cover
Contact Name
Didik Harnowo
Contact Email
bpalawija@gmail.com
Phone
+62341-801468
Journal Mail Official
bpalawija@gmail.com
Editorial Address
Balitkabi. Jalan Raya Kendalpayak No 8, Malang.
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Buletin Palawija
Core Subject : Agriculture,
Buletin Palawija merupakan wadah bagi para peneliti aneka kacang dan umbi untuk mendiseminasikan hasil penelitiannya dalam bentuk naskah review (tinjauan), primer dan komunikasi pendek. Naskah review dan primer mencakup berbagai disiplin ilmu, yaitu pemuliaan tanaman dan plasma nutfah, fisiologi/budidaya, perlindungan, pascapanen, dan sosial-ekonomi termasuk kebijakan pengembangan tanaman palawija. Buletin Palawija bertujuan menyajikan karya penelitian yang dapat memberikan wawasan pada dunia ilmu pengetahuan secara nasional atau international, sehinga naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Artikel yang dimuat diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap literatur teoritis, metodologis, dan/atau inovatif dalam penelitian aneka kacang dan umbi.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 2 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 2, 2017" : 8 Documents clear
PENGARUH AMELIORASI TANAH SALIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU Sri Wahyuningsih; Afandi Kristiono; Abdullah Taufiq
Buletin Palawija Vol 15, No 2 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 2, 2017
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.406 KB) | DOI: 10.21082/bulpa.v15n2.2017.p69-77

Abstract

Salinitas menghambat pertumbuhan dan menurunkan produktivitas tanaman. Ameliorasi tanah salin diperlukan untuk mengurangi pengaruh buruk salinitas tanah terhadap pertumbuhan tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tanggap kacang hijau terhadap ameliorasi pada tanah salin. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Balitkabi Malang pada Maret-Juni 2014 menggunakan rancangan acak kelompok faktorial, lima ulangan. Faktor I adalah dua tingkat salinitas tanah yaitu: tanah dengan DHL 2-2,3 dS/m dan DHL 2,8-3,2 dS/m. Faktor II adalah pemberian amelioran terdiri atas kontrol, 120 kg K2O/ha, 2,5 t/ha dolomit, 2,5 t/ha gipsum, 2,5 t/ha organik. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, bobot kering tajuk dan akar, indeks kandungan klorofil daun, hasil dan komponen hasil, analisis tanah sebelum tanam dan sesudah panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan salinitas tanah 2,0-2,3 dS/m dan 2,8-3,2 dS/m berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau. Semua peubah pertumbuhan dan komponen hasil mengalami penurunan akibat peningkatan salinitas kecuali kandungan klorofil daun yang relatif tetap. Pemberian amelioran gipsum dosis 2,5 t/ha berpeluang efektif memperbaiki pertumbuhan dan hasil kacang hijau. Penambahan amelioran yang mengandung K, Ca, dan Mg mampu meningkatkan kandungan hara K, Ca, dan Mg serta memperbaiki keseimbangan K/Na, Ca/Na, dan Mg/Na dalam tanaman, namun tidak efektif mengurangi pengaruh negatif salinitas. Diperlukan pencucian garam dari daerah perakaran untuk menurunkan tingkat salinitas agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Kata kunci: salinitas, ameliorasi, kacang hijau
Subjek dan Author Indeks Buletin Palawija Volume 15 No 2 Abi Supiyandi
Buletin Palawija Vol 15, No 2 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 2, 2017
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.291 KB) | DOI: 10.21082/bulpa.v15n2.2017.p%p

Abstract

KARAKTERISTIK ROTI MANIS BERBAHAN BAKU UBIJALAR DAN TEPUNG GANDUM LOKAL Rahmi Yulifianti
Buletin Palawija Vol 15, No 2 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 2, 2017
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.726 KB) | DOI: 10.21082/bulpa.v15n2.2017.p49-56

Abstract

Pemanfaatan gandum lokal dan ubijalar sebagai bahan baku dalam pembuatan roti manis merupakan upaya diversifikasi pangan berbahan baku lokal sekaligus mengurangi impor terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik roti manis yang diolah dari campuran tepung gandum lokal dan pasta ubijalar ungu. Tepung gandum lokal varietas Dewata dan pasta ubijalar ungu dari varietas Antin-2 diolah menjadi roti manis menggunakan empat tingkat perbandingan (dalam %) yaitu 100:0; 70:30; 65:35: dan 60:40. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu jenis gandum (sosoh dan tidak sosoh) dan faktor kedua proporsi pasta ubijalar (0%, 30%, 35%, dan 40%). Sebagai kontrol, digunakan roti manis yang diolah dari 100% tepung terigu impor. Pengamatan meliputi: sifat kimia terigu dan ubijalar kukus/pasta serta sifat fisik, kimia dan sensoris roti manis yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tingkat substitusi pasta ubijalar sampai 40% terhadap tepung gandum lokal menghasilkan roti manis dengan kadar air berkisar antara 23,37-32,51%, abu 1,40-1,90% bk, dan protein 11,64-15,24% bk. Nilai kadar protein ini lebih tinggi dibandingkan dengan roti dari terigu impor yaitu 11,68% bk. Rendemen, kekerasan, warna, dan tingkat pengembangan volume, relatif sama antara tepung gandum sosoh dan tidak sosoh. Namun, untuk roti dari substitusi gandum lokal dan ubijalar memiliki tekstur yang lebih lunak dan tingkat pengembangan volume lebih tinggi dari terigu impor. Demikian juga kesukaan terhadap warna, aroma, dan rasa relatif sama hasilnya dengan roti manis dari 100% terigu. Hal ini dapat dijadikan sebagai peluang untuk memperluas pemanfaatan gandum lokal dan ubijalar serta memacu pengembangan agroindustri berbasis bahan baku lokal.
PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA TANAMAN KEDELAI Indiati, Sri Wahyuni; Marwoto, Marwoto
Buletin Palawija Vol 15, No 2 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 2, 2017
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.586 KB) | DOI: 10.21082/bulpa.v15n2.2017.p87-100

Abstract

Pengendalian Hama Terpadu, memberi ruang dan hak kehidupan bagi semua komponen biota ekologi, tanpa terjadinya kerusakan pada tanaman yang dibudidayakan. Sasaran pengendalian hama terpadu  adalah mengurangi penggunaan pestisida dengan memadukan teknik pengendalian hayati dan pengendalian kimiawi.  Pada tahun 1986 Pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1986 yang menjadi Tonggak sejarah PHT di Indonesia,  diawali dengan instruksi presiden nomor 3 tahun 1986 tentang larangan penggunaan 57 formulasi pestisida untuk tanaman padi. Perkembangan selanjutnya adalah UU No 12 Tahun 1992 tentang sistem budidaya tanaman yang menyatakan bahwa “ Perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT).Pengendalian hama pada tanaman kedelai hingga kini masih tertumpu pada penggunaan insektisida, cara pengendalian yang lain masih belum banyak di lakukan.  Penggunaan insektisida secara berlebihan berdampak timbulnya resurgensi hama sasaran, dan pencemaran lingkungan pertanian, sehingga Pengendalian Hama Terpadu (PHT) perlu di lakukan  Pengendalian Hama Terpadu pada tanaman kedelai merupakan teknik pengelolaan keseimbangan lingkungan pertanian melalui ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan ekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Strategi PHT adalah mensinergikan semua teknik atau metode pengendalian hama dan penyakit yang kompatbel didasarkan pada asas ekologi dan ekonomi. Prinsip operasional yang digunakan dalam PHT adalah 1) Budidaya tanaman sehat, 2. Penyeimbangan komponen ekobiota lingkungan, 3) Pelestarian musuh alami, 4) Pemantauan ekosistem secara terpadu, 5) Mewujudkan petani aktif sebagai ahli PHT. 
RANTAI PASOK BENIH SUMBER VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI Bambang Sri Koentjoro; Fachrur Rozi
Buletin Palawija Vol 15, No 2 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 2, 2017
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.597 KB) | DOI: 10.21082/bulpa.v15n2.2017.p62-68

Abstract

Pengelolaan rantai pasok didalam dunia bisnis telah menjadi konsep yang penting, yaitu proses distribusi. Produksi dan distribusi benih UPBS harus dilakukan dengan optimal memenuhi permintaan dari BPSB, Dinas, BBI, dan BPTP dengan  memenuhi enam tepat (jumlah, varietas, waktu, tempat, mutu, dan harga). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses rantai pasok varietas unggul kedelai dan kontribusi ekonominya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai saat ini rantai pasok varietas unggul kedelai yang dilakukan pengelola benih sumber masih sebatas pada rantai 1 dan 2 yaitu suplier (UPBS Balitkabi dan BPSB) dan distributor (Direktorat Perbenihan) sementara untuk rantai retail (penangkar) dan customer (petani), UPBS Balitkabi tidak dapat memantau karena kewenangan ada di BPTP, BBI. Produksi benih sumber UPBS memberikan kontribusi cukup besar dalam mendukung ketersediaan pasok benih normal, dengan produksi benih BS sebesar 6,05 ton mencukupi untuk program PAT 1,7 juta hektar. Namun demikian untuk sampai menjadi benih sebar perlu adanya pengawalan sampai rantai paling bawah (petani), sehingga benih tidak digunakan diluar sasaran untuk konsumsi misalnya.
Cover dan Daftar Isi Buletin Palawija Volume 15 No 2 Abi Supiyandi
Buletin Palawija Vol 15, No 2 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 2, 2017
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.821 KB) | DOI: 10.21082/bulpa.v15n2.2017.p%p

Abstract

KERAGAAN POPULASI FAMILI HALFSIB HASIL PERSILANGAN UBIJALAR UNTUK PENGKAYAAN MIKRONUTRIEN Sri Umi Lestari
Buletin Palawija Vol 15, No 2 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 2, 2017
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v15n2.2017.p78-86

Abstract

Hidden Hunger is a major health problem for the world populations, especially in developing countries. Sweet potato is one of the main staple crops to be enriched with micro nutrient content through biofortification program, to overcome the Hidden Hunger. The study aim was evaluated the offspring performance of the controlled crosses between the parent for the enrichment of micro nutrient content with other high yielding clones. A number of hybrid genotypes (297) scattered in 8 families of half sibs were evaluated by weight of storage root and vines, estimated of storage root and vines yields per hectare, and its micronutrient content (Fe and Zn). Augmented Randomized Block Design with 8 replicate blocks was applied for this trial. In each block is also planted parent clones as control cultivars. The results showed that cultivar test performance on all observed parameters was different to control cultivars, as well as among the cultivars test were also statistically different. This allows obtaining the selection of genotype based on storage root weight/plant and its micronutrient content. Among the 297 genotypes evaluated available of 140 genotypes had storage root yields ≥ 0.5 kg/plant and 6 of them had storage root weight of ≥ 1.5 kg/plant. Based on storage root weight and micro nutrient content selected 6 genotypes with the storage root weight range between 0.598 - 1.631 kg/plant and Fe and Zn content respectively ranged from 95 to 618 mg Fe/kg and 10-12 mg Zn/kg based on dry weight basis.
PENINGKATAN DAYA HASIL GALUR MUTAN KACANG TANAH MELALUI PEMUPUKAN KALSIUM DI LAHAN KERING PULAU LOMBOK A.Farid Farid Hemon
Buletin Palawija Vol 15, No 2 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 2, 2017
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v15n2.2017.p57-61

Abstract

Masalah cekaman kekeringan merupakan faktor pembatas utama pada usahatani kacang tanah di lahan kering. Upaya untuk mengatasi cekaman kekeringan pada usahatani kacang tanah adalah penggunaan kultivar toleran kekeringan dan penerapan pemupukan kalsium. Penenlitian ini telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh   pupuk kalsium terhadap daya hasil galur mutan kacang tanah di lahan kering. Percobaan diawali dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap di rumah kaca. Percobaan di lapangan dilakukan di lahan kering petani dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan yang ingin diketahui adalah menguji sumber kalsium dan dosis kalsium di rumah kaca terhadap pertumbuhan tanaman. Perlakuan  di lapangan yang ingin diuji adalah pengaruh penggunaaan Gypsum pada galur mutan kacang tanah  (G300-II dan G 200-I), dan varietas Singa.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis kalsium Gypsum dengan dosis 300 kg per hektar mampu meningkatkan berat polong kering  galur G200-I yaitu 1751,5 g/6 m2 atau 2,92 ton/Ha di lahan kering.  Pemberian kalsium Gypsum mampu meningkatkan kadar Ca jaringan tanaman.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 1 (2022): Buletin Palawija Vol 20 No 1, 2022 Vol 19, No 2 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 2, 2021 Vol 19, No 1 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 1, 2021 Vol 18, No 2 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 2, 2020 Vol 18, No 1 (2020): Buletin Palawija Vol 18 No 1, 2020 Vol 17, No 2 (2019): Buletin Palawija Vol 17 no 2, 2019 Vol 17, No 1 (2019): Buletin Palawija Vol 17 no 1, 2019 Vol 16, No 2 (2018): Buletin Palawija Vol 16 no 2, 2018 Vol 16, No 1 (2018): Buletin Palawija Vol 16 No 1, 2018 Vol 15, No 2 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 2, 2017 Vol 15, No 1 (2017): Buletin Palawija Vol 15 No 1, 2017 Vol 14, No 2 (2016): Buletin Palawija Vol 14 No 2, 2016 Vol 14, No 1 (2016): Buletin Palawija Vol 14 No 1, 2016 Vol 13, No 1 (2015): Buletin Palawija Vol 13 No 1, 2015 No 29 (2015): Buletin Palawija No 29, 2015 No 28 (2014): Buletin Palawija No 28, 2014 No 27 (2014): Buletin Palawija No 27, 2014 No 26 (2013): Buletin Palawija No 26, 2013 No 25 (2013): Buletin Palawija No 25, 2012 No 24 (2012): Buletin Palawija No 24, 2012 No 23 (2012): Buletin Palawija No 23, 2012 No 22 (2011): Buletin Palawija No 22, 2011 No 21 (2011): Buletin Palawija No 21, 2011 No 20 (2010): Buletin Palawija No 20, 2010 No 19 (2010): Buletin Palawija No 19, 2010 No 18 (2009): Buletin Palawija No 18, 2010 No 17 (2009): Buletin Palawija No 17, 2009 No 16 (2008): Buletin Palawija No 16, 2008 No 15 (2008): Buletin Palawija No 15, 2008 No 14 (2007): Buletin Palawija No 14, 2007 No 13 (2007): Buletin Palawija No 13, 2007 No 12 (2006): Buletin Palawija No 12, 2006 No 11 (2006): Buletin Palawija No 11, 2006 No 10 (2005): Buletin Palawija No 10, 2005 No 9 (2005): Buletin Palawija No 9, 2005 No 7-8 (2004): Buletin Palawija No 7-8, 2004 No 5-6 (2003): Buletin Palawija No 5 & 6, 2003 No 4 (2002): Buletin Palawija No 4, 2002 No 3 (2002): Buletin Palawija No 3, 2002 No 2 (2001): Buletin Palawija No 2, 2001 No 1 (2001): Buletin Palawija No 1, 2001 More Issue