cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Parole: Journal of Linguistics and Education
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 23380683     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Volume 3 Nomor 1 April 2013" : 8 Documents clear
Network-Based Language Teaching at The State University of Surabaya Fauris Zuhri
PAROLE: Journal of Linguistics and Education Volume 3 Nomor 1 April 2013
Publisher : Master Program in Linguistics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.24 KB) | DOI: 10.14710/parole.v3i1 April.65-74

Abstract

This paper discusses the network-based language teaching in the State University of Surabaya. Network-based language teaching (NBLT) refers specifically to the pedagogical use of computers connected in either local or global networks, allowing one-to-one, one-to-many, and many-to-many communication. This research explores what happens when learners are brought together with texts, media, and other speakers of the language in computer-mediated contexts of interaction in English class.   Makalah ini membahas tentang pembelajaran bahasa berbasis jaringan di Universitas Negeri Surabaya, yang mengacu secara spefisik terhadap penggunaan komputer secara pedagogis yang lebih dikaitkan dengan jaringan global atau lokal, seperti komunikasi antar seseorang, seseorang dengan banyak orang, dan antar banyak orang. Kajian ini mengeksplorasi apa yang berkembang ketika mahasiswa berinteraksi dengan teks, media, dan penutur bahasa asing dalam konteks berinteraksi dengan menggunakan media komputer.
Pro dan Kontra dalam Pemberitaan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi dalam Artikel Majalah Al-Wa’ei yuliarni yuliarni
PAROLE: Journal of Linguistics and Education Volume 3 Nomor 1 April 2013
Publisher : Master Program in Linguistics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.938 KB) | DOI: 10.14710/parole.v3i1 April.9-20

Abstract

Pros and cons of antipornography and pornaction bill (RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi or APP for short) became a hot issue in 2006. News about APP bill highlighted it in both printed and electronic media. Al-wa'ie Magazine is one of Islamic magazines which so intensely reported this problem. To uncover the ideological picture conveyed in the articles published in the magazine and social dimensions influencing the society, the author used a model of critical discourse analysis of Norman Fairclough. This couldn’t be separated from Islamic ideology which is used by Al-wa'ie Magazine as daqwa’ media for one of Islamic organizations (Hisbut Tahrir Indonesia).   Pro dan kontra Ruu anti pornografi dan pornoaksi ini menjadi masalah yang hangat di tahun 2006. Pemberitaan tentang RUU APP jadi sorotan baik di media cetak maupun media elektronik saat itu. Majalah Al-wa’ie adalah salah satu dari majalah Islam yang intensif memberitakan permasalahan ini. Untuk mengungkap gambaran ideologi yang terdapat dalam artikel yang dimuat di majalah Al-wa’ie dan pengaruh dimensi sosialnya di masyarakat, penulis menggunakan analisis wacana kritis model Norman Fairclough. Hal ini tidak lepas dari ideologi Islam yang dianut Majalah Al-wa’ie sebagai media dakwah bagi salah satu organisasi Islam (HTI)
Politeness Strategies in Model Conversations in English Textbooks for Elementary School Students Sugeng Purwanto; Liliek Soepriatmadji
PAROLE: Journal of Linguistics and Education Volume 3 Nomor 1 April 2013
Publisher : Master Program in Linguistics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.956 KB) | DOI: 10.14710/parole.v3i1 April.75-84

Abstract

The study investigated to what extent politeness strategies had been integrated in the conversation models in five English textbooks for Grade- 6 Elementary School Students. In the study, each ‘move’ in the conversations was matched against the criteria for politeness strategies (Leech 1983). The results show that politeness strategies have been adopted in the five books under study with the most significant use of non FTA. However, there were also uses of varying degrees of FTA. Thus, the teachers should be selective in using the textbooks and there should be a cooperation among those involved in supplying school textbooks.   Penelitian ini mengkaji seberapa jauh ‘strategi kesantuan’ diintegrasikan dalam model konversasi yang disajikan di tiga buah buku teks bahasa Inggris bagi Siswa Sekolah Dasar, Kelas 6. Dalam penelitian ini, masing-masing langkah (move) di konversasi dicocokkan dengan criteria strategi kesopanan (Leech 1983). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi kesopanan telah diadopsi ke dalam kelima buku yang diteliti dengan penggunaan non FTA yang sangat signifikan, dan hanya sedikit yang menggunakan FTA dengan tingkat yang berbeda. Dengan demikian, para guru harus selektif dalam menggunakan buku-buku teks dan harus ada kerjasama bagi yang terlibat dalam menyediakan buku-buku sekolah.
Artikula Takrif dan Taktakrif dalam Bahasa Inggris (Kajian Sintaksis dan Semantik) Iis Kurnia Nurhayati
PAROLE: Journal of Linguistics and Education Volume 3 Nomor 1 April 2013
Publisher : Master Program in Linguistics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.455 KB) | DOI: 10.14710/parole.v3i1 April.21-31

Abstract

The research is to discuss definiteness in English. The method used is analytical descriptive. For the analysis, substitution technique as one of the distributional methods is used. The data sources are non-fiction papers in English magazines and newspapers. The results show that the noun phrase having an article and followed by a post-modification can be formed in various constructions based on the type of nouns as the head of NP and the type of post-modifications that complete the phrase. In addition, some factors determining the choice of the articles in NP are based on the type and the number of the noun, and the knowledge of speakers and hearers about the noun.   Penelitian ini untuk membahas ketakrifan dalam bahasa Inggris. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis. Untuk menganalisis, teknik substitusi sebagai salah satu metode distribusional digunakan. Sumber data adalah tulisan nonfiksi yang terdapat dalam majalah dan surat kabar berbahasa Inggris. Hasilnya menunjukkan bahwa frase nomina yang memiliki artikula dan diikuti oleh post modification dapat dibentuk dalam konstruksi yang berbeda tergantung pada jenis nomina yang menjadi frasa benda ini dan jenis postmodifikator yang melengkapi frasa itu. Di samping itu, beberapa faktor yang menentukan pilihan artikula dalam frase nomina didasarkan pada jenis dan jumlah nomina, serta pengetahuan penutur dan mitra tuturnya tentang nomina itu.
Typical Responses in Giving Evaluation: An Analysis of High and Low Context Culture Communication Ferany Arifin; Fikriasih Wigati; Zubaedah Lestari
PAROLE: Journal of Linguistics and Education Volume 3 Nomor 1 April 2013
Publisher : Master Program in Linguistics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.239 KB) | DOI: 10.14710/parole.v3i1 April.85-92

Abstract

This paper aims at discussing high and low context in responses given by the students to evaluate their friend’s impromptu speech performance. The study focuses on the characteristics of high and low context represented specifically on (1) direct-indirect (2) simple-complex response, and (3) relationship orientation. The study is based on the analysis of ten responses given by ten students with different sexes. Classroom observation followed by transcription analysis is used. The data were collected naturally at undergraduate campus. The result shows that using indirect and complex responses can maintain harmonious relationship with others. The basic asumption is that the students tend to communicate in high level context. Penelitian ini bertujuan untuk membahas konteks tinggi dan rendah dalam mengevaluasi performansi pidato tanpa persiapan temannya. Penelitian ini memusatkan perhatian pada ciri konteks tinggi dan rendah yang direpresentasikan oleh (1) tanggapan langsung-tak langsung (2) sederhana-kompleks, dan (3) orientasi hubungan. Penelitian ini didasarkan pada sepuluh tanggapan yang diberikan oleh sepuluh mahasiswa pria dan wanita. Pengamatan kelas yang diikuti dengan analisis transkripsi digunakan untuk pengumpulan data. Data dikumpulkan di kampus diploma. Analisis menunjukkan bahwa siswa cenderung menggunakan tanggapan kompleks dan tak langsung agar dapat menjaga keharmonisan hubungan dengan temannya. Oleh karena itu asumsi dasarnya adalah bahwa siswa cenderung berkomunikasi dalam konteks level tinggi.
Perubahan Identitas Tekstual dalam Hasil Terjemahan dan Permasalahan Keberterimaannya: Kasus Teks Eksposisi Rochayah Machali
PAROLE: Journal of Linguistics and Education Volume 3 Nomor 1 April 2013
Publisher : Master Program in Linguistics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.742 KB) | DOI: 10.14710/parole.v3i1 April.32-49

Abstract

Translation can be defined as the replacement of textual material in one language (SL) by equivalent textual material in another language (TL). The term ‘textual’ means that the input for the translation process is ‘text’, rather than individual sentences. A text is a unit of language in use. It best regarded as a semantic unit, which is encoded in sentences. The encoding involves a planned activity that involves seven aspects (called ‘segi’ in this article). The aspects have been used to compare the original text or SL text (TSu) and its translated versions or TL texts (TSa). The findings indicate that the textual changes affect the identity of the text to some degree, in particular aspects of ‘informativity’ and ‘relevance’ embodied in the text identity.   Penerjemahan dapat didefinisikan sebagai penggantian bahan tekstual dalam bahasa sumber (SL) dengan bahan tekstual yang sepadan dalam bahasa sasaran (TL). Istilah tekstual berarti bahwa masukan untuk proses penerjemahan adalah teks, bukan kalimat-kalimat yang terpisah. Sebuah teks merupakan unit dalam penggunaan bahasa. Unit tersebut dapat dipandang sebagai unit semantik yang disandikan dalam kalimat-kalimat. Penyandian merupakan sebuah kegiatan yang terencana yang meliputi tujuh aspek yang disebut ‘segi’ dalam artikel ini. Aspek-aspek tersebut digunakan untuk membandingkan teks asli (TSu) dan versi terjemahan (TSa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan tekstual yang terjadi sedikit banyak mempengaruhi identitas teks, khususnya aspek-aspek ‘informativity’ dan ‘relevance’ yang terwujud dalam identitas teks.
The Effectiveness of TPR (Total Physical Response) Method in English Vocabulary Mastery of Elementary School Children Ice Sariyati
PAROLE: Journal of Linguistics and Education Volume 3 Nomor 1 April 2013
Publisher : Master Program in Linguistics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.019 KB) | DOI: 10.14710/parole.v3i1 April.50-64

Abstract

This research employed a mixed method, combining quantitative and qualitative methods. To achieve the aims of the study, quasi-experimental design was used, involving two groups (control and experiment) at the first grade in one Islamic elementary school in Bandung and employing pretest, treatment (TPR method to experiment group, conventional method to control group) and posttest. The result of control class score computation to compare pretest score with posttest score showed that there is no significant difference between the pre-test and post-test score of control class. On the contrary, the result of experiment class score computation to compare pretest score with posttest score showed that there was significant difference between the pretest and posttest score of experiment class. Therefore, it can be concluded that the vocabulary mastery of experiment group was significantly improved.   Penelitian ini menggunakan sebuah metode gabung, yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, desain quasi-eksperimental digunakan dengan melibatkan dua kelompok (kendali dan eksperimental) di kelas satu sekolah dasar Islam di Bandung dan menggunakan pretes, perlakuan (metode TPR untuk kelompok eksperimental, metode konvensional untuk kelompok kendali) dan postes. Hasil perhitungan nilai kelas kendali dengan membandingkan nilai pretes dan postes menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretes dan postes di kelas kendali. Sebaliknya, hasil perhitungan nilai kelas eksperimental dengan membandingkan nilai pretes dan postes menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretes dan nilai postes di kelompok eksperimental. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata dikelas eksperimental dapat meningkat secara signifikan.
Interpersonal Metadiscourse pada Tagline Iklan Poster World Wildlife Fund (WWF) Bayu Permana Sukma
PAROLE: Journal of Linguistics and Education Volume 3 Nomor 1 April 2013
Publisher : Master Program in Linguistics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.096 KB) | DOI: 10.14710/parole.v3i1 April.1-8

Abstract

This article describes types and functions of interpersonal metadiscourse in printed advertisement tagline. The three types, i.e. person marker, hedges, and emphatics have various roles in interpreting properly tagline meaning. The writer uses Hyland’s metadiscourse theory, Fuertes-Olivera et al’s interpersonal discourse in slogans, and Halliday’s functional grammar to analyze the data. The data were collected from printed advertisements by World Wildlife Fund (WWF). The result shows that each of the interpersonal metadiscourse features has different functions. Person marker is used to show the writer’s position in a text, hedges is used to imply the writer’s opinion, while emphatics serves as a device to convince the readers that the messages given in the text are true.   Artikel ini mendeskripsikan jenis dan fungsi ‘interpersonal metadiscourse’ yang tercetak di ‘tagline’ iklan. Ketiga jenis, yaitu penanda orang, pemagaran, dan penegasan mempunyai berbagai peranan untuk menafsirkan makna tagline secara tepat. Penulis menggunakan teori ‘metadiscourse’ (Hyland), ‘interpersonal discourse’ dalam slogan (Fuertes-Olivera dkk.), dan ‘functional grammar’ (Halliday) untuk menganalisis data. Data dikumpulkan dari beberapa iklan cetak ‘World Wild Fund’ (WWF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap jenis memiliki fungsi yang berbeda. Penanda orang digunakan untuk menunjukkan posisi penulis dalam sebuah teks, pemagaran digunakan untuk menyatakan secara tidak langsung pendapat penulis, sementara penegasan berfungsi sebagai alat untuk meyakinkan pembaca bahwa pesan yang diberikan dalam teks benar.

Page 1 of 1 | Total Record : 8