cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bionatura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Cikal bakal jurnal ilmiah di Unpad adalah Majalah Unpad. Majalah Unpad pada tahun 1999 dipecah menjadi dua berdasarkan bidangnya yaitu eksak dan sosial. Untuk bidang eksak diterbitkan Jurnal Bionatura sedangkan untuk bidang sosial diterbitkan Jurnal Sosiohumaniora.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011" : 10 Documents clear
SIFAT OPTIK FILM DISPERSE RED-1 YANG DIBUAT DENGAN METODE EFA-PVD Wenas, D.R -; Taunaumang, H. -; Herman -; Siregar, R.E. -; Tjia, M.O. -
Bionatura Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.544 KB)

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkaji efek permukaan substrat ITO dan medan listrik luar dalam mengatur orientasi molekul film DR-1; dan juga mengkaji sifat optik film DR-1 untuk aplikasi divais fotonik. Metode fabrikasi yang digunakan adalah metode EFA-PVD (Electric Field Assisted Physical Vapor Deposition,). Metode tersebut adalah modifikasi dari metodekonvensional PVD (Physical Vapor Deposition) yang dilengkapi dengan penambahan medan listrik luar (E) dalam chamber. Film dibuat di atas permukaan substrat ITO (Indium Tin Oxide) dengan deposisi molekul-molekul DR-1 oleh variasi medan listrik luar. Film dianalisis dan dikarakterisasidengan menggunakan spektroskopi SEM, difraksi sinar-X, dan reflektometer. Hasil analisis pengukuran SEM, dan difraksi sinar-X memperlihatkan bahwa molekul-molekul DR-1 tersusun teratur (stacking) tegak lurus permukaan substrat, yang menunjukkan suatu indikasi efek permukaan (surfactant effect) substrat yang kuat dari ikatan hidrogen (hydrogen bonding) molekul DR-1 dengan substrat. Hasil pengukuran sifat optik menunjukkan bahwa dengan peningkatan medan listrik luar, terjadi peningkatan konsentrasi molekul-molekul DR-1 yang terdeposisi teratur paralel (stacking) tegak lurus permukaan substrat yang ditandai dengan peningkatan indeks bias film.Kata kunci: Disperse red-1. EFA-PVD, stacking, ikatan hidrogen
KOMPOSISI KIMIA MINYAK ATSIRI KULIT KAYU AKWAY (Drimys piperita hook F.) Cepeda, G.N -; Santoso, B.B -; Lisangan, M.M -; Silamba, I. -
Bionatura Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.819 KB)

Abstract

Akway (Drimys piperita Hook f.) adalah tumbuhan berkayu dan berdaun hijau aromatik yang merupakan kerabat winteraceae. Tumbuhan ini digunakan oleh suku Sougb yang bermukim di desa Sururey Kecamatan Manokwari, untuk menyembuhkan malaria dan untuk meningkatkan vitalitas tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rendemen minyak atsiri kulit kayu akway menggunakan metode distilasi air dan komposisi kimia minyak atsirinya menggunakan gas chromatography and mass spectroscopy (GC-MS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak atsiri kulit kayu akway adalah 0.37%. Minyak atsiri kulit kayu akway tersusun dari 41 senyawa. Senyawa-senyawa yang menyusun minyak atsiri terdiri dari terpen dan turunannya sebesar 80.49% and senyawa alifatik 4.88%.Kata kunci: Drimys piperita, komposisi minyak atsiri
ROCK DISCONTINUITY PATTERNS DEVELOPMENT ALONG CRUSHED ZONES SEPARATED BY FAULT MOVEMENT Hendarmawan -; Hirnawan, F. -; Muslim, D. -
Bionatura Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.605 KB)

Abstract

Multivariate analysis was applied to rock-discontinuities taken from areas, in which folded and faulted sedimentary rocks occur. The purpose of the analysis is to verify the responses of these discontinuities to faults, from which the really existing fault can be delineated and mechanism and intensity of the deformation on Tertiary sediments underlying Quaternary sediments can be revealed that explain the intensity of neotectonism as the deformation continued on the Quaternary deposits. The sample parameters consist of strike and dip of both bedding planes and left also right diagonal joint sets respectively. From every site of two study areas two sample groups were taken from two rock-blocks separated by a fault. The analyses on the six parameters of the samples exhibit the contribution of each parameter to the rejection of the hypotheses of no effect of fault can be examined, which lead into a conclusion about how far does the parameter indicate the existing fault. The conclusion in Study Area 1 is that both right and left joint sets are significantly affected by reverse fault, suggesting that these two joint sets in uplifted rock-block were still affected by the folding process after reverse movement of the fault. Then, in Study Area 2, means of strike of bedding planes and right joint set significantly differ as a result of left lateral-slip fault certainly moving along a fractured zone.Key words: Discontinuity responses to fault, mechanism of deformation, intensity of deformation, neotectonism
PENINGKATAN EFEK SITOTOKSIK DOXORUBICIN OLEH HESPERIDIN PADA SEL KANKER T47D Setiawati, A. -; Susidarti, R.A -; Meiyanto, E. -
Bionatura Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2777.862 KB)

Abstract

Doxorubicin pada pengobatan kanker payudara berefek efatocix, cardiotokcix dan resistensi. Kombinasi dengan hesperidin yang bersifat sitotoksik terhadap beberapa sel kanker di uji-coba untuk mengetahui aktifitas sititoksik nya terhadap viabilitas sel kanker T47D. Pengujian dilakukan dengan 3-(4,5-dimetil thiazol-2-il)-2,5 -difeniltetrazolium bromida (MTT), sedang pengamatan apoptosis dilakukan dengan metode double staining menggunakan Ethidium Bromide-Acridine Orange. Hesperidin menunjukkan efek sitotoksik pada konsentrasi 200 μM, sedangkan doxorubicin memberikan efek sitotoksik IC50 pada 15 nM. Pemberian hesperidin 50 dan 100 μM meningkatkan efek sitotoksik doxorubicin 7,5 nM dibandingkan perlakuan doxorubicin tunggal. Efek sitotoksik paling kuat ditunjukkan oleh kombinasi doxorubicin 7,5 nM dan hesperidin 100 μM. Kombinasi doxorubicin 7,5 nM dan hesperidin 100 μM juga menunjukkan pemacuan apoptosis sel kanker T47D.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hesperidin meningkatkan efek sitotoksik doxorubicin pada sel T47D melalui mekanisme pemacuan apoptosis.Kata kunci: Doxorubicin, hesperidin, ko-kemoterapi, sel kanker T47D, apoptosis.
KURKUMIN DALAM RANSUM BABI SEBAGAI PENGGANTI ANTIBIOTIK SINTETIS UNTUK PERANGSANG PERTUMBUHAN Sinaga, S. -; Sihombing, D.T.H -; Kartiarso -; Bintang, M -
Bionatura Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.565 KB)

Abstract

Dosis pemberian kurkumin yang setara dengan antibiotic Virginamisi sebagai perangsang pertumbuhan pada babi perlu dikaji. Metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan ransum, yaitu; Rvm: 50 ppm Virginamici, R0: tanpa Virginamici dan Kurkumin, R1: 120 ppm Kurkumin, R2: 160 ppm Kurkumin dan R3: 200 ppm Kurkumin. Tiap perlakuan diulang lima kali, sehingga jumlah ternak yang digunakan adalah 25 ekor babi starter umur 2 bulan dengan bobot badan 18 kg dan koefisien variasi 6,33 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Kurkumin sebagai bahan aditif dalam ransum sebanyak 160 ppm berpengaruh nyata terhadap kecernaan energi, kecepatan laju makanan, pertambahan bobot badan, Konversi ransum dan waktu mencapai bobot potong. Penggunaan Kurkumin dalam ransum sampai dosis 160 ppm dapat digunakan sebagai perangsang pertumbuhan menggantikan antibiotik sintetis.Kata kunci: Curcumin, virginiamicin, babi, antibiotik
AKTIVITAS ANTIPROLIFERASI EKSTRAK, FRAKSI ETIL ASETAT DAN ISOLAT RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D Musfiroh, I. -; Udin. L.Z -; Diantini, A. -; Levita, J. -; Mustarichie, R. -; Muchtaridi -
Bionatura Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) sebagai anti kanker diungkapkan pada penelitian yang dilakukan pada sel kanker payudara T47D dengan menggunakan metode Sulforhodamine B (SRB). Pengamatan dilakukan berdasarkan uji aktivitas antiproliferasi ekstrak metanol, fraksi etil asetat dan Isolat temulawak (CXA). Isolate CXA - berupa cairan minyak, diidentifikasi dengan metode spektrofotometri ultra violet, infra merah, dan massa. Spektrum ultra violet CXA menunjukkan panjang gelombang maksimum pada 213.0 nm dan spektrum inframerah menunjukan adanya gugus –CH aromatik, –CH alifatik, –CH geminal dan C=C. Sedang spektrum massa memberikan m/z 202 [M+], 202, 187, 171, 159, 145, 132, 119, 105, 91, 69, 55, 41 dengan puncak dasar (base peak) 119. Hasil pengujian toksisitas terhadap sel kanker T47D menunjukkan bahwa IC50 ekstrak metanol, etil asetat, dan isolat (CXA) masing-masing adalah 19,15 μg/mL, 17,07 μg/mL, dan 19,22 μg/mL.Kata kunci: antiproliferasi, sel kanker payudara T47D, Curcuma xanthorrhiza, metode SRB.
TOTAL KARBOHIDRAT NONSTRUKTURAL PADA PANGKAL BATANG DAN AKAR TANAMAN RUMPUT GAJAH Budiman -; Soetrisno, R.D. -; Budhi, S.P.S -; Indrianto, A. -
Bionatura Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pertumbuhan dan regrowth terhadap total nonstructural carbohydrates (TNC) yang terakumulasi dalam pangkal batang dan akar rumput gajah. Penelitian ini menggunakan rancangan tersarang dimana faktor regrowth (R) tersarang pada faktor tingkat pertumbuhan (P). Faktor tingkat pertumbuhan terdiri atas tingkat vegetatif (P1) dan tingkat reproduktif (P2). Faktor regrowth terdiri atas R0 (regrowth 0 hari), R4 (regrowth 4 hari), R8 (regrowth 8 hari) dan R12 (regrowth 12 hari). Peubah yang diamati adalah produksi bahan kering (BK) dan TNC yang terakumulasi dalam pangkal batang dan akar rumput gajah. Data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan, produksi BK dan TNC yang terakumulasi pada pangkal batang dan akar pada tingkat pertumbuhan reproduktif sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dibanding dengan tingkat pertumbuhan vegetatif. Produksi BK dan TNC yang terakumulasi dalam pangkal batang dan akar pada tingkat pertumbuhan vegetatif dan reproduktif masing-masing pada regrowth R0, menurun tidak nyata pada R4 dan nyata pada R8, kemudian meningkat tidak nyata pada R12. Disimpulkan, bahwa ada perbedaan produksi BK dan TNC yang terakumulasi pada tingkat vegatatif dan reproduktif dalam pangkal batang dan akar rumput gajah. Produksi BK dan TNC yang terakumulasi dalam pangkal batang dan akar lebih tinggi pada tingkat reproduktif dibanding dengan tingkat vegetatif. Produksi BK dan TNC yang terakumulasi dalam pangkal batang dan akar menurun pada hari ke 0 hingga hari kedelapan, kemudian meningkat pada hari kedua belas untuk tingkat pertumbuhan vegetatif dan reproduktif.Kata kunci: Akumulasi, regrowth, rumput gajah, TNC
EKSTRAK ETANOLIK HERBA CIPLUKAN (Physalis angulata L.) BEREFEK SITOTOKSIK DAN MENGINDUKSI APOPTOSIS PADA SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 Fitria, M. -; Armandari, I -; Septhea, D.B -; Ikawati, A.H.M -; Meiyanto, E. -
Bionatura Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.075 KB)

Abstract

Potensi sitotoksik Ciplukan (Physalis angulata L.) dan kemampuannya memacu apoptosis pada beberapa sel kanker perlu diteliti. Untuk itu, ekstrak etanol herba ciplukan (EC) diaplikasikan pada sel kanker payudara MCF-7 untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pemacuan apoptosis IC50. dengan menggunakan metode MTT dan pengecatan DNA dengan akridin oranye-etidium bromida (double staining) untuk mengamati terjadinya apoptosis. Perolehan IC50 sebesar 187 μg/mL dan terjadinya apoptosis pada sel kanker MCF-7 membuktikan kemampuan EC sebagai agen sitotoksik.Kata kunci: Etanol ekstrak herba Ciplukan,, sel kanker MCF-7, sitotoksik, apoptosis.
MIKROENKAPSULASI LEMAK KAYA DHA UNTUK FORTIFIKASI PADA MAKANAN Nurhasanah, S. -; Komari -; Hariyadi, P. -; Budijanto, S -
Bionatura Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam lemak Omega-3, khususnya Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahaxaenoic (DHA) berperan penting dalam nutrifikasi pangan dan farmasi. Monoasilgliserol (MAG) kaya DHA adalah salah satu bentuk ester asam lemak yang daya cernanya lebih baik dibandingkan dengan etil atau metil ester. MAG kaya omega-3 terutama EPA dan DHA cenderung tidak stabil karena mudah teroksidasi dan terhidrolisis sebagai akibat banyaknya ikatan rangkap pada rantai asam lemak tersebut. Agar dapat diaplikasikan sebagai ingredien pangan fungsional yang stabilitasnya tinggi, metode stabilisasi yang sesuai dengan tujuan aplikasi tersebut adalah dengan cara enkapsulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Enkapsulasimikro MAG kaya DHA dengan bahan penyalut dekstrin dapat melindungi produk dari oksidasi selama penyimpanan 3 bulan (bilangan TBA tetap rendah 2,732 mol/g), efisiensi enkapsulasi yang tinggi (85%) dan dapat diaplikasikan ke dalam bahan pangan (biskuit dan susu) yang dapat diterima oleh konsumen baik dengan metode uji beda maupun hedonik .Kata kunci: Docosahaxaenoic acids (DHA), mikroenkapsulasi
EFEK ANALGESIK INFUSA DAUN Macaranga tanarius L. PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS Wulandari, D. -; Hendra, P. -
Bionatura Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.612 KB)

Abstract

Macaranga tanarius L. diduga memiliki prospek untuk pengobatan nyeri, namun efek analgesik dan tingkat efektivitas memproteksi geliat pada LD50 perlu dikaji. Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap searah digunakan melalui metode rangsang kimia dengan asam asetat sebagaipenginduksi nyeri. Mencit betina sehat galur Swiss secara acak dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5 hewan. Kelompok I-III diberikan infusa dosis 67,7; 33,4 dan 177,0 mg/kgBB, kelompok IV diberikan aquadest dosis 177,0 mg/kgBB dan kelompok V diberikan asetosal dosis 91,0mg/kgBB. Asam asetat (1% v/v) diberikan secara intraperitoneal untuk semua kelompok, 15 menit setelah pemberian bahan uji. Geliat diamati setiap 5 menit selama 1 jam. Data dievaluai dengan ANOVA satu arah, dilanjutkan dengan Uji Scheffe untuk membandingkan rata-rata dari setiap kelompok dosis dengan kelompok kontrol pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa daun M. tanarius memiliki efek analgesik. Persen proteksi geliat pada dosis 67,7; 3333,4 dan 177,0 mg/kgBB berturut-turut adalah 57,6%; 64,5% dan 73,7% sedangkan ED50 infusa daun M. tanarius yaitu sebesar 154,9 mg/kgBB.Kata kunci: Analgesik, daun, M. tanarius

Page 1 of 1 | Total Record : 10