cover
Contact Name
Fitri Nuroini
Contact Email
fitrinuroini@unimus.ac.id
Phone
+6224-76740295
Journal Mail Official
jlabmed@unimus.ac.id
Editorial Address
18th Kedungmundu Raya Street, Tembalang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Labora Medika
ISSN : -     EISSN : 25499939     DOI : https://doi.org/10.26714/jlabmed
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Labora Medika (JlabMed) menyediakan media untuk mempublikasikan artikel-artikel ilmiah sebagai hasil penelitian dan pengembangan di bidang Analis Kesehatan (laboratorium medik). JlabMed menerbitkan artikel penelitian di bidang Analis Kesehatan (laboratorium medik) dengan ruang lingkup sebagai berikut: Diagnostik Molekuler; Mikrobiologi; Parasitologi; Hematologi; NAPZA; Fisiologi Hewan; Sitologi; Histologi; Klinik; Kimia Amami; Imunologi; Epidemologi; Manajemen Laboratorium; Kendali Mutu Laboratorium;
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Labora Medika" : 5 Documents clear
ANALISIS KADAR NATRIUM BENZOAT PADA SAUS SAMBAL DI PASAR WAGE KABUPATEN BANYUMAS Ulyatul Faroch; Kurnnia Ritma Dhanti; Tantri Analisawati Sudarsono
Jurnal Labora Medika Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.709 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.5.1.2021.18-23

Abstract

Bahan tambahan pangan (BTP) yaitu bahan yang ditambahkan ke dalam makanan maupun minuman untuk mempengaruhi bentuk pangan. Natrium benzoat merupakan bentuk garam dari asam benzoat yang sering digunakan sebagai bahan tambahan karena mudah larut dalam air. Benzoat dan bentuk garamnya digunakan untuk menghambat pertumbuhan khamir dan bakteri pada pH 2,5-4, saus cabai atau sambal merupakan saos yang diperoleh dari bahan utama cabai (Capsicum sp.), baik yang diolah dengan penambahan bumbu atau tanpa penambahan bahan makanan yang lain dengan bahan tambahan pangan yang diizinkan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif natrium benzoat pada saus sambal yang dijual Pasar Wage Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilakukan secara observasional dengan rancangan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima sampel saus yang dianalisis poistif mengandung natrium benzoat. Data dianalisis dengan univariat. Didapatkan kesimpulan bahwa kadar natrium benzoat pada kelima sampel saus sambal kemasan plastik tidak melebihi ambang batas yang ditetapkan.
PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL SERUM METODE SPEKTROFOTOMETRI DAN METODE Point Of Care Testing (POCT) Yati Gusmayani; Herlisa Anggraini; Fitri Nuroini
Jurnal Labora Medika Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.734 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.5.1.2021.24-28

Abstract

Pemeriksaan kadar kolesterol dapat dilakukan menggunakan metode spektrofotometri dan metode point of care testing (POCT). Spektrofotometri memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang tinggi, sedangkan POCT memiliki akurasi yang kurang baik. Berdasarkan observasi di sebuah rumah sakit, metode POCT digunakan pada saat keadaan yang mendesak seperti terjadi pemadaman listrik atau terjadi kerusakan pada alat spektrofotometer. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol darah yang diukur dengan metode spektrofotometri dan metode POCT pada sampel serum. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini mahasiswa DIV Analis Kesehatan Jasus Kelas A Universitas Muhammadiyah Semarang. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 32 sampel. Hasil kadar kolesterol menggunakan spektrofotometri berkisar 173 mg/dL-183 mg/dL dengan rata-rata 177,25 mg/dL. Kadar kolesterol menggunakan POCT berkisar 185 mg/dL-276 mg/dL dengan rata-rata 223,25 mg/dL. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk dan didapatkan hasil berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji statistik menggunakan Paired Sample t-test yang menunjukkan nilai p 0,000 < taraf kemaknaan 0,005 sehingga ada perbedaan yang signifikan kadar kolesterol menggunakan spektrofotometri dan POCT.
HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN KADAR HDL (HIGH DENSITY LIPOPROTEIN) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Widya Rizqy Pratiwi; Yekti Hediningsih; Joko Teguh Isworo
Jurnal Labora Medika Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.496 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.5.1.2021.29-34

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit gangguanmetabolik yang ditandai dengan hiperglikemia sebagaiakibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas danatau gangguan fungsi insulin. Pada keadaan DM tipe 2 dapatmengakibatkan kelainan metabolisme lipid (dislipidemia)diantaranya yaitu terjadi penurunan konsentrasi HDL (HighDensity Lipoprotein). Terjadinya penurunan kadar HDLdapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantungkoroner (PJK) yang merupakan penyebabab kematian utamapada pasien. Penelitian bertujuan untuk mengetahui adakahhubungan kadar glukosa darah dengan kadar HDL padapasien DM tipe 2. Metode penelitian menggunakan metodeobservasional. Jumlah sampel yaitu 76 subyek penelitian,dengan menggunakan metode total sampling. Data sekunderyang diperoleh dilakukan uji normalitas dengan kolmogorovsmirnov dan diperoleh data tidak berdistribusi normal. Datakemudian dilakukan uji statistika korelasi spearman.Diperoleh nilai p = 0,009 dan nilai r = -0,297. Sehinggadapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kadarglukosa darah dengan kadar HDL dengan nilai korelasinegatif
IDENTIFIKASI JAMUR PATOGEN PENYEBAB DERMATOFITOSIS PADA JARI KAKI PETANI DI DESA BOJONGSARI, BANYUMAS. Afriska Nurhidayah; Kurnia Ritma Dhanti; Supriyadi Supriyadi
Jurnal Labora Medika Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.337 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.5.1.2021.8-17

Abstract

Dermatofitosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh kolonisasi jamur dermatofita pada jaringan yang mengandung keratin seperti stratum korneum kulit, rambut dan kuku pada manusia. Dermatofitosis tersebar di seluruh dunia dengan prevalensi yang berbeda-beda tiap negara dan Indonesia menempati urutan kedua. Tingginya kasus tersebut didukung dengan Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang memiliki suhu dan kelembaban tinggi, dimana merupakan suasana yang baik bagi pertumbuhan jamur, higiene juga berperan untuk timbulnya penyakit ini, sehingga jamur dapat ditemukan hampir di semua tempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya jamur patogen penyebab dermatofitosis pada kerokan kulit sela-sela jari kaki petani di Desa Bojongsari, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel 8 petani. Pengambilan sampel uji berupa kerokan kulit sela-sela jari kaki petani yang menunjukkan karakteristik dermatofitosis. Berdasarkan hasil penelitian secara makroskopis (warna koloni, warna balik koloni, hifa udara, tekstur permukaan, tepi koloni, pola koloni dan diameter koloni) sedangkan pengamatan mikroskopis (spora dan hifa) menunjukkan adanya jamur Aspergillus sp. (2 isolat), Penicillium sp. (7 isolat) dan Trichophyton sp. (1 isolat). Kesimpulan dari penelitian ini, dari 8 sampel diperoleh 10 isolat jamur patogen meliputi jamur Aspergillus sp., Penicillium sp. dan Trichophyton sp.
EFEKTIVITAS EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) DAN CUKA APEL TERHADAP MORTALITAS Pediculus humanus capitis Dina Aristya Purdiani; Dita Pratiwi Kusuma Wardani; Retno Sulistyowati
Jurnal Labora Medika Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.185 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.5.1.2021.1-7

Abstract

Kutu rambut (Pediculus humanus capitis) merupakan parasityang hidup di rambut dan kulit kepala manusia dengan caramenghisap darah dari kulit kepala manusia. Penelitan inibertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak bawangputih (Allium sativum L.) dan cuka apel terhadap mortalitasPh. capitis. Penelitian ini dilakukan secara trueeksperimental dengan rancangan posttest only control groupdesign yang terdiri dari 4 kelompok. Satu kelompok sebagaikontrol sedangkan 3 kelompok lainnya mendapat perlakuanpemberian ekstrak bawang putih konsentrasi 5%, cuka apelkonsentrasi 5%, kombinasi ekstrak bawang putihkonsentrasi 5% dan cuka konsentrasi 5%. Penelitiandianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan denganuji lanjut Posthoc Mann Whitney U. Pemberian ekstrakbawang putih konsentrasi 5% berpotensi menyebabkanmortalitas Ph. capitis pada pengamatan menit ke-25.Pemberian cuka apel konsentrasi 5% berpotensimenyebabkan mortalitas Ph. capitis pada pengamatan menitke-15. Pemberian kombinasi ekstrak bawang putihkonsentrasi 5% dan cuka apel konsentrasi 5% mampumenyebabkan mortalitas Ph. capitis pada pengamatan menitke-10 bila dibandingkan dengan kelompok kontrol,kelompok ekstrak bawang putih konsentrasi 5%, dan cukaapel konsentrasi 5%. Terdapat perbandingan pemberianekstrak bawang putih konsentrasi 5% dan cuka apelkonsentrasi 5% berpotensi menyebabkan mortalitas Ph.capitis. Kombinasi ekstrak bawang putih konsentrasi 5%dan cuka apel konsentrasi 5% lebih efektif dalammembunuh Ph. capitis.

Page 1 of 1 | Total Record : 5