cover
Contact Name
Arie Widodo
Contact Email
arie.widodo@kemdikbud.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
arie.widodo@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Jl. Mangkurejo, Ds. Kwangsan, Sedati - Sidoarjo
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan
ISSN : 23389184     EISSN : 26224283     DOI : 10.31800
Core Subject : Education,
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan is a journal aims to be a peer-reviewed platform and an authoritative source of information. We publish original research papers, review articles and case studies focused on 5 areas of educational technology as well as related topics. All articles are peer-reviewed by at least one peer-reviewers. Jurnal Kwangsan is published online and printed twice in a year. July and December. The scope of Jurnal is innovative works on Learning System Design, the development, implementation, assessment, management, research papers, and case studies of educational technology, which are effective in giving positive contributions to schools and educational institutions
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2017): Kwangsan" : 5 Documents clear
PERAN DAN TANTANGAN PROFESI PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN ABAD 21 Bambang Warsita
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 5, No 2 (2017): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v5n2.p77--90

Abstract

Objects in the science of instructional technology are instructional and learning. Instructional and learning are experiencing change and tremendous transformation lately, especially at the turn of the millennium leading to the 21st century. Therefore, this condition is a challenge and demand professional role of instructional technology developers (PTP) to provide solutions. This study aims to describe what are the roles and challenges of the profession instructional technology developer in the learning of the 21st century, as well as what products should be produced by PTP in the future. This study uses a descriptive method. Data collection techniques and information through a literature study. The results of this literature review indicate that the future development of instructional technologies should be able to produce products such as; innovative ICT-based learning models, instructional media, and the application of e-learning. Therefore, the role and challenges facing the current PTP, namely: PTP must be creative and innovative to develop cutting-edge learning model appropriate learning paradigm of the 21st century; PTP must work collaboratively with other professionals in a team to produce a product; PTP needs to improve their competencies, they are competency in the area of learning and competency in the area of technology, especially regarding the new learning media; PTP needs to show real work and o er solutions to problems of learning with e-learning applications. Finally PTP products will be awaited and necessary to support the implementation of the learning process in different types, levels and appropriate education pathway applicable curriculum. AbstrakObjek keilmuan teknologi pembelajaran adalah belajar dan pembelajaran. Belajar dan pembelajaran mengalami perubahan dan transformasi yang luar biasa akhir-akhir ini, terutama pada pergantian millennium mengawali abad ke 21. Kondisi ini menjadi tantangan dan menuntut peran profesi Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) untuk memberikan solusinya. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa peran dan tantangan profesi pengembang teknologi pembelajaran dalam pembelajaran abad 21, serta produk-produk apa yang harus dihasilkan oleh PTP di masa depan. Kajian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dan informasinya melalui studi literatur. Hasil kajian literatur ini menunjukkan bahwa ke depan pengembang teknologi pembelajaran harus mampu menghasilkan produk-produk berupa; model pembelajaran inovatif berbasis TIK, media pembelajaran, dan aplikasi e-pembelajaran. Oleh karena itu, peran dan tantangan yang dihadapi PTP saat ini yaitu: PTP harus kreatif dan inovatif mengembangkan model pembelajaran mutakhir yang sesuai paradigma belajar abad 21; PTP harus bekerja sama secara kolaboratif dengan profesi lain dalam suatu tim untuk menghasilkan produk; PTP perlu meningkatkan kompetensinya, yaitu kompetensi bidang pembelajaran dan kompetensi bidang teknologi khususnya mengenai media pembelajaran terbaru; dan PTP perlu menunjukkan karya nyata dan menawarkan solusi-solusi masalah pembelajaran dengan aplikasi e-pembelajaran yang tepat guna. Akhirnya, peran dan produk-produk PTP tersebut ditunggu dan dibutuhkan untuk menunjang terselenggaranya proses pembelajaran di berbagai jenis, jenjang dan jalur pendidikan sesuai kurikulum yang berlaku.
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL BAGI SISWA KELAS XI MULTIMEDIA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Utrisa Luftania Furi; nFn Mustaji
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 5, No 2 (2017): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v5n2.p91--100

Abstract

The purpose of this research is to produce a decent and effective digital photo video media for the subject of composition for the students of class XI Multimedia of Vocational High School. The development model used is the ADDIE model. To determine the feasibility of the product is based on expert test ie media experts and content experts. To know the effectiveness of the product is based on a comparison of learning result test between experiment class and control class at SMKN 1 Dlanggu Mojokerto. Based on the results of expert test data analysis obtained conclusion that the learning video media developed feasible to use in learning. The result of the value of pre-test and post- test conducted in control class and experimental class by using t-test obtained t-count is 13,11 and by using t-test distribution table with significant level 5% obtained t-table = 2 , 68, thus the video learning media declared effective. The conclusion of this study indicates that the video learning media subjects composition of digital photos declared feasible and effective for students class XI Multimedia Vocational Secondary School.AbstrakTujuan penelitian ini adalah menghasilkan media video mata pelajaran komposisi foto digital yang layak dan efektif bagi siswa kelas XI Multimedia Sekolah Menengah Kejuruan. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Untuk mengetahui kelayakan produk didasarkan pada uji ahli yakni ahli media dan ahli isi. Untuk mengetahui keefektifan produk didasarkan pada perbandingan tes hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol di SMKN 1 Dlanggu Mojokerto. Berdasarkan hasil analisis data uji ahli diperoleh simpulan bahwa media video pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran. Hasil nilai dari pre-test dan post-test yang dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan uji-t diperoleh t-hitung adalah 13,11 dan dengan menggunakan tabel distribusi uji-t dengan taraf signifikan 5% diperoleh t-tabel = 2,68, dengan demikian media video pembelajaran dinyatakan efektif. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa media video pembelajaran mata pelajaran komposisi foto digital dinyatakan layak dan efektif bagi siswa kelas XI Multimedia Sekolah Menengah Kejuruan.
PENGEMBANGAN MODEL MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BERMUATAN PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI nFn Suparti; Mariana Susanti
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 5, No 2 (2017): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v5n2.p101--114

Abstract

Learning while playing is one of the educational principles of Early Childhood Education (PAUD). Through games, traditional games, in particular, child development aspects can be improved. However, teachers face the lack of traditional game references so that a medium is needed. This study aimed to produce a Model of Audio Instructional Media for Early Childhood Education, called Permata Nusantara. Permata Nusantara was developed by using ADDIE approach (Analysis-Design-Development-Evaluation-Implementation). After having completed the need analysis, the blueprint of the model was designed and the production stage conducted. Then, instructional audio media model with traditional games as its content was brought to be evaluated by the subject ma er and media specialists for better-improved quality. The following stage is the implementation, involving teachers and children. The instruments used for collecting data and information were questionnaires, interview guides, and observation sheets. The majority of respondents (83,4%) considered that the developed instructional audio media model was good and suitable to use for early childhood education in improving the spiritual attitude, the social attitude, knowledge, and skills for children in Early Childhood Education. AbtrakBelajar melalui bermain merupakan salah satu prinsip pembelajaran di PAUD. Melalui permainan, terutama permainan tradisonal, aspek perkembangan anak dapat ditingkatkan. Namun, guru-guru kekurangan referensi mengenai permainan tradisional yang ada sehingga dibutuhkan media yang dapat menjadi rujukan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Model Media Audio Pembelajaran Bermuatan Permainan Tradisional Anak Nusantara (Permata Nusan- tara) untuk PAUD dengan pendekatan ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Setelah melampaui tahap analisis kebutuhan, desain model atau cetak biru program dirancang dan diproduksi. Kemudian, hasil produk yang berupa media audio pembelajaran bermuatan permainan tradisional dievaluasi oleh ahli materi dan media dengan tujuan perbaikan produk. Selanjutnya dilakukan evaluasi pada tahap pemanfaatan media yang melibatkan guru dan anak PAUD dengan tujuan mengetahui tingkat kelayakan model media yang dikembangkan. Instrumen yang digunakan adalah angket, panduan wawancara, dan lembar pengamatan. Sebagian besar responden (83,4%) berpendapat bahwa model media audio pembelajaran bermuatan permainan tradisional dikategorikan sebagai model media audio pembelajaran yang baik dan cocok untuk menunjang pembelajaran di PAUD dalam meningkatkan kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan ketrampilan pada anak usia dini.
PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KOSAKATA BAHASA INDONESIA BERBASIS PENDIDIKAN NILAI-NILAI PANCASILA DI FACEBOOK Yani Paryono
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 5, No 2 (2017): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v5n2.p115--127

Abstract

Good Indonesian language learning materials are not only taken from textbooks but they can also be taken from various sources such as newspaper, outdoor media, nature, television, and social media. The research entitled ‘The Development of Indonesian Language Vocabulary Learning Materials Based on the Education of Pancasila Values on Facebook’ aims at producing Indonesian learning materials based on the education of Pancasila values. The problem discussed in this article is that there hasn’t been any Indonesian vocabulary learning material based on the education of Pancasila values developed by teachers and published on Facebook. The method used in this research is a Four-D Model consisting of some stages, such as: defining, planning, developing, and presenting on a seminar. This research involves an expert of Indonesian language education, six Indonesian language teachers, and twenty Senior High School students. Indonesian language learning materials on Facebook can be used to instill the values of Pancasila. The development of these learning materials is based on the principles of relevance, consistency, sufficiency properness of content, language, presentation, and graph. It has been proven through this research that the Indonesian subject learning achievement of Senior Secondary students through the use of facebook containing Pancasila values as learning content is higher compared to those students using different learning materials. AbstrakBahan belajar bahasa Indonesia yang baik tidak harus bersumber pada buku-buku pelajaran saja, tetapi dapat juga memanfaatkan berbagai sumber, seperti: media cetak koran, media luar ruang, alam sekitar, televisi, dan media sosial. Penelitian dengan judul Pengembangan Bahan Belajar Kosakata Bahasa Indonesia Berbasis Pendidikan Nilai-Nilai Pancasila di Facebook bertujuan untuk menghasilkan bahan belajar bahasa Indonesia berbasis pendidikan nilai-nilai Pancasila yang dapat diakses melalui facebook. Masalah yang dibahas di dalam artikel ini adalah belum adanya materi pelajaran kosakata bahasa Indonesia berbasis pendidikan nilai-nilai Pancasila yang dikembangkan guru dan di-publish di facebook. Metode penelitian yang digunakan adalah Four-D Model yang meliputi tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan,dan tahap pendiseminasian. Penelitian ini melibatkan seorang ahli pendidikan bahasa Indonesia, 6 guru bahasa Indonesia, dan 20 siswa SMA. Bahan belajar bahasa Indonesia yang disajikan di media sosial facebook dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila. Bahan belajar bahasa Indonesia ini dikembangkan dengan memperhatikan prinsip relevansi, konsistensi, ketercukupan, kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan. Hasil belajar bahasa Indonesia siswa SMA melalui bahan belajar yang menggunakan kosakata bahasa Indonesia berbasis nilainilai Pancasila di media sosial facebook terbukti lebih tinggi dan lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan bahan belajar yang tidak sama.
STRATEGI PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENGATASI KETERBATASAN JUMLAH DOSEN Rahmi Rivalina
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 5, No 2 (2017): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v5n2.p129--145

Abstract

The increasing number of students demands an increase in the number of lecturers. The addition of qualified lecturers is not easy. One of the effort to overcome this shortage of lectures, Pamulang University started to apply e-learning. This study aims to find out the e-learning strategy as well as the responses of students and lecturers in the utilization of e-learning. The research method is descriptive one. Data collections were done through an interview, direct observation, questionnaire, and documentation study. Based on the result of data processing, it is known that the strategy of e-learning utilization is done through some stages, such as: preparation of facilities and infrastructure (lecture building, ICT facilities, laboratory facilities, computerization in academic affairs, and e-learning technology), strong leadership policy support, and training and socialization to students and lecturers. Students’ responses to e-learning models have not been optimally yet due to the limitations of socialization, content that has not been packaged interestingly and meaningful, students’ relatively low reading interest, curiosity and low reading interest, curiosity and low student motivation, and not conducive learning climate. Responses of lecturers besides not yet optimally in preparing the communicative and inspirational content, the lecturer is not used in utilizing e-learning technology. Although the implementation of e-learning still has some weaknesses/constraints, but to some extent, the utilization of e-learning has been able to help the shortage of lecturers.AbstrakMeningkatnya jumlah mahasiswa menuntut adanya peningkatan jumlah dosen. Penambahan jumlah dosen yang berkualitas ternyata tidak mudah. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut, Universitas Pamulang menerapkan e-learning. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui strategi pembelajaran e-learning dan respon dari mahasiswa maupun dosen dalam pemanfaatan pembelajaran elearning. Metode penelitian adalah deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan langsung, kuesioner, studi dokumentasi. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa strategi pemanfaatan e-learning dilakukan melalui tahapan: persiapan sarana dan prasarana (gedung kuliah, fasilitas TIK, laboratorium, komputerisasi di bidang akademik, dan teknologi e-learning), dukungan kebijakan pimpinan yang kuat, serta pelatihan dan sosialisasi kepada mahasiswa dan dosen. Respon mahasiswa terhadap pembelajaran e-learning belum optimal sebagai akibat keterbatasan mensosialisasi, konten yang belum menarik dan bermakna, minat baca rendah, rasa ingin tahu dan motivasi mahasiswa yang rendah, dan iklim yang belum mendukung. Respon dosen disamping belum optimal menyiapkan konten yang komunikatif dan inspirati juga karena belum terbiasa dalam memanfaatkan teknologi e-learning. Sekalipun memiliki beberapa kekurangan/ kelemahan namun pemanfaatan e-learning tersebut sudah dapat membantu mengatasi kekurangan tenaga dosen.

Page 1 of 1 | Total Record : 5