cover
Contact Name
Prima Hariyanto
Contact Email
patriyawhura@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
patriyawhura@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bangka tengah,
Kepulauan bangka belitung
INDONESIA
Sirok Bastra
ISSN : 23547200     EISSN : 26212013     DOI : -
SIROK BASTRA is a journal which publishes language literature and language literature education research, either Indonesian, local, or foreign research. All articles in SIROK BASTRA have passed the reviewing process by peer reviewers and edited by editors. SIROK BASTRA is published by Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung twice times a year, in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2020): Sirok Bastra" : 12 Documents clear
KESALAHAN PENGANALISISAN KALIMAT PASIF DARI BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA Iriantini Sri; Vina Febriani Setiawan; Toni Heryadi
Sirok Bastra Vol 8, No 2 (2020): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37671/sb.v8i2.255

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan perbedaan antara kalimat pasif dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Jepang. Kalimat pasif bahasa Jepang dapat ditunjukkan dengan verba benefaktif yarimorai yang dilekatkan pada verba inti untuk makna benefaktif, sedangkan dalam kalimat pasif bahasa Indonesia ditandai dengan prefiks di-, ter- dan ke-an. Verba benefaktif dalam bahasa Indonesia bukan kalimat pasif, melainkan kalimat aktif. Perbedaan itu sering membuat pembelajar bahasa Jepang melakukan kesalahan ketika pembelajar mengaplikasikan kalimat pasif bahasa Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan analisis pembelajar bahasa Jepang dalam mengubah kalimat pasif bahasa Jepang ke dalam Bahasa Indonesia. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode deskriptif kualitatif, sedangkan teknik penelitian adalah studi kepustakaan dan metode kajiannya adalah kajian distribusional. Hasil penelitian ini adalah prefiks di- yang merupakan salah satu penanda pasif dalam bahasa Indonesia jika diungkapkan ke dalam bahasa Jepang tidak selalu bisa dipadankan dengan bentuk pasif reru/rareru sehingga hal ini menjadi kendala bagi pembelajar bahasa Jepang yang berbahasa ibu bahasa Indonesia.This study describes the difference between passive sentences in two languages, namely Indonesian and Japanese. Japanese passive sentences can be indicated by the benefactive verb yarimorai which is attached to the core verb for the benefactive meaning, while in Indonesian passive sentences it is marked with the prefix di-, ter- and ke-an. Benefactive verbs in Indonesian are not passive sentences, but active sentences. This difference often makes Japanese learners make mistakes when learners apply Japanese passive sentences. The purpose of this study was to describe the mistakes of Japanese learners in confirming Japanese sentences. The research method applied is descriptive qualitative method, while the research technique is literature study and the method of study is distributional studies. The result of this research is that the prefix di- which is one of the passive markers in Indonesian when expressed in Japanese cannot always be matched with the passive form reru / rareru so this becomes an obstacle for Japanese learners who speak Indonesian as their mother tongue.
THE USE OF INDONESIA TRADITIONAL GAME TO UPGRADE PUPILS SPEAKING SKILLS AND LESSEN PUPILS SPEAKING ANXIETY Nukmatus Syahria
Sirok Bastra Vol 8, No 2 (2020): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37671/sb.v8i2.203

Abstract

This article examine the effectiveness of Indonesia traditional game, engklek, to upgrade the pupils speaking skills and to minimize the pupils speaking anxiety. The study found that games have several of disadvantages. One of the game are not appropriate to be applied in the upper level (adult) because some of them consider that games are bothering. Other study claims that games give several kinds of advantages in the teaching and learning activities and it is suitable to be applied for any level of age. The clashing research findings from both studies lead the researcher’s curiosity to investigate the effectiveness of Indonesia traditional game to boost university pupils speaking skills. The designs adopt in this study are experimental design and descriptive design. The results showed that the treatment given to the experimental group (engklek game) is able to give an impact to increase the score of pupils speaking skills that is higher than the control group (presentation technique). The majority of the pupils agree that engklek game is effective to upgrade the pupils speaking fluency, lessen the pupils anxiety, and boost the pupils motivation, cognitive and social skills.Penelitian ini menguji keefektifan permainan tradisional Indonesia, engklek, untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dan mengurangi kecemasan berbicara siswa. Salah satu penelitian menemukan bahwa permainan memiliki beberapa kekurangan, salah satunya yaitu permainan tidak seharusnya diterapkan di level atas (dewasa) karena beberapa di antaranya menganggap hal tersebut tersebut mengganggu dan merepotkan. Dalam penelitian lain, dinyatakan bahwa permainan menawarkan beberapa macam keunggulan dalam kegiatan belajar mengajar dan cocok untuk diterapkan di segala tingkatan usia. Temuan penelitian yang saling bertabrakan dari kedua studi tersebut mendorong rasa keingintahuan peneliti untuk menyelidiki keefektifan permainan tradisional Indonesia dalam meningkatkan kemampuan berbicara para mahasiswa. Penelitian ini mengadopsi desain eksperimental dan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (engklek) mampu memberikan dampak peningkatan pada skor speaking siswa yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (teknik presentasi). Mayoritas siswa setuju bahwa permainan engklek efektif untuk meningkatkan kefasihan berbicara siswa, mengurangi kecemasan siswa, dan meningkatkan motivasi, keterampilan kognitif, dan sosial siswa.

Page 2 of 2 | Total Record : 12