cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Berkala Bioteknologi
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 4, No. 1, April 2021" : 5 Documents clear
Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Batang Brotowali (Tinospora crispa L. Miers) terhadap Candida albicans secara In Vitro Dewanti, Ardelia; Suprihadi, Agung; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandidiasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans. Pengobatan menggunakan kelompok obat antifungi komersial dapat menimbulkan efek samping. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan pencarian senyawa antifungi, seperti flavonoid dan fenol yang banyak terkandung pada tanaman Tinospora crispa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak batang brotowali terhadap Candida albicans. Ekstrak diperoleh melalui proses maserasi menggunakan pelarut etanol dan etil asetat. Ekstrak dilarutkan dengan DMSO, dan dibuat larutan induk untuk memperoleh konsentrasi yang dibutuhkan. Aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram. Kontrol positif digunakan ketokonazol 50.000 ppm, sedangkan kontrol negatif digunakan DMSO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat batang brotowali mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi 40, 60, 80, dan 100%. Konsentrasi 20% dari ekstrak etil asetat batang brotowali tidak mampu menghambat Candida albicans. Ekstrak etanol batang brotowali pada kosentrasi 20, 30, 40 dan 50% tidak mampu menghambat Candida albicans. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan nyata antara tiap perlakuan konsentrasi ekstrak etil asetat batang brotowali terhadap zona bening yang terbentuk (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini diketahui bahwa ektrak etil asetat batang brotowali memiliki efek antifungi terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan konsentrasi minimal 40%. 
Karakterisasi Potensi Bacillus altitudinis P-10 sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Husna, Faza Laili; Budiharjo, Anto; Purwantisari, Susiana
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plant Growth Promoting Rhizobacteri (PGPR) memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan serta meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit pada tanaman. Bacillus altitudinis P-10 dari rhizosfer tanaman padi persawahan organik di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memiliki potensi sebagai PGPR yang memiliki kemampuan menghambat fitopatogen Xanthomonas oryzae dan Xanthomonas campestris, serta diprediksi memiliki gen untuk produksi antibiotik peptida non ribosomal. Karakterisasi B. altitudinis P-10 dilakukan untuk mengetahui potensinya sebagai PGPR melalui uji kualitatif yang meliputi aktivitas kitinolitik dan selulolitik, produksi IAA (Indole Acetic Acid), produksi HCN (Hidrogen Sianida), kemampuan melarutkan fosfat dan produksi senyawa antibiotik. Hasil uji kualitatif menunjukkan B. altitudinis P-10 memiliki aktivitas selulolitik, kemampuan menghasilkan IAA dan kemampuan melarutkan fosfat serta produksi senyawa antibiotik dari golongan peptida non ribosomal yaitu bacitracin, gramicidin, surfactin, fengycin dan bacillomycin D. Bacillus altitudinis P-10 memiliki karakteristik sebagai PGPR melalui kemampuannya dalam memproduksi IAA, melarutkan fosfat, aktivitas selulolitik dan produksi antibiotik. Hal tersebut menunjukkan potensi B. altitudinis P-10 sebagai PGPR.
Optimasi Pemberian Pupuk Gramafix dalam Degradasi Cemaran Minyak Bumi oleh Bakteri Indigenous secara In Vitro Safitri, Linda; Kusdiyantini, Endang; Darmayati, Yeti
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran minyak bumi berdampak buruk bagi kehidupan di ekosistem laut, khususnya di daerah pesisir. Salah satu metode penanganan masalah pencemaran adalah bioremediasi dengan menggunakan bakteri-bakteri yang mampu mendegradasi dan memanfaatkan hidrokarbon minyak bumi sebagai sumber karbon. Salah satu teknik bioremediasi adalah dengan biostimulasi, yaitu dengan penambahan nutrisi yang dapat meningkatkan proses degradasi minyak bumi oleh bakteri pendegradasi. Nutrisi yang digunakan berupa pupuk lepas lambat, salah satunya adalah pupuk Gramafix. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi pupuk Gramafix yang paling optimal dalam meningkatkan degradasi cemaran minyak bumi oleh bakteri indigenous. Empat konsentrasi pupuk Gramafix yang menjadi perlakuan adalah P1 (0,085 g), P2 (0,171 g), P3 (0,341 g), dan P4 (0,682 g), serta perlakuan kontrol negatif (tanpa pupuk dan bakteri) dan kontrol positif (dengan bakteri, tanpa pupuk). Pengamatan dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pada hari ke 0, 7, 14 dan 28. Parameter yang digunakan adalah berat minyak bumi menggunakan metode gravimetri, jumlah total sel bakteri menggunakan metode Acridine Orange Direct Counting dan faktor lingkungan berupa kadar nitrogen, kadar fosfor, suhu, oksigen terlarut, pH serta salinitas. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji ANOVA dan uji beda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P3 mampu meningkatkan proses degradasi minyak bumi oleh bakteri pendegradasi dengan persentase tertinggi yaitu 65,91% dalam 28 hari inkubasi, selain itu juga memiliki jumlah total sel bakteri lebih banyak dibandingkan perlakuan lainnya. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan pupuk Gramafix 0,341 g paling optimum untuk meningkatkan degradasi minyak bumi oleh bakteri pendegradasi.
Pertumbuhan Daun Tanaman Cabai yang Diinfeksi Fusarium oxysporum pada Umur Tanaman Yang Berbeda Ulya, Himmatul; Darmanti, Sri; Ferniah, Rejeki Siti
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabai merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang ditanam di Indonesia. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman cabai adalah layu fusarium. Layu fusarium diakibatkan oleh infeksi fungi Fusarium oxysporum. Infeksi F.oxysporum menyebabkan pengguguran daun lebih cepat sehingga menyebabkan penurunan daerah fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan pengguguran daun tanaman cabai yang diinfeksi fungi F.oxysporum pada fase vegetatif dan generatif. Parameter yang diamati adalah jumlah daun yang dihitung setiap 5 hari, luas daun dihitung setiap 20 hari, dan jumlah daun gugur yang dihitung setiap 5 hari. Setiap perlakuan dilakukan 5 ulangan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah tanaman cabai yang diinfeksi fungi F.oxysporum pada fase generatif mengalami pengguguran daun lebih banyak dan penurunan pertumbuhan daun lebih tinggi bila dibandingkan dengan tanaman cabai yang diinfeksi F.oxysporum pada fase vegetatif.
Identifikasi Jenis Pigmen dan Uji Potensi Antioksidan Ekstrak Pigmen Bakteri Serratia marcescens Hasil Isolasi dari Sedimen Sumber Air Panas Gedong Songo Naufal, Adhitya; Kusdiyantini, Endang; Raharjo, Budi
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pigments can be produced by plants, animals, and microbes, including the bacteria Serratia marcescens. Pigments are believed to be used as antibacterial, anticancer, antibiotic and antioxidant. The quality of the pigment is greatly determined by its type. The aim of this study was to identify the type of pigment produced by S. marcescens resulting from the sediment of Gedong Songo hot spring, and testing its antioxidant activity. S. marcescens was grown on Nutrient Broth (NB) medium for 96 hours at room temperature and sampled once every 6 hours for growth measurement and pigment measurement. Cell dry weight was used to measure the growth of S. marcescens, while the measurement of pigment production was done using spectrophotometer with 535 nm wavelength for red pigment and identification of pigment with Thin Layer Chromatography and UV-Vis and testing of antioxidant activity using carotene bleaching method. The results showed the measurement of pigment production has optimal point at 48 hours at 1,319 mg/L. Identification of pigment type S. marcescens using TLC obtained value of  0,8 with spectrophotometer wavelength at 536 nm. The value of antioxidant activity Pigment S. marcescens obtained at 13%.

Page 1 of 1 | Total Record : 5