cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
ISSN : 20883226     EISSN : 26208210     DOI : -
Core Subject : Education,
MADANIA: Jurnal-Jurnal Keislaman (ISSN Print: 2088-3226|ISSN Online: 2620-8210) adalah jurnal yang memuat tentang hasil penelitian, gagasan konseptual, review buku baru, studi naskah di bidang Keislaman, Keilmuan, dan Kemanusiaan, dengan konsentrasi pada disiplin ilmu Tarbiyah, Syari’ah, Ushuluddin, dan Dakwah. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun, Juni dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2013): Madania" : 6 Documents clear
MELACAK JEJAK-JEJAK SUFISTIK dalam PANDANGAN HIDUP ORANG-ORANG MELAYU Amrizal Amrizal
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 3, No 2 (2013): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.933 KB) | DOI: 10.24014/jiik.v3i2.4751

Abstract

Kebudayaan Melayu Islam terbentuk hasil dari proses akulturasi antara nilai-nilai Islam yang bersifat transenden dan nilai-nilai budaya Melayu yang bersifat lokalistik yang melahirkan satu bentuk kebudayaan dimana Islam menjadi inti budayanya. Ajaran Islam yang mengkonstruksi kebudayaan Melayu tersebut beraliran sufistik. Karena itu ajaran-ajaran sufistik didapati sangat berpengaruh besar dalam membangun sikap dan pandangan hidup orang-orang Melayu. Sikap dan pandangan hidup itu menjadi prinsip yang dipegang teguh secara turun-temurun dalam membangun hubungan sosial kemasyarakatan. Prinsip-prinsip tersebut bisa ditemukan dalam produk-produk kesusastraan melayu klasik, seperti syair, pantun, syair, gurindam dan tunjuk ajar melayu yang materinya kental akan nuansa-nuansa sufistik. Gagasan-gagasan sufistik dituangkan dalam bahasa-bahasa puitis dan artistik dan disajikan dalam redaksi-redaksi kalimat yang indah dan menarik. Ini merupakan suatu kreatifitas yang amat tinggi dimana orang-orang melayu mampu mentransfer ajaran-ajaran tasawuf dalam medium kesenian mereka.
REFORMASI SYARI’AT IBNU RUSYD Kritik Atas Teori Interpretasi Ibnu Rusyd Terhadap Al-Qur’an Khairul Huda
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 3, No 2 (2013): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.253 KB) | DOI: 10.24014/jiik.v3i2.4756

Abstract

Tulisan ini berbicara pada tataran interpretasi Ibnu Rusyd terhadap Al-Qur’ yang menjadi kegelisahan ibnu rusyd ketika menulis buku Al-Kasyf ‘an Manahij al- Adillah fi Aqaid al-Millah adalah munculnya perpecahan  di kalangan umat islam akibat penakwilan terhadap ayat-ayat Al –Qur’an yang sejatinya cukup dipahami makna lahiriyahnya. Ada pula aliran tertentu yang hanya memahami makna lahiriah yang sejatinya hatus di pahami makna batiniyahnya.  Ibnu Rusyd membagi kategori teks kedua menjadi empat makna yang dikaitkan dengan kategori wujud dalam konsepsi al – Ghazali, dan dihubungkan secara relasional – negosiatif dengan posisi pembaca dan penerima wancan. Terhadap kategori ini, Ibnu Rusyd menganggap hubungan teks dengan makna dan referens dalam Al – Qur’an tidak alami. Selain karena referens yang diacunya berkaitan dengan persoalan – persoalan wujud non – esensial dalam syari’at hal itu juga disebabkan oleh relasi yang bersifat terbuka antara pembaca dan penerima, teks, makna, dan referens.
PENDEKATAN BERBASIS GENRE untuk PENGAJARAN MENGARANG FAKTUAL dalam BAHASA INGGRIS di MADRASAH ALIYAH Syamsi Hasan
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 3, No 2 (2013): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.7 KB) | DOI: 10.24014/jiik.v3i2.4752

Abstract

The ability in exploring ideas until its development sequences has been found many English teachers as frustrated and inadequate outcomes. These fenomena have always been found in the learners’ writing production. It has become a challenging factor that always needs constructive plans in teaching and learning of English. Writing is basically a skill for communicating ideas and feelings in encoded linguistic features to be understood by readers or audiences. However, writing genre needs specific views on how ideas are organized and structured in accordance with the purposes of its writing. For example, a teacher is about to develop a narrative form of genre, he/she has to introduce a model taken from different sources with specific characteristic of a narration. The characteristic may involve generic structure, organization of ideas, and the dominant linguistic features that match with the purpose of writing a narrative text. These all can be understood through which a genre would possibly be approached. This article shows how a genre based approach brings about formulation and consideration on how it should be applied by English teachers at Madarasah Aliyah
PENDIDIKAN PLURALIS pada KONTEKS MASYARAKAT PESISIR Miftah Ulya
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 3, No 2 (2013): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.052 KB) | DOI: 10.24014/jiik.v3i2.4753

Abstract

Hingga saat ini, pendidikan agama di sekolah-sekolah maupun institusi pendidikan lainnya, dianggap masih cenderung dogmatis serta kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif sehingga melahirkan pemahaman agama yang tekstual dan eksklusif. Dalam konteks inilah maka pendidikan agama melalui upaya pendekatan pluralis-multikultural merupakan sebuah keniscayaan. Pendidikan agama berwawasan pluralis-multikultural harus dirancang dan dikembangkan secara integratif, komprehensif dan konseptual, di mana rancang bangun pelaksanaannya sedikitnya harus berdasarkan susunan 4 piranti, yakni: reformasi kurikulum, pengajaran prinsip-prinsip keadilan sosial, pengembangan kompetensi multikultural, dan pelaksanaan pendidikan kesetaraan. Dalam konteks pendidikan masyarakat pesisir harus memiliki  wawasan multikultural, pendidik (guru) yang berkiprah disana dituntut bersikap demokratis. Seorang pendidik sudah seharusnya menjelaskan bahwa inti dari ajaran agama adalah menciptakan kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia, dan segala bentuk kekerasan sangat dilarang oleh agama
EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN MENURUT MUHAMMAD IQBAL Dardiri Dardiri
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 3, No 2 (2013): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.286 KB) | DOI: 10.24014/jiik.v3i2.4754

Abstract

Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat, yang menengarai masalah-masalah diseputar teori ilmu pengetahuan. Epistemologi bertalian dengan definisi dan konsep-konsep ilmu, ragam ilmu yang bersifat nisbi dan niscaya, dan relasi eksak antara 'alim (subjek) dan ma'lum (objek). Muhammad Iqbal sebagai tokoh modern Islam menegaskan bahwa sumber ilmu adalah afaq (world), anfus (diri/ego), dan sejarah. Memposisikan afaq sebagai sumber Ilmu oleh Iqbal, karena Alam Semesta bagi Iqbal mengandung aspek kebenaran, yang akan menghantarkan manusia kepada kebenaran yang hakiki (The Ultimate Reality), yaitu Tuhan. Sementara anfus, menurut Iqbal adalah kemampuan seseorang untuk mempunyai kesadaran, yaitu “Aku” yang sadar untuk mendai pusat seluruh pengalaman. Sedangkan Sejarah sebagai sumber ilmu, Iqbal juga merefer al-Qur’an sebagai dasar argumentasinya. Yaitu QS. Ibrahim : 5 ; sebagai upaya al-Qur’an dalam menjelaskan peristiwa-peristiwa masa lalu, atau sejarah masa lampau
TASAWUF dan KESEHATAN PSIKOLOGIS; Menimbang Proses Tazkiyat al-Nafs sebagai Terapi Kesehatan Abu Bakar
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 3, No 2 (2013): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.04 KB) | DOI: 10.24014/jiik.v3i2.4755

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang bagaimana upaya tasawuf sebagai disiplin ilmu Islam dalam mekakukan mental health dan atau mental hygiene. Usaha para psikolog yang kemudian menelurkan ilmu baru ini berawal dari keluhan-keluhan masyarakat sebagai akibat dari munculnya gejala-gejala yang menggelisahkan. Fenomena psikologis ini tampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu semata, melainkan oleh masyarakat luas. Jika konsep mental health ini berasal dari kajian psikologi, maka tawauf pada dasarnya memiliki kedekatan kajian denmgan psikologi

Page 1 of 1 | Total Record : 6