cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan)
ISSN : 25492683     EISSN : 25277057     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraaan (JPK) The purpose of the publication of this journal is to disseminate conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the field of Pancasila and Civics Education, will publish the journal twice a year: in January and July
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2021): Januari" : 7 Documents clear
Implementasi Pancasila di Kalangan PNS Generasi Milenial dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 Tarmujianto, Tarmujianto
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n1.2021.pp25-34

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang terdiri dari nilai Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan dan nilai Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di kalangan generasi milenial Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dalam menghadapi masa pandemi covid-19. Pegawai Negeri Sipil yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para alumni pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (latsar CPNS) pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif kuantitatif dengan variabel tunggal yakni implementasi nilai-nilai Pancasila. Data dikumpulkan menggunakan google form. Hasil penelitian menunjukkan pengamalan nilai praksis dari Pancasila di kalangan generasi milenial PNS Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah sangat baik, hal ini tergambar dari hasil rata-rata presentasi dari implementasi nilai-nilai Pancasila sebesar 96%. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan dapat menjadi sumber data mengenai tingkat pengamalan nilai-nilai Pancasila secara praktik dalam kehidupan bernegara di kalangan generasi milenial Pegawai Negeri Sipil Provinsi DKI JakartaImplementation of Pancasila among Millennial Generation Civil Servants in Facing the Covid-19 Pandemic. The purpose of this research is to explain the practice of the values contained in Pancasila, which consists of the value of One Godhead, Just and Civilized Humanity, Indonesian Unity, Democracy led by Wisdom in Representative Consultations and the value of Social Justice for all Indonesian people. among the millennial generation of Civil Servants in the Provincial Government of the Special Capital Region of Jakarta, in the face of the Covid-19 pandemic. Civil Servants who are the population in this study are alumni of basic training for Civil Servant Candidates (CPNS latsar) in 2019. This study uses quantitative descriptive analysis with a single variable, namely the implementation of Pancasila values. Data collected using google form. The results showed that the practice of the practical value of Pancasila among the millennial generation of civil servants of the DKI Jakarta Provincial Government was very good, this is reflected in the average presentation results of the implementation of Pancasila values of 96%. Based on the results of the research that has been done, it is hoped that it can become a source of data regarding the level of practicing Pancasila values in state life among the millennial generation of Civil Servants of DKI Jakarta Province.
Pengembangan Video Pembelajaran Screencast-o-matic (SOM) Berbasis Problem Based Learning (Pbl) Pada Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Di Ikip Budi Utomo Malang Khotimah, Khusnul; Setiani, Puspita Pebri
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n1.2021.pp35-45

Abstract

Pengembangan video pembelajaran menggunakan media aplikasi screencast-o-matic adalah penelitian yang mengembangkan materi perkuliahan secara daring yang mengkombinasi antara visual, dan audio visual dengan mengunakan model pembelajaran berdasarkan masalah. Tujuan pengembangan video pembelajaran yakni untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami materi dan  meningkatkan berpikir tingkat tinggi mahasiswa. Model pengembangan produk menggunakan model Research Development (RD) dari Borg and Gall. Produk pengembangan video pembelajaran diuji melalui evaluasi ahli, uji coba dan uji lapangan. Evaluasi ahli dilakukan oleh ahli pembelajaran, desain media dan meteri. Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam pengembangan adalah angket. Teknik analisis yang digunakan dalam pengembangan adalah analisis deskriptif kuantitatif berupa persentase dan rata-rata. Hasil evaluasi produk pada ahli pembelajaran menunjukkan kategori baik (82%), ahli desain media menunjukkan kategori baik (86%), ahli materi menunjukkan kategori baik (90%). Pada uji coba yang dilakukan menghasilkan skor  92% dengan kategori baik dan pada uji lapangan menghasilkan skor penilaian 89% dengan kategori baik, dengan demikian produk berupa video pembelajaran screencast-o-matic ini dapat digunakan dalam pembelajaran dan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.The development of instructional videos using the screencast-o-matic application media is a study that develops online lecture materials that combine visual and audio-visual using a problem-based learning model. The purpose of developing instructional videos is to make it easier for students to understand the material and improve students' higher order thinking. The product development model uses Research Development Model (RD) from Borg and Gall. Products are tested through expert judgment, trials and field trials. Expert judgment consists of aspects of learning, media design and materials. The data collection instrument used in this development was a questionnaire. The analysis technique used is the percentage and average. The results of expert assessment are 1) the learning aspect shows a good category (82%), 2) the media design aspect shows a good category (86%), 3) the material aspect shows a good category (90%). In the trials conducted, the score was 92% in good category. Based on the field test results in an assessment score of 89% with a good category. based on the results of product trials, this learning video cannot be used in learning and further research can be carried out.
Tantangan Pemenuhan Hak-Hak Mahasiswa Dan Penguatan Kompetensi Kewarganegaraan Melalui Kebijakan Kampus Merdeka Nanggala, Agil; Suryadi, Karim
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n1.2021.pp46-56

Abstract

Kebijakan kampus merdeka merupakan kebijakan aktual pada bidang pendidikan tinggi, karena menghendaki terjadinya modernisasi dan demokratisasi pendidikan tinggi, sehingga adaptif terhadap realitas kemajuan zaman, juga pada aspek pembelajarannya berdampak nyata bagi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan kebijakan kampus merdeka dalam memenuhi hak-hak mahasiswa, serta memberikan rasionalisasi pentingnya orientasi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kampus merdeka yang mengarah pada penguatan kompetensi kewarganegaraan mahasiswa, agar menjadi warga negara yang beradab, penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, proses analisis data dalam penelitian ini meliputi: reduksi data, display data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) tantangan yang dihadapi oleh kebijakan kampus merdeka, dalam memenuhi hak-hak mahasiswa, umumnya karena belum meratanya kualitas pendidikan, realitas daya saing bangsa dan inovasi nasional, serta kualitas pelayanan dan perlidungan hukum bagi mahasiswa, 2) penguatan kompetensi kewarganegaraan mahasiswa, perlu menjadi orientasi umum dari Pendidikan Kewarganegaraan pada kebijakan kampus merdeka, karena komprehensif, guna mewujudkan mahasiswa yang beradab dan mampu diandalkan oleh negara. Upaya mengatasi tantangan yang berpotensi menghambat berjalan optimalnya kebijakan kampus merdeka, bisa melalui komitmen dan konsistensi berbagai pihak terlebih pemerintah dan pimpinan perguruan tinggi untuk memajukan pendidikan bangsa dan menjamin perlindungan hukum yang adil dan bantuan pendidikan yang tidak diskriminatif. Challenges of Fulfilling Student Rights and Strengthening Citizenship Competence through the Independent Campus Policy. The independent campus policy is an actual policy in the field of higher education, because it requires the modernization and democratization of higher education, so that it is adaptive to the realities of the progress of the times, as well as the aspects of learning which have a real impact on students. This study aims to analyze the challenges of independent campus policies in fulfilling student rights, as well as provide rationalization of the importance of Citizenship Education learning orientation on independent campuses which leads to strengthening student citizenship competencies, in order to become civilized citizens. This research was conducted through a qualitative approach with methods literature study, the data analysis process in this study includes: data reduction, data display, verification and conclusion. The results obtained are 1) the challenges faced by the independent campus policy, in fulfilling the rights of students, generally due to the unequal quality of education, the reality of national competitiveness and national innovation, as well as the quality of services and legal protection for students, 2) strengthening competence Student citizenship needs to become a general orientation of Citizenship Education on an independent campus policy, because it is comprehensive, in order to create civilized students and can be relied on by the state. Efforts to overcome challenges that have the potential to hinder the optimal running of the independent campus policy, can be through the commitment and consistency of various parties, especially the government and university leaders, to advance national education and guarantee fair legal protection and non-discriminatory educational assistance
Internalisasi Civic Engagement di Perguruan Tinggi melalui Program Kuliah Kerja Nyata Sunarto, Sunarto; Sutrisno, Sutrisno
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n1.2021.pp57-67

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Internalisasi civic engagement mahasiswa melalui program KKN tematik di Institut Teknologi Bandung (ITB) baik dari aspek perencanaan dan pelaksanaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi khusus di ITB pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada pengelola lembaga, mahasiswa pelaksana serta observasi dan dokumentasi pada kegiatan KKN. Analisis data dilakukan dengan membaca keseluruhan transkrip untuk memperoleh informasi, melakukan kompilasi, kemudian memperoleh hasil pola umum data, pengelompokan data, dan melakukan urutan kejadian, kategori, dan tipologinya. Penelitian dilaksanakan di ITB, pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.  Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa civic engagement yang dikembangkan terintegrasi pada program kuliah kkerja nyata tematik (KKN-T). Civic engagement diaktualisasikan dalam bentuk empat tema dasar yakni tema air, tema pendidikan, tema infrastruktur dan tema energi. Keempat tema ini menjadi isu utama yang dilakukan mahasiswa untuk berpartisipasi pada lingkungan masyarakat guna menyiapkan generasi muda yang memiliki rasa sosial kemanusiaan yang tinggi dalam ber kehidupan berbangsa dan bernegara dengan berlandaskan atas dasar nilai-nilai filosofi bangsa Indonesia.Internalization of Civic Engagement in Higher Education through Real Work Program. This study aims to determine the internalization of student engagement through the thematic KKN program at the Bandung Institute of Technology (ITB). This research is a qualitative research, with a special study approach at ITB at the Institute for Research and Community Service. Data collection was carried out by interviewing institution managers, implementing students as well as observing and documenting KKN activities. Data analysis was carried out by reading the entire transcript to obtain information, compiling it, then obtaining the results of the general pattern of data, grouping data, and carrying out the sequence of events, categories and typologies. The research was conducted at ITB, data collection was obtained by means of observation, interviews and documentation. The results of this study explain that civic engagement developed at the Bandung Institute of Technology is integrated in the thematic real work lecture program (KKN-T). Civic engagement is actualized in the form of four basic themes, namely the theme of water, the theme of education, the theme of infrastructure and the theme of energy. These four themes are the main issues for students to participate in the community environment in order to prepare young people who have a high sense of social humanity to live as a nation and state based on the philosophical values of the Indonesian nation.
Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Pancasila melalui Keteladanan dan Pembiasaan di Sekolah Dasar fitri kusumawardani; Akhwani Akhwani; Nafiah Nafiah; Mohammad Taufiq
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n1.2021.pp1-10

Abstract

Menurunnya kesadaran untuk menghayati dan menjiwai nila-nilai Pancasila akan menyebabkan terjadinya degradasi karakter bangsa. Jika terus dibiarkan akan berdampak pada moral dan akhlak generasi muda yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila melalui keteladaan dan pembiasaan. Penelitian didasarkan pada proses studi kepustakaan atau library research. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif-kritis yakni dengan lebih menekankan pada kemampuan analisis dan penelaahan terhadap sumber-sumber kepustakaan terpilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila melalui keteladanan (role model) dilakukan dengan cara meningkatkan sisi religius siswa, memberikan bimbingan dan melatih ketaatan siswa untuk mematuhi tata tertib, membangkitkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air, menanamkan sikap demokratis pada siswa, mengajarkan peduli sosial dan tidak apatis. Implementasi nilai-nilai Pancasila melalui pembiasaan (habituation) dilakukan dengan membiasakan siswa memiliki sikap toleransi beragama, saling mencintai  dan menghargai sesama manusia, tidak menjadikan perbedaan sebagai alasan untuk terpecah belah, terbiasa mengambil keputusan secara musyawarah, berteman dengan siapa saja dan memiliki solidaritas yang tinggiCharacter Education Based on Pancasila Values through Modeling and Habit in Elementary Schools. Decreased awareness to internalize and inspire the values of Pancasila will lead to the degradation of the nation's character. If left unchecked will have an impact on the morale and attitudes of the younger generation that are not in accordance with the values of Pancasila. This study aims to determine the implementation of character education based on Pancasila values through role models and habituation. This research is based on the library research process. The type of research used is descriptive qualitative-critical, namely by emphasizing the ability of analysis and analysis of selected library sources. The results showed that the implementation of Pancasila values through role models was done by improving the religious side of students, providing guidance and training students' obedience to obey the rules, arouse the national spirit and love of the motherland, instilling democratic attitudes in students, teaching social care and not apathetic. Whereas the implementation of the values of Pancasila through habituation is done by accustoming students to having an attitude of religious tolerance, mutual love and respect for fellow human beings, not making a difference as an excuse to be divided, accustomed to making deliberative decisions, making friends with anyone and having solidarity.
Wayang Multi-Level Linguistic sebagai Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Pancasila Suseno, Bayu Aji; Junaidi, Junaidi
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n1.2021.pp68-77

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan budi pekerti bangsa Indonesia di lingkungan lembaga pendidikan formal melalui media wayang. Dalam mencapai tujuan penelitian tersebut dilakukan metode ceramah dan demontrasi dengan menggunakan landasan teori fungsional sosial atau sistem sosial Talcott Parsons. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa wayang menjadi media multi linguis (bahasa daerah dan nasional) dan multi level (jenjang usia dan tingkat pendidikan) yang berdasarkan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam wadah Negara Indonesia dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu: Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Kesatuan, Nilai Kebijaksanaan, dan Nilai Keadilan. Dalam suatu pertunjukkan wayang mengajarkan nilai tidak secara dogmatis (harus diterima kebenarannya) dan teoritis sebagai suatu indoktrinasi (paham kebenaran hanya dari satu sisi), tetapi secara demokrasi dan kongkret dengan menghadirkan kehidupan tokoh-tokoh sebagai teladan yang nyata. Wayang multi-level linguistic menjadi media pendidikan karakter sebagai rujukan bagi tenaga pendidik (guru) dan peserta didik (siswa) pada lembaga pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.Wayang Multi-Level Linguistic as Character Education Based on Pancasila Values. This study aims to improve the character of the Indonesian nation in formal educational institutions through wayang media. In order to achieve the research objectives, lectures and demonstrations were carried out using the social functional theory foundation or Talcott Parsons' social system. The results of this study indicate that wayang is a multi linguist (regional and national language) and multi level (age level and education level) media based on the motto of Bhineka Tunggal Ika in the Indonesian State container and the values contained in Pancasila, namely: Divine Value, Humanity Value, Unity Value, Wisdom Value, and Justice Value. In a puppet show teaches values not as dogmatic (the truth must be accepted) and theoretically as an indoctrination (understanding the truth from one side only), but democratically and concretely by presenting the lives of the characters as real role models. Multi-level linguistic wayang has become a character education medium as a reference for educators (teachers) and students (students) in educational institutions throughout Indonesia
Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah : Internalisasi Nilai-nilai Islam Dalam Membangun Wawasan Kebangsaaan di Lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Junaedi, Muhammad; Muharram, Fajar; Yani, Muhammad
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n1.2021.pp11-24

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memahami makna konsep Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah dan bentuk-bentuk implementasi akan internalisasi nilai-nilai Islam dalam membangun wawasan kebangsaaan di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah tepatnya di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan diskriptif kualitatif dengan pendekatan fenemenologi. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara terhadap pimpinan Universitas dan civitas akademika kampus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna konsep negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah adalah sebagai pedoman pemikiran dan perilaku mengenai hubungan antara agama, negara dan organisasi sekaligus sebagai ijthad politik Muhammadiyah yang bertujuan untuk menguatkan harmonisasi kebangsaan. Sedangkan model internaliasai nilai-nilai Islam yang diterapkan di dalam penguatan wawasan kebangsaan di lingkungan perguruan tinggi Muhammadiyah yaitu dilakukan dalam dua bentuk pertama dengan model dakwah gerakan tanwiriyah (pencerahan) sebagaimana konsep Islam berkemajuan dan kedua dakwah Bil Amal (aksi) sebagaimana dalam prinsip teologi sosial Al Ma’un.The Pancasila State as Darul Ahdi Wa Syahadah: Internalization of Islamic Values in Building National Insights in Muhammadiyah Higher Education . This article aims to understand the meaning of the concept of the Pancasila State as Darul Ahdi Wa Syahadah and the forms of implementation of the internalisation of Islamic values in building national insight in the Muhammadiyah Higher Education environment, precisely at Muhammadiyah University Sidoarjo, Muhammadiyah University Surabaya and  Muhammadiyah University Gresik. The methods used in this research is a qualitative description with a phenemenological approach. Data collection is done by means of observation, documentation and interviews with university leaders and the campus academic community. and organization as well as Muhammadiyah political ijthad which aims to strengthen the harmonization of the nationality, while the internalization model of Islamic values which is applied in strengthening the national insight in Muhammadiyah universities is It is carried out in two forms, the first with the model of the tanwiriyah movement (enlightenment) as the advanced Islamic concept and the second to the Bil Amal (action) as in the principles of social theology of Al Ma'un

Page 1 of 1 | Total Record : 7