cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL GIZI INDONESIA
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Volume 1. Nomor 2. Juni 2006" : 3 Documents clear
NILAI GIZI, DAYA CERNA PROTEIN DAN DAYA TERIMA PATILO SEBAGAI MAKANAN JAJANAN YANG DIPERKAYA DENGAN HIDROLISAT PROTEIN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) Haslina, Haslina; Muis, Siti Fatimah; Suyatno, Suyatno
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Volume 1. Nomor 2. Juni 2006
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.52 KB) | DOI: 10.14710/jgi.1.2.

Abstract

ABSTRACT Introduction: Patilo is one of traditional various snacks from Gunung Kidul that is made of fermented cassava waste and cassava starch. Fermentation is intended to reduce or eliminate the HCN content of cassava and to establish special flavour. The protein content of patilo is very low, therefore it can be enriched with animal protein from fresh water fish in form of fish flour or fish protein hydrolysate (FPH). Enrichment with fish protein hydrolysate has an advantage since it will be easier to digest by human because FPH better functional properties and higher solubility.Method: The study consisted of four activities that were 1) making/producing mujair FPH, 2) producing and enriched patilo with mujair FPH, 3) analyzed the nutritive values and protein digestibility of enriched and unenriched patilo and 4) analyzed the consumers acceptability of the products. The experiments were carried out in the 1) Food Engineering and Chemistry Laboratorium of Faculty of Agriculture Technology Semarang University, 2) Pilot Plan PAU and GMSK Laboratory of Bogor Institute of Agriculture, 3) Sidoardjo Village, Tepus Gunung Kidul. Variables being studied were nutritive value and protein digestibility of unenriched and enriched patilo with mujair FPH in several consumer acceptability in terms of flavour, taste, colour and texture. The study design was a complete random design of one factor in which the FPH was added in 5%, 10% and 15% concentration, each treatment repeated 3 times. Statistical analyses used for nutritive value and protein digestibility were Anova followed by Least Significant Difference test with 0,05 level of significancy Friedman and Wilcoxon Sign Rank test were used to test the organoleptic values both in the laboratory and in the field. Result:1) The nutritive value changes of raw enriched patilo were : a) significant decrease in water and carbohydrate content, b) significant increase in ash, fat and protein content compared to the unenriched patilo, 2) The nutritive value change of fried enriched patilo were : a) significant decrease in water and carbohydrate content, b) significant increase in fat, protein and energy content compared to the unenriched patilo, 3) The protein digestibility in raw and fried enriched patilo was significant higher than that without enrichement, 4) Patilo enriched with 10% mujair FPH was mostly liked by consumer either in the laboratory or in the field in term of taste, flavour and texture as for colour, all consumers prefered the unenriched patilo, 5) The changes of the nutritive values and protein digestibility were statistically significant in the enriched patilo, however from the nutrition point of view, only the increased of protein content (six folds increase) was meaningful. Conclusion: Patilo enriched with 10% mujair FPH is the most/well accepted by laboratory panelists and field consumers, and there was six folds increase in the protein content.   Key Word: Patilo, enrichment and fish protein hydrolysate.   ABSTRAK   Latar Belakang: Patilo adalah salah satu makanan jajanan tradisional Gunung Kidul yang diolah dari ampas singkong yang difermentasi dan dicampur dengan pati singkong. Kandungan protein dalam patilo sangat rendah, untuk itu perlu diperkaya antara lain dengan sumber protein hewani dari ikan air tawar baik dalam bentuk tepung ikan atau hidrolisat protein ikan (HPI). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk 1). menganalisis nilai gizi patilo 2). menganalisis daya cerna protein patilo 3). menganalisis daya terima patilo goreng tanpa dan dengan penambahan HPI mujair Metode: Penelitian ini terdiri dari empat kegiatan yaitu: 1). pembuatan HPI mujair, 2). pembuatan dan pengkayaan patilo dengan HPI mujair, 3). pengujian nilai gizi dan daya cerna protein patilo tanpa dan dengan penambahan HPI mujair dan 4). uji penerimaan patilo baik di laboratorium maupun di lapangan. Variabel yang diamati adalah kandungan gizi patilo dan daya cerna protein patilo. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor yaitu HPI0=tanpa penambahan HPI, HPI1= penambahan HPI 5% dari berat ampas (b/b), HPI2=penambahan HPI 10 % dari berat ampas (b/b) dan HPI3=penambahan HPI 15% dari berat ampas (b/b), masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Analisis kandungan gizi dan daya cerna patilo dengan Anova, uji dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference (LSD) pada taraf dan 5%. Untuk analisis uji organoleptik baik di laboratorium maupun di lapangan dengan uji Friedman. Perbedaan hasil akan dilanjutkan dengan uji lanjut Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil: 1) Nilai gizi patilo mentah dengan penambahan HPI mujair dibandingkan tanpa penambahan HPI mujair adalah : a) terjadi penurunan kadar air dan kadar karbohidrat secara signifikan (ρ<0,05) dan b) terjadi peningkatan kadar abu, kadar lemak dan kadar protein secara signifikan (ρ<0,05), 2) Nilai gizi patilo goreng dengan penambahan HPI mujair dibandingkan tanpa penambahan HPI mujair adalah : a). terjadi penurunan kadar air dan kadar karbohidrat secara signifikan (ρ<0,05) dan b).terjadi peningkatan kadar lemak, kadar protein dan energi secara signifikan (ρ<0,05) 3). Daya cerna protein patilo mentah dan goreng dengan penambahan HPI mujair meningkat secara signifikan (ρ=0,000) dibandingkan tanpa penambahan HPI mujair pada semua konsentrasi, 4). Patilo dengan penambahan HPI mujair 10% paling disukai oleh panelis agak terlatih dan panelis konsumen anak sekolah berdasarkan skor rasa, bau dan tekstur. Untuk warna, panelis agak terlatih dan panelis konsumen anak sekolah memilih patilo tanpa penambahan HPI mujair dan 5). Secara statistik perubahan nilai gizi dan daya cerna protein bermakna kecuali untuk kadar abu patilo goreng, namun dari sudut gizi perubahan yang berarti hanya pada kadar protein yang mencapai 6 kali lipat. Simpulan: Patilo yang diperkaya dengan HPI mujair 10% paling disukai oleh panelis agak terlatih maupun panelis konsumen anak sekolah dan terjadi kenaikan secara signifikan pada kadar protein yang mencapai 6 kali lipat. Kata Kunci : Patilo, pengkayaan dan hidrolisat protein ikan    Permalink : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/article/view/3243  
HUBUNGAN KECUKUPAN ASAM EIKOSAPENTANOAT (EPA), ASAM DOKOSAHEKSANOAT (DHA) IKAN DAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Zulaihah, Siti; Widajanti, Laksmi
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Volume 1. Nomor 2. Juni 2006
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.491 KB) | DOI: 10.14710/jgi.1.2.

Abstract

ABSTRACT   Background: Fish contain of high protein, EPA, DHA needed for the formation of brain cell and improving intelligence. Consuming fish and other sea food make healthy and improve the brain ability to reach optimum study achievement. In 2003, fish consumption in Indonesia is still low 24,67kg/capita/year. Based on BPS 2002, fish consumption in Semarang is 5,38%. The fish consumption has a big influence on nutrition sufficiency especially EPA and DHA, nutrition status and attaining healthy and smart Indonesian human resources. Goal: To analyze the relationship between fish meal frequency, fish EPA and DHA recommended and nutrition status with student's study achievement. Method: The research used survey method, analytical research, and cross -sectional time approach. This research was conducted on September-October 2004. Sample was 100 subject of SD Taqwiyatui Wathon (grade IV are 54 person, grade V are 46 person) by using Stratified Random Sampling method. The data preparation used NUTRISOFT. Result: Fish frequently consumed by responden was bandeng (Chanos chanos) 5%, tongkol (Euthynnus allitteratus rafmescue) 4%, kembung (Scomber kanoguria russei) 1% and mujair (Tilapia mossambica) 1 %. EPA, DHA % RDA defisit 62%, normal nutritional status 93% and average category of study achievement 55%. There was relation between fish meal frequency and fish EPA, DHA % RDA (ρ=0,000), there was no relation between fish meal frequency and nutritional status (ρ=0,213), there was relation between fish meal frequency and study achievement (ρ=0,000), there was relation between fish EPA, DHA recommendation and study achievement (ρ=0,000), and there was no relation between nutrition status and study achievement (ρ=0.378). Based on Pearson correlation test, there was no relation between fish EPA, DHA recommendation and nutritional status (ρ=0,000). Conclution: Students with frequent fish consumption and high RDA of EPA, DHA % RDA showed better study achievement.   Keywords: Omega 3, EPA. DHA, nutritional status, study archivement, student   ABSTRAK   Latar  Belakang: Ikan mengandung protein, EPA, DHA tinggi, diperlukan untuk pembentukan sel otak dalam meningkatkan intelegensia. Mengkonsumsi ikan dan makanan laut lainnya selain menyehatkan juga meningkatkan kemampuan otak untuk mencapai prestasi belajar optimal. Tahun 2003 konsumsi ikan di Indonesia masih rendah yaitu 24,67 kg/kapita/tahun. Menurut BPS 2002 konsumsi ikan di Semarang 5,38%. Konsumsi ikan tersebut berpengaruh besar terhadap kecukupan zat gizi terutama EPA dan DHA, status gizi dan pencapaian sumberdaya manusia Indonesia yang sehat dan cerdas. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan frekuensi makan ikan, kecukupan EPA, DHA ikan dan status gizi dengan prestasi belajar siswa. Metode : Penelitian ini menggunakan metode survei, jenis penelitian analitik, pendekatan waktu cross sectional. Penelitian dilaksanakan bulan September-Oktober 2004, termasuk disiplin Ilmu Gizi Masyarakat. Sampel penelitian 100 siswa SD Taqwiyatul Wathon (kelas IV 54 siswa dan kelas V 46 siswa). Pengambilan sampel menggunakan metode Stratified random sampling. Pengolahan data dengan NUTRISOFT dan software pengolah data. Hasil: Ikan yang banyak dikonsumsi responden yaitu bandeng dengan kategori baik 5%, tongkol 4%, kembung 1% dan mujair 1%. Kecukupan EPA, DHA termasuk defisit 62%, status gizi normal 93% dan prestasi belajar kategori sedang 55%. Berdasar uji Spearman ada hubungan frekuensi makan dengan kecukupan EPA, DHA ikan (ρ=0,000), tidak ada hubungan frekuensi makan ikan dengan status gizi (ρ=0,213), ada hubungan frekuensi makan ikan dengan prestasi belajar (ρ=0,000), ada hubungan kecukupan EPA, DHA dengan prestasi belajar (ρ=0,000) dan tidak ada hubungan status gizi dengan prestasi belajar (ρ=0,378). Berdasar uji Pearson tidak ada hubungan kecukupan EPA, DHA ikan dengan status gizi (ρ=0,408). Simpulan: Siswa yang mengkonsumsi ikan dengan frekuensi dan kecukupan EPA dan DHA tinggi prestasi belajar siswa baik. Kata kunci: Omega 3, EPA, DHA, status gizi, prestasi belajar, siswa.Permalink: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/article/view/3241
Perbedaan Profil Lipid Pada Peserta Senam Jantung Sehat Murbawani, Etisa Adi; SS, Darmono; Subagyo, Hertanto Wahyu
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Volume 1. Nomor 2. Juni 2006
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.551 KB) | DOI: 10.14710/jgi.1.2.

Abstract

ABSTRACT Background: Sports or regular physical activities have roles in preventing coronary cardiac disease. Healthy cardiac exercise is one of an aerobic exercises which has complete composition, which are warming up, main exercise , and cooling down. Sports can give best result if it is done at least three times a week. Objective of this study was to determine blood lipid profile differences in healthy cardiac exercise which had been done three times a week and once a week. Covariate factors are sex, fat, carbohydrate, calcium, and fiber intake, other physical activities, BMI, life style, and sport obedience. Methods: This study was observational design. Samples in this study are members of healthy cardiac club in Mugas, Paraga Wonodri, and Kini Jaya, Semarang. Samples were selected with Consecutive Sampling technique and data was analyzed by t test. GLM (General Linear Multivariate ) was used to find out lipid profile difference between two groups with covariate factors. Data were Analyzed by data procesing software. Result: There is no significant difference between two groups in mean energy intake (ρ=0,74), protein (ρ=0,06), fat (ρ=0,43), calcium (ρ=0,39), fiber (ρ=0,09) and cholesterol (ρ=0,24). And there is no significant difference in total cholesterol level (ρ=0,54), HDL (ρ=0,05), LDL (ρ=0,32) and triglyceride (ρ=0,77) either after including covariate factors. Conclusion: There is no difference of blood lipid level between three times a week exercise group and once a week exercise group with considering some influenced factors. Keyword: Total cholesterol, HDL, LDL, Triglyceride, Healthy cardiac exercise.   ABSTRAK Latar Belakang. Olahraga atau aktifitas fisik yang teratur mempunyai peran dalam mencegah terjadinya penyakit jantung koroner. Senam jantung sehat merupakan salah satu senam aerobik yang mempunyai susunan lengkap, dalam artian format pemanasan, latihan, dan pendinginan dalam satu paket. Olahraga yang memberikan hasil terbaik adalah olahraga yang dilakukan paling sedikit 3 kali perminggu. Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan profil lipid darah pada latihan fisik terprogram yang dilakukan tiga kali seminggu dan satu kali seminggu pada peserta Klub Jantung Sehat dengan memperhitungkan beberapa faktor kovariat, yaitu jenis kelamin, asupan lemak dan energi, aktifitas fisik lain, BMI, gaya hidup, asupan kalsium, asupan serat, kepatuhan olahraga. Metode. Penelitian ini adalah penelitian observasional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Klub Jantung Sehat yang berumur >40 tahun di Semarang. Sedangkan populasi targetnya adalah anggota Klub Jantung Sehat Mugas, Paraga Wonodri dan Perumahan Kini Jaya Semarang. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Consecutive Sampling dan analisa data dilakukan dengan Uji beda t. Untuk mengetahui perbedaan profil lipid pada kedua kelompok dengan memasukkan berbagai variabel kovariat, digunakan analisis GLM (General Linear Multivariat) dengan program pengolah data. Hasil : Rerata asupan energi (ρ=0,74), protein (ρ=0,06), lemak (ρ=0,43), kalsium (ρ=0,39), serat (ρ=0,09) dan kolesterol (ρ=024) pada kedua kelompok tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Selain itu, tidak didapatkan pula perbedaan yang bermakna terhadap kadar kolesterol total (ρ=0,54), HDL (ρ=0,05), LDL (ρ=0,32) dan trigliserida (ρ=0,77) pada kedua kelompok peserta senam jantung sehat. Simpulan : Kadar profil lipid pada kelompok yang melakukan latihan senam jantung sehat 3x seminggu tidak berbeda jika dibandingkan dengan kelompok yang melakukan latihan senam jantung sehat Ix seminggu dengan memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi. Kata kunci : Kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida, senam jantung sehat.Permalink: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/article/view/3242

Page 1 of 1 | Total Record : 3