosed with upper respiratory tract infection was 14.9% and not diagnosed was 35.92%, prevalence of pneumonia diagnosed was 0.76% and not diagnosed was 2.20%, prevalence of measles diagnosed was 1.81% and not diagnosed was 2.44%. The purpose of this study was to analyze vitamin A supplementation on postpartum women, completeness of primary immunization, and Clean and Healthy Behaviors on Infant morbidity. This study held in Palu City, Central Sulawesi Province. The design of this study was cross-sectional, with 205 postpartum women and infant as respondents. Sampling technique was proportional stratified random sampling. Statistical test using were descriptive and inferensial test. Inferensial statistic using in this study was chi-square test. Result showed that vitamin A supplementation on postpartum women and immunization significantly related to infant morbidity (p= 0.000; p=0.015), but Clean and Healthy Behaviors didnt significantly related (p = 0.762).  Keywords: antihyperglicemic, kelor leaves, Moringa oleifera, prediabetic, tea, adult women.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TRIAGE DI RUANG IGD RSUD UNDATA PROVINSI SULAWESI TENGAH ., Ahmil
KESMAS Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kesehatan yang dilakukan di instalasi gawat darurat harus sesuai dengan standar prosedur operasional, salah satunya adalah standar prosedur operasional triage. Pelaksanaan triage di ruang IGD RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah tidak sesuai dengan standar prosedur operasional yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan standar prosedur operasional triage di ruang IGD RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 33 orang dan jumlah sampel sebanyak 30 orang (3 orang perawat cuti) dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square.  Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan standar prosedur operasional triage, nilai p=0,047 (p<0,05) dan ada hubungan pelatihan gawat darurat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan standar prosedur operasional triage, nilai p=0,041 (p<0,05). Variabel yang tidak bermakna yaitu usia(p=0,417), jenis kelamin (p=0,72), status pekerjaan (p=0,259), lama bekerja (p=0,712), dan pengetahuan (p=1.000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan tingkat pendidikan dan pelatihan gawat darurat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan standar prosedur operasional triage di ruang IGD RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah dan tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, status pekerjaan, lama bekerja dan pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan standar prosedur operasional triage di ruang IGD RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Kata Kunci : Perawat, Kepatuhan, Triage. ABSTRACTHealth services that done in emergency unit should based on operational prosedural standar, one of it is triage operational prosedural standar. Implementation of triage operational prosedural standar in emergency unit of Undata General Hospital still unproper implementation. This study aims to identify the relationship factors of nurses obediance in implementation of triage operational prosedural standar in Emergency unit of Undata General Hospital, Central Sulawesi Province. This is quantitative study with cross sectional approaching. Population number were 33 staff nurses, but samples number were 30 staff nurses (3 of them in annual leave) and taken by totally sampling technique. Data analyzed by chi-square test. The resul found that having relationship of educational level with nurses obediance in implementation of triage operational prosedural standar, with p value = 0,047 (p < 0,05). And having relationship of emergency training with nurses obediance in implementation of triage operational prosedural standar, with P value = 0,041 (p < 0,05). No significant variabels consist of age (p  = 0,417), gender (p=0,72), occupational status (p = 0,259), length of work (p = 0,712), and knowledge (p = 1,000). Conclusion of this study that having relationship of educational level and emergency trainning with nurses obediance in implementation of triage operational prosedural standar in Emergency unit of Undata General Hospital, Central Sulawesi Province. And no relationship between age, gender, occupational status, lenght of work and knowledge with nurses obediance in implementation of triage operational prosedural standar in Emergency unit of Undata General Hospital, Central Sulawesi Province. Keywords: Nurses, Obedience, Triage.
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA PENYAKIT GOUT (ASAM URAT) DI DESA LIMRAN KELURAHAN PANTOLOAN BOYA KECAMATAN TAWELI ., Nurhayati
KESMAS Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit gout (asam urat) merupakan penyakit yang disebabkan oleh tumpukan kristal asam urat pada jaringan, terutama pada jaringan sendi. Gout berhubungan erat dengan gangguan metabolisme purin yang memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia), yaitu jika kadar asam urat dalam darah  lebih dari 7,5 mg/dl. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pola makan yang salah dimana banyak mengonsumsi makanan tinggi purin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dengan terjadinya penyakit gout di Desa Limran Kelurahan Pantoloan Boya Kecamatan Tawaeli. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan variabel independen pola makan dan variabel dependen terjadinya penyakit gout. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki pola makan kurang baik sebanyak 91,1% dan pola makan yang baik sebanyak 8,8%. Hasil uji chi square diperoleh  nilai p = 0,000 (p value < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pola makan dengan terjadinya penyakit gout (asam urat) di Desa Limran Kelurahan Pantoloan Boya Kecamtan Tawaeli. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan kepada seluruh masyarakat agar mengurangi makan tinggi purin yang bisa memicu terjadinya asam urat. Kata kunci : Pola makan, asam urat, gout  ABSTRACTGout is a disease caused by agglomeration of uric acid crystals on system particularly on joint system. Gout is closely related to disorders of purine metatabolism which triggers an increase of hyperuricemia if the uric acid level in the blood is more than 7,5 mg/dl. One of the factor affects is wrong eating pattern which consume high-purine diet. The purpose of this study was  to determine the correlation between eating patterns with the occurrence of gout in Limran Village, Pantoloan Boya Village, Tawaeli Subdistrict. This type of research was analytical research with cross sectional design. The number of samples were 34 people with purposive sampling technique. Data analyzed by chi square test with  an independent variable was  eating pattern and dependent variable was the occurance of gout. The results showed that respondent who had a poor diet was 91.1% and a good diet was 8.8%. The results of the chi square test obtained a value of p = 0,000 (p value <0.05). The conclusion of this study there was a correlation between eating patterns with the occurrence of gout in Limran Village, Pantoloan Village, Boya, Tawaeli Subdistrict. Based on the result of this study it is expected that the whole communities can reduce eating high purine which can trigger gout. Keywords : Eating pattern, uric acid, gout 
EFEK EKSTRAK DAUN MIMBA TERHADAP AKTIVITAS SGPT TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG TELAH DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TINGGI Hartono, Eric; Prabowo, Sulistiana
KESMAS Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pemberian parasetamol dosis tinggi dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif melalui jalur metabolisme yang menghasilkan NAPQI dalam jumlah besar dan diduga dapat menyebabkan peningkatan aktivitas SGPT.Metode: Mengunakan sampel hewan coba sebanyak 24 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok hewan coba yang diberi pakan standar, kelompok hewan coba yang diberi parasetamol, dan kelompok hewan coba yang diberi ekstrak daun mimba dan parasetamol. Pada hari ke 10, hewan coba dikorbankan dan dilakukan pemeriksaan aktivitas SGPT dengan metode spektofotometri.Hasil: terdapat perbedaan bermakna (p = 0,021) rerata aktivitas SGPT antara kelompok hewan coba yang diberi parasetamol dosis tinggi (1360,94 + 1509,08 U/L) dengan kelompok hewan coba yang diberi parasetamol dosis tinggi dan ekstrak daun mimba (138,76 + 34,36 U/L).Kesimpulan: ekstrak daun mimba menurunkan secara bermakna aktivitas SGPT karena kandungan flavonoid dan limonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Kata Kunci: parasetamol, Azadirachta indica, SGPT ABSTRACTBackground: High dose paracetamol can cause oxidative stress through the metabolic pathway that produces NAPQI in large quantities and may cause to  increase SGPT activity. Method: Using 24 male Wistar rats, divided into 3 groups. The first group of rats fed with standard food, the second group of rats was given paracetamol orally, and the third group of rats was given neem’s leaf extract and paracetamol 1 orally. At the end of experiment all animals were sacrificed and SGPT activity were measured on the 10th day with spectrophotometric method. Result: There was also signifficant difference (p = 0,021) of SGPT activity between group of rats fed with high dose paracetamol (1360,94 + 1509,08 U/L) and group of rats fed with high dose paracetamol and meem’s leaf extract (138,76 + 34,36 U/L). Conclussion: neem’s leaf extract decreased significantly the SGPT activity because the neem leaf contains flavonoid and limonoid which act as anti oxidant. Keywords: paracetamol, Azadirachta indica, SGPT 
HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA MUDA DI DESA LAMAKAN KECAMATAN KARAMAT KABUPATEN BUOL Fadhli, Wendi Muh.
KESMAS Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa muda di Desa Lamakan Kecamatan Karamat Kabupaten Buol. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah populasi 156 orang yang berusia dewasa muda. Sampel berjumlah 82 responden. Penentuan sampel dalam penelitian ini dengan menghitung masing-masing variabel dan menggunakan rumus (Dahlan). Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan tensi meter. Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya hidup (makanan bergaram) mempunyai hubungan dengan nilai p=0,016 (p value <0,05) dengan kejadian hipertensi sedangkan gaya hidup (konsumsi kopi) dengan nilai p=0,453 (p value >0,05), gaya hidup (merokok) p=303 (p value >0.05), dan gaya hidup (aktifitas fisik) p=0,245 (p value >0,05), yang berarti tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi. Simpulan bahwa gaya hidup (makanan bergaram) mempunyai hubungan dengan kejadian hipertensi, sedangkan gaya hidup (kopi, merokok, dan aktiftas fisik) tidak mempunyai hubungan dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa muda di Desa Lamakan Kecamatan Karamat Kabupaten Buol. Saran, agar kiranya lebih memperbaiki gaya hidup kearah yang lebih sehat dengan sering mengkonsumsi banyak buah, serta sering mengontrol kesehatanya.  Kata Kunci: Gaya Hidup, Hipertensi, Usia Dewasa Muda ABSTRACTHypertensioin is on of the most influential risk factors for the incidence of heart and blood vessel disease. This reseach aims to determinethe relationship between lifestyle and the incidence of hipertension of young adults at adults at Lamakan Village, Karamat District, Buol Reegency. This reseach was quantitave by using the Cross sectional approach with population of 156 people who are young adults; the sample taken was 82 respondets. Determination of samples in this reseach was by calculating each variable and using the formula (Dahlan). Data collection techniques used was questionnaires and tension meters. The result shows that lifestyle (salt food) has a relationship with the volue of p = 0.016 (p value 0.05) with the incidence of hypertension while lifestyle (coffe consumption) with a value of p = 0.453 (p value 0.245). lifestyle (smoking) p = 303 (p value > 0.05) and lifestyle (physical activity) p = 0.245 (p value> 0.05), which means that is does not have a significant  relationship with the incidence of hypertension. Conclusions that lifestyle (salt food) has a relationship with the incidence of hypertension, while lifestyle (coffe, smoking, and physical activity) does not have a relationship with the incidence of hypertension of young adults at Lamakan Village, Karamt District, Buol Regency. Suggestion: you can improve your lifestyle towards a healthier one by often consuming lots of fruit, and often controlling your health. Keywords: Lifestyle, Hypertension, Young adulthood

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue