cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jsm@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Department of Drama, Dance and Music, Faculty of Language and Arts, Universitas Negeri Semarang, Indonesia B2 Building, 2nd Floor, Sekaran Gunungpati, Semarang 50229, Central Java, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JSM (Jurnal Seni Musik)
ISSN : 23014091     EISSN : 25032860     DOI : 10.15294/JSM.V8I1
Core Subject : Art,
a peer reviewed journal publishing original research and conceptual papers on music, music education, music performance [see Focus and Scope]. It is publishes by Department of Drama, Dance, and Music Education (Sendratasik), Semarang State University (UNNES) two time a year, June and December, in cooperation with Asosiasi Profesi Pendidik Sendratasik Indonesia (AP2SENI)/The Association of Profession for Indonesian Sendratasik Educators Research, comprises scholarly reports that enhance knowledge regarding art in general, performing art, and art education. This may include articles that report results of quantitative or qualitative research studies. Conceptual Idea, publishes articles conceptually relevant to advancing the practice of music and learning, present theories of music, models, or philosophical position, etc. Articles may draw upon theory/or material developed in educational practice that recognize and address a wide range of pedagogical approach that would interest members from a variety of countries and teaching setting, including activities and art materials to help internationalize art curricula.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2012): June 2012" : 14 Documents clear
BENTUK PERTUNJUKAN KESENIAN ANGKLUNG CARANG WULUNG Putra, Arum Purwinda; Susetyo, Bagus
Jurnal Seni Musik Vol 1 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v1i1.291

Abstract

AbstractKelompok kesenian angklung Carang Wulung merupakan salah satu kelompok kesenian angklung yang ada di Desa Lebaksiu Lor, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Kelompok angklung Carang Wulung dalam pertunjukannya sudah dibuat, digarap, dan disajikan secara tertata. Hal tersebut yang membuat kelompok angklung Carang Wulung lebih dikenal dan berbeda dari pada kelompok angklung lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis data interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pertunjukan kelompok angklung Carang Wulung dalam situasi pementasan tanggapan dibagi menjadi tiga bagian pementasan, yaitu bagian pembukaan, bagian inti, dan bagian penutup. Bentuk pertunjukan kelompok angklung Carang Wulung dikaji secara tekstual, terdiri dari bentuk komposisi dan bentuk penyajian. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang disampaikan adalah kepada para pemain kelompok Carang Wulung agar lebih menambah koreografi gerakan dan aransemen yang berbeda untuk setiap lagu sehingga tidak monoton.Arts groups Carang Wulung angklung is one of the angklung arts groups in the Lebaksiu Lor, district Lebaksiu, Tegal regency. Carang Wulung angklung group in the show has been created, cultivated, and presented in good order. It makes it’s group better known and different than the other of angklung groups. This research used a qualitative approach. The techniques of collection the data are observation, interviews, and documentation. Data analysis was performed using an interactive data analysis from Miles and Huberman. The results showed that the shape of angklung group performance in situations Carang Wulung staging rental staging is divided into three parts, namely the opening, the core, and the concluding section. Form groups of angklung performances Carang Wulung studied textually, consisting of forms of composition and form of presentation. Based on the findings, suggestions are presented to the players Carang Wulung group to further increase the choreography of movement and different arrangements for each song so that is not monotonous.
MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU DALAM MENERJEMAHKAN SYAIR LAGU ANAK – ANAK DARI BAHASA INDONESIA KE BAHASA INGGRIS MELALUI PELATIHAN DI TK ISLAM AL – AZHAR 14 SEMARANG Widowati, Retno; Suharto, S.
Jurnal Seni Musik Vol 1 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v1i1.1796

Abstract

Penelitian ini mengangkat permasalahan yaitu apakah melalui pelatihan dapat meningkatkan kreativitas guru dalam menerjemahkan syair lagu anak – anak dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris di TK Islam Al – Azhar 14 Semarang? Metode penelitian yang digunakan jenis terapan dengan PTS (Penelitian Tindakan Sekolah) yang mengadobsi dari prosedur PTK. Pengambilan data dilakukan dengan penilaian unjuk kerja dan non tes. Alat pengambilan data yang digunakan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi.Analisis data dilakukan kuantitatif dan analisis isi (content analisis). Berdasarkan analisis hasil tes menerjemahkan syair lagu menunjukkan adanya peningkatan rata – rata keseluruhan aspek dari masing – masing siklus yaitu 68,13 pada pra siklus, 72,53 pada siklus I, 75,15 pada siklus II, 76,7 pada siklus III. Peningkatan tersebut terjadi karena adanya tindakan – tindakan yang dilakukan peneliti pada setiap siklusnya, yaitu dari penggunaan media visual power point, media audio visual berupa video dan perhatian intensif dari peneliti.Selain itu, perilaku yang ditunjukkkan yaitu perhatian, semangat belajar, kesungguhan dan kedisiplinan meningkat setelah peneliti melakukan pengamatan pada setiap siklusnya. Dari penelitian yang dilaksanakan, saran yang dapat disampaikan adalah (1) Pelatihan ini perlu diberikan kepada guru – guru di sekolah lain yaitu TK atau KB yang telah menerapkan sistem pengajaran dengan bahasa Inggris dan musik secara intensif di kelas. (2) Penggunaan buku – buku lagu terjemahan sebaiknya dilakukan secara selektif sebab banyak terjemahan lagu yang beredar di lapangan kurang baik kualitasnya. 
EKSISTENSI GRUP MUSIK KERONCONG GEMA IRAMA DI DESA GEDONGMULYA KECAMATAN LASEM Alvianto, Wibi Ardi; Joseph, Wagiman
Jurnal Seni Musik Vol 1 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v1i1.1797

Abstract

Perkembangan musik keroncong di desa Gedongmulya, kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang mengalami pasang surut, karena struktur masyarakat pinggir Pantai Utara Jawa yang kebanyakan menyukai musik dangdut. Kemudian muncul grup musik Gema Irama dengan warna musik keroncong mampu menarik antusias masyarakat desa Gedongmulya kecamatan Lasem, mengapa grup Gema Irama memilih warna musik keroncong ditengah masyarakat pinggir Pantai Utara Jawa yang notabene menyukai musik dangdut dan kenapa akhirnya grup Gema Irama dapat eksis dengan membawakan musik keroncong. Faktor-faktor yang mendukung ke eksistensian grup musik keroncong Gema Irama di desa Gedongmulya kecamatan Lasem terdiri dari managemen grup musik keroncong Gema Irama,  struktur organisasi, bentuk pertunjukan dan keberadaan grup musik keroncong Gema Irama. Bentuk penyajian meliputi urutan pertunjukan mulai dari persiapan, pembukaan, pertunjukan inti dan penutup. Tempat pentas dan panggung meliputi tata suara dan tata rias.   Abstract ___________________________________________________________________ Developments in the village Gedongmulya keroncong music, Lasem district, District Apex have ups and downs, because the structure of the edge of the North Coast of Java are most like dangdut music. Then came the rhythm of the music group echoes the color of keroncong music is able to attract enthusiastic villagers Gedongmulya Lasem district, why the group chose the color echo rhythm keroncong music in the community side of the North Coast of Java which is actually like dangdut music and why eventually Gema group can exist with the rhythm of the music bring keroncong . The factors that support to the group eksistensian keroncong music echoes in the village Rhythm Gedongmulya Lasem district consists of the management group Gema rhythm keroncong music, organizational structure, shape the show and the existence of keroncong music group Gema rhythm. Forms of presentation includes performances starting from the preparation sequence, opening, and closing performances core. Place and stage performances include sound and cosmetology.
PEMBERIAN PENGUATAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SENI BUDAYA SISWA KELAS VIID SMP ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA Sedyadiasto, Zahidi; Suharto, S.
Jurnal Seni Musik Vol 1 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v1i1.1798

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis motivasi dan prestasi belajar  siswa kelas VIID SMP Islam Sudirman Ambarawa. Manfaat yang diharapkan dalam   penelitian   ini   adalah   untuk   mengembangkan   konsep tentang   pemberian penguatan kepada siswa serta sebagai bahan masukan kepada guru seni budaya untuk meningkatkan  motivasi  dan   prestasi  belajar  siswa dengan  pemberian  penguatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model John Elliot. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, tes tertulis, angket dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah  deskripsif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  motivasi dan prestasi  siswa dalam pelajaran seni budaya meningkat.
STRATEGI PEMBELAJARAN DRUM PADA JUNIOR KIDS SECARA KLASIKAL DI GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) SEMARANG Apriadi, Sugeng; Sinaga, Syahrul Syah
Jurnal Seni Musik Vol 1 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v1i1.1799

Abstract

Pemain drum profesional yang dikenal masyarakat luas pada umumnya adalah seorang yang sudah dewasa, namun pada saat ini banyak bermunculan drummer dari kalangan anak-anak yang memiliki kemampuan diatas rata-rata dalam bermain drum. Permasalahan yang dikaji yaitu bagaimana strategi pembelajaran dan faktor-faktor yang menjadi kendala pembelajaran drum pada junior kids secara klasikal di GRSB Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis strategi dan faktor-faktor yang menjadi kendala dalam pembelajaran drum pada junior kids secara klasikal di GRSB Semarang.                    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menguraikan mengenai strategi dan faktor yang menjadi kendala dalam pembelajaran drum pada junior kids di GRSB Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan pemeriksaan keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber. Analisis data yang meliputi tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.Hasil penelitian menunjukkan strategi pembelajaran drum di GRSB Semarang menerapkan dua strategi, yaitu strategi yang dikembangkan oleh lembaga dan strategi yang dikembangkan oleh setiap instruktur. Strategi tersebut meliputi: (1) Pembelajaran klasikal, (2) Materi terstruktur, (3) Standar media dan sarana pembelajaran, dan (4) Evaluasi terstruktur, sedangkan strategi yang dikembangkan instruktur yaitu: (1) mengembangkan metode, dan (2) mengembangkan materi pada sesi hiburan.   Abstract ___________________________________________________________________ Professional drum player known to the public at large is an adult, but at this time drummer of many emerging among children who have above average ability in playing the drums. The problems studied are how learning strategies and the factors that constraint the junior kids drum lessons in the classical style in GRSB Semarang. The purpose of this study is to investigate, analyze strategies and factors that become obstacles in learning the drums at the junior kids GRSB classically in Semarang. This research is a descriptive qualitative research that outlines the strategies and factors that inhibit learning on junior drum GRSB kids in Semarang. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation, while checking the validity of the data used is triangulation. Data analysis includes three stages of data reduction, data display and conclusion drawing / learning strategies verifikasi.Hasil showed GRSB drum in Semarang implement two strategies, the strategies developed by the institute and the strategies developed by each instructor. The strategy includes: (1) classical learning, (2) structured materials, (3) media standards and means of learning, and (4) Evaluation of a structured, while the instructor developed strategies are: (1) develop methods, and (2) develop material on the entertainment session.
POLA IMBAL GAMELAN BALI DALAM KELOMPOK MUSIK PERKUSI COOPERLAND DI KOTA SEMARANG Widhyatama, Sila
Jurnal Seni Musik Vol 1 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v1i1.1801

Abstract

Musik adalah cabang seni yang sering hadir dalam kehidupan manusia. Di kota Semarang ditemukan sekelompok pemuda yang menamakan diri sebagai Cooperland (Community Of Percussion Land) yang artinya komunitas atau perkumpulan perkusi dan memanfaatkan alat-alat seadanya seperti; ember cat ukuran besar, panci bekas, tongkat pramuka bekas. penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut kelompok musik perkusi Cooperland terutama tentang komposisi musikalnya. Secara khusus peneliti ingin meneliti penggunaan pola gamelan Bali dalam permainan perkusi kelompok Cooperland di kota Semarang.   Abstract ___________________________________________________________________ Music is a branch of art that is often present in people's lives. In Semarang city found a group of young men calling themselves the Cooperland (Community Land Of Percussion) which means that communities or associations utilize percussion and improvised tools such as large size paint bucket, pot scrap, former scout stick. writers interested in researching further percussion group Cooperland primarily on musical composition. In particular, researchers wanted to examine usage patterns in a Balinese gamelan percussion group Cooperland in Semarang.
IMPROVISASI PERMAINAN CELLO PADA PERMAINAN IRAMA JENIS LANGGAM JAWA GRUP ORKES KERONCONG HARMONI SEMARANG Prakosa, Gilang Ryand; Haryono, Slamet
Jurnal Seni Musik Vol 1 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v1i1.1802

Abstract

Orkes Keroncong  Harmoni adalah salah satu grup Orkes Keroncong yang dalam permainan cellonya ada kemiripan dengan permainan kendang Jawa, bahkan ritmis sekaligus  pola permainannya sangat mirip dengan pola permainan kendang jawa. Rumusan masalah yang muncul dari penelitian ini adalah bagaimanakah improvisasi permainan cello dalam irama jenis  langgam Jawa pada Orkes Keroncong Harmoni di Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan improvisasi instrumen cello dalam jenis musik keroncong langgam Jawa pada Orkes Keroncong Harmoni. Metode penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola improvisasi permainan instumen cello keroncong dalam irama jenis langgam Jawa grup Orkes Keroncong Harmoni Semarang banyak kemiripan dengan pola permainan instrumen kendang pada musik karawitan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan cello dari Orkes Keroncong Harmoni sudah tidak diragukan lagi kemampuannya karena pola permainan cello pada irama jenis langgam Jawa tergolong sulit dimainkan.   Abstract ___________________________________________________________________ Keroncong orchestra Harmony is one group that Keroncong Orchestra cello in the game there are similarities with the Javanese drums game, even the rhythmic pattern of the game at the same time very similar to the game played drums Java. The problems that arise from this research is how improvisation in rhythm type games cello in orchestra Keroncong Java style harmony in Semarang. The purpose of this study was to determine and describe the types of improvised music instrument cello in the orchestra keroncong Java style Keroncong Harmony. This research method using Qualitative Research Methods. The results showed that the patterns of improvised games keroncong cello instrument in the rhythm kind of Java style harmony group Keroncong Orchestra Semarang many similarities with the game played on musical instruments drums musical. So it can be concluded that the game Keroncong orchestra cello from Harmony has no doubt his abilities as the game played on the cello rhythm types Java style quite hard to play.
BENTUK PERTUNJUKAN KESENIAN ANGKLUNG CARANG WULUNG
Jurnal Seni Musik Vol 1 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v1i1.291

Abstract

AbstractKelompok kesenian angklung Carang Wulung merupakan salah satu kelompok kesenian angklung yang ada di Desa Lebaksiu Lor, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Kelompok angklung Carang Wulung dalam pertunjukannya sudah dibuat, digarap, dan disajikan secara tertata. Hal tersebut yang membuat kelompok angklung Carang Wulung lebih dikenal dan berbeda dari pada kelompok angklung lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis data interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pertunjukan kelompok angklung Carang Wulung dalam situasi pementasan tanggapan dibagi menjadi tiga bagian pementasan, yaitu bagian pembukaan, bagian inti, dan bagian penutup. Bentuk pertunjukan kelompok angklung Carang Wulung dikaji secara tekstual, terdiri dari bentuk komposisi dan bentuk penyajian. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang disampaikan adalah kepada para pemain kelompok Carang Wulung agar lebih menambah koreografi gerakan dan aransemen yang berbeda untuk setiap lagu sehingga tidak monoton.Arts groups Carang Wulung angklung is one of the angklung arts groups in the Lebaksiu Lor, district Lebaksiu, Tegal regency. Carang Wulung angklung group in the show has been created, cultivated, and presented in good order. It makes it’s group better known and different than the other of angklung groups. This research used a qualitative approach. The techniques of collection the data are observation, interviews, and documentation. Data analysis was performed using an interactive data analysis from Miles and Huberman. The results showed that the shape of angklung group performance in situations Carang Wulung staging rental staging is divided into three parts, namely the opening, the core, and the concluding section. Form groups of angklung performances Carang Wulung studied textually, consisting of forms of composition and form of presentation. Based on the findings, suggestions are presented to the players Carang Wulung group to further increase the choreography of movement and different arrangements for each song so that is not monotonous.
MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU DALAM MENERJEMAHKAN SYAIR LAGU ANAK – ANAK DARI BAHASA INDONESIA KE BAHASA INGGRIS MELALUI PELATIHAN DI TK ISLAM AL – AZHAR 14 SEMARANG
Jurnal Seni Musik Vol 1 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v1i1.1796

Abstract

Penelitian ini mengangkat permasalahan yaitu apakah melalui pelatihan dapat meningkatkan kreativitas guru dalam menerjemahkan syair lagu anak – anak dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris di TK Islam Al – Azhar 14 Semarang? Metode penelitian yang digunakan jenis terapan dengan PTS (Penelitian Tindakan Sekolah) yang mengadobsi dari prosedur PTK. Pengambilan data dilakukan dengan penilaian unjuk kerja dan non tes. Alat pengambilan data yang digunakan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi.Analisis data dilakukan kuantitatif dan analisis isi (content analisis). Berdasarkan analisis hasil tes menerjemahkan syair lagu menunjukkan adanya peningkatan rata – rata keseluruhan aspek dari masing – masing siklus yaitu 68,13 pada pra siklus, 72,53 pada siklus I, 75,15 pada siklus II, 76,7 pada siklus III. Peningkatan tersebut terjadi karena adanya tindakan – tindakan yang dilakukan peneliti pada setiap siklusnya, yaitu dari penggunaan media visual power point, media audio visual berupa video dan perhatian intensif dari peneliti.Selain itu, perilaku yang ditunjukkkan yaitu perhatian, semangat belajar, kesungguhan dan kedisiplinan meningkat setelah peneliti melakukan pengamatan pada setiap siklusnya. Dari penelitian yang dilaksanakan, saran yang dapat disampaikan adalah (1) Pelatihan ini perlu diberikan kepada guru – guru di sekolah lain yaitu TK atau KB yang telah menerapkan sistem pengajaran dengan bahasa Inggris dan musik secara intensif di kelas. (2) Penggunaan buku – buku lagu terjemahan sebaiknya dilakukan secara selektif sebab banyak terjemahan lagu yang beredar di lapangan kurang baik kualitasnya. 
EKSISTENSI GRUP MUSIK KERONCONG GEMA IRAMA DI DESA GEDONGMULYA KECAMATAN LASEM
Jurnal Seni Musik Vol 1 No 1 (2012): June 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsm.v1i1.1797

Abstract

Perkembangan musik keroncong di desa Gedongmulya, kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang mengalami pasang surut, karena struktur masyarakat pinggir Pantai Utara Jawa yang kebanyakan menyukai musik dangdut. Kemudian muncul grup musik Gema Irama dengan warna musik keroncong mampu menarik antusias masyarakat desa Gedongmulya kecamatan Lasem, mengapa grup Gema Irama memilih warna musik keroncong ditengah masyarakat pinggir Pantai Utara Jawa yang notabene menyukai musik dangdut dan kenapa akhirnya grup Gema Irama dapat eksis dengan membawakan musik keroncong. Faktor-faktor yang mendukung ke eksistensian grup musik keroncong Gema Irama di desa Gedongmulya kecamatan Lasem terdiri dari managemen grup musik keroncong Gema Irama,  struktur organisasi, bentuk pertunjukan dan keberadaan grup musik keroncong Gema Irama. Bentuk penyajian meliputi urutan pertunjukan mulai dari persiapan, pembukaan, pertunjukan inti dan penutup. Tempat pentas dan panggung meliputi tata suara dan tata rias.   Abstract ___________________________________________________________________ Developments in the village Gedongmulya keroncong music, Lasem district, District Apex have ups and downs, because the structure of the edge of the North Coast of Java are most like dangdut music. Then came the rhythm of the music group echoes the color of keroncong music is able to attract enthusiastic villagers Gedongmulya Lasem district, why the group chose the color echo rhythm keroncong music in the community side of the North Coast of Java which is actually like dangdut music and why eventually Gema group can exist with the rhythm of the music bring keroncong . The factors that support to the group eksistensian keroncong music echoes in the village Rhythm Gedongmulya Lasem district consists of the management group Gema rhythm keroncong music, organizational structure, shape the show and the existence of keroncong music group Gema rhythm. Forms of presentation includes performances starting from the preparation sequence, opening, and closing performances core. Place and stage performances include sound and cosmetology.

Page 1 of 2 | Total Record : 14