cover
Contact Name
dody irnawan
Contact Email
dodyirnawan@gmail.com
Phone
+6285647560204
Journal Mail Official
jurnalgrid.unsa@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Palur Km.5 Surakarta 57772, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Arsitektur GRID (Journal of Architecture and Built Environment) merupakan sarana publikasi ilmiah bagi akademisi,
Published by Universitas Surakarta
ISSN : -     EISSN : 26850400     DOI : -
Core Subject : Art, Engineering,
Jurnal Arsitektur GRID Universitas Surakarta merupakan sarana publikasi ilmiah bagi akademisi, Peneliti, dan praktisi di bidang Arsitektur dan Lingkungan Binaan dalam menerbitkan artikel hasil penelitian dan artikel telaah konseptual. Ruang lingkup kajian yang diterbitkan oleh Jurnal Arsitektur GRID meliputi bidang : - Desain Bangunan - Lingkungan Binaan - Arsitektur Hemat Energi / Hijau
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2024): Juni" : 5 Documents clear
Redesain Stadion Kebogiro Sebagai Landmark Kota Boyolali Riyanto, Supar; Wardani, Dwi Ely; Irnawan, Dody
Jurnal Arsitektur GRID Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v6i1.1362

Abstract

Stadion Kebogiro didirikan pada tahun 2019 oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali dan menjadi home base tim Persebi Boyolali. Stadion Kebogiro merupakan redesain dari stadion yang sudah ada sebelumnya dan terletak di lokasi yang sama, yaitu di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Stadion ini merupakan wadah bagi masyarakat Kota Boyolali untuk beraktivitas olahraga khususnya dibidang sepak bola. Mendesain ulang stadion Kebogiro selain untuk meningkatkan kualitas penyediaan sarana dan prasarana olahraga di Kota Boyolali, harapan ke depannya dapat terselenggara event yang berskala regional, nasional maupun internasional di Kota Boyolali, maka salah satu strategi dalam redesain stadion Kebogiro adalah kapasitas yang ditingkatkan menjadi 25.000 penonton. Dengan penekanan pada konsep perancangan Arsitektur Landmark dari suatu Kota yang merupakan bagian dari teori Image of The City oleh Kevin Lynch, diharapkan bisa menghasilkan desain bangunan yang akan menjadi identitas Kota Boyolali.
Perancangan Beach Resort di Pantai Ketawang Purworejo dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis Nugroho, Handyka Asih; Kesumasari, Diana; Wilaha, Lidi
Jurnal Arsitektur GRID Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v6i1.1363

Abstract

Desa Patutrejo mempunyai peluang yang cukup prospektif untuk pengembangan industri pariwisata. Desa Patutrejo merupakan bagian wilayah kabupaten Purworejo. Keindahan pantai Ketawang dapat menjadi daya tarik wisatawan yang datang. Tujuan perancangan ini adalah untuk merancang Beach resort di Pantai Ketawang dengan pendekatan Arsitektur Ekologi sebagai fasilitas pendukung wisata pantai agar menarik bagi pengunjung dan dapat mengangkat citra Pantai Ketawang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatih dengan data primer melalui metode observasi dan dokumentasi, dan data sekunder melalui metode pustaka. Prosedur perancangan melalui tahapan analisis perancangan, kosep perancangan, transformasi deasin, desain. Oleh karenanya dipilahlah pantai ketawang sebagai tempat pembangunan fasilitas penginapan dengan desain bagunan yang unik seperti segitiga dan banyak bukan. Selain itu unsur ekologis diterapkan dengan menjaga kelestarian alam yang ada.
Edupark Dairy Cows di Boyolali dengan Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan Sulistianto, Wawan; Irnawan, Dody; Karomah, Binti
Jurnal Arsitektur GRID Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v6i1.1364

Abstract

Boyolali merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang dikenal sebagai kota susu karena memiliki potensi wisata dan penghasil susu sapi perah yang produktif. Sebagian besar wilayah Boyolali adalah dataran tinggi dengan udara yang sejuk sehingga sangat cocok sekali dijadikan sebagai tempat untuk berternak sapi perah. Potensi penghasil susu sapi perah ada 8 Kecamatan yaitu Kecamatan Ampel, Boyolali, Cepogo, Mojosongo, Musuk, Selo, Simo dan Teras. Salah satu daerah yang menghasilkan susu sapi segar di Kabupaten Boyolali adalah Kcamatan Cepogo yang sebagian besar penduduk daerahnya adalah bermata pencaharian sebagai petani dan peternak sapi. Dari data KUD kecamatan Cepogo pada tahun 2020 penjualan susu sapi tanpa diolah adalah 3.874.864 liter. Dengan kondisi seperti itu Pemerintah Kabupaten Boyolali akan melakukan pembangunan wisata edukasi susu perah yang dapat digunakan untuk semua kalangan, terutama pada kalangan anak-anak untuk bisa berekreasi dan belajar tentang peternakan sapi sampai bisa di konsumsi. Dengan desain yang mengurangi dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah industri maka dibutuhkan sebuah desain yang berkelanjutan dan tidak merusak ekosistem yang ada, yaitu dengan menerapkan pendekatan arsitektur berkelanjutan dalam perancangannya.
PENERAPAN ECO FRIENDLY PADA RANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT DI KABUPATEN SANGGAU, KALIMANTAN BARAT Renalda, Angga; Marlina, Endy
Jurnal Arsitektur GRID Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v6i1.1286

Abstract

Jalan Tayan-Sosok merupakan jalur lintas antar daerah Kalimantan Barat, negara dan provinsi yang menghubungkan Pontianak dengan Malaysia, Brunei Darussalam, dan Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan begitu kepadatan lalu lintas di jalur tersebut cukup tinggi dibeberapa hari besar, sehingga menyebabkan kemacetan dan peningkatan angka kecelakaan di ruas jalan Tayan-Sosok, Adapun jumlah kecelakaan yang terjadi di Kecamatan Tayan-Hilir Khususnya Jalur Trans Kalimantan dan Tayan-Sosok sepanjang tahun dengan ratusan kasus dengan faktor penyebab kecelakaan yang terbesar yaitu human error, maka dari itu pembangunan tempat istirahat yang berlokasi di area jalan tayan sosok, sebagai tempat istirahat pengguna jalan. Eco Friendly dipilih sebagai solusi permasalahan yang merespon kondisi lingkungan di Kalimantan Barat dimana banjir,deforestasi,dan suhu yang cukup tinggi dimana Kalimantan Barat dilalui oleh garis khatulistiwa. Dengan pendekatan Eco Friendly arsitek dapat merancang bangunan dan lingkungan secara sustainable. Metode perancangan meliputi menentukan tujuan perancangan, pengumpulan data, analisa data, konsep rancangan, dan hasil desain.
APLIKASI ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR DALAM PERANCANGAN PUSAT KEBUDAYAAN BUMI SENENTANG DI SINTANG KALIMANTAN BARAT Nandung, Jerry Seftianta; Setyowati, Endang
Jurnal Arsitektur GRID Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Jurnal Arsitektur GRID

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v6i1.1288

Abstract

Fasilitas budaya dan hiburan khususnya pusat kebudayaan adalah salah satu fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk masyarakat. Fungsi fasilitas budaya dan hiburan diberikan kepada masyarakat untuk melestarikan dan mempelajari sejarah maupun ilmu-ilmu yang ada di Indonesia khususnya pada suatu daerah tertentu. Selain untuk melestarikan dan mempelajari budaya lokal, fasilitas tersebut diberikan untuk salah satu cara untuk menghibur masyarakat melalu dari seni – seni yang dimiliki oleh suatu daerah. Sintang memiliki wisata budaya yang cukup kuat seperti alat musik & tari Suku Dayak dan Melayu. Namun masalah potensi wisata yang berlimpah tersebut tidak semuanya dikenal bahkan dilatih, dikembangkan, dan dipromosikan. Oleh sebab itu, diperlukan wadah untuk melakukan kegiatan pelatihan, pengembangan, & promosi dalam bentuk bangunan pusat Kebudayaan. Untuk memperkuat identitas daerah kedalam pusat kebudayaan diterapan pendekatan arsitektur neo-vernakular yang menjadi pilihan. Arsitektur neo–vernakular adalah salah satu konsep dari aliran post modern yang merupakan gabungan dari dua konsep yang berbeda yaitu modern dan vernakular. Penerapan pendekatan neo-vernakular berdasarkan prinsip-prinsipnya yang kemudian diaplikasikan pada pengolahan tapak, peruangan, material, warna dan struktur bangunan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5