cover
Contact Name
Fenny Sumardiani
Contact Email
jurnallitbang@gmail.com
Phone
+6285712816604
Journal Mail Official
jurnallitbang@gmail.com
Editorial Address
Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Jalan Salak No.22, Bogor 16151 E-mail : jurnallitbang@gmail.com Website : http://bpatp.litbang.pertanian.go.id
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian
ISSN : 02164418     EISSN : 25410822     DOI : http://dx.doi.org/10.21082
Core Subject : Agriculture,
Jurnal ini memuat tinjauan (review) mengenai hasil-hasil penelitian pertanian pangan hortiikultura, perkebunan, peternakan, dan veteriner yang telah diterbitkan, dikaitkan dengan teori, evaluasi hasil penelitian dan atau ketentuan kebijakan, yang ditujukan kepada pengguna meliputi pengambil kebijakan, praktisi, akademisi, penyuluh, mahasiswa dan pengguna umum lainnya. Pembahasan dilakukan secara komprehensif serta bertujuan memberi informasi tentang perkembangan teknologi pertanian di Indonesia, pemanfaatan, permasalahan dan solusinya. Ruang lingkupnya bahasan meliputi bidang ilmu: pemuliaan, bioteknologi perbenihan, agronomi, ekofisiologi, hama dan penyakit, pascapanen, pengolahan hasil pertanian, alsitan, sosial ekonomi, sistem usaha tani, mikro biologi tanah, iklim, pengairan, kesuburan, pakan dan nutrisi ternak, integrasi tanaman-ternak, mikrobiologi hasil panen, konservasi lahan.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 30, No 3 (2011): September 2011" : 5 Documents clear
Zoonosis dan Upaya Pencegahannya (Kasus Sumatera Utara) Khairiyah .
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30, No 3 (2011): September 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.429 KB) | DOI: 10.21082/jp3.v30n3.2011.p117-124

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir muncul penyakit zoonosis yang menyebabkan kematian pada manusia. Penyakitini menular secara alamiah dari hewan ke manusia. Untuk mengantisipasi merebaknya wabah zoonosis diperlukanpemahaman secara menyeluruh mengenai penyakit atau infeksi tersebut. Tulisan ini menyajikan gambaran umumzoonosis di Sumatera Utara dan upaya pencegahannya. Berdasarkan agens penyebabnya, zoonosis digolongkanmenjadi zoonosis yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, dan yang disebabkan oleh jamur. Kejadian zoonosisyang pernah ditemukan di Sumatera Utara adalah toksoplasmosis, bruselosis, flu burung, tuberkulosis, rabies, danskabies. Salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit zoonosis adalah dengan meningkatkan pengetahuan,kesadaran, dan kepedulian masyarakat terhadap penyakit-penyakit zoonosis strategis melalui sosialisasi.
Teknologi Pengendalian Hama Berbasis Ekologi dalam Mendukung Pengembangan Kapas Subiyakto .
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30, No 3 (2011): September 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.971 KB) | DOI: 10.21082/jp3.v30n3.2011.p81-86

Abstract

Biaya pengendalian hama pada usaha tani kapas tergolong tinggi, yaitu 41% dari biaya produksi, bahkan sebelumnyamencapai 75%. Tingginya biaya tersebut disebabkan pengendalian hama masih bertumpu pada insektisida kimia.Untuk mengurangi biaya pengendalian hama, upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah menerapkan teknologipengendalian berbasis ekologi, yang meliputi tumpang sari kapas dengan kedelai, perlakuan terhadap benih, budidaya tanpa olah tanah, pemanfaatan jerami padi sebagai mulsa, dan penggunaan pestisida nabati. Teknologitersebut dapat mengurangi biaya pengendalian hama hingga 57%, meningkatkan hasil kapas 21% dan kedelai 31%,serta menaikkan pendapatan 57%. Pengembangan teknologi pengendalian hama berbasis ekologi untuk mendukungpengembangan kapas memerlukan arah dan strategi. Ke depan, pengembangan teknologi pengendalian hamaberbasis ekologi hendaknya tidak sepenuhnya diserahkan kepada petani dan pengelola karena mereka memilikiberbagai keterbatasan. Oleh karena itu, pemerintah berperan sangat penting, terutama dalam sosialisasi dan bantuanteknis. Strategi yang paling efektif untuk mengimplementasikan paradigma pengendalian hama berbasis ekologiadalah melalui sekolah lapang yang didukung oleh pembinaan dan pendampingan teknologi.
Introduksi Parasitoid, Sebuah Wacana Baru dalam Pengendalian Hama Kutu Putih Pepaya Paracoccus marginatus di Indonesia Herlina, Lina
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30, No 3 (2011): September 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.566 KB) | DOI: 10.21082/jp3.v30n3.2011.p87-97

Abstract

Masuknya hama eksotis Paracoccus marginatus ke Indonesia telah menimbulkan permasalahan dalam pengendalianhama tersebut pada tanaman pepaya (Carica papaya). Belum terdapat alternatif pengendalian yang efektif untukmenekan populasi hama ini di Indonesia. Pengendalian hayati dengan mengoptimalkan musuh alami sebenarnyamerupakan alternatif yang paling sesuai, namun hasil penelitian yang memadai untuk mengembangkan musuhalami lokal yang potensial belum tersedia. Introduksi parasitoid yang efektif mengendalikan P. marginatus di luarnegeri menginspirasi upaya pengendalian hama ini di Indonesia. Tulisan ini bertujuan membahas beberapa aspekpenting dalam program introduksi parasitoid, antara lain karakter agens hayati introduksi, prosedur pelepasanmusuh alami, dampak negatif terhadap organisme bukan sasaran, serta prospek aplikasi parasitoid introduksi diIndonesia. Pada prinsipnya, introduksi parasitoid cukup prospektif untuk diterapkan di Indonesia dengan persyaratantertentu.
Strategi Pengembangan USaha Ternak Sapi Potong dalam Mendukung Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau Tahun 2014 Dwi Priyanto
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30, No 3 (2011): September 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v30n3.2011.p108-116

Abstract

Laju permintaan daging sapi meningkat tajam seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, perbaikan pendapatanper kapita, dan perubahan selera konsumen. Namun, sampai saat ini Indonesia masih merupakan negara netimportir daging sapi karena 35% pasokan dipenuhi dari impor. Oleh karena itu, upaya mencapai swasembada dagingsapi dan kerbau (PSDSK) tahun 2014 difokuskan pada pengembangan usaha peternakan rakyat dengan memanfaatkansumber daya lokal. Strategi untuk mendukung PSDSK meliputi pengembangan sentra-sentra produksi sapi potongdan penggalian sumber pakan (padang penggembalaan), khususnya untuk usaha pembibitan, serta pengembanganaspek teknis dan teknologi, yang meliputi penyelamatan sapi betina produktif untuk meningkatkan populasiternak, menunda pemotongan ternak untuk mencapai bobot potong yang optimal, memperpendek jarak beranak(calving interval) untuk efisiensi reproduksi, dan penerapan teknologi inseminasi buatan (IB) untuk memperolehbobot badan yang tinggi. Keempat komponen tersebut mampu memberi kontribusi terhadap produksi daging sapisebesar 58,43% dari target swasembada 400.000 t/tahun, dengan menerapkan pola integrasi dan inovasi kelembagaan.Kebijakan pemerintah dengan mengendalikan impor daging dan sapi bakalan berperan penting pula dalam melindungipeternakan rakyat. Koordinasi antarinstitusi pusat dan daerah sangat diperlukan dalam implementasi program dilapangan, termasuk pemantauan dan evaluasi secara periodik.
Penggunaan Lahan Kering di DAS Limboto Provinsi Gorontalo untuk Pertanian Berkelanjutan Nurdin .
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30, No 3 (2011): September 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v30n3.2011.p98-107

Abstract

Lahan kering merupakan salah satu agroekosistem yang berpotensi besar untuk usaha pertanian. Daerah aliransungai (DAS) Limboto mempunyai lahan kering yang sesuai untuk pengembangan pertanian seluas 37.049 ha,sedangkan lahan datar sampai bergelombang yang potensial untuk pertanian 33.144 ha. Untuk memanfaatkanlahan kering tersebut, dapat diterapkan beberapa strategi dan teknologi yang meliputi: 1) pengelolaan sistem budidaya, yang mencakup pengelompokan tanaman dalam suatu bentang lahan mengikuti kebutuhan air yang sama,penentuan pola tanam yang tepat, pemberian mulsa dan bahan organik, pembuatan pemecah angin, dan penerapansistem agroforestry, 2) pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya melalui penyuluhan, penyediaan sarana danprasarana produksi serta permodalan petani, pemberdayaan kelembagaan petani dan penyuluh, serta penerapansistem agribisnis, dan 3) implementasi kebijakan yang berpihak kepada pertanian, yang meliputi pemberian subsidikepada petani di daerah hulu untuk melaksanakan konservasi lahan, pemberian subsidi pajak kepada petani didaerah hulu, penetapan peraturan daerah yang berkaitan dengan pengelolaan lahan berbasis konservasi, danpengelolaan lahan dengan sistem hak guna usaha (HGU). Hal lain yang terpenting dalam pemanfaatan lahan keringadalah sinkronisasi dan koordinasi antarinstitusi pemerintah dengan melibatkan petani untuk menghindari tumpangtindih kepentingan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5