cover
Contact Name
Annik Megawati
Contact Email
annikmegawati33@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.farmasi.cendekiautama@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Cendekia Journal of Pharmacy
ISSN : 25992163     EISSN : 25992155     DOI : -
Core Subject : Health,
Cendekia Journal of Pharmacy published by the Program Studi Farmasi STIKES Cendekia Utama Kudus with registered number ISSN 2599-2163 (Print) and for ISSN (Online) is 2599-2155. This journal is published twice a year, in November and May.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2023): Cendekia Journal of Pharmacy" : 12 Documents clear
OPTIMASI SUHU UAE (Ultrasonik Asssisted Extraction) TERHADAP NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) EKSTRAK RIMPANG BANGLE (Zingiber Purpureum Roxb) SEBAGAI KANDIDAT BAHAN AKTIF TABIR SURYA Dwi Susiloningrum; Dessy Erliani Mugita Sari
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v7i1.207

Abstract

Sinar matahari merupakan salah satu anugerah dan memiliki manfaat yang penting dalam kehidupan. Dibalik manfaatnya sinar matahari memiliki potensi radiasi sinar UV yang dapat membahayakan kulit terutama pada masyarakat yang tinggal di daerah tropis.Salah satu perlindungan kulit terhadap sinar matahari adalah tabir surya. Bahan tabir surya yang efektif digunakan berupa senyawa sintetik atau senyawa turunan alami. Beberapa tanaman memiliki metabolit sekunder sebagai aktivitas tabir surya yaitu rimpang bangle. Rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid dan fenolik yang diketahui sebagai tabir surya. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah UAE ((Ultrasonic Assisted Extraction). UAE (Ultrasonic Assisted Extraction merupakan metode ekstraksi yang dipengaruhi suhu dan jenis pelarut. Tujuan penelitian ini adalah melakukan optimasi suhu dalam metode ekstraksi UAE pada rimpang bangle sebagai kandidat bahan aktif tabir surya. Pada penelitian ini menggunakan pelarut etil asetat dan metanol dengan variasi suhu 30, 40,50, 60 dan 70 C. Selanjutnya dilakukan penetapan kadar flavonoid, fenolik dan aktivitas tabir surya. Uji kadar flavonoid dan fenolik dilakukan penentuan operating time, ? maksimum, pembuatan kurva dan penentuan kadar. Penentuan aktivitas tabir surya ditentukan dengan nilai SPF. Hasil kadar flavonoid optimasi yang paling bagus pada suhu 40 ?C pada pelarut etil asetat dan metanol sedangkan fenolik pada suhu 40 ?C pada pelarut etil asetat da metanol.
ANALISIS EFEK SAMPING KANAMISIN DAN KAPREOMISIN TERHADAP FUNGSI GINJAL PADA PASIEN TB RO DI RSUD DR. SOETOMO Syefi Nuraeni Fitriana; Bambang Subakti Zulkarnain; Herri Yulimanida
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 7, No 1 (2023): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v7i1.195

Abstract

Tingginya efek samping dan lamanya terapi pengobatan TB resisten menjadi kendala utama dalam keberhasilan terapi TB resisten. Salah satu efek samping obat yang serius dan dapat mengancam jiwa adalah gangguan ginjal. Kanamisin dan kapreomisin merupakan obat TB MDR yang dapat menyebabkan efek samping gangguan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidensi efek samping hipokalemia dan nefrotoksik pada pasien TB MDR, berapa lama onsetnya, dan bagaimana cara pengatasannya. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medis pasien di poli rawat jalan TB MDR RSUD dr. Soetomo Surabaya selama periode Januari 2018-Juni 2020. Didapatkan 183 rekam medis pasien dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 112 rekam medis. Efek samping yang diteliti adalah hipokalemia dan nefrotoksik yang dianalisis berdasarkan kadar kalium dan serum kreatinin. Hasil penelitian menunjukkan efek samping terhadap gangguan ginjal lebih banyak ditemukan pada kelompok pasien yang menggunakan kapreomisin dibandingkan pada kelompok pasien yang menggunakan kanamisin, yaitu hipokalemia 70,45% dan nefrotoksik 30,23% pada kelompok kapreomisin, sedangkan pada kelompok kanamisin hipokalemia 38,24% dan nefrotoksik 20,29%.

Page 2 of 2 | Total Record : 12