cover
Contact Name
Didik Supriyanto
Contact Email
didiksupriyanto21@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmodeling@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. mojokerto,
Jawa timur
INDONESIA
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI
ISSN : 24423661     EISSN : 2477667X     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 40 Documents
Search results for , issue "Vol. 12 No. 1 (2025): Maret" : 40 Documents clear
Manajemen Filantropi untuk Meningkatkan Mutu Sekolah di SMK Raden Umar Said Kudus Laila, Rika Noor; Bunyamin, Bunyamin; Rasiman, Rasiman
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 12 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v11i1.2802

Abstract

Mutu pendidikan merupakan salah satu indikator utama dalam meningkatkan daya saing sekolah, terutama di era globalisasi yang semakin kompetitif. Dalam konteks ini, filantropi pendidikan menjadi strategi yang efektif untuk mendukung peningkatan mutu sekolah, terutama dalam hal penyediaan sumber daya, pengembangan program pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan siswa serta tenaga pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis manajemen filantropi dalam meningkatkan mutu sekolah di SMK Raden Umar Said Kudus dengan fokus pada empat aspek utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan filantropi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan (Kepala Sekolah, guru, yayasan, filantropis, dan siswa), serta studi dokumentasi terkait program filantropi yang telah diterapkan di sekolah. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan secara sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan filantropi di SMK Raden Umar Said Kudus dilakukan melalui identifikasi kebutuhan pendidikan, penyusunan strategi penghimpunan dana, serta kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk yayasan, dunia industri, alumni, dan masyarakat. Dalam tahap pengorganisasian, sekolah membentuk tim khusus yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dana dan sumber daya filantropi untuk memastikan efektivitas program yang dijalankan. Pelaksanaan filantropi di sekolah ini mencakup berbagai program, seperti pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi, pengadaan fasilitas pendidikan, serta pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan industri. Adapun pengawasan terhadap filantropi dilakukan melalui sistem monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan guna memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana serta dampak positif terhadap mutu pendidikan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen filantropi yang baik berperan signifikan dalam meningkatkan mutu sekolah melalui dukungan finansial, fasilitas, serta pengembangan sumber daya manusia. Keberhasilan implementasi filantropi di SMK Raden Umar Said Kudus tidak hanya bergantung pada strategi penghimpunan dana, tetapi juga pada efektivitas pengelolaan dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan perlunya sistem pengelolaan filantropi yang lebih terstruktur, peningkatan sinergi dengan dunia industri, serta optimalisasi teknologi dalam penggalangan dana untuk menjamin keberlanjutan program filantropi di sekolah.
Peran Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Identitas Budaya Melayu di Madrasah As Sajidah, Azka; Anindya, Salsa; Khadafiah, Harisa; Umam, Bagus Hidayatul; Maryamah, Maryamah
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 12 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v12i1.2803

Abstract

Pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk identitas budaya Melayu di madrasah. Sebagai lembaga pendidikan berbasis Islam, madrasah tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembelajaran keagamaan tetapi juga menjadi sarana pelestarian nilai-nilai budaya lokal. Identitas budaya Melayu yang kaya dengan nilai-nilai religius, sopan santun, dan adat istiadat, dapat terinternalisasi melalui pendidikan agama Islam yang diajarkan di madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pendidikan agama Islam dapat membentuk dan memperkuat identitas budaya Melayu di madrasah serta mengidentifikasi tantangan dalam proses internalisasi nilai budaya tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan studi literatur, penelitian ini menemukan bahwa pendidikan agama Islam memainkan peran strategis dalam menjaga dan mentransmisikan nilai-nilai budaya Melayu kepada peserta didik. Namun, tantangan seperti modernisasi, globalisasi, dan kurangnya integrasi budaya dalam kurikulum madrasah menjadi hambatan dalam proses ini. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang lebih sistematis untuk memperkuat sinergi antara pendidikan agama Islam dan identitas budaya Melayu di madrasah. Abstract Islamic religious education plays a crucial role in shaping Malay cultural identity in madrasahs. As an Islamic-based educational institution, madrasahs not only serve as centers for religious learning but also function as a means of preserving local cultural values. The rich Malay cultural identity, which embodies religious values, politeness, and traditional customs, can be internalized through Islamic religious education taught in madrasahs. This study aims to analyze how Islamic religious education shapes and strengthens Malay cultural identity in madrasahs while identifying challenges in the process of internalizing these cultural values. Using a qualitative descriptive method and a literature review approach, this study finds that Islamic religious education plays a strategic role in preserving and transmitting Malay cultural values to students. However, challenges such as modernization, globalization, and the lack of cultural integration in the madrasah curriculum hinder this process. Therefore, a more systematic strategy is needed to strengthen the synergy between Islamic religious education and Malay cultural identity in madrasah.
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Santri (Studi Kasus di Yayasan Pondok Pesantren Modern Al Muwahidin Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat Tahun 2024) Musta'in, Musta'in
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 12 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v12i1.2804

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya manajemen sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi, terutama di Pondok Pesantren Modern Al Muwahidin, yang memiliki SDM memadai dan membutuhkan pengelolaan yang baik untuk mencapai tujuan serta meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen SDM dalam meningkatkan kualitas pelayanan serta menganalisis proses rekrutmen di Pondok Pesantren Modern Al Muwahidin tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sementara analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini berlangsung selama empat bulan, dari Juli hingga Oktober 2024, dengan teknik purposive sampling untuk menentukan informan penelitian. Informan terdiri dari Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Modern Al Muwahidin, Ketua Pengurus Pondok Pesantren, serta Ketua Pembina Putra dan Putri. Wawancara dilakukan dengan metode semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen SDM dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Pondok Pesantren Modern Al Muwahidin mencakup: (1) Perencanaan, yang meliputi penarikan SDM serta perencanaan program seperti pelatihan, kajian bagi pembina, pemberian motivasi, dan evaluasi; (2) Pelaksanaan, yang mencakup pelaksanaan pelatihan, pemberian motivasi, dan evaluasi. Adapun proses rekrutmen dilakukan melalui dua sumber, yaitu: (a) Sumber internal, berupa kaderisasi dari santri dan alumni; serta (b) Sumber eksternal, yaitu perekrutan dari luar lembaga, khususnya kaderisasi maha santri Ma’had Aly Nurul Hakim Kediri.
Strategi Pengelolaan dan Pengembangan pada Tadika Al-Fikh Orchard HQ Malaysia Thufail, Muhammad Daffa; Hayati, Isra
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 12 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v12i1.2813

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk tidak hanya memperjelas strategi pengelolaan dan pengembangan usaha pada Tadika Al-Fikh Orchard HQ Malaysia tetapi juga tantangan yang dihadapi dalam implementasi strategi pengelolaan dan pengembangan usaha pada Tadika Al-Fikh Orchard HQ Malaysia. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif filsafat postpositivisme. Objek penelitian bertempat di Tadika Al-Fikh Orchard HQ Malaysia. Data primer dan data sekunder penelitian diperoleh tidak hanya dari wawancara dan observasi dengan informan tetapi juga dari kajian pustaka, seperti jurnal, dan buku referensi. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Strategi pengelolaan dan pengembangan usaha pada Tadika Al-Fikh Orchard HQ Malaysia perlu ditambahkan mengingat Tadika Al-Fikh Orchard HQ adalah terwaralaba dalam bidang pendidikan (franchisee). Hal ini menunjukkan pentingnya strategi pengelolaan dan pengembangan usaha. Ketentuan ini mencerminkan pentingnya tanggungjawab dan kewajiban dalam praktik etika bisnis syariah bukan saja dalam pengelolaan, melainkan juga dalam pengembangan usaha; (2) Tantangan yang dihadapi dalam implementasi strategi pengelolaan dan pengembangan usaha pada Tadika Al-Fikh Orchard HQ Malaysia telah teratasi dalam analisis SWOT dan SOP. Setidaknya, dengan pemahaman yang baik tentang aspek-aspek etika bisnis Islam, diharapkan Tadika Al-Fikh Orchard HQ dapat mengelola keuangan mereka secara efektif untuk meningkatkan keberlangsungan usaha Tadika Al-Fikh Orchard HQ di seluruh negara Malaysia. Abstract This research aims to not only clarify the management and business development strategy at Tadika Al-Fikh Orchard HQ Malaysia but also the challenges faced in the implementation of the management and business development strategy at Tadika Al-Fikh Orchard HQ Malaysia. Descriptive research method with a qualitative approach to postpositivism philosophy. The object of the research was located at Tadika Al-Fikh Orchard HQ Malaysia. Primary data and secondary data of research were obtained not only from interviews and observations with informants but also from literature reviews, such as journals, and reference books. The results of this research are as follows: (1) The management and business development strategy at Tadika Al-Fikh Orchard HQ Malaysia needs to be added considering that Tadika Al-Fikh Orchard HQ is a franchisee in the field of education (franchisee). This shows the importance of business management and development strategies. This provision reflects the importance of responsibilities and obligations in the practice of sharia business ethics not only in management, but also in business development; (2) The challenges faced in the implementation of business management and development strategies at Tadika Al-Fikh Orchard HQ Malaysia have been overcome in SWOT analysis and SOP. At least, with a good understanding of the aspects of Islamic business ethics, it is hoped that Tadika Al-Fikh Orchard HQ can manage their finances effectively to improve the sustainability of Tadika Al-Fikh Orchard HQ's business throughout Malaysia.
Kendala dan Solusi dalam Pengajaran Pendidikan Islam di Sekolah Dasar Negeri Zahro, Nur Fatimatuz
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 12 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v12i1.2828

Abstract

Pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar Negeri memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan moral peserta didik sejak usia dini. Namun, pelaksanaannya masih menghadapi berbagai kendala, baik dari aspek internal maupun eksternal sekolah. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang umum terjadi dalam proses pembelajaran PAI serta menawarkan solusi praktis yang dapat diterapkan oleh guru, sekolah, dan pemangku kepentingan lainnya. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dari berbagai literatur ilmiah, baik berupa jurnal maupun buku. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa kendala utama terletak pada keterbatasan waktu pembelajaran, kurangnya sarana dan prasarana, rendahnya kompetensi pedagogik guru, serta minimnya dukungan lingkungan keluarga. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan strategi inovatif dalam metode pengajaran, peningkatan kompetensi guru, serta sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Penguatan kebijakan pendidikan agama juga menjadi faktor penunjang dalam mewujudkan pembelajaran PAI yang efektif dan bermakna di Sekolah Dasar Negeri.
Kisah Nabi Yunus dalam Al-Qur’an Perspektif Tafsir Tarbawi Fatih, M.
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 12 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v11i3.2890

Abstract

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan (Library Research). Data primernya bersumber dari kitab-kitab tafsir yang menerangkan ayat-ayat tentang kisah Nabi Yunus, misalnya QS. An-Nisa’: 163, Al-An’am: 86, Yunus: 98, Ash-shoffat: 139-148, Al-Anbiya’: 87-88, dan Al-Qalam: 48-50. Sedangkan data sekunder diambil dari buku, jurnal, dan tulisan-tulisan yang dipandang relevan dengan tema ini. Metode pembahasan menggunakan deskriptif-analitis, yakni memaparkan data-data yang telah diseleksi lalu menganalisisnya secara cermat dengan metode tafsir tematik (maudhu’i). Berdasarkan penelitian ini, ditarik beberapa Kesimpulan sebagai berikut: Pertama, seorang guru dalam melaksanakan proses pendidikan dibutuhkan sikap sabar, tangguh, dan telaten. Tidak mudah putus asa, reaksioner, marah atas respon peserta didik yang tidak sesuai dengan harapannya. Kedua, seorang guru seharusnya banyak berdzikir, evaluasi diri dan memohon kepada Allah agar berhasil dalam melaksanakan tugasnya. Ketiga, dalam batas tertentu peserta didik perlu diberikan ancaman atau punishmen agar timbul kesadaran dalam dirinya. Keempat, kesabaran, kerja keras dan sungguh-sungguh dalam berdoa akan membuahkan hasil yang diharapkan.
Inovasi dalam Problematika Implementasi Kurikulum Merdeka di MA Amanatul Ummah Surabaya melalui Integrasi Madrasah Akademik dan Sistem Daw Long Rohman, Fathur; Aula, Rahma
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 12 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v12i1.2930

Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi Kurikulum Merdeka di MA Amanatul Ummah Surabaya yang menghadapi problematik unik berupa dualisme kurikulum (Kurikulum Merdeka untuk kelas 10-11 dan K13 untuk kelas 12), kesenjangan epistemologis antara nilai pesantren dengan pembelajaran berbasis proyek, serta kontradiksi filosofis sistem daw long (latihan soal UTBK intensif) dengan prinsip merdeka belajar. Menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen, penelitian mengungkap bahwa madrasah mengembangkan model hybrid sebagai solusi pragmatis. Temuan menunjukkan: (1) fragmentasi pembelajaran akibat dualisme kurikulum, (2) resistansi pedagogis mata pelajaran agama terhadap pendekatan proyek, dan (3) peningkatan 23% nilai UTBK melalui daw long meski mengurangi 70% waktu proyek kolaboratif. Studi ini menawarkan kerangka contextual curriculum hybridisation untuk madrasah berbasis pesantren, sekaligus merekomendasikan integrasi nilai pesantren melalui metode rekontekstualisasi dan pengembangan bridge curriculum transisi kelas 11-12. Abstract This study examines the implementation of the Merdeka Curriculum at MA Amanatul Ummah Surabaya, which faces unique problematic including curriculum dualism (Merdeka Curriculum for grades 10-11 and K13 for grade 12), epistemological gaps between pesantren values and project-based learning, and philosophical contradictions between the daw long system (intensive UTBK drills) and the principles of independent learning. Using descriptive qualitative methods through interviews, observations, and document analysis, the research reveals that the madrasa developed a hybrid model as a pragmatic solution. Key findings include: (1) learning fragmentation due to curriculum dualism, (2) pedagogical resistance of religious subjects to project-based approaches, and (3) a 23% increase in UTBK scores through daw long despite a 70% reduction in collaborative project time. The study proposes a contextual curriculum hybridisation framework for pesantren-based madrasas, recommending the integration of pesantren values through methodological recontextualisation and the development of a transitional bridge curriculum for grades 11-12.
Green Islam Education: Menanamkan Kesadaran Ekoteologis dalam Kurikulum Pendidikan Islam Yudi, Usman
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 12 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v12i1.2931

Abstract

Krisis ekologis global menuntut pendekatan pendidikan yang mampu membentuk kesadaran ekologis berbasis spiritualitas. Artikel ini menawarkan konsep Green Islam Education sebagai model pendidikan Islam yang mengintegrasikan nilai-nilai ekoteologis dalam kurikulum. Pendidikan Islam memiliki potensi besar dalam membentuk kesadaran ekologis berbasis tauhid, karena ajaran Islam sarat dengan prinsip keadilan lingkungan, keberlanjutan, dan amanah. Melalui pendekatan ini, peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan ekologis, tetapi juga mengalami internalisasi nilai spiritual yang mendorong kepedulian terhadap lingkungan sebagai bagian dari ibadah. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif berbasis studi literatur dan bertujuan merumuskan strategi integratif kurikulum pendidikan Islam yang responsif terhadap isu ekologi. Abstract The global ecological crisis demands an educational approach capable of fostering ecological awareness grounded in spirituality. This article introduces the concept of Green Islam Education as a model of Islamic education that integrates eco-theological values into the curriculum. Islamic education holds great potential in cultivating ecological awareness based on tawhid, as Islamic teachings are rich with principles of environmental justice, sustainability, and trust (amanah). Through this approach, students not only gain ecological knowledge but also internalize spiritual values that encourage care for the environment as an act of worship. This study employs a qualitative-descriptive method based on literature review and aims to formulate integrative strategies for an Islamic education curriculum that is responsive to ecological issues.
Pendidikan Islam Inklusif Berbasis Keadilan Sosial: Mewujudkan Sekolah Ramah Anak dan Difabel Manan, Abdul
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 12 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v12i1.2932

Abstract

Pendidikan Islam inklusif berbasis keadilan sosial merupakan upaya strategis untuk memastikan semua peserta didik, termasuk anak dan difabel, memperoleh hak pendidikan yang setara tanpa diskriminasi. Konsep ini menempatkan nilai-nilai Islam seperti rahmatan lil ‘?lam?n, ukhuwwah insaniyyah, dan adl (keadilan) sebagai fondasi dalam penyelenggaraan pendidikan yang ramah, adaptif, dan menghargai keberagaman. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui kajian literatur untuk merumuskan strategi implementasi pendidikan Islam inklusif di sekolah. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan prinsip keadilan sosial dalam pendidikan Islam tidak hanya memenuhi amanat konstitusi dan undang-undang pendidikan, tetapi juga menjadi wujud pengamalan ajaran Islam yang mendorong kesetaraan, empati, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
Formulasi Pendidikan Multikultural Transformatif dalam Bingkai Filsafat Rekonstruksi Sosial Purwanto, Purwanto
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 12 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v12i1.2951

Abstract

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan peta konflik identitas di Indonesia, konsep dasar pendidikan multikultural, pendidikan multikultural menurut Islam, dan formulasi pendidikan multikultural transformatif dalam bingkai filsafat rekonstruksi sosial meliputi landasan filosofis, psikologis, dan pedagogis, dalam rangka menghasilkan model desain pendidikan multikultural yang cocok untuk Indonesia. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research), dengan metode deskriptif-analitik. Hasil penelitian ini adalah: (1) Faktor penyebab konflik berbasis identitas di Indonesia, selain karena dipicu oleh kelompok-kelompok kecil yang mengambil keuntungan dari pertikaian antarwarga, juga karena jaminan kesetaraan dan kesatuan antaranggota masyarakat dalam dasar filsafat dan konstitusi negara, belum secara otomatis dapat menekan potensi konflik dalam masyarakat Indonesia, atau menciptakan masyarakat multikultural yang demokratis, adil, dan inklusif; (2) Pendidikan multikultural menjadi tantangan bagi masya­rakat Indonesia baru. Ia menempati tempat yang sangat sentral untuk membangun masyarakat demokratis. Model pendidikan multikultural di Indonesia harus berdasar Pancasila yang telah disepakati para pendiri bangsa sebagai jaminan NKRI. Model pendidikan multikultural di Indonesia harus didasarkan pada kondisi perkembangan sosial politik, ekonomi dan budaya Indonesia, bukan hasil adopsi pendidikan multikultural bangsa lain; (3) Praktik multikulturalisme dalam Islam dapat dilihat secara legal-formal dalam suatu dokumen yang dikenal dengan "Piagam Madinah". Perjanjian dalam dokumen tersebut merupakan “Kesepakatan Tripartit” antara Muhajirin atau imigran Mekkah, Anshor atau penganut Islam Madinah, dan orang-orang Yahudi. Pandangan Islam tentang keragaman diletakkan sebagai pandangan moral atas dua tataran, yakni: Pertama, Penghargaan atas akal budi. Al-Quran menegaskan betapa pentingnya akal budi bagi manusia. Menjadi seorang Muslim adalah persoalan pilihan hidup dan pengambilan tanggung jawab, "tidak ada paksaan dalam agama”. Demikian juga untuk menjadi manusia yang baik atau buruk terletak pada kehendak akal budi; Kedua, penerimaan sosial nilai-nilai Islam sejalan dengan pemahaman dari beragam individu dan komunitas; dialektika sosial menjadikan nilai etik Islam berkembang dan diterapkan oleh masyarakat. (4) Pendidikan Multikultural Transformatif merupakan pendidikan yang diperlukan bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi tantangan masyarakat multikultural saat ini dan masa datang. Pendidikan multikultural merupakan keharusan yang mutlak ada dalam konteks sosial politik dan ekonomi bangsa Indonesia saat ini baik dalam tataran nasional maupun global. Pendidikan Multikultural Transformatif dikembangkan dari tiga konsepsi dasar yaitu konsepsi diri, konsepsi budaya, dan konsepsi bernegara yang semuanya berakar pada Dasar Filsafat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konsepsi ini dikembangkan lagi menjadi nilai inti (core values) yang menjadi patokan pengembangan tujuan, kompetensi, proses, materi, dan evaluasi dalam pendidikan multikultural. Nilai-nilai inti tersebut adalah: “Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, tanggung jawab terhadap negara kesatuan, penghargaan dan penerimaan terhadap keragaman budaya, menjunjung tinggi supremasi hukum, dan menghormati martabat manusia dan hak azasi manusia

Page 4 of 4 | Total Record : 40