cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bionatura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Cikal bakal jurnal ilmiah di Unpad adalah Majalah Unpad. Majalah Unpad pada tahun 1999 dipecah menjadi dua berdasarkan bidangnya yaitu eksak dan sosial. Untuk bidang eksak diterbitkan Jurnal Bionatura sedangkan untuk bidang sosial diterbitkan Jurnal Sosiohumaniora.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 3 (2002): Bionatura Nopember 2002" : 7 Documents clear
DETERMINASI URUTAN NUKLEOTIDA PADA PLASMID MITOKONDRIA Paramecium caudatum stok GT704 Trina E. Tallei Tallei
Bionatura Vol 4, No 3 (2002): Bionatura Nopember 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan urutan nukleotida dari DNAplasmid pada mitokondria dalam P. caudatum stok GT704 dalam rangkamengidentifikasi produk-produk gen potensial dan juga yang bertanggung jawabdalam pemeliharaan DNA itu sendiri di dalam mitokondria. Metoda yangdigunakan dalam penelitian ini adalah isolasi DNA, cloning dan sekuensing dandiikuti dengan analisis urutan-urutan nukleotida yang didapat denganmenggunakan program yang tersedia secara on line di internet. Dimer-dimerditemukan mudah berdisosiasi menjadi monomer apabila diperlakukan dalamkondisi panas dengan kekuatan ion yang rendah. Dimer-dimer tersebut dapatdistabilkan dengan cara ligasi. Hasil ini menunjukkan bahwa masing-masingmonomer mempunyai suatu ujung lengket sticky yang komplementer antaramonomer-monomer yang sejenis sehingga dapat membentuk dimmer, denganmeninggalkan suatu nick yang dapat diligasi dengan menggunakan ligase.Urutan-urutan nukleotida dari beberapa DNA plasmid tersebut telah ditentukansecara acak. Hasil analisis urutan-urutan nukleotida memperlihatkan bahwa DNAdimer mempunyai 2 ORF yang mengkode RNA polimerase putatif. Diasumsikanbahwa asal mula DNA plasmid ini adalah elemen yang dapat berpindah atausemacam virus lainnya karena urutan-urutan nukleotida dari motif EVI-1 ectopicviral integration site-1 ditemukan. Diasumsikan juga bahwa DNA plasmid ini dapatberintegrasi ke mtDNA karena mempunyai urutan-urutan nukleotida yanghomolog dengan mtDNA dari beberapa siliata.Kata kunci : Paramecium caudatum, plasmid linier, mitokondria, RNA polimerase putatif
PENGUJIAN KEMAMPUAN Aspergillus spp., Trichoderma spp., DAN Penicillium spp. DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN TANAMAN TOMAT TERHADAP PENYAKIT BERCAK COKLAT (Alternaria solani Sor.) Hersanti -
Bionatura Vol 4, No 3 (2002): Bionatura Nopember 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.405 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan salah satu jamur yang berpotensisebagai agen yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman tomat terhadapbercak coklat. Di Rumah Kaca PEDCA dan Laboratorium Fitopatologi Jurusan IlmuHama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UNPAD. Penelitian iniberlangsung dari bulan Mei 2001 sampai dengan September 2001. RancanganPenelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 8kombinasi perlakuan. Perlakuan pertama adalah 3 species jamur uji dan kontrol.Perlakuan yang kedua adalah metode perlakuan yaitu perendaman benih tomatdan perendaman akar tomat. Kerapatan suspensi konidia jamur uji adalah105/mL. Perendaman tomat selama 36 jam. Setiap perlakuan di ulang 3 kali. Hasildari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perendaman benih tomat dan akartomat dalam suspensi Aspergillus spp., Trichoderma spp., dan Penicillium spp.dengan kerapatan konidia 105/mL meningkatkan ketahanan tanaman tomatterhadap penyakit bercak coklat (Alternaria solani Sor.) dengan persentasepenghambatan berturut-turut sebesar 36% dan 39%, 50% dan 51%, 66% dan68%.Kata kunci : Ketahanan, Aspergillus spp., Trichoderma spp., Penicillium spp., Alternaria solani Sor.
PRODUKSI DAN KUALITAS FATTY LIVER MANDALUNG BERDASARKAN UMUR DAN INTENSITAS FORCE-FEEDING Iwan Setiawan
Bionatura Vol 4, No 3 (2002): Bionatura Nopember 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan kualitas fatty liverMandalung (mule duck) berdasarkan umur dan intensitas force-feeding.Mandalung yang digunakan berjumlah 328 ekor, dipelihara dari mulai umur 1 harisampai 15 minggu. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode eksperimentaldengan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 2 x 2 x 2. Faktor pertama adalahtipe genetik (Grimaud Freres dan Moulin Brule), faktor kedua umur (10 minggudan 13 minggu), dan faktor ketiga adalah intensitas force-feeding (Tinggi danRendah). Peubah yang diamati meliputi bobot fatty liver, komposisi kimia fattyliver, dan kualitas teknologi fatty liver. Data hasil penelitian dianalisismenggunakan Sidik Ragam, sedangkan untuk mengetahui perbedaan antarperlakuan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan:(1) bobot dan kualitas fatty liver dari kedua jenis Mandalung tidak berbeda nyata(P> 0,05), (2) Mandalung muda umur 10 minggu mampu menghasilkan fatty liveryang lebih besar dibandingkan dengan Mandalung tua umur 13 minggu, dan (3)Force-feeding dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan kualitas teknologifatty liver, dan lebih optimal apabila diaplikasikan pada ternak yang masih muda.Kata Kunci : Mandalung, Umur, Force Feeding, Fatty Liver.
MAPPING CONSTRUCTION OF SOIL VARIABILITY WITHIN THE LANDSCAPE M. Edi Armanto
Bionatura Vol 4, No 3 (2002): Bionatura Nopember 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.697 KB)

Abstract

The research aimed to construct mapping soil variability within the landscape.The research was located in Central Lampung (308 ha). The survey type wasdetailed using topographic maps (scales of 1:5,000) and the aerial photointerpretations. The soil samples were performed by soil pits and borings forwhole survey area (1 composite sample/ha), classified and analyzed. Thebalancing methods used transect diagrams, delineated soil bodies and area pointstatistics. The research resulted that the aerial photo interpretation was a veryuseful method to delineate soil units on the map. A combination of aerialimagery, topographical maps and field observations provide the most effectiveapproach for soil mapping in complex landscapes with simple soil patterns.Although the soil sampling was carried out relatively systematic according torelief form and the driving lanes of tractors, there was some agreement betweenpoint statistics and map data. The difference between both methods wasmaximally 3 %. The result combination from both methods shows that 60 % ofthe landscape was classified as eroded, 35 % as normal and 5 % as colluviated.There was no balance of erosion and onsite sedimentation.Keywords : Construction, landscape, mapping, soil variability
PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK PHONSKA DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L) VARIETAS IR 64 Denny Kurniadie
Bionatura Vol 4, No 3 (2002): Bionatura Nopember 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.536 KB)

Abstract

Pengaruh kombinasi dosis pupuk majemuk NPK Phonska dan pupuk N terhadappertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah varietas IR 64 telah dilakukan dilahan sawah milik UPP-SDA Hayati, Jatinangor, Kabupaten Sumedang dari bulanMei sampai bulan Agustus 2001. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkandosis terbaik dari kombinasi pupuk majemuk NPK Phonska dan pupuk N padatanaman padi sawah di Jatinangor Sumedang. Rancangan yang digunakan adalahRancangan Acak Kelompok (RAK) dengan sembilan perlakuan dan masing-masingdiulang tiga kali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan pemupukandengan 700 kg/ha Phonska menyebabkan tanaman padi sawah mempunyaitinggi tanaman rata-rata yang paling tinggi pada umur 6-12 minggu setelai tanam(mst) Perlakuan dengan 400 kg/ha Phonska + 152 kg/ha urea jugamenyebabkan tanaman padi sawah mempunyai rata-rata jumlah anakan yangpaling tinggi pada umur 8, 10 dan 12 minggu setelah tanam. Rata-rata jumlahmalai per rumpun, jumlah gabah per malai, indeks panen, bobot 1000 butir, hasilgabah kering panen per hektar (7,50 ton) dan hasil gabah kering giling per hektar(6,17 ton) yang paling tinggi dihasilkan oleh tanaman padi sawah yang diberiperlakuan dengan 300 kg/ha Phonska + 333 kg/ha ZA.Kata kunci : Pupuk majemuk, phonska, NPK, oryza sativa L
KAJIAN LAJU RESPIRASI DAN PRODUKSI ETILEN SEBAGAI DASAR PENENTUAN WAKTU SIMPAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN Sarifah Nurjanah
Bionatura Vol 4, No 3 (2002): Bionatura Nopember 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.547 KB)

Abstract

Sayuran dan buah-buahan mempunyai karakteristik sebagai makhluk hidup yangmasih mengadakan reaksi metabolisme sesudah dipanen. Penelitian ini bertujuanuntuk membandingkan laju reaksi metabolisme pada berbagai produk gunamenentukan waktu simpan produk tersebut. Metode penelitian yang digunakanadalah analisis deskriptif untuk menjelaskan produksi karbondioksida (CO2) danetilen (C2H4) beberapa komoditas yang diukur dengan menggunakan gaskhromatografi. Pola laju respirasi pada buah pisang sebagai buah klimaterikberbeda dengan buah jeruk sebagai buah non-klimaterik, kentang sebagaisayuran yang bersifat ‘dormant’ mempunyai laju respirasi yang lebih rendahkarena tidak tumbuh aktif, sedangkan kecambah dan buncis sebagai sayuranyang aktif mempunyai laju respirasi yang tinggi. Pisang dan jeruk mempunyaipola produksi etilen yang berbeda, kentang memproduksi etilen dalam jumlahyang sangat kecil sedangkan kecambah dan buncis mempunyai laju produksietilen yang tinggi sebelum mencapai fase pembusukan.Kata kunci : Laju respirasi, produksi etilen, buah klimaterik, non-klimaterik, sayuran ‘dormant’,sayuran aktif.
PERBANDINGAN KEBUTUHAN ENERGI UNTUK HIDUP POKOK PADA AYAM BROILER DAN AYAM PETELUR TIPE MEDIUM PADA UMUR YANG SAMA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI Dulatip Natawihardja
Bionatura Vol 4, No 3 (2002): Bionatura Nopember 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.471 KB)

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan dengan tujuan untuk mengevaluasi perbedaankebutuhan energi untuk hidup pokok pada ayam broiler dan ayam petelur tipemedium umur yang sama serta pengaruhnya terhadap efisiensi penggunaanenergi. Tujuah puluh dua ekor ayam betina dan tujuh puluh dua ekor ayamjantan umur 8 – 22 hari diberi ransum mengandung protein 23 persen dan energimetabolis 3200 kkal/kg serta lima puluh empat ekor ayam betina dan lima puluhempat ekor ayam jantan umur 28 – 42 hari diberi ransum mengandung protein20 persen dan energi 3200 kkal/kg dari masing-masing tipe unggas ditempatkandalam kandang individual cage secara acak. Penelitian menggunakan metodeRobbins dan Ballew, perhitungan dengan regresi linier sederhana Y = a + bXdimana Y energi untuk pertumbuhan dan X konsumsi energi. Diperolehkesimpulan bahwa kebutuhan energi untuk hidup pokok pada ayam broiler lebihrendah daripada ayam petelur tipe medium pada umur yang sama. Penggunaanenergi untuk pembentukan lemak tubuh pada ayam broiler lebih efisien daripadaayam petelur tipe medium.Kata Kunci : energi hidup pokok, efisiensi penggunaan energi, broiler, petelur tipe medium

Page 1 of 1 | Total Record : 7