cover
Contact Name
I Made Oka Riawan
Contact Email
made.oka@undiksha.ac.id
Phone
+62362-23884
Journal Mail Official
jurdikbiologiundiksha@gmail.com
Editorial Address
Jalan Udayana, Kampus Tengah Undiksha, FMIPA. Singaraja-Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha
Jurnal Pendidikan Biologi adalah adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat dibidang pendidikan dan pembelajaran. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan bagi masyarakat akademik.
Articles 80 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2016)" : 80 Documents clear
STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN UNDUR-UNDUR LAUT (Hippa spp.) DI PANTAI BATU TAMPIH KABUPATEN TABANAN Ni Putu Sintya Dhamayanti .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7927

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui komposisi spesies Undur-undur laut (Hippa spp.) yang hidup di Pantai Batu Tampih Kabupaten Tabanan; (2) mengetahui besar indeks keanekaragaman Undur-undur laut (Hippa spp.) yang hidup di Pantai Batu Tampih Kabupaten Tabanan; (3) mengetahui kemelimpahan spesies Undur-undur laut (Hippa spp.) yang hidup di Pantai Batu Tampih Kabupaten Tabanan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan penelitian laboratorium. Titik pengambilan sampel ditentukan secara sistematis di Pantai Batu Tampih pada pantai seluas 20 m2. Pengambilan data Undur-undur laut (Hippa spp.) menggunakan alat khusus yaitu sorok. Terdapat 42 individu Undur-undur laut (Hippa spp.) yang dapat dikelompokkan ke dalam 2 famili yang ditemukan di Pantai Batu Tampih Kabupaten Tabanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Komposisi jenis Undur-undur laut (Hippa spp.) terdapat satu spesies yang menonjol yaitu Hippa adactyla, (2) Indeks diversita (H’) Undur-undur laut (Hippa spp.) di Pantai Batu Tampih Kabupaten Tabanan mencapai angka 0,4744. Angka tersebut menunjukkan bahwa indeks diversitas Undur-undur laut (Hippa spp.) di Pantai Batu Tampih Kabupaten Tabanan termasuk ke dalam kategori rendah, (3) Kemelimpahan relatif (KR) tertinggi Undur-undur laut (Hippa spp.) di Pantai Batu Tampih Kabupaten Tabanan adalah dari spesies Hippa adactyla sebesar 85,7143%.Kata Kunci : Hippa spp., Keanekaragaman, Kemelimpahan, Pantai Batu Tampih This research is aim to (1) know the composition of mole crab (Hippa spp.) species that live at Batu Tampih Beach in Tabanan Regency; (2) to know the index considerable of the variety of mole crab( Hippa spp.) that live at Batu Tampih Beach in Tabanan Regency; (3) to know the abudance of mole crab (Hippa spp.) that live at Batu Tampih Beach in Tabanan Regency. This reseach is a descriptive reseach that use field study design then continue with loratorium study. The sample of the study is determine throught the systematic way at Batu Tampih Beach, which has extensive around 20 m2. The data collection of mole crab (Hippa spp.) used a special tool called “sorok”. From that there are 42 individu of mole crab (Hippa spp.) that can be catagories into 2 family that the researcher found at Batu Tampih Beach in Tabanan Regency. The result of the research show: (1) based on the composition of mole crab (Hippa spp.) type there is a species that uppermost than other, Hippa adactyla. (2) indeks diversitas (H’) mole crab (Hippa spp.) at Batu Tampih Beach in Tabanan Regency reached 0,4744. That number shows, the indeks diversitas of mole crab (Hippa spp.) at Batu Tampih Beach in Tabanan belongs to low categories. (3) the higher relative abudance of mole crab (Hippa spp.) at Batu Tampih Beach in Tabanan Regency is Hippa adactyla 85,7143%.keyword : Hippa spp., Variety, Abudance, Batu Tampih Beach
ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS GULMA PADI SECARA SPASIAL DAN TEMPORAL DI SUBAK KECAMATAN BULELENG, KABUPATEN BULELENG Ni Luh Novi Yuni Ari .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7928

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Komposisi floristik; (2) Indeks similaritas dan desimilaritas keanekaragaman; dan (3) Perubahan biomassa gulma padi secara spasial dan temporal di Subak Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dan eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan gulma yang hidup pada sawah yang ditanami padi yang berada pada Desa Penarukan, Jineng Dalem dan Alasangker. Sampel dalam penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan gulma yang tercakup oleh kuadrat dengan ukuran 1 x 1 meter sebanyak 25 kuadrat yang diambil di Subak Delod Sema, Subak Tingkih Keleb dan Subak Simpang dari minggu 1 hingga minggu 3 setelah bibit padi ditanam. Metode yang digunakan dalam pengambilan data penelitian ini adalah metode kuadrat. Data komposisi floristik dan perubahan biomassa gulma dianalisis secara deskriptif; Indeks keanekaragaman dianalisis dengan indeks Shannon-Wiener, indeks similaritas dan desimilaritas dianalisis menggunakan indeks Sorensen. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Terdapat 27 spesies gulma yang tergolong ke dalam 13 familia yang tersebar secara spasial dan temporal. (2) Secara spasial indeks similaritas keanekaragaman spesies gulma < 75% dan menunjukkan indeks desimilaritas yang tinggi. Indeks similaritas secara temporal antara minggu 1 dengan 2 dan minggu 1 dengan 3 sebesar < 25% dan indeks similaritas antara minggu 2 dengan 3 > 25%. Indeks desimilaritas gulma secara temporal > 63%. (3) Ada perubahan biomassa gulma secara spasial dan temporal.Kata Kunci : Gulma Padi, Struktur Komunitas Spasial, Struktur Komunitas Temporal This study aimed to determine the (1) floristic composition; (2) Index of similarity and diversity of dissimilarities; and (3) Biomass change paddy weed spatially and temporally in Subak at sub district Buleleng, district Buleleng. This type of research was descriptive research and exploratory. The population in this study were all species of plants as weeds growing in paddy fields cultivated with rice which is at Penarukan, Jineng Dalem and Alasangker village. The sample in this research were all weeds species covered by the square with a size of 1 x 1 meter by 25 squares drawn in Subak Delod Sema, Subak Tingkih Keleb and Subak Simpang from 1st week to 3rd weeks after the paddy seeds were planted. Least squares method was used in this research to collect the data. The Data floristic composition and changes in weed biomass were analyzed descriptively; Diversity index was analyzed with Shannon-Wiener index, an index of similarity and dissimilarities analyzed using Sorensen index. The results showed (1) There are 27 weed species belonging to the 13 family scattered spatially and temporally. (2) In the spatial diversity of weed species similarity index 63%. (3) There was a change in weed biomass spatially and temporally.keyword : Paddy Weeds, Spatial Community Structure, Temporal Community Structure
KOMBINASI AIR CUCIAN BERAS IR 64 DAN KOMPOS CAIR KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminata) MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) Ni Kadek Ria Paramita Lestari .; Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes. .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7929

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pertumbuhan tanaman cabai merah besar (Capsicum annum L.) dengan pemberian air cucian beras IR 64, kompos cair kulit pisang kepok dan interaksi dari air cucian beras IR 64 dengan kompos cair kulit pisang kepok. Rancangan yang digunakan adalah rancangan faktorial 3x3 dengan 4 kali ulangan dengan volume 0 ml, 100 ml dan 200 ml. Parameter yang diamati adalah tinggi, jumlah daun, dan berat basah tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air cucian beras, kompos cair kulit pisang kepok dan interaksi dari air cucian beras IR 64 dengan kompos cair kulit pisang kepok meningkatkan tinggi, jumlah daun, dan berat basah tanaman. Volume air cucian beras IR 64 terbaik adalah 200 ml dengan peningkatan sebesar 83,5%, volume kompos cair kulit pisang kepok terbaik adalah 100 ml dengan peningkatan sebesar 96,8%, dan interaksi antara 200 ml air cucian beras IR 64 dengan 100 ml kompos cair meningkat sebesar 113%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa interaksi antara air cucian beras IR 64 200 ml dan kompos cair kulit pisang kepok 100 ml paling optimal dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai merah besar (Capsicum annum L.).Kata Kunci : Air cucian beras, kompos cair, kulit pisang kepok, pertumbuhan, cabai merah besar. This study aims to determine the increase in the growth of large red chili pepper plant (Capsicum annum L.) by giving IR 64 rice water, liquid compost banana peels kepok and a interaction of IR 64 rice water with liquid compost banana peels kepok (Musa acuminata). The design used was a 3x3 factorial design with four replications with a volume of 0 ml, 100 ml and 200 ml. Parameters measured were height, number of leaves and the plant fresh weight. The results showed that addition of IR 64 rice water, liquid compost banana peels kepok and a combination of IR 64 rice water with liquid compost banana peels kepok increase the height, number of leaves and the plant fresh weight. The volume of IR 64 rice water is best to 200 ml with an increase of 83.5%, the volume of liquid compost banana peels kepok is 100 ml with an increase of 96.8 %, and a interaction of 200 ml IR 64 rice water with 100 ml of liquid compost increased by 113 %. It can be concluded that the combination of IR 64 rice water and 200 ml of liquid compost banana peels 100 ml kepok most optimal in increasing plant growth large red chilli pepper ( Capsicum annum L. )keyword : Water washing rice, liquid compost, banana peels kepok, growth, big red chili
SUHU DAN LAMA PENYIMANAN MENGURANGI KUALITAS AIR SUSU IBU (ASI) Ni Nyoman Komala Putri .; Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes. .; Dra.Desak Made Citrawathi,M.Kes .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7930

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa variasi suhu dan lama penyimpanan mengurangi kualitas ASI dilihat dari kandungan lemak dan proteinnya. Penelitian ini merupakan penelitian true experiment yang menggunakan rancangan penelitian faktorial 3×3. Sampel adalah ASI matur. Sampel dibuat ulangan sebanyak 3 kali tiap kelompok. Perlakuan yang diberikan berupa variasi suhu dan lama penyimpanan. Variasi suhu yang digunakan adalah 2°C , 4°C , dan 6°C, lama penyimpanan yang digunakan adalah 4 jam, 6 jam, dan 8 jam. Berdasarkan analisis data dapat dilaporkan bahwa penurunan kadar lemak dan protein paling tinggi terjadi pada penyimpanan suhu 6°C dan lama penyimpanan 8 jam dapat mengurangi kadar lemak pada ASI secara bermakna sebesar 2,37%, serta pada suhu 6°C dan lama penyimpanan 8 jam terjadi penurunan kadar protein pada ASI secara bermakna sebesar 2,38%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suhu dan lama penyimpanan dapat mengurangi kualitas Air Susu Ibu.Kata Kunci : Air Susu Ibu, kadar lemak, kadar protein, lama penyimpanan, suhu. The purpose of this research aims to determine that the variations in temperature and storage time reduce the quality of breast milk seen from fat and protein content. This research is true experiment that uses the design of 3 × 3 factorial. Samples are mature breast milk. Samples made repeat 3 times for each group. The treatment is given in the form of variations in temperature and storage time. Variations in temperature are used is 2 ° C, 4 ° C and 6 ° C, duration of storage used is 4 hours, 6 hours and 8 hours. Based on the analysis of the data can be reported that a decrease in fat and protein concentration is highest at 6 ° C storage temperature and storage time of 8 hours can reduce the fat content in the milk significantly by 2.37%, and at a temperature of 6 ° C and storage time of 8 hours decreased levels of the protein in the milk significantly by 2.38%. It can be concluded that the temperature and storage time can reduce the quality of breast milk.keyword : breast milk, fat content, length of storage, protein content, temperature.
STUDI PREFERENSI LEBAH MADU (Apis cerana) TERHADAP BEBAGAI JENIS PAKAN TAMBAHAN DITINJAU DARI JUMLAH KUNJUNGAN Ketut Eka Nudastra .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7931

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui preferensi lebah madu (Apis cerana) terhadap berbagai jenis pakan tambahan yang berbeda (2) mengetahui jenis pakan tambahan yang paling banyak dikunjungi oleh lebah madu (Apis cerana) sebagai makanannya (3) mengetahui faktor yang mempengaruhi preferensi lebah madu (Apis cerana) terhadap berbagai pakan tambahan yang berbeda. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan menggunakan model rancangan penelitian Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah lebah madu (Apis cerana) yang memiliki anggota yang lebih banyak dari koloni yang ada. Sampel penelitian ini adalah lebah madu (Apis cerana) yang berjumlah 100 ekor. Teknik dalam pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Data diperoleh melalui metode observasi langsung yang menghitung jumlah kunjungan lebah madu pada berbagai jenis pakan tambahan. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan adanya perbedaan jumlah kunjungan lebah madu pada pakan tambahan dan cenderung berfluktuasi. Rerata jumlah kunjungan lebah madu yang paling banyak pada pakan tambahan air tape yaitu hari pertama sebanyak 18 ekor, hari kedua 14 ekor, dan hari ketiga 11 ekor. Rerata jumlah kunjungan lebah madu yang paling sedikit pada nira lontar yaitu hari pertama sebanyak 4 ekor, hari kedua 1 ekor, dan hari ketiga sebanyak 1 ekor. Pakan tambahan berupa air tape merupakan jenis makanan yang paling banyak dikunjungi lebah madu (Apis cerana) sebagai makanannya. Faktor yang mempengaruhi lebah madu (Apis cerana) dalam beraktivitas mencari makan pakan tambahan yang disukai adalah faktor aroma dan kadar gula yang terkandung pada pakan tambahan.Kata Kunci : preferensi, lebah madu (Apis cerana), pakan tambahan This research aimed (1) to find out honeybees (Apis cerana) preferences toward types of different additional feed. (2) To find out types of additional feed most visited by honeybees (Apis cerana) as their food. (3) To find out factors affect honeybees (Apis cerana) preferences toward types of different additional feed. This research used Quasi experimental with posttest only, Non-equivalent control group design. Population of this study was honeybees (Apis cerana) and sample of this study was 100 honeybees (Apis cerana). This study used simple random sampling technique. Data collected was analyzed by descriptive qualitative analysis method. Result showed that there was significance different on total of honeybees (Apis cerana) visit on types of different additional feed. Average number of the most honeybees visit was seen on tapai water, which at first day was 18, second day was 14, and third day was 11. Average number of the fewest honeybees visit was on nira lontar, which at first day was 4, second day was 1, and third day was 1. Tapai water was the most food visited by honeybees (Apis cerana). Factors affected honeybees (Apis cerana) in looking for additional food liked were aroma and quality of sugar which contain in additional food.keyword : preferences, honeybees (Apis cerna), aditional foods
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK SERASAH DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) PADA KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR KULIT KEPALA Ni Luh Komang Rai Touryantini .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .; Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7932

Abstract

Fungi is a normal flora that live on the human scalp, but when the amount of fungi is already past the normal limits of life on the scalp will cause infection. One of the plants that can be used as antifungal namely cloves (Syzygium aromaticum L.).The purposes of this research are (1) to knowing and describing the differences in zone diameter of constraints due to the provision of various concentration of extract of leaf litter clove (Syzygium aromaticum L.) (2) knowing and describing the extract concentration manure of clove leaves (Syzygium aromaticum L) which is effective in impeding the growth of fungal scalp, (3) knowing and describing the number of genus of fungi which was found in this research. This research was an experimental research which used Complete Random Design. The technique of data analysis was experiment and the data were analyzed by using one-way ANAVA statistic. The result of this research were (1) there was difference in zone diameter of constraints due to the provision as the effect of giving the variance of extract concentration manure of clove leaves (Syzygium aromaticum L), (2) the extract concentration manure of clove leaves (Syzygium aromaticum L) which was effective in impeding the growth of fungi caused scalp was 15% because it could impede the growth of fungi up to 79% and the effective concentration in killing the fungi was at the concentration 20 % because it could impede the growth of fungi up to 99,9%, and (3) the genus of fungi which was found in this research was Absidia, Aspergillus, Rhizopus, and Trichophyton.keyword : clove, effectiveness, fungi
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DITINJAU DARI ASPEK (ABC) ENVIRONTMENT DI KAWASAN WISATA PANTAI KUTA Ni Pt Novi Wulandari .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7933

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui: (1) Kualitas lingkungan hidup ditinjau dari aspek Abiotic, Biotic, Culture (ABC) di kawasan wisata pantai Kuta; dan (2) Sumber dampak terhadap perubahan kualitas lingkungan hidup ditinjau dari aspek Abiotic, Biotic, Culture (ABC) di kawasan wisata pantai Kuta. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian ekploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh komponen lingkungan hidup yang meliputi komponen Abiotic (A) yang meliputi air laut, udara, dan tanah, Biotic (B) yang meliputi spesies tumbuhan yang ada di pantai Kuta, dan Culture (C) yang diperoleh dari wawancara dengan masyarakat setempat yang ada pada kawasan wisata pantai Kuta. Sampel untuk parameter vegetasi, stratifikasi, dan edafik adalah area yang tercakup dalam kuadrat. Sampel parameter kulaitas air laut diambil dibagin tepi (A), tengan (B), dan dalam (C). Sampel parameter culture diambil dari 30 orang masyarakat dengan wawancara dan pengisian kuesioner. Metode pengambilan data menggunakan metode kuadrat dengan teknik sistematik sampling. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Kualitas lingkungan hidup ditinjau dari aspek Abiotic, Biotic, Culture (ABC) di kawasan wisata pantai Kuta masuk kualitas buruk; dan (2) Sumber dampak terhadap perubahan kualitas lingkungan hidup ditinjau dari aspek Abiotic, Biotic, Culture (ABC) di kawasan wisata pantai Kuta adalah polutan dari kegiatan masyarakat sekitar, para wisatawan, serta polutan yang berasal dari daerah lain akibat terbawa arus laut.Kata Kunci : abiotic, biotic, culture, kualitas lingkungan This study aims to determine: (1) The quality of the environment in terms of aspects abiotic, Biotic, Culture (ABC) in the tourist area of Kuta beach; and (2) Source impacts on environmental quality changes in terms of aspects abiotic, Biotic, Culture (ABC) in the tourist area of Kuta beach. Type of research is explorative research. The population in this study are all components of the environment, which includes abiotic (A) which includes sea, air, and land, Biotic (B) which includes plant species that exist on Kuta beach, and Culture (C) obtained from interviews with of local communities in tourist areas of Kuta beach. Samples for vegetation parameters, stratification, and edafik is the area covered by the squares. Kulaitas parameter samples of seawater taken dibagin edge (A), Middle (B), and in (C). Samples were taken from the culture parameter 30 communities with interviews and questionnaires. The data collection method using squares method with systematic sampling technique. The data were analyzed descriptively. The results showed (1) The quality of the environment in terms of aspects abiotic, Biotic, Culture (ABC) in the tourist area of Kuta beach sign of poor quality; and (2) Source impacts on environmental quality changes in terms of aspects abiotic, Biotic, Culture (ABC) in the tourist area of Kuta beach is a pollutant of the activities surrounding communities, tourists, as well as the pollutants that come from other areas due to drifting through the oceans.keyword : abiotic, biotic, culture, environmental quality
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NATURE OF SCIENCE DAN KONVENSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA NEGERI 3 SINGARAJA Ni Luh Santi Indrayani .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .; Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7934

Abstract

Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu kompetensi siswa yang harus dikembangkan dalam kurikulum 2013. Oleh sebab itu setiap sekolah wajib untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model Nature of Science dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model Konvensional. Jenis penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental), dengan desain penelitian non equivalent pre-test post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas X MIA di SMA Negeri 3 Singaraja tahun ajaran 2015/2016, dengan sampel penelitian yaitu kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 4 yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan tes keterampilan berpikir kritis yang berjumlah 15 butir soal uraian. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan statistik uji-t. Uji-t dilakukan dengan bantuan program SPSS statistics 21.0 for Windows. Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dianalisis dengan menggunakan Gain Score ternormalisasi, kelas yang belajar dengan model Nature of Science mendapatkan nilai gain rata-rata sebesar 0,5496 yang termasuk kategori gain sedang dan kelas yang belajar menggunakan model konvensional mendapat nilai gain rata-rata sebesar 0,3997 yang termasuk kategori gain sedang. Sementara itu dari hasil analisis data diperoleh thitung = 3,830 dan ttabel (pada taraf signifikansi 5%) = 2,000. Hal ini berarti bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Nature of Science dengan keterampilan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model Konvensional. Kata Kunci : keterampilan berpikir kritis, model pembelajaran konvensional, dan model pembelajaran nature of science Critical thinking skills was one of competence that should be developed in 2013 curriculum. Because of that reason every schools in Indonesia should be gave a training about critical thinking skills to the students. The purpose of this research was to determine the differences of critical thinking skills between students that learned using Nature of Science learning model and students that learned using the conventional learning model. This research was a quasi-experimental research, and the design of this research was non-equivalent pre-test post-test control group design. The population of this research were all tenth grade students in SMA Negeri 3 Singaraja in second semester of academic year 2015/2016, that took X MIA 4 and X MIA 1 as samples of this research. The samples were taken by using a simple random sampling technique. The data of this research were collected using critical thinking skills tests. There was totally 15 items of description test. Data were analyzed using descriptive analysis technique and statistical t-test. The increase of critical thinking skills was analyzed using normalization gain score. The result of gain score value of student that learn using Nature of Science learning model was 0,5496 and gain value of student that learn using conventional learning model was 0,3997, both of the value can categoriezed as the medium gain. The results of data analysis showed the value of t-test were t = 3,830 and ttable (at significance level of 5%) = 2,000. This means that value of the t-test are more higher than ttabel (thitung>ttabel), so it can be interpreted that there is a significant differences between critical thinking skills of students that learn using Nature of Science learning model and students that learn using conventional learning model. keyword : conventional, critical thinking skills, nature of science
KONSENTRASI DAN DURASI PERENDAMAN PADA EKSTRAK UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) MENGAKIBATKAN PERBEDAAN KECEPATAN PERTUMBUHAN AKAR STEK BATANG Bougainvillea buttiana Dwi Agus Satyawati .; Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes. .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7935

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1. untuk mengetahui variasi konsentrasi dan perbedaan durasi perendaman dengan ekstrak umbi bawang putih meningkatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttiana dilihat dari panjang akarnya, 2. untuk mengetahui variasi konsentrasi dan perbedaan durasi perendaman dengan ekstrak umbi bawang putih mengakibatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttiana dilihat dari berat basah akar tanaman dan 3. Untuk mengetahui interaksi antara variasi konsentrasi dan perbedaan durasi perendaman dengan ekstrak umbi bawang putih (Allium sativum L.) mengakibatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttian.. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimental sungguhan. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Perlakuan yang diberikan terdiri atas dua variabel bebas yaitu, variabel pertama adalah variasi waktu perendaman yaitu H0= 15 menit, H1= 30 menit, H2= 45 menit dan H3= 60 menit sedangkan variabel kedua adalah beda konsentrasi ekstrak umbi bawang putih yaitu: K0= 0%, K1= 5%, K2= 10%, K3= 15%. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 4x4. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan waktu perendaman dengan variasi konsentrasi ekstrak umbi bawang putih mengakibatkan perbedaan yang bermakna pada pertumbuhan akar. Dengan demikian dapat disimpulkan variasi konsentrasi ekstrak bawang putih mengakibatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttiana. Perlakuan dengan konsentrasi 15% dan durasi perendaman 60 menit dapat meningkatkan pertumbuhan akar stek sebesar 0,046%. Variasi konsentrasi ekstrak bawang putih mengakibatkan perbedaan kecepatan pertumbuhan akar stek batang Bougainvillea buttiana. Perlakuan dengan konsentrasi 15% dan durasi perendaman 60 menit menghasilkan pertumbuhan akar paling tinggi yaitu sebesar 4,845 gram.Kata Kunci : bawang putih, perendaman, pertumbuhan akar. The purpose of this study was 1. To determine variations in concentration and differences soaking time with extracts of garlic bulbs increase the speed difference root growth of cuttings Bougainvillea buttiana viewed from the long roots 2. To determine variations in concentration and differences soaking time with extracts of garlic bulbs resulted in differences in the speed of growth of root cuttings Bougainvillea buttiana seen from the wet weight of plant roots and 3. To determine the interactions between variations in the concentration and duration of immersion to extract difference bulb of garlic ( Allium sativum L. ) resulted in differences in growth rate Bougainvillea buttian root cuttings This type of research carried out is a real experimental research. Sampling was done randomly. Treatments consisted of two independent variables, namely, the first variable is the variation of immersion time is H0 = 15 minutes, H1 = 30 minutes, H2 = 45 minutes and H3 = 60 minutes while the second variable is different concentration of extract of garlic bulbs namely: K0 = 0%, K1 = 5% = 10% K2, K3 = 15%. This study used a 4x4 factorial design. The results showed that the soaking time difference with varying concentrations of garlic bulbs extracts resulted in significant differences in root growth. Premises can thus be concluded varying concentrations of garlic extract resulted in differences in the speed of root growth of cuttings Bougainvillea buttiana. Treatment with a 15% concentration and soaking time of 60 minutes can promote the growth of root cuttings of 0.046%. Variations in the concentration of garlic extract resulted in differences in the speed of root growth of cuttings Bougainvillea buttiana. Treatment with a 15% concentration and soaking time of 60 minutes to produce the highest root growth in the amount of 4.845 grams.keyword : garlic, soaking, root growth
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN MOLUSKA BENTIK PADA EKOSISTEM PANTAI BERBATU DI PANTAI KEDUNGU DESA BELALANG KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN Ni Putu Yunik Pradnya Swari .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8011

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) komposisi jenis moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu, (2) keanekaragaman moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu, (3) kemelimpahan spesies Moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratoris dengan design penelitian survei lapangan yang dilanjutkan identifikasi di laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh moluska bentik yang hidup di ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh moluska bentik yang tercakup pada 15 kuadrat yang terpasang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) komposisi spesies moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu terdiri dari 17 spesies dengan jumlah total individu yaitu 315 individu, spesies terbanyak yang ditemukan yaitu Patelloida sp. (84); (2) Moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu memiliki indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,91, indeks kekayaan (R) spesies sebesar 2,78, indeks kemerataan spesies (E) sebesar 0,68, indeks dominansi (C) sebesar 0,19; (3) kemelimpahan relatif terbesar terbesar terdapat pada spesies Patelloida sp. sebesar 26,67% sedangkan kemelimpahan relatif terkecil terdapat pada spesies Chicoreus sp., Naquetia sp., Haliotis sp., Conus sp 2., Callistochiton sp. sebesar 0,32%.Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Moluska bentik The purpose of this study are (1) the composition of benthic mollusk life on a rocky beach at the Kedungu beach, (2) the diversity of benthic mollusks life on a rocky beach at the Kedungu beach, (3) the abundance of benthic Mollusks life on the rocky beach at the Kedungu beach. This research is a descriptive exploratory with field surveys design study that followed the identification in the laboratory. The population in this study are all of benthic mollusks that live in the rocky beach ecosystem at Kedungu beach. The sample in this study are all benthic mollusk covered in 15 squares attached. The results showed that (1) the composition of benthic mollusk that live in the rocky beach ecosystem at Kedungu beach consists of 17 species to the total number of individuals, namely 315 individuals, most species are found that Patelloida sp. (84); (2) benthic mollusk that lives on rocky beach ecosystems at Kedungu beach has a diversity index (H ') at 1.91, wealth index (R) species at 2.78, species evenness index (E) at 0.68, dominance index (C) at 0.19; (3) The largest relative abundance of species present in Patelloida sp. at 26.67% while the smallest relative abundance by the species of Chicoreus sp., Naquetia sp., Haliotis sp., Conus sp 2, Callistochiton sp. At 0.32%.keyword : Diversity, Abundance, Benthic Mollusk