cover
Contact Name
Ilham
Contact Email
Ilham.fishaholic@gmail.com
Phone
+6221-64700928
Journal Mail Official
jra.puslitbangkan@gmail.com
Editorial Address
Gedung Balibang KP II, Lantai 2 Jl. Pasir Putih II, Ancol Timur, Jakarta Utara 14430
Location
Kab. jembrana,
Bali
INDONESIA
Jurnal Riset Akuakultur
ISSN : 19076754     EISSN : 25026534     DOI : http://doi.org/10.15578/JRA
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Riset Akuakultur as source of information in the form of the results of research and scientific review (review) in the field of various aquaculture disciplines include genetics and reproduction, biotechnology, nutrition and feed, fish health and the environment, and land resources in aquaculture
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2011): (Agustus 2011)" : 15 Documents clear
PENAMBAHAN DOSIS TRYPTOPHAN DALAM PAKAN UNTUK MENGURANGI SIFAT KANIBALISME PADA LARVA KERAPU MACAN ( Epinephelus fuscoguttatus ) Muslimin Muslimin; Haryati Haryati; Dody Dh Trijuno
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 2 (2011): (Agustus 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.466 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.2.2011.271-279

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis tryptophan dalam pakan, yang dapat meningkatkan kandungan tryptophan dalam otak, sehingga dapat menghambat sifat kanibalisme pada larva kerapu macan. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga minggu dari tanggal 23 Juli sampai 25 Agustus 2007 di Balai Budidaya Air Payau (BBAP), Takalar. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva ikan kerapu macan yang berasal dari induk yang sama pada umur 36 hari sebanyak 1.600 ekor dengan bobot awal 0,13±0,05 g dan panjang awal 1,92±0,05 cm. Wadah percobaan yang digunakan dalam penelitian ini, berupa gentong plastik volume 130 L dengan padat penebaran 1 ekor/L, di mana jumlah gentong yang digunakan 12 unit dan tiap-tiap unit perlakuan ditambahkan masing-masing satu gentong cadangan untuk pengambilan sampel. Dosis tryptophan yang digunakan dalam penelitian berbentuk tepung halus berwarna putih ditambahkan ke dalam pakan pada masing-masing perlakuan adalah A (0%); B (0,5%); C (1%); dan D (1,5%). Dalam penelitian ini digunakan pakan basah (moist pellet). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), di mana masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Data kualitas air seperti suhu, salinitas, pH, DO, amonia, dan nitrit dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penambahan dosis tryptophan ke dalam pakan sebesar 0,5% sudah dapat mengurangi tingkat kanibalisme pada larva kerapu macan.
SCANNING ELECTRON MICROSCOPY DARI Clinostomum complanatum (DIGENEA: CLINOSTOMIDAE) PADA IKAN BETOK ( Anabas testudineus ) DI YOGYAKARTA, INDONESIA Morina Riauwaty; Kurniasih Kurniasih; Joko Prastowo; Windarti Windarti
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 2 (2011): (Agustus 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.476 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.2.2011.303-309

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui topografi permukaan Clinostomum complanatum (Digenea: Clinostomidae) yang menginfeksi ikan air tawar di Yogyakarta. Ikan betok (Anabas testudineus) diperoleh dari Kali Progo, Yogyakarta. Metaserkaria Clinostomum complanatum yang ditemukan di insang, dikeluarkan dengan menggunakan jarum dan diawetkan dalam etanol absolut. Pengamatan topografi permukaan tegument dengan Scanning Electron Microscopy (SEM). Data morfologi dianalisis secara deskriptif. Topografi tegument dari metaserkaria Clinostomum complanatum pada ikan betok menunjukkan adanya perbedaan struktur. Oral sucker terletak di ujung terminal, berbentuk elips dengan permukaan halus. Ventral sucker terletak dekat dengan oral sucker, berada di anterior dan memiliki papila sensoris, tetapi tidak memiliki spina. Permukaan tubuh cekung dan memiliki tonjolan yang tidak beraturan. Lubang ekskretori terletak di ujung posterior tubuh cacing.
PERFORMANSI FISIOLOGIS UDANG VANAME, Litopenaeus vannamei YANG DIPELIHARA PADA MEDIA AIR TAWAR DENGAN APLIKASI KALIUM Aan Fibro Widodo; Brata Pantjara; Noor Bimo Adhiyudanto; Rachmansyah Rachmansyah
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 2 (2011): (Agustus 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.08 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.2.2011.225-241

Abstract

Kalium sangat penting bagi udang terutama yang dipelihara pada media air tawar. Kalium merupakan mineral mikro yang penting bagi udang terutama dalam menjaga keseimbangan elektrolit cairan tubuh, penghantaran impuls saraf, serta pembebasan tenaga yang berasal dari protein, lemak, dan karbohidrat pada proses metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performansi udang vaname, Litopenaeus vannamei, yang dipelihara pada media air tawar dengan aplikasi kalium. Penelitian dilakukan di Laboratorium Basah Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros. Hewan uji yang digunakan adalah udang vaname umur 62 hari dengan bobot awal rata-rata 5,80±0,02 g. Penelitian dirancang dengan pola rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah aplikasi KCl sebagai sumber kalium pada air tawar pengencer media bersalinitas 1-0 ppt, masingmasing konsentrasi kalium pada perlakuan A, B, C, dan D secara berurutan adalah 25, 50, 75, dan 0 mg/L (kontrol). Sebelum penelitian berlangsung, udang diadaptasikan di air payau dengan salinitas 25 ppt selama 10 hari. Selanjutnya salinitas diturunkan sampai 1 ppt selama 3 hari, dilanjutkan pemeliharaan pada salinitas 0 ppt sampai akhir penelitian (30 hari). Peubah yang diamati adalah tingkat kerja osmotik, laju konsumsi oksigen, konsentrasi glukosa darah, sintasan, laju pertumbuhan bobot, dan panjang spesifik harian serta peubah kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kalium 25-75 mg/L pada media pemeliharaan air tawar dapat meningkatkan kemampuan osmoregulasi dan mengurangi tingkat stres udang vaname sehingga dapat meningkatkan laju pertumbuhan dan sintasannya. Uji statistik terhadap tingkat kerja osmotik, tingkat konsumsi oksigen, dan konsentrasi glukosa darah berbeda nyata (P<0,05) antar perlakuan, namun performansi fisiologis udang vaname terbaik dengan tingkat osmotik, laju konsumsi oksigen, dan konsentrasi glukosa darah terendah diperoleh pada perlakuan aplikasi kalium konsentrasi 50 mg/L (optimum 55,05–56,43 mg/L).
PERUNTUKAN KAWASAN PESISIR KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN SEBAGAI LOKASI PENGEMBANGAN BUDIDAYA TAMBAK RAMAH LINGKUNGAN Utojo Utojo; Akhmad Mustafa; Hasnawi Hasnawi
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 2 (2011): (Agustus 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2635.848 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.2.2011.325-339

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan potensi kawasan pesisir di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang layak sebagai lokasi pengembangan budidaya tambak ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG). Data sekunder yang didapatkan berupa data iklim, data pasang surut, peta Rupabumi Indonesia kawasan Maros skala 1:50.000, citra digital landsat ALOS AVNIR-2 akuisisi 21 Juni 2008 dan peta bathimetri skala 1:200.000. Data primer didapatkan di lokasi penelitian dengan metode survai berupa kualitas air dan tanah tambak. Sebaran stasiun pengamatan dilakukan secara acak dan sistematik, di mana setiap lokasi pengambilan contoh ditentukan posisi koordinatnya dengan alat Global Positioning System (GPS). Data primer dan sekunder serta data citra satelit digital tersebut dikumpulkan dan dianalisis secara spasial menggunakan SIG. Berdasarkan hasil survai dan evaluasi kelayakan lahan budidaya tambak ramah lingkungan di wilayah pesisir Maros seluas 10.249,1 ha. Yang berkelayakan sedang (3.111,4 ha) dan rendah (7.137,7 ha), tersebar di Kecamatan Bontoa, Lau, Marusu, dan Maros Baru, masing-masing dituangkan dalam peta prospektif skala 1:50.000.
KERAGAMAN GENETIK POPULASI IKAN BERONANG ( Siganus guttatus ) DI SELAT MAKASSAR DAN TELUK BONE MENGGUNAKAN METODE RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA (RAPD) Samuel Lante; Andi Tenriulo; Andi Parenrengi; Rachmansyah Rachmansyah; Asmi Citra Malina
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 2 (2011): (Agustus 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.891 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.2.2011.211-224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keragaman genetik populasi ikan beronang di perairan Selat Makassar dan Teluk Bone dengan metode random amplified polimorphic DNA (RAPD). Sampel ikan beronang diperoleh dari tiga lokasi di perairan Selat Makassar (Polman, Barru, dan Takalar) dan satu lokasi di perairan Teluk Bone (Malili). Sebanyak 8 ekor ikan beronang dari tiap-tiap lokasi dipreservasi dengan larutan TNES urea buffer. Ekstraksi DNA genom dengan metode Phenol-Chloroform. Di antara tujuh screening primer, lima primer diseleksi untuk analisis RAPD. Keragaman genetik dianalisis menggunakan software TFPGA (Tools For Population Genetic Analysis). Kedekatan hubungan kekerabatan ditampilkan dalam dendrogram. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ikan beronang populasi Malili, Teluk Bone menghasilkan polimorfik tertinggi yaitu 63,24% dan terendah dari populasi Barru, Selat Makassar yakni 40,30%. Indeks similaritas tertinggi (0,83) diperoleh antara populasi Polman dan Barru, dan indeks similaritas terendah (0,65) antara populasi Barru dengan populasi Malili. Hubungan kekerabatan berdasarkan jarak genetik ikan beronang pada penelitian ini diperoleh dua kelompok utama yaitu populasi Selat Makassar dan Teluk Bone. Ketiga populasi ikan beronang asal perairan Selat Makassar merupakan satu kelompok dan terpisah dari ikan beronang populasi Malili, Teluk Bone.

Page 2 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 2 (2025): Juni (2025) Vol 20, No 1 (2025): Maret (2025) Vol 19, No 4 (2024): Desember (2024) Vol 19, No 3 (2024): September (2024) Vol 19, No 2 (2024): Juni (2024) Vol 19, No 1 (2024): (Maret 2024) Vol 18, No 4 (2023): (Desember, 2023) Vol 18, No 3 (2023): (September, 2023) Vol 18, No 2 (2023): (Juni, 2023) Vol 18, No 1 (2023): (Maret 2023) Vol 17, No 4 (2022): (Desember 2022) Vol 17, No 3 (2022): (September) 2022 Vol 17, No 2 (2022): (Juni) 2022 Vol 17, No 1 (2022): (Maret, 2022) Vol 16, No 4 (2021): (Desember, 2021) Vol 16, No 3 (2021): (September, 2021) Vol 16, No 2 (2021): (Juni, 2021) Vol 16, No 1 (2021): (Maret, 2021) Vol 15, No 4 (2020): (Desember, 2020) Vol 15, No 3 (2020): (September, 2020) Vol 15, No 2 (2020): (Juni, 2020) Vol 15, No 1 (2020): (Maret, 2020) Vol 14, No 4 (2019): (Desember, 2019) Vol 14, No 3 (2019): (September, 2019) Vol 14, No 2 (2019): (Juni, 2019) Vol 14, No 1 (2019): (Maret, 2019) Vol 13, No 4 (2018): (Desember 2018) Vol 13, No 3 (2018): (September 2018) Vol 13, No 2 (2018): (Juni, 2018) Vol 13, No 1 (2018): (Maret 2018) Vol 12, No 3 (2017): (September 2017) Vol 12, No 4 (2017): (Desember 2017) Vol 12, No 2 (2017): (Juni 2017) Vol 12, No 1 (2017): (Maret 2017) Vol 11, No 3 (2016): (September 2016) Vol 11, No 4 (2016): (Desember 2016) Vol 11, No 2 (2016): (Juni 2016) Vol 11, No 1 (2016): (Maret 2016) Vol 8, No 3 (2013): (Desember 2013) Vol 5, No 3 (2010): (Desember 2010) Vol 5, No 2 (2010): (Agustus 2010) Vol 5, No 1 (2010): (April 2010) Vol 2, No 2 (2007): (Agustus 2007) Vol 2, No 1 (2007): (April 2007) Vol 1, No 1 (2006): (April 2006) Vol 10, No 4 (2015): (Desember 2015) Vol 10, No 3 (2015): (September 2015) Vol 10, No 2 (2015): (Juni 2015) Vol 10, No 1 (2015): (Maret 2015) Vol 9, No 3 (2014): (Desember 2014) Vol 9, No 2 (2014): (Agustus 2014) Vol 9, No 1 (2014): (April 2014) Vol 8, No 2 (2013): (Agustus 2013) Vol 8, No 1 (2013): (April 2013) Vol 7, No 3 (2012): (Desember 2012) Vol 7, No 2 (2012): (Agustus 2012) Vol 7, No 1 (2012): (April 2012) Vol 6, No 3 (2011): (Desember 2011) Vol 6, No 2 (2011): (Agustus 2011) Vol 6, No 1 (2011): (April 2011) Vol 4, No 3 (2009): (Desember 2009) Vol 4, No 2 (2009): (Agustus 2009) Vol 4, No 1 (2009): (April 2009) Vol 3, No 3 (2008): (Desember 2008) Vol 3, No 2 (2008): (Agustus 2008) Vol 3, No 1 (2008): (April 2008) Vol 2, No 3 (2007): (Desember 2007) Vol 1, No 3 (2006): (Desember 2006) Vol 1, No 2 (2006): (Agustus 2006) More Issue