cover
Contact Name
Dr. Taufiq Rochman ST, MT
Contact Email
taufiq.rochman@polinema.ac.id
Phone
+6285735783419
Journal Mail Official
prokons@polinema.ac.id
Editorial Address
Jalan Soekarno-Hatta No. 09, PO BOX 04 Malang 65141
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Prokons: Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 19781784     EISSN : 27148815     DOI : -
Jurnal Teknik Sipil (PROKONS), Terbit dua kali dalam setahun. PROKONS menerbitkan artikel penelitian yaitu penelitian asli teoretis dan eksperimental yang mengeksplorasi atau mengeksploitasi ide-ide dan teknik baru di empat bidang utama: teknik struktural, geomekanik, manajemen proyek konstruksi dan teknik transportasi. Tujuan jurnal ini adalah untuk memajukan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teknik sipil dan berfokus pada bangunan, infrastruktur, sistem jembatan serta pemasangannya atau konstruksi.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 1 February 2013" : 10 Documents clear
The Use Of Gis In Estimating Rain Fall Erosivity Factor Of Onkaparinga Watershed- South Australia Trias Rahardianto
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 February 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v7i1.40

Abstract

The study is aimed at the examination of spatial distribution of rainfall to produce rainfall erosivity map in Onkaparinga watershed, utilising Geographic Information System (GIS). Rainfall data was obtained from rainfall stations in and around the watershed as monthly precipitation data. Ordinary least square (OLS) method implemented to observe the relationship between rainfall erosivity as dependent variable, and both of rainfall and elevation as the explanatory variable. To create the continous surface of the site specific monthly and annual average precipitation data, the universal kriging interpolattion was implemented. The regression model shows that 96% of the predicted R factor value matches the observed R factor value. The result of this study is characterised the rainfall on the watershed as high temporal variability.Keywords: GIS, DEM, Universal kriging, OLS, Rainfall erosivity 
Pengaruh Penggunaan Alat Bantu Pasang Spesi (ALPI) Pada Pemasangan Dinding Bata Merah Sistem ½ Batu Djoko Trijanto
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 February 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v7i1.35

Abstract

Makalah ini menyajikan hasil penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi  volume pemakaian adukan spesi/mortar pada pemasangan dinding bata merah sistem ½ batu. Jumlah sampel diambilkan dari hasil praktek mahasiswa jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang sebanyak 20 mahasiswa yang terbagi 10 orang memakai ALPI dan 10 orang tanpa menggunakan ALPI. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kecepatan 1,45 kali dan efisiensi volume spesi sebesar 29,9 %. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan ALPI berpengaruh besar terhadap kecepatan dan efisiensi volume pemakaian adukan spesi pada  pemasangan dinding bata merah sistem ½ batu. Kata-kata kunci:  spesi,kecepatan, efisiensi, ALPI
Karakteristik Objek Wisata Buatan Kota Batu Poppy Syofia YM, Surjono, Dimas Wisnu Adrianto
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 February 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v7i1.36

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang karakteristik objek wisata buatan di Kota Batu. Objek penelitian pada kajian ini adalah wisata buatan di Kota Batu yaitu Jatim Park I dan II, serta Batu Night Spectaculer (BNS) yang terletak di Kecamatan Batu. Adapun pemilihan dari objek wisata buatan ini karena memiliki karakteristik yang sama berupa taman rekreasi keluarga. Selain itu objek wisata buatan tersebut memiliki jumlah pengunjung tertinggi di Kota Batu.Studi ini menunjukkan bahwa atraksi yang dimiliki oleh objek wisata buatan sangat beragam. Pada segi aksesibilitas, fasilitas dan utilitas objek wisata buatan sangat memadai. Jumlah pengunjung objek wisata buatan pada tahun 2010 paling tinggi adalah Jatim Park I sebesar 629.974 orang, BNS sebesar 291.092 orang, serta Jatim Park II sebesar 3.480 orang.Asal pengunjung pada objek wisata buatan mayoritas berasal dari luar kota Batu dengan kota paling tinggi berasal dari Kota Malang (20%) dan Kota Surabaya (12%).Pengunjung pada objek wisata buatan di Kota Batu mayoritas tidak bermalam di Kota Batu mencapai 68%, sedangkan 32% pengunjung bermalam di Kota Batu. Lama kunjungan di Kota Batu rata – rata antara 2 hingga 3 hari sebanyak 72% dan sebanyak 19% pengunjung melakukan kunjungan selama 7 hari di Kota Batu. Tingkat pendapatan pengunjung pada objek wisata buatan cukup tinggi dengan tingkat pendapatan sebulan pada kisaran > Rp. 5.000.000,00 sebanyak 41%. Kata-kata kunci: Objek wisata buatan, karakteristik, kota batu
Perilaku Retak Pelat Beton Bertulang Akibat Beban Statik Fitrayuddin, Agoes Soehardjono, Achfas Zacoeb
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 February 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v7i1.31

Abstract

Masalah lebar retak merupakan hal yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut, kajian riset tentang lebar retak, baik dari teori klasik sampai sekarang masih dibahas dalam sejumlah artikel jurnal. Adapun maksud penelitian ini adalah membuktikan lebar retak komposit pelat dengan variasi tulangan akibat beban statik. Pengujian ini menggunakan pelat dengan ukuran 170x60x20 cm diletakkan diatas tumpuan sederhana. Beban diberikan secara bertahap sampai mencapai retak yang diijinkan (ACI committee 224) sebesar 0,4 mm, benda uji dibuat sebanyak 6 benda uji masing-masing 3D13, 4D13, 5D13, 6D13, 5D16, 6D16. Dari 6 benda uji yang diteliti dapat diuraikan bahwa setelah mencapai retak awal, penambahan beban dilakukan tiap 1 kN agar data yang diperoleh lebih akurat. Kaitannya dengan spasi tulangan, perambatan retak lebih lambat sesuai dengan spasi tulangan pada masing-masing benda uji. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa semakin banyak tulangan yang dipasang (ρ semakin besar) maka lebar retak maksimum semakin kecil. Berdasarkan grafik hubungan antara tegangan baja dan lebar retak antara eksperimen, peraturan dan peneliti ternyata bahwa pengaruh angka tulangan ρ pada beban statik adalah: 1.Hasil peraturan dan peneliti relatif lebih linier dibandingkan dengan eksperimen. 2. Hasil eksperimen lebih besar dibandingkan dengan hasil peraturan dan peneliti, hasil peraturan lebih kecil dari hasil peneliti. 3. Retak awal pada peraturan dan peneliti lebih cepat dibandingkan dengan hasil eksperimen tetapi perambatan retak eksperimen lebih cepat dari hasil peneliti dan peraturan. Kata-kata kunci:  lebar retak, beban statik, tegangan baja.
Faktor-Faktor Penyebab Perselisihan Kontrak Dan Cara Penyelesaiannya Pada Proyek Pembangunan Gedung Di Kabupaten Halmahera Utara Propinsi Maluku Utara Nortir Collins Pasaribu, Sri Murni Dewi, Arief Rachmansyah
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 February 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v7i1.37

Abstract

Aktifitas proses pembangunan infrastruktur yang bersifat kompleks dan disertai dengan kemajuan teknologi konstruksi dapat meningkatkan potensi terjadinya perbedaan pemahaman, perselisihan pendapat, maupun pertentangan antara berbagai pihak yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi. Potensi terjadinya perselisihan tersebut sering tidak dapat dihindari dan jika dibiarkan dapat berubah menjadi sengketa konstruksi. Hal ini tidak bisa dibiarkan berkepanjangan sehingga diperlukan tindakan penyelesaian sejak dini secara adil dan memuaskan bagi semua pihak. Jika dibiarkan, perselisihan akan berakibat pada penurunan kinerja secara keseluruhan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya perselisihan kontrak konstruksi dan cara penyelesaiannya menurut pemilik proyek (owner) dan kontraktor, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pendapat antara kedua pihak tersebut.  Proyek yang dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah proyek-proyek bangunan gedung milik Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Utara Propinsi Maluku Utara. Proses pengambilan data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner, responden yang dimintakan pendapatnya mewakili pihak owner dan kontraktor masing-masing terdiri dari 25 orang, serta pengambilan datanya dilakukan dengan sistem sensus.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menurut Owner yang didasarkan pada Fakta dan Persepsi, faktor yang paling dominan menjadi penyebab terjadinya perselisihan kontrak konstruksi adalah Faktor Pendapat Teknis (X4), masing-masing dengan nilai tingkat potensi rata-rata sebesar 89,33% dan 92,27%, nilai tersebut masuk dalam kriteria tingkat potensi Sangat Tinggi. Menurut Kontraktor yang didasarkan pada Fakta dan Persepsi, faktor yang paling dominan menjadi penyebab terjadinya perselisihan kontrak konstruksi adalah Faktor Pendapat Teknis (X4) juga, masing-masing dengan nilai tingkat potensi rata-rata sebesar 94,67% dan 96,80%, nilai tersebut masuk dalam kriteria tingkat potensi Sangat Tinggi. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapat Owner dan Kontraktor tentang faktor-faktor penyebab terjadinya perselisihan kontrak konstruksi, baik yang didasarkan atas Fakta maupun Persepsi. Cara penyelesaian perselisihan umumnya dilakukan dengan Negosiasi, yaitu dengan cara melakukan rapat, koordinasi, dan administrasi (surat-menyurat); sedangkan penyelesaian melalui lembaga pengadilan tidak pernah dilakukan, karena selain membutuhkan biaya yang besar dan prosesnya relatif lama, juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap keharmonisan hubungan antara pihak yang terlibat (Owner-Kontraktor) di waktu yang akan datang. Kata-kata kunci:  Infrastruktur, Konstruksi, Perselisihan.
Pengaruh Implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah Terhadap Konservasi Sumber Daya Air Pada Wilayah Studi Kota Batu Jawa Timur Puspa Permanasari, M.Bisri, Agus Suharyanto
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 February 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v7i1.32

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan lahan kondisi eksisting tahun 2010 dengan rencana dalam implementasinya pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu tahun 2003 – 2013 dan menentukan pengaruh penggunaan lahan terhadap konservasi sumber daya air di kota Batu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi dan Analisis Proses Heirarki (AHP). Penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh dominan pada penggunaan lahan terhadap konservasi sumber daya air dan mempunyai hasil analis berbeda tiap kecamatan, penurunan nilai infiltrasi terjadi di kecamatan Junrejo sebesar 3 % dan kecamatan Batu sebesar 6%, hal berbeda terjadi di kecamatan Bumiaji, dengan peningkatan nilai infiltrasi sebesar 9%. Secara keseluruhan, besaran daya resap air hujan Kota Batu mengalami peningkatan sebesar 34.587.662 m³/tahun atau 15,9%, disebabkan peningkatan besaran curah hujan dan berhasilnya  program penghijauan. Peningkatan infiltrasi di Kota Batu merupakan pengaruh dari peningkatan daya resap air hujan di kecamatan Bumiaji yang meningkat sebesar 46.065.437 m³/tahun atau 31,7%, dengan kontribusi sebesar 76% terhadap total infiltrasi di Kota Batu. Kata-kata kunci:  konservasi, penggunaan lahan, infiltrasi
Sebuah Solusi Material Baru Di Bidang Jembatan, FRP Taufiq-Girder: Konsep Dan Perilaku Taufiq Rochman, Agoes Soehardjono, Achfas Zacoeb
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 February 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v7i1.38

Abstract

Gelagar T beton bertulang konvensional sudah sangat lazim digunakan terutama pada struktur jembatan dengan bentang 5m – 25m. Akan tetapi sebenarnya, berat sendiri jembatan murni beton bertulang sangatlah berat. Pelaksanaan jembatan balok T ini juga sering mengalami kendala di lapangan pada banyaknya perancah serta schaffolding yang digunakan khususnya bila dasar sungai sangat curam. Seandainya pun dapat dilaksanakan, resiko bahaya banjir serta stabilitas tanah dan jembatan selama proses pelaksanaan sangat rentan untuk terganggu, akibatnya lendutan awalpun menjadi sangat besar. Bahan FRP dapat menjadi alternatif yang baik karena rasio kekuatan terhadap beratnya sangat tinggi.Penggunaan FRP dalam teknik sipil telah dipelajari dan didiskusikan dalam berbagai karya ilmiah oleh para peneliti asing yang rata-rata menyoroti aplikasi dari FRP sebagai bahan perbaikan dari struktur yang telah ada (retrofit) dan mereka mengatakan FRP berpotensi menjadi bahan bangunan dan sistem struktur yang pintar (smart/intelligent). Akan tetapi jarang sekali yang meneliti struktur yang baru dengan menggunakan FRP sebagai bagian dari struktur primer. Dan kalaupun ada, beberapa dari penelitian itu menggunakan FRP sebagai pelat lantai. Adapun gelagar FRP masih merupakan suatu teka-teki penelitian yang amat menarik. Penulis mengusulkan sebuah gelagar baru yang diberi nama TAUFIQ (Totally Audacity U-Fibered Intelligent Quality)-girder. Dalam tulisan ini akan dikupas perkembangan, konsep dan perilaku umum gelagar TAUFIQ. Kata-kata kunci:  serat berlapis, gelagar TAUFIQ, lamina.
Pengaruh Jumlah Lintasan Terhadap Tebal, Berat Isi, Stabilitas Dan Kelelahan Lapisan Tipis Aspal Beton Untuk Jalan Raya ,, Marjono
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 February 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This Flexible pavement is commonly used on highway construction doe to its advantages, one of them is the flexibility of its mixture concrete asphalt thin layer (LATASTON) is most commonly used are cover layer of highway construction. In its implementation thin material requires a good implementation process, especially in spreading and compacting phases. Otherwise, it will result in declining service age. The research aims at analyzing the influence of passing numbers to the depth, content weight, stability and flow of the LATASTON, experimental model-making road pavement model comprising 3 different passing numbers was employed. fisrtly, compaction with 4 passes, followed by 8 passes in the second, and last was compaction with 12 passes. The anlysis show that passes are influental to the values of LATASTON depth, content weight, stability, and flow. The correlations beetwen passing number and depth Y = 0,006 X2 - 0,156 X + 4,980, correlations beetwen passing number and content weight  Y = 0,112 X2 - 1,039 X + 999,2 correlations beetwen passing number and stability  Y = 2,924 X2 - 20,64 X + 134,7  correlations beetwen passing number and flow  Y = 0,011 X2 - 0,023 X + 3,231   Keywords: flexible pavement; LATASTON; compaction; passing numbers.
Penentuan Prioritas Pengembangan Jalur Jalan Lintas Selatan Jatim Di Kabupaten Jember Dengan Metode IRAP Taufan Abadi, Achmad Wicaksono, Surjono
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 February 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v7i1.39

Abstract

Pembangunan infrastruktur (JLS) merupakan jaringan transportasi, yang berimbas pada pembebasan tanah, baik tanah yasan (masyarakat) maupun tanah masyarakat. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui karakteristik transportasi antar wilayah selatan di Kabupaten Jember, Pada penelitian ini menggunakan metode anallisa diskriptif, IRAP dan SWOT.  Hasil penelitian diskriptif menunjukkan bahwa karakteristik transportasi antar wilayah/kecamatan di Kabupaten Jember untuk karakteristik perjalanan, maksud perjalanan 41,43% adalah perjalanan karena pekerjaan; waktu perjalanan rata-rata transportasi darat 30 menit-4 jam, jarak perjalanan antar wilayah terpendek 7 km - terjauh 73 km (antar kecamatan). Untuk karakteristik pemilihan pelaku pada sarana perjalanan,  transportasi darat dipilih untuk tujuan perjalanan yaitu bus (35,71%) karena bertarif dan mempunyai jadwal tetap. Sedangkan untuk karakteristik pemilihan pelaku sarana transportasi perdagangan, dipilih kendaraan jenis pick up (45,71%), dikarenakan ketersediaan angkutan dan kapasitas tamping angkutan banyak. Indeks Aksesibilitas Wilayah, semakin tinggi nilai IA (Indeks Aksesibilitas) menunjukkan semakin buruknya aksesibilitas suatu wilayah. Hasil penelitian memperlihatkan terdapat perbedaan nilai indeks aksesibilitas (IA) antar kecamatan diwilayah selatan di kabupaten Jember. Nilai IA tertinggi terdapat pada Kecamatan Kencong (IA=5.925), menunjukkan aksesibilitas kedua kecamatan ini yang terburuk dari wilayah selatan Kabupaten Jember, sedangkan nilai IA terendah terdapat pada Kecamatan Tempurejo dan Silo yang memiliki aksesibilitas wilayah terbaik; Pada analisis SWOT, IFAS-EFAS dengan hasil perhitungan X =1.39 dan Y=0.60, terdapat di kuadran I dengan prioritas strategi pengembangan yang direkomendasikan antara lain adalah Perencanaan transportasi antar wilayah (kecamatan) secara terpadu, terintegrasi yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah (kecamatan) dan memperhatikan kelestarian lingkungan. Kata-kata kunci:  JLS, potensi wilayah , jalan pendukung.
Variabel- Variabel Yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Perumahan (Studi Kasus Pada Kawasan Perumahan Di Wilayah Kota Malang) Putu Fasa Prawidia Ayub, Muhammad Bisri, Ruslan Anwar
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 1 February 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v7i1.34

Abstract

Perkembangan pemukiman dan perumahan cukup pesat di Kota Malang sebagai Kota kedua di Jawa Timur. Kondisi ini sesuai dengan ikon Kota Malang sebagai pusat Pendidikan, wisata dan Industn. Keadaan ini berdampak pada penyediaan hunian dan perumahan yang menjadi tuntutan masyarakat maupun konsumen yang bertempat tinggal di Kota Malang. Pemukiman dan perumahan yang ada dituntut harus dapat menyediakan fasilitas-fasilitas yang sesuai dan dibutuhkan bagi masyarakat maupun penghuni perumahan di Kota Malang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan perumahan. Keputusan responden mengenai pemilihan perumahan dipengaruhi oleh 2 aspek yaitu aspek Internal (perumahan) dan aspek Eksternal (Konsumen). Aspek Internal (perumahan) meliputi : Lokasi Perumahan, Fasilitas Umum, Desain Bangunan, Harga dan Transportasi. Berikutnya Aspek Eksternal (konsumen) meliputi : Demografis dan Psikografis. Penelitian ini menganalisa data 280 responden hasil pengukuran di Perumahan Pandanwangi Park, Pandanwangi Royal Park dan Permata Batubara Regency. Data dinalisis dengan Analisa Frekwensi dan Regresi Linear Berganda. Data persepsi di Uji Validitas dan reliabilitasnya, setelah data valid dan reliabel dilanjutkan dengan uji regresi linear berganda untuk menemukan faktor signifikan dan faktoi paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pemilihan perumahan di Kota Malang.Hasil penelitian kemudian dirangking menunjukan bahwa Variabel Desain Bangunan (gaya arsitektur, material yang digunakan, tata ruang, penghawaan, pencahayaan, resapar dan drainase), Variabel Transportasi (aksebilitas lokasi, kelancaran lalu lintas, tranportas umum, lebar jalan masuk, kondisi jalan jasuk/keluar, lebar jalan dalam perumahan), Variabel Fasilitas Umum (keamanan, fasilitas kesehatan, fasilitas pertokoan, tempat ibadah, tempal olah raga, rir bersih, tempat hiburan, listrik/PLN, telekomunikasi) secara signifikar berpengaruh terhadap keputusan pemilihan perumahan yang ada di Kota Malang. Sedangkan Desain Bangunan adalah merupakan variabel yang paling dominan berpengarur terhadap keputusan dalam pemilihan Perumahan di Kota Malang. Kata-kata kunci:  Pemilihan Perumahan, Variabel

Page 1 of 1 | Total Record : 10