cover
Contact Name
Erna Ikawati
Contact Email
-
Phone
+6281331656879
Journal Mail Official
jurnalkajiangender@gmail.com
Editorial Address
Jl. T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan, 22733
Location
Kota padangsidimpuan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Kajian Gender dan Anak
ISSN : 25496344     EISSN : 25496352     DOI : https://doi.org/10.24952
Jurnal Kajian Gender dan Anak is published by the Center for Gender and Child Studies (Pusat Studi Gender dan Anak) LPPM, IAIN Padangsidimpuan, North Sumatera. Launched in 2017, the journal has been issued two times a year every June and December. Jurnal Kajian Gender dan Anak is an peer-reviewed journal dedicated to interchange for the results of high quality research in all aspect of gender and child. The journal publishes state-of-art papers in fundamental theory, experiments and simulation, as well as applications, with a systematic proposed method, sufficient review on previous works, expanded discussion and concise conclusion. As our commitment to the advancement of science and technology, the Jurnal Kajian Gender dan Anak follows the open access policy that allows the published articles freely available online without any subscription
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2022)" : 5 Documents clear
PROBLEMATIKA PERNIKAHAN DINI DALAM MENCAPAI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Dina Kurnita Yudianingsih; Husnul Chotimah; Kartika Rida Putri; Ridya Islamirza
Jurnal Kajian Gender dan Anak Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/gender.v6i1.5522

Abstract

Pada saat ini praktik pernikahan dini dalam masyarakat masih sering kita jumpai di Indonesia. Dimana hal tersebut melanggar dasar hak anak khususnya anak perempuan atas hak pendidikan, kesehatan, dan perlindungan dari kekerasan. Dalam target Sustainable Development Goals (SDGs) salah satu tujuannya ialah mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menekankan analisa terhadap studi pustaka dengan mempelajari literature review yang bersumber pada BPS (Badan Pusat Statistik), Bappenas, UNICEF, Komnas Perempuan. Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya pernikahan dini di antaranya ekonomi, pendidikan, media massa, melanggengkan hubungan, tradisi keluarga, tradisi adat, kecelakaan (married by accident), tempat tinggal, bencana alam dan regulasi pemeritah yang kurang tegas. Hal tersebut berpengaruh terhadap pendidikan, kesehatan, partisipasi tenaga kerja, hingga kekerasan dan penceraian pada anak. Dapat disimpulkan bahwa pernikahan dini adalah salah satu tantangan dalam pencapai target SDGs, dalam mengatasi hal tersebut diperlukannya sebuah kebijakan dan kerja sama dari beberapa pihak guna mencegah dan menekan angka pernikahan dini di Indonesia.Kata Kunci : Pernikahan Dini, SDGs AbstractAt this time the practice of early marriage in society is still often encountered in Indonesia. Where this violates the basic rights of children, especially girls, to the right to education, health, and protection from violence. One of the targets for the Sustainable Development Goals (SDGs) is to find gender and empower all women. This study uses qualitative research methods with analysis of literature studies by studying literature reviews sourced from BPS (Central Statistics Agency), Bappenas, UNICEF, Komnas Perempuan. The results of this study indicate that there are several factors that cause early marriage, including the economy, education, mass media, perpetuating relationships, family traditions, traditional traditions, accidents, housing, natural disasters and government regulations that are less firm. This affects education, health, labor participation, to violence and divorce in children. The key is that early childhood is a challenge in achieving the SDGs targets, in overcoming this it requires a policy and cooperation from several parties to prevent and suppress the number of early marriages in Indonesia.
POLA PERILAKU IBU RUMAH TANGGA SEBAGAI PENGGUNA MEDIA SOSIAL DI KOTA MEDAN Emilia Ramadhani; Fauzia Agustini; Dita Amanah
Jurnal Kajian Gender dan Anak Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/gender.v6i1.5523

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media sosial yang sering digunakan ibu rumah tangga di Medan, rata-rata lama penggunaan media sosial dan mengetahui pendapat mereka tentang kegunaan media sosial. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi pustaka dan penyebaran angket. Sampel berjumlah 210 orang. Data dianalisis menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah ibu rumah tangga yang bekerja baik di pemerintah maupun swasta, paling sering menggunakan situs online shop untuk menunjang kebutuhan dengan rata-rata penggunaan media sosial 3-4 jam sehari. Ibu rumah tangga di kota Medan berpendapat bahwa media sosial sangat berguna untuk pencarian informasi. Secara umum mereka menyatakan puas karena media sosial telah memberikan banyak manfaat bagi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Hasil ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pola pergeseran perilaku pengguna media sosial bagi ibu rumah tangga. Saat ini, Facebook sangat jarang digunakan oleh ibu rumah tangga dan ini berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya dimana Facebook sangat populer di kalangan ibu rumah tangga yang bekerja maupun tidak bekerja. Perubahan perilaku konsumen ini dapat disebabkan oleh perubahan dan situasi gaya hidup terutama pada masa pandemi yang mengakibatkan ibu rumah tangga di kota Medan paling sering mengakses toko online karena mereka merasa lebih aman berbelanja online daripada berbelanja offline.Kata Kunci : Media Sosial, Ibu Rumah Tangga, Kota MedanAbstractThis study intended to determine the social media that is often used by housewives in Medan, the average length of use of social media and to find out their opinion about the use of social media. Data was collected through observation, interviews, literature study and distributing questionnaires. The sample was 210 people. Data were analyzed using Microsoft Excel. The results showed the majority of respondents were housewives who work in the government and the private sector, they most often used online shop sites to support their needs with an average use of social media 3-4 hours a day. Housewives in Medan thought that social media is very useful for finding information. In general, they expressed satisfaction because social media has provided many benefits for fulfill the needs of daily life. These indicate that there has been a shift in the behavior pattern of social media users for housewives. Currently, Facebook is an application that is rarely used by housewives and this is different from the previous few years where Facebook was very popular among working and non-working housewives. This change in consumer behavior can be caused by changes and lifestyle situations, especially during the pandemic which housewives in Medan most frequently accessing online stores because shopping online is safer than shopping offline.
PENERAPAN LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK REMAJA DI SMP NEGERI 6 PANYABUNGAN Syafrianto Tambunan; Husni Ismail
Jurnal Kajian Gender dan Anak Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/gender.v6i1.5524

Abstract

Pendidikan memiliki peran strategis dalam upaya mendapatkan kebahagiaan dalam lingkup kehidupan serta pencapaian kesuksesan dan keberhasilan manusia yang lebih baik. Pendidikan menyumbang kontribusi besar terhadap kemajuan suatu bangsa serta sarana untuk membangun generasi yang berperadaban. Melalui bimbingan dan arahan dari pendidik melahirkan manusia yang cerdas, berilmu dan berakhlak. Bukan hanya kecerdasan intelektual yang harus diperhatikan oleh pendidik, tetapi juga kecerdasan emosional, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan gambaran tentang penerapan layanan informasi serta kaitannya dengan kecerdasan emosional siswa kelas IX SMP Negeri 6 Panyabungan. Adapun informan dalam penelitian ini adalah konselor sekolah dalam hal ini guru bimbingan dan konseling dan siswa SMP Negeri 6 Panyabungan kelas IX. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang berupaya mendeskripsikan serta menguraikan hasil temuan sesuai fakta-fakta di lapangan. Hasil penelitian ini dapat dikemukakan bahwa implementasi layanan informasi dilaksanakan secara terjadwal dan terstruktur, seperti pertemuan klasikal, pertemuan umum, pertemuan kelompok hingga melalui bantuan media papan informasi sebagai tindakan preventif agar siswa tidak melakukan perbuatan yang tidak berkecerdasan emosional yang bisa merugikan dirinya sendiri dan mengganggu orang lain. Layanan informasi ini sangat membantu siswa kelas IX SMP Negeri 6 Panyabungan dalam meningkatkan kemampuan hubungan emosional baik dengan dirinya maupun dengan orang lain, siswa menunjukkan sikap yang baik, berusaha untuk saling membantu sesama teman dalam pergaulan dan saling menghargai, tidak saling membenci yang menimbulkan kegaduhan, serta berusaha untuk tidak melawan guru sehingga mendukung keberhasilan siswa.Kata Kunci: Layanan Informasi, Kecerdasan EmosionalAbstractEducation has a strategic role in efforts to get happiness in the sphere of life and the achievement of better human success and success. Education contributes greatly to the progress of a nation as well as a means to build a civilized generation. Through the guidance and direction of educators, human beings are born who are intelligent, knowledgeable and have character. It is not only intellectual intelligence that must be considered by educators, but also emotional intelligence, so this study aims to produce an overview of the application of information services and its relation to the emotional intelligence of class IX students of SMP Negeri 6 Panyabungan. The informants in this study were school counselors in this case guidance and counseling teachers and students of SMP Negeri 6 Panyabungan class IX. The method used in this study is a qualitative method that seeks to describe and describe the findings according to the facts in the field. The results of this study can be stated that the implementation of information services is carried out in a scheduled and structured manner, such as classical meetings, general meetings, group meetings to through the help of information board media as a preventive measure so that students do not commit acts that are not emotionally intelligent which can harm themselves and disturb others. other. This information service is very helpful for class IX students of SMP Negeri 6 Panyabungan in improving the ability of emotional relationships both with themselves and with others, students show a good attitude, try to help each other in relationships and respect each other, do not hate each other which causes noise, and trying not to fight the teacher so as to support student success.
ASESMEN DAN INTERVENSI PADA ANAK DENGAN PHYSICAL IMPAIRMENT CEREBRAL PALSY Raiza Aulia
Jurnal Kajian Gender dan Anak Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/gender.v6i1.5525

Abstract

Penyandang cacat merupakan orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental yang dapat mengganggu, yang mana hal ini merupakan rintangan dan hambatan bagi penderita untuk melakukan selayaknya orang normal, beberapa hal tersebut terdiri dari: a) penyandang cacat fisik, b) penyandang cacat mental, c) penyandang cacat fisik dan mental. Salah satu bagian dari itu adalah Cerebral palsy yang berarti kelumpuhan atau kurangnya pengendalian otot dalam setiap gerakan, beberapa anggota badan cenderung lemah dalam menggerak-gerakkan badannya. Adapun Penelitian ini merupakan asesmen dan intervensi dari salah satu siswa sekolah dasar dengan cerebral palsy. Metode yang digunakan adalah modelling dan terapi okupasi.  Setelah dilakukan intervensi, diharapkan permasalahan yang dialami subjek dapat berkurang atau bahkan dapat meningkatkan kemampuan positif subjek yang lain. Sejauh ini, intervensi yang telah diterima subjek dari keluarga adalah terapi wicara, okupasi, dan fisioterapi. Rancangan intervensi yang telah disusun, subjek diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berbahasa dan berinteraksi dengan orang lain.Kata Kunci : Cerebral Palsy, Inklusi, Physical Impairment AbstractPersons with disabilities are people who have physical and/or mental disabilities that can interfere or constitute an obstacle and obstacle for him/her to do properly, which consists of: a) physically disabled, b) mentally disabled, c) physically and mentally disabled people, one of which is Cerebral palsy which also means paralysis or lack of muscle control in every movement. The meaning of the lack of muscle control is that some limbs tend to be weak in moving their bodies. This research is an assessment and intervention by an elementary school student with cerebral palsy. The author uses modeling and occupational therapy methods. After the intervention is carried out, it is hoped that the problems experienced by the subject can be reduced or can even increase the positive abilities of other subjects. So far, the interventions that the subject has received from the family are speech therapy, occupational therapy, and physiotherapy. The intervention design that has been prepared, the subject is expected to improve language skills and interact with other people.
KESEJAHTERAAN SUBJEKTIFIBU BEKERJA DI MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Pada Karyawan Wanita dengan Status Masa Kerja Tidak Tetap Provinsi Lampung) Ira Hidayati; Mubasit Mubasit
Jurnal Kajian Gender dan Anak Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/gender.v6i1.5526

Abstract

Penerapan physical distancing untuk menekan penyebaran COVID-19 telah berdampak pada seluruh lapisan masyarakat, termasuk ibu bekerja. Pemerintah Indonesia menghentikan kegiatan tatap muka kantor dan menggantinya dengan WFH atau bekerja dari rumah hingga penghentian sementara kegiatan ekonomi, terutama pada tingkat bisnis terdampak. Perubahan aktivitas yang tiba-tiba dimungkinkan untuk meninggalkan dampak pada kondisi karyawan serta keadaan kesejahteraan subjektifnya. Penelitian ini membahas tentang kesejahteraan subjektif ibu bekerja dengan status masa kerja tidak tetap selama masa pandemic COVID-19 dengan memperhatikan status sosiodemografi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis desktiptif kuantitatif dengan teknik sampling incidental sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang ibu bekerja dengan status kepegawaian tidak tetap yang berdomisili di Provinsi Lampung. Kesejehateraan subjektif diukur menggunakan Satisfaction with Life Scale (SWLS) dan Positive Affect and Negative Scale (PANAS). Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan uji independent chi square. Hasil statistik chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat kesejahteraan subjektif wanita peran ganda ditinjau dari sosiodemografi pada kategori tingkat pendidikan ibu dan tidak terdapat hubungan pada kategori usia ibu, jumlah penghasilan, jenis pekerjaan pasangan, jumlah anak, dan jenis kepribadian. (usia ibu p0,05; pendapatan p0,05; jenis pasangan kerja p 0,05; jumlah anak p 0.05; tipe kepribaidan p0,05; pendidikan terakhir p 0.05). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa subjek penelitian dominan berada pada tingkat kesejahteraan subjektif tinggi (51 subjek atau 51% )Kata Kunci : Kesejahteraan subjektif; ibu bekerja, COVID-19, Sosiodemografi)AbstractThe implementation of physical distancing to reduce the spread of COVID-19 has had an impact on all levels of society, including working mothers. The Indonesian government stopped face-to-face office activities and replaced them with WFH or working from home until the temporary suspension of economic activities, especially at the level of affected businesses. Sudden changes in activity are possible to leave an impact on the condition of the employee as well as on the state of his subjective well-being. This study discusses the subjective well-being of working mothers with temporary tenure status during the Covid-19 pandemic in terms of sociodemographic variables. The method used in this research is descriptive quantitative analysis method with incidental sampling technique. The sample in this study involved 100 working mothers with temporary tenure status and domiciled in Lampung Province. Subjective well-being was measured using the Satisfaction with Life Scale (SWLS) and the Positive Affect and Negative Affect Scale (PANAS). The analytical method used is descriptive statistics and independent chi square test. The results of the chi square statistic show that there is no relationship between women's subjective well-being and multiple roles in the sociodemographic group. (mother's age p 0.05; income p 0.05; type of work partner p 0.05; number of children p 0.05; personality type p 0.05; last education p 0.05). The results of the descriptive analysis showed that the dominant research subjects were at a high level of subjective well-being (51 subjects or 51%).

Page 1 of 1 | Total Record : 5