cover
Contact Name
Hasruddin Nur
Contact Email
asrul23.23.a2@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
asrul23.23.a2@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Phinisi Integration Review
ISSN : 26142325     EISSN : 26142317     DOI : -
Phinisi integration review dikelola oleh program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar dengan ISSN: 2614-2317 (online) dan ISSN: 2614-2325 (Cetak), terbit 2 kali dalam setahun pada bulan februari dan agustus. Phinisi integration review menerima artikel atau tulisan ilmiah dalam bentuk hasil-hasil kajian analitis, penelitian, aplikasi teori, dan pembahasan perpustakaan tentang ilmu pengetahuan sosial terdiri dari pendidikan sejarah, pendidikan IPS terpadu, pendidikan ekonomi, IPS Ke SD-an, Pendidikan Hukum dan Kewarganegaraan, pendidikan sosiologi, Pendidikan Antropologi.
Arjuna Subject : -
Articles 3 Documents
Search results for , issue " Vol 1, No 1 (2018): Februari" : 3 Documents clear
SILARIANG (Studi Kasus Masyarakat Miskin di Kelurahan Balang Baru Kota Makassar) Kasmad, Merna Asvani
Phinisi Integration Review Vol 1, No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.851 KB) | DOI: 10.26858/pir.v1i1.5264

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena silariang yang ada di kelurahan Balang Baru, fenomena silariang berubah bentuk menjadi fenomena annyala, sebagian besar pelaku annyala ini diketahui sebagai pasangan dengan latar belakang ekonomi dibawah serta tingkat pendididkan yang rendah, inilah yang menjadi tujuan dari penelitian ini, (i) untuk mengetahui fenomena silariang yang terjadi pada masyarakat miskin di kelurahan Balang Baru, terhadap apa yang dipahami oleh masyarakat tersebut (ii) untuk mengetahui penyebab dari banyaknya realitas sosial ini, bagaimana mayarakat miskin mengkonstruksinya ke dalam individu dan (iii) untuk mengetahui dampak-dampak sosial yang ditimbulkan hubungannya dengan nilai-nilai kemasyarakatan yang ada di kelurahan tersebut. Jenis penelitian ini adlah penelitian deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian terdiri dari (i) para pelaku silariang, (ii) keluarga pelaku silariang dan (iii) masyarakat miskin di lingkungan Kelurahan Balang Baru. Teknik pengumpulan data  dalam penelitian ini  dilakukan dengan observasi, wawancara secara mendalam, serta melakukan triagulasi cek, dari hasil tersebut dilakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.           Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan sosial ikut merubah nilai-nilai yang ada pada realitas  silariang yang terjadi pada masyarakat miskin di Kelurahan Balang Baru Makassar ini, silariang telah mengalami perubahan yang berdampak pada nilai dan kondisi sosial masyarakat lingkungan tersebut, silariang telah dikontruksi menjadi alat bagi masyarakat miskin di kelurahan ini untuk dapat menghindarkan diri dari kewajiban-kewajiban adat pernikahan yang dianggap sudah tidak sesuai dan sinkron lagi dengan kondisi kemiskinan mereka.
Dampak Sosial Industri Pertambangan Marmer Didesa Mangilu Kecamatan Bungoro’ Kabupaten Pangkep Mutiara, Indah Ainun
Phinisi Integration Review Vol 1, No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.485 KB) | DOI: 10.26858/pir.v1i1.5230

Abstract

. The objectives of the study are to examine (i) the social changing process of the people before and after the establishment of marble mining factory, (ii) the social impacts caused by marble mining industry on social life of the people. The study is qualitative research conducted at Mangilu village in Bungoro subdistrict of Pangkajene dan Kepulauan district. The informants were the people at Mangilu village, factory employes, and local government of Mangilu village. File was collected by employing interview, observation, and documentation. File was analyzed by conducting, file reduction, file presentation, and verification or conclusion drawing. The result of the study reveal that the impacts cause by the marble mining factory toward the people of Mangilu village are in positive and negative impacts. The positive impacts can be seen from the education dimension and economy; whereas the negative impacts are in environment and health of the at Mangilu village.
Rumah Adat Balla Lompoa Kakaraengang Marusu Kassi Kebo di Kabupaten Maros (Suatu Kajian Historis) Rachmah, ST
Phinisi Integration Review Vol 1, No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.025 KB) | DOI: 10.26858/pir.v1i1.5261

Abstract

In south Sulawesi, particularly in Maros district, there is one of traditional house known as Balla Lompoa which is located in Kassi Kebo in Maros district. The traditional house is one of heritage of Marusu King which still stands firmly and is maintained well by the descendants of the king who are still alive and the local government, and becomes one of tourists’ destinations in Maros district, besides other places interest such as Leang-leang and Bantimurung. The research aims to discover the historical background of Marusu Kingdom in Maros district, the condition of Balla Lompoa Kakaraengang Marusu Kassi Kebo traditional house in Maros district, and the role and function of Balla Lompoa was descriptive historical research which employed qualitative approach. The qualititative approach and analysis technique was conducted in for stages. The results of the research reveal that (1) the history of Marusu Kingdom was started with Tumanurung concept with the first King was Karaeng Loe ri Pakere and the last king was Andi Muhammad Tajudding daeng Masiga (1944-1963). As time went by, the government system in Maros was also developed and experienced the changes. “Gementschap Culture” was formulated in a form of “District”, (2) Balla Lompoa Traditional House was the Palace of Marusu Kingdom which also became hundreds of years old and is one of cultural heritages needed to be preserved in Maros district and has a collection of 300 kinds of King’s relics and Kakaraengang Marusu, (3) the role of Balla Lompoa Kassi Kebo traditional house is not only as the facility for the implementation of traditional ceremony or as the residence of Karaeng and his family, but also a place for holding a meeting for the royal family.

Page 1 of 1 | Total Record : 3