cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 14124920     EISSN : 27755614     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 6 (2020): MKMI" : 10 Documents clear
Determinan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care di Provinsi Indonesia Bagian Timur (Komparasi Data SDKI Tahun 2012 dan 2017) Astuti, Juliana Karni; Herdayati, Milla
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 6 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.6.444-452

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Disparitas dalam Pelayanan Antenatal Care (ANC) masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Data SDKI dan Profil Kesehatan Indonesia mencatat Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara menjadi provinsi yang konsisten berada pada peringkat 10 besar dalam cakupan K4 ANC terendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan ANC pada wanita usia subur di 4 Provinsi pada tahun 2012 & 2017.Metode: Sampel yang digunakan adalah wanita berusia subur (15-49 tahun) yang tinggal di 4 Provinsi, memiliki anak terakhir dalam 5 tahun terakhir, berstatus menikah/tinggal bersama dan menjadi responden dalam SDKI 2012 & 2017. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik ganda.Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan ibu dan pengetahuan ibu memiliki pengaruh yang konsisten terhadap kepatuhan kunjungan ANC pada responden di tahun 2012 dan 2017. Pada tahun 2012, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi kepatuhan kunjungan ANC pada wanita usia subur yaitu partisipasi dalam pengambilan keputusan dan status ekonomi. Sedangkan di tahun 2017, terdapat faktor lain juga yang berpengaruh terhadap kepatuhan kunjungan ANC pada wanita usia subur yaitu paritas ibu, jaminan kesehatan, dan dukungan dari suami.Simpulan: Perlu adanya peningkatan cakupan KIA melalui pembagian buku KIA & sosialisasi senam hamil oleh kader wilayah setempat. Penguatan sosialisasi pada ibu dengan paritas rendah maupun tinggi juga diperlukan untuk menjarangkan kehamilan oleh para kader dalam program kampung KB yang sudah terselenggara dalam wilayah setempat.Kata kunci: Antenatal care; kepatuhan; wanita usia subur ABSTRACTTitle: Determinants of Obedience for Antenatal Care Visits in Eastern Indonesia (2012 and 2017 IDHS Comparative Data)Background: Disparities in ANC services still occurs in several regions in Indonesia. IDHS data and Indonesia's Health Profile record the provinces of Papua, West Papua, Maluku, and North Maluku as provinces that are consistently ranked in the top 10 in the lowest K4 ANC coverage. This study aims to look at the factors that influence the level of ANC visit adherence in reproductive age women in 4 Provinces in 2012 & 2017.Method: The sample is used in this study are the women in reproductive age in the 2012 & 2017 IDHS that are living in 4 provinces, married or are living together with their partner, and have their in the last 5 years. This study itself use multiple logistic regression.Result: The results showed that maternal education and maternal knowledge had a consistent influence on the adherence of ANC visits for respondents in 2012 and 2017. In 2012, there are other factors that also affected ANC visit adherence in reproductive age women, namely participation in decision making and economic status. Whereas in 2017, there are also other factors that influence ANC visits adherence to reproductive age women, namely health insurance, parity, and husband support. Conclusion: There needs to be an increase in MCH coverage through distribution of MCH books & socialization of pregnancy exercises by local cadres. Strengthening outreach to mothers with low and high parity is also needed to space pregnancies by cadres in the village family planning program that has been implemented in the local area.Key words: Antenatal care, adherence, reproductive age women
Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pada Pilar Pertama Stop BABS di Kabupaten Pekalongan A'yunina, Anggun; Joko, Tri; Nurjazuli, Nurjazuli
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 6 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.6.402-411

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: STBM merupakan program untuk mendukung mencapai SDG’s pada poin ke-6, dan STBM ini memiliki 5 pilar dan pada pilar pertama STOP BABS merupakan pintu untuk mencapai kondisi higienis dan saniter. Kotoran manusia/tinja yang dibuang sembarangan merupakan sebuah media percepatan penularan penyakit karena selain dapat mencemari dan mengkontaminasi sumber air kemudian menjadi penyebab waterborne disease, serta terjadinya pencemaran ulang (rekontaminasi) pada sumber air dan makanan baik secara langsung maupun tidak. Capaian ODF Kabupaten pekalongan ini termasuk peringkat 3 terendah se-Jawa Tengah dan belum memenuhi target pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi program STBM khususnya pilar pertama di kabupaten pekalongan berdasarkan aspek Input, Proses, dan Output.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode kualitatif, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Kemudian teknik pengumpulan mengunakan wawancara mendalam (Indeptht Interview) dan observasional kepada Informan utama Kepala Seksi dan 1 staff Seksi Kesling dan Kesjaor di Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, dan Fasilitator Kabupaten Pekalongan, dan Informan Triangulasi Sanitarian di Puskesmas Kesesi 1, Puskesmas Wonopringgo, dan Puskesmas Doro 1.Hasil: Hasil dari penelitian menunjukan pada aspek input kuantitas dan kualitas tenaga masih kurang, kekurangan dana untuk pembangunan fisik, sarana dan prasarana sudah baik dan cukup, tidak adanya kebijakan daerah untuk mendukung penciptaan lingkungan yang kondusif, dan sosialisasi sudah cukup dilakukan. Pada aspek Proses menunjukan belum optimalnya pelaksanaan advokasi, belum terbentuknya fasilitator desa, belum optimalnya kerjasama lintas sektor, tidak dilakukan transect walk yang merupakan tahapan pemicuan, dan juga pelaksanaan monev yang belum maksimal. Kemudian output belum tercapai sesuai target yang ditentukan.Simpulan: Pelaksanaan program STBM pilar pertama di Kabupaten Pekalongan belum optimal dan masih memiliki kendala pada variabel man, money, methode, planning, organizing, dan actuating.Kata kunci: Evaluasi, program STBM, BABS ABSTRACT Title: Evaluation Program Of CLTS In The First Pillars Stop Open Defecation In Pekalongan DistrictBackground: CLTS is a program to support achieving SDGs at point 6. It has 5 pillars and the first pillar is Open Defecation free which is the door to achieve hygienic and sanitary conditions. Human feces that are disposed of carelessly are a medium for accelerating disease transmission because it can contaminate water sources, causes waterborne disease, and recontamination of water and food sources, either directly or indirectly. The ODF achievement of Pekalongan Regency was among the 3rd lowest in Central Java and had not fit the government's target. The purpose of this study was to evaluate the STBM program, especially the first pillar in Pekalongan district based on the aspects of Input, Process, and Output.Method: This research was a descriptive analytic study with qualitative methods, the sampling technique used was purposive sampling. Then the collection techniques used was in-depth interviews and observational interviews. The main informants of this study were the Head of Section and 1 staff of the Kesling and Kesjaor Section at the Pekalongan District Health Office, and Pekalongan District Facilitators. Then the triangulation informants were sanitarian at Puskesmas Kesesi 1, Puskesmas Wonopringgo, and Puskesmas Doro 1.Result: The results of the study showed that in terms of input, the quantity and quality of labor was still lacking, lack of funds for physical development, facilities and infrastructure were good and sufficient, there was no regional policy to support the creation of a conducive environment, and sufficient socialization was carried out. In terms of process, it showed that the implementation of advocacy had not been optimal yet, a village facilitator had not been formed, a cross-sector cooperation had not been optimal yet, a transect walk which was a triggering stage had not been done, and also the implementation of monev had not been maximized yet. Then the output had not been achieved according to the specified target.Conclusion: The implementation of the first pillar CLTS program in Pekalongan Regency has not been optimal and still had constraints on the variables man, money, methods, planning, organizing, and actuating.Keywords: Evaluation, CLTS Program, Open Defecation
Peran Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) terhadap Penggunaan Kontrasepsi Modern pada Wanita Kawin Generasi Milenial di Indonesia, (Analisis Data SDKI tahun 2002/2003 dan 2017) Ekawati, Nur; Herdayati, Milla
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 6 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.6.453-459

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia dengan jumlah penduduk 265,7 juta jiwa pada tahun 2015, dimana sekitar 33,8% atau 88 juta jiwa merupakan kelompok generasi milenial. Generasi milenial yaitu generasi yang lahir antara tahun 1980-1995 dan diperkirakan usianya berkisar antara 22-37 tahun. Usia tersebut merupakan usia puncak reproduksi sehingga pada rentang tersebut kemungkinan perempuan melahirkan anak cukup besar. Peran KIE sangat strategis dalam mengkampanyekan program KB dengan pilihan media lebih beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komunikasi, informasi dan edukasi  dengan penggunaan kontrasepsi modern pada wanita generasi milenial di Indonesia.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan menggunakan data sekunder SDKI tahun 2002/2003 dan 2017. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu wanita usia 22-37 tahun berstatus kawin pada SDKI 2002/2003 sebagai kelompok generasi non milenial yang terdiri sebanyak 15.736 sampel dan wanita usia 22-37 tahun berstatus kawin pada SDKI 2017 sebagai kelompok generasi milenial yang terdiri sebanyak 17.321 sampel.Hasil: Temuan studi menunjukkan paparan informasi KB dari petugas kesehatan dan media televisi memiliki pengaruh positif dalam pemakaian kontrasepsi modern pada wanita kawin generasi milenial. Sedangkan, informasi KB melalui petugas lapangan KB dan media televisi berpengaruh positif terhadap pemakaian kontrasepsi pada wanita kawin generasi non milenial.Simpulan: Pesan KB melalui media televisi perlu dioptimalkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat khusunya generasi milenial untuk mengikuti program keluarga berencana. Memperkuat peran petugas kesehatan dalam melakukan penyuluhan maupun konseling KB untuk mendorong partisipasi masyarakat menggunakan alat kontrasepsi.Kata kunci: Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE); penggunaan kontrasepsi modern; milenial ABSTRACT Title: The Role of Communication, Information, and Education (IEC) on the Use of Modern Contraception for Married Women Millennial Generation in Indonesia (Analysis of 2002/2003 and 2017 IDHS Data)Background: Indonesia is the fourth largest country in the world with a population of 265.7 million in 2015, of which around 33.8% or 88 million people belong to the millennial generation. Millennial generation are the generation was born between 1980-1995 and estimated to have ranged in age from 22-37 years. This age is the peak reproductive age, so that in that range, the possibility of women bearing children is quite large. The role of IEC is very strategic in promoting family planning programs with more various media choices. This study aims to determine the relationship between communication, information and education with the use of modern contraceptives among millennial generation women in Indonesia.Methods: This study is an analytical study with a quantitative approach. This study uses secondary data from the 2002/2003 and 2017 IDHS. The samples in this study are married women aged 22-37 years in the 2002/2003 IDHS as a non-millennial generation group and women aged 22-37 years are currently married in the 2017 IDHS. as a group creating millennials. Data collection was carried out by studying the questionnaire contained in the IDHS, then selecting data based on the inclusion criteria in the sample and the variables studied.Results: The study findings show that exposure to family planning information from health workers and television media has a positive effect on modern contraception use among millennials married women. Meanwhile, family planning information through family planning officers and television media has a positive effect on modern contraception use among non-millennials married women.Conclusion: The family planning messages through television media need to be optimized to increase public knowledge and awareness, especially the millennials to participate in family planning programs. Strengthening the role of health workers in providing family planning counseling and counseling to encourage community participation in using contraceptives.Keywords: Information, Education, Communication (IEC); Contraceptive use; Millennials
Strategi dan Aspek Bauran Pemasaran Untuk Meningkatkan Cakupan Pelayanan Inspeksi Visual Asam Asetat (Studi Kasus Di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang) Ulya, Siti Afuzal; Suryoputro, Antono; Nandini, Nurhasmadiar
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 6 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.6.412-418

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Beberapa Puskesmas di Kota Semarang sudah memiliki pelayanan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) sebagai suatu upaya deteksi dini kanker serviks bagi wanita usia subur namun pemanfaatan pelayanan IVA masih belum mencapai target. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis strategi dan aspek bauran pemasaran untuk meningkatkan cakupan pelayanan IVA (Studi Kasus di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang.Metode: Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu indepth interview dengan purposive sampling. Variabel yang diteliti adalah produk, harga, tempat, promosi, faktor internal, eksternal dan cakupan pelayanan.Hasil: Cakupan pelayanan IVA di Puskesmas Kedungmundu mengalami peningkatan namun belum masih belum mencapai target. Pada aspek produk, masih ada pasien yang merasa takut dan proses informasi konseling belum lengkap. Aspek harga menunjukkan bahwa tidak ada masalah dalam hal biaya, waktu dan kenyamanan pasien. Aspek tempat menunjukkan bahwa lokasi dan durasi pelayanan sesuai kebutuhan pasien. Aspek promosi, belum rutin melakukan sosialisasi dan penggunaan media promosi tentang IVA belum optimal. Hal ini didukung dengan faktor internal yang menunjukkan kurangnya jumlah petugas terlatih IVA serta faktor eksternal menunjukkan bahwa sarana prasarana sudah mencukupi namun kualitas standar operasional prosedur belum diperhatikan.Simpulan: Oleh karena itu, Puskesmas Kedungmundu perlu memberikan informasi konseling yang lengkap, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang tentang kualitas supervisi, meningkatkan jumlah petugas yang menerima pelatihan IVA dan meningkatkan promosi.Kata kunci: Analisis, pelayanan IVA, bauran pemasaran ABSTRACT Title: Strategy and Marketing Mix Aspect to Increase Acetic Acid Visual Inspection Service Covergae (Case Study at Kedungmundu Public Health Center, Semarang City)Background: Several Public Health Center in Semarang City already have VIA (Visual Inspection with Acetic Acid) services as an effort to detect cervical cancer for women of reproductive age however, the utilization of VIA services have not reached the target. This study aimed to analyze the marketing mix strategy to increase the coverage of VIA services (Case Study at Kedungmundu Public Health Center, Semarang City).Method: Qualitative research uses a descriptive approach. The data technique is in-depth interviews with purposive sampling. The variables studied were product, price, place, promotion, internal factors, external service coverage.Result: The coverage of IVA services at the Kedungmundu Health Center has increased but has not yet reached the target.  In the product aspect, there are still patients who feel afraid and the counseling information process is incomplete. The price aspect shows that there is no problem in terms of cost, time and patient comfort. The place aspect shows that the location and duration of service match the patient's needs. Promotion aspect, socialization is not routine yet and the use of promotional media about IVA is not optimal. This is supported by internal factors which indicate a lack of VIA trained personnel and external factors, it shows that the facilities and infrastructure are sufficient however the quality of procedur operational standard have not been attention.Conclusion: Thus, Kedungmundu Public Health Center need to give complete counseling information, coordination with the Semarang City Health Office about supervision quality, increasing the number of officers receiving VIA training and increasing promotion.Keywords: Analysis, VIA service, marketing mix
Hubungan Pengetahuan Dismenore terhadap Sikap Mengatasi Dismenore pada Mahasiswi Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi Septiana, Erni; Suharsono, Suharsono; Putra, Rinaldi Rizal
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 6 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.6.419-424

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dismenore terhadap sikap mengatasi dismenore pada mahasiswi Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai dengan bulan Agustus 2020 di Universitas Siliwangi. Dismenore merupakan salah satu gangguan menstruasi yang sering terjadi pada wanita. Mahasiswi Pendidikan Biologi memiliki pengetahuan dasar mengenai materi reproduksi khususnya menstruasi dan gangguannya, sehingga memiliki bekal pengetahuan tentang dismenore. Pengetahuan mahasiswi tentang dismenore dapat berpengaruh terhadap sikap mengatasi dismenore.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental dengan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Pendidikan Biologi dari angkatan 2016 hingga 2018 sebanyak 299 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi Pendidikan Biologi angkatan 2016 yang sudah mengontrak mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia, sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data pengetahuan dismenore diperoleh melalui tes tertutup berupa tes pilihan majemuk 5 opsi sebanyak 16 soal, sedangkan data sikap mengatasi dismenore diperoleh melalui kuesioner. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear sederhana.Hasil: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat hubungan antara pengetahuan dismenore terhadap sikap mengatasi dismenore pada mahasiswi Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi dengan nilai R sebesar 0,365 dan nilai R Square sebesar 0,133 yang berarti bahwa kontribusi yang diberikan dari aspek pengetahuan dismenore terhadap sikap mengatasi dismenore sebesar 13,3%.Kata Kunci: Dismenore, pengetahuan, sikap ABSTRACTTitle: The Relationship between Knowledge of Dysmenorrhea and Attitudes to Overcome Dysmenorrhea in Biology Education Students at the University of SiliwangiBackgroud: This study aims to determine the relationship between knowledge of dysmenorrhea and attitudes to overcome dysmenorrhea in Biology Education students at the University of Siliwangi. This research was conducted from September 2018 to August 2020 at Siliwangi University. Dysmenorrhea is a menstrual disorder that often occurs in women. Biology Education students have basic knowledge of reproductive material, especially menstruation and its disorders, so they have knowledge of dysmenorrhea. Students' knowledge about dysmenorrhea can influence their attitude to overcome dysmenorrhea. Method: This research is a quantitative research which is non-experimental in nature with a correlational method. The population in this study were all Biology Education students from class 2016 to 2018 as many as 299 people. The sample in this study were students of Biology Education class 2016 who had contracted the Human Body Anatomy and Physiology course, the sample was taken using purposive sampling technique. Dysmenorrhea knowledge data obtained through a closed test in the form of a compound 5 option test as many as 16 questions, while the attitude to overcome dysmenorrhea data obtained through a questionnaire. Hypothesis testing uses simple linear regression analysis. Result: Based on the research that has been done, there is a relationship between knowledge of dysmenorrhea on attitudes to overcome dysmenorrhea in Biology Education students at the University of Siliwangi with an R value of 0.365 and an R Square value of 0.133 which means that the contribution given from the knowledge aspect of dysmenorrhea to attitudes to overcome dysmenorrhea is 13.3%.Keywords: Dysmenorrhea, knowledge, attitude
Pemantauan Berkelanjutan Air Limbah Domestik di Outlet PT INKA (Persero) Madiun pada 2015-2019 Nasikhah, Lulukatin; Purwanto, Agus; Pawitra, Aditya Sukma
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 6 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.6.425-430

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Industri banyak menghasilkan sampah sehingga dapat meningkatkan polusi, salah satunya pada air. Tujuan dituliskannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ketaatan PT INKA (Persero) terhadap aturan hukum yang berlaku, yaitu Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tahun 2014 pada periode pengukuran 2015 hingga 2019.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan analisis menggunakan data sekunder hasil pemantauan kualitas air limbah domestik. Pengujian sampel air limbah domestic dilakukan oleh pihak ketiga yang telah dipercaya oleh PT INKA (Persero) dan sesuai aturan hukum.Hasil: Seluruh pengukuran pada 2015 hingga 2019 disebutkan bahwa seluruh hasil pengukuran parameter (pH, BOD5, TSS, serta oil and grease) telah memenuhi aturan yang berlaku yaitu Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tahun 2014. Namun, pada parameter COD terdapat salah satu hasil uji yang melebihi, yaitu pada triwulan III tahun 2015. Hasilnya yaitu 99,16 mg/L, sedangkan nilai maksimal yang terdapat dalam peraturan adalah 50 mg/L.Simpulan: Mayoritas hasil pengukuran kualitas air limbah domestik PT INKA (Persero) telah mentaati peraturan yang berlaku. Namun, Penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan pengukuran kualitatif terkait cara PT INKA (Persero) dalam menjaga kualitas air limbah domestik.Kata kunci: Air limbah domestik, pemantauan berkelanjutan, aturan hukum ABSTRACT Title: Sustainable Monitoring of Domestic Wastewater at the Outlet of PT INKA (Persero) Madiun in 2015-2019Background: Industry produces a lot of waste so that it can increase pollution, for exemplify is water. The purpose of writing this research is to determine the compliance of PT INKA (Persero) with the applicable legal rules, namely the Governor of East Java Regulation Number 52 of 2014 in the sustainable measurement period 2015 to 2019.Method: This study used a cross-sectional design with analysis using secondary data from monitoring the quality of domestic wastewater. The testing of domestic wastewater samples was carried out by a third party that had been trusted by PT INKA (Persero) and was by following legal regulations. Almost all of the outlet domestic wastewater quality in the 2015-2019 period was fulfilled by following the Regulation of the Governor of East Java Number 52 of 2014.Result: All measurements from 2015 to 2019 stated that all parameter measurement results (pH, BOD5, TSS, and oil and grease) had met the applicable regulations, namely the Governor of East Java Regulation Number 52 of 2014. However, the COD parameter had one result that exceeded, namely in the third quarter of 2015. The result was 99.16 mg / L, while the maximum value contained in the regulation was 50 mg / L.Conclusion: The majority of the results of PT INKA (Persero) 's domestic wastewater quality measurement have complied with the applicable regulations. However, further research is expected to carry out qualitative measurements related to the way PT INKA (Persero) maintains the quality of domestic wastewater.Keywords: Domestic wastewater, sustainable monitoring, regulation
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Berkendara Aman (Safety riding) pada Siswa Sekolah Menengah Atas Kota Semarang Danielle, Christgiveme; Kusumawati, Aditya; Husodo, Besar Tirto
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 6 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.6.385-391

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Angka kejadian kecelakaan lalu lintas meningkat tiap tahun. Sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling banyak terlibat kasus kecelakaan lalu lintas pada tahun 2018 yaitu sebanyak 1335 kejadian dan pelaku kecelakaan lalu lintas berdasarkan Pendidikan terbanyak pada tingkat SLTA atau sederajat SMA, serta pada golongan usia 16 -25 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perilaku berkendara  siswa yang terbentuk melalui niat, kontrol perilaku dan karakteristik responden dengan  berdasarkan theory planned behavior khususnya pada siswa SMA kota Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode cross-sectional dengan sampel penelitian sebanyak 300 siswa SMA dengan kriteria berdomisili di kota Semarang,  masih terdaftar sebagai siswa aktif dan mengendarai sepeda motor serta teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Hasil:  Sebesar 67,3%  siswa sudah berperilaku berkendara aman (safety riding) yang baik. Niat berperilaku, Pengetahuan, Jarak tempuh sekolah dan Kepemilikan SIM C pada siswa memiliki hubungan terhadap perilaku safety riding. Penelitian ini ditemukan perbedaan dengan penelitian sebelumnya yang dimana jenis kelamin dapat mempengaruhi perilaku berkendara aman. Simpulan : Rata-rata perilaku siswa SMA dalam berkendara aman sudah baik, namun masih dilakukan karena dorongan oleh perintah atau arahan orangtua dalam penggunaan alat pelindung diri (berupa helm, sepatu, jaket dan lainnya) bukan dari niat diri sendiri dan masih banyak siswa yang belum mempunyai SIM C sehingga perlu menjadi perhatian bagi instansi terkait.Kata kunci: Perilaku, berkendara aman, siswa, kecelakaan lalu lintas ABSTRACT Title: Analysis of factors related to safety riding behavior in senior high school students in Semarang CityBackground: The number of traffic accidents increases every year. Motorbikes are the type of vehicle most involved in traffic accident cases in 2018, namely as many as 1335 incidents and traffic accident perpetrators based on the most education at the high school level or high school equivalent, as well as in the 16-25 years old group. This study aims to see students' riding behavior which is formed through intention, behavior control and respondent characteristics based on the theory of planned behavior, especially for high school students in Semarang. Methods: This study is a quantitative study using a cross-sectional method with a sample of 300 high school students in the city of Semarang and the sampling technique using cluster random sampling.Results: 67.3% of the students had good safety riding behavior. Intention to behave, knowledge, school mileage and possession of driver’s licenses in students have a relationship to safety riding behavior. This study found differences with previous studies where gender can influence safety riding behavior.Conclusion: The average behavior of high school students in safety riding is good, but it is still done because of encouragement by orders or directions from parents in the use of personal protective equipment (in the form of helmets, shoes, jackets and others) not from self-intention and there are still many students who have not have a driver’s license so it needs to be a concern for the related agencies.Keywords: Behavior, safety riding, high school, traffic accident
Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Nangaror Tuakong, Wigberta Mogi; Nurjazuli, Nurjazuli; Budiyono, Budiyono
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 6 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.6.431-436

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) merupakan suatu pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi dengan melakukan pemicuan di komunitas. Pilar kedua dalam program program STBM adalah cuci tangan pakai sabun. Pelaksanaan STBM di Kecamatan Nangaroro selama 7 tahun mengalami peningkatan jumlah sarana cuci tangan pakai sabun yaitu sebanyak 2.014 dan yang belum memiliki sarana sebanyak 1351 rumah Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan cuci tangan pakai sabun di wilayah kerja Puskesmas Nangaroro.Metode: Penelitian ini menggunakan metode evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dan dilakukan dengan wawancara mendalam. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak sebanyak 16 orang yaitu petugas sanitarian 1 orang, petugas Promkes 1 orang serta 14 orang tim STBM desa.Hasil: Penelitian ini menunjukan hanya ada satu orang petugas sanitarian, tidak ada sarana transportasi, dan tidak adanya evaluasi lintas sektor.Simpulan: Penelitian ini adalah pelaksanaan program STBM pilar kedua cuci tangan pakai sabun di wilayah kerja Puskesmas Nangaroro belum dapat berjalan dengan baik karena terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaanya. Diharapkan adanya pendampingan dan keikutsertaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo dalam pelaksanaan program STBM.Kata kunci: Evaluasi, STBM, cuci tangan, sabun ABSTRACT Title: Community Based Total Sanitation Program Evaluation in The Working Area of The Nangaror PuskesmasBackground: Community-based total sanitation (STBM) is an approach to change hygiene and sanitation behavior by triggering in the community. The second pillar in the STBM program is washing hands with soap. The implementation of STBM in Nangaroro Subdistrict for 7 years has increased the number of means of washing hands with soap, namely 2,014 and 1351 houses that do not have the facilities. This research aims to evaluate the implementation of washing hands with soap in the work area of the Nangaroro Health Center.Method: This study uses an evaluation method with a qualitative approach. The sampling technique was purposive sampling and carried out by in-depth interviews. The number of samples in this study were 16 people, namely 1 sanitarian officer, 1 Promkes officer and 14 village STBM teams.Result: This research shows that there is only one sanitarian officer, no means of transportation, and no cross-sectoral evaluation.Conclusion: This research is the implementation of the second pillar STBM program washing hands with soap in the work area of the Nangaroro Health Center has not been able to run properly because there are several obstacles in its implementation. It is hoped that there will be assistance and participation from the Nagekeo District Health Office in the implementation of the STBM program.Keywords: Evaluation, STBM, wash hands, soap
Praktek Orang Tua dalam Pendampingan pada Anak sebagai Korban Bullying di SMP Kec. Banyumanik (Studi Di SMP Negeri 27 Kota Semarang, Kecamatan Banyumanik) Razak T, Adis Fajrina; Kusumawati, Aditya; Husodo, Besar Tirto
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 6 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.6.437-443

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Fenomena bullying sangat tidak asing terdengar dalam lingkup anak sekolah terutama para remaja yang merupakan fase transisi dari masa anak-anak menuju dewasa sehingga berpotensi untuk melakukan tindakan-tindakan menyimpang yang merupakan dampak negatif dari bullying khususnya pada korban. Untuk itu diperlukannya pendampingan oleh orang tua khusunya pada korban agar terhindar dari dampak negatif bullying berupa fisik maupun psikis seperti murung, penakut, depresi, penurunan akademis hingga bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran praktek dalam pendampingan orang tua pada anak sebagai korban bullying di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Banyumanik.Metode: Pada penelitian deskriptif kualitatif ini dilakukan pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam kepada 4 subjek penelitian dengan metode purposive sampling. Uji validitas dilakukan dengan 4 subjek triangulasi yang merupakan guru korban di sekolah yang bertanggung jawab langsung ketika terjadinya peristiwa bullying yang dialami korban. Uji realibilitas dilakukan dengan auditing data. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan yang dilakukan orang tua memiliki dampak yang cukup signifikan terlihat dari perubahan perilaku yang terjadi pada korban.Simpulan: Saran untuk orang tua selaku lingkungan utama bagi korban agar selalu memperhatikan perkembangan anak dan memberikan pendampingan ketika anak membutuhkan agar terhindar dari terbentuknya perilaku yang negatif pada korban.Kata kunci: Bullying, orang tua, korban, pendampingan ABSTRACTTitle: Practice of Parents in Assistance of Children as Bullying Victims in Smp Banyumanik’s Sub-District Background: The phenomenon of bullying is very familiar to the scope of school children, especially teenagers, which is a transitional phase from childhood to adulthood so that it has the potential to commit deviant actions which are the negative impact of bullying, especially on victims. For this reason, assistance by parents, especially victims, is needed to avoid the negative effects of bullying in the form of physical and psychological conditions, such as gloom, fear, depression, academic decline to suicide. This study aims to determine the description of the practice in assisting parents to children as victims of bullying in Junior High Schools (SMP) in Banyumanik Sub-district. Method: In this qualitative descriptive study, data collection was carried out by means of in-depth interviews with 4 research subjects using purposive sampling method. The validity test was carried out with 4 triangulation subjects who were the victim teachers in schools who were directly responsible when the bullying happened to the victim. Reliability test is done by auditing the data. Result: The results showed that the assistance provided by parents had a significant impact as seen from the changes in behavior that occurred to the victim. Conclusion: Suggestions for parents as the main environment for victims to always pay attention to children's development and provide assistance when the child is in need in order to avoid forming negative behavior towards the victim.Keywords: Bullying, parents, victim, assistance
Peran Praktik Pemberian Makanan Pendamping ASI Terhadap Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan di Indonesia: Telaah Pustaka Rahmah, Farida Noor; Rahfiludin, M. Zen; Kartasurya, Martha Irene
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 6 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.6.392-401

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan. Penelitiani ini bertujuan mengidentifikasi hubungan pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi anak usia 6-24 bulan di Indonesia.Metode: Penelitian telaah pustaka ini menggunakan kata kunci: status gizi, stunting, dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Kriteria inklusi: artikel yang dipublikasi pada jurnal SINTA 2-3 atau terindeks DOAJ dalam 10 tahun terakhir, subjek anak usia 6-24 bulan, membahas kaitan  pemberian MP-ASI dengan status gizi, desain case control dan cross sectional. Pemberian MP-ASI meliputi frekuensi, jenis, awal pemberian, asupan energi, asupan protein. Penelusuran artikel dilakukan secara manual dengan memasukan kata kunci pada jurnal SINTA 2 dan 3 atau yang terindeks DOAJ.Hasil: Diperoleh 21 artikel yang membahas hubungan pemberian MP-ASI dengan status gizi. Dari 13 artikel yang membahas waktu pemberian MP-ASI, didapatkan 6 artikel yang menunjukkan hubungan signifikan. Dari 8 artikel yang membahas frekuensi MP-ASI, didapatkan 2 artikel yang menunjukkan hubungan signifikan. Dari 5 artikel yang membahas asupan energi  dan protein, didapatkan 3 artikel asupan energi dan 2 artikel protein yang menunjukkan hubungan signifikan. Dari 3 artikel yang membahas pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI, seluruhnya menunjukan hubungan yang signifikan. Dari 2 artikel yang  membahas hubungan jenis MP-ASI dengan status gizi, 1 artikel menunjukan hubungan yang signifikan. Simpulan: Pemberian dini, frekuensi, dan jenis MP-ASI tidak secara konsisten berhubungan dengan kejadian underweight, dan stunting pada anak usia 6-24 bulan. Rendahnya pengetahuan ibu tentang MP-ASI secara konsisten berhubungan dengan kekurangan gizi anak.Kata kunci: MP-ASI, status gizi, gizi kurang ABSTRACT Title: The Role of Complementary Feeding Practices on child’ nutritional status aged 6-24 Months in Indonesia: Literature ReviewBackground: Inappropriate complementary feeding could affect the children growth and development. This study aimed to identify effect of complementary feeding on nutritional status of children aged 6-24 months in Indonesia.Method: This literature review used these keywords to select the included articles: nutritional status, stunting, and complementary feeding. The inclusion criteria for the articles: were published in SINTA 2 or 3 journals or indexed by DOAJ in the last 10 years, the subject were children aged 6-24 months, wrote about the association between complementary feeding and children’ nutritional status, used case control or cross sectional study design. The term of complementary feeding included frequency, types, initial feeding timing, energy content, protein content. The articles were searched manually by entering keywords in SINTA 2 and 3 journals or indexed by DOAJ.Result: Twenty one articles were found on the association between complementary feeding and nutritional status. From the 13 articles about regarding early complementary feeding, 6 articles stated significant. From 8 articles about frequency of complementary feeding, only 2 articles showed significant. From 5 articles about energy and protein intake, 3 articles energy and 2 articles protein intake showed significant. From 3 articles about mother's nutrition knowledge, all of them showed significant. From 2 articles about types of complementary feeding, one article showed significant.  Conclusion: Inappropriate complementary feeding (timing, frequency and types) was not consistently associated to underweight and stunting status. Lack of Mothers’ knowledge on complementary feeding consistently associated to children’ underweight/ wasting status.Keywords: Complementary feeding, nutritional status, stunting

Page 1 of 1 | Total Record : 10