cover
Contact Name
Asriadi
Contact Email
asriadiaccy92@gmail.com
Phone
+6285342827447
Journal Mail Official
almubarakj1@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sultan Hasanuddin No. 20, Balangnipa, Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai 92612
Location
Kab. sinjai,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir
ISSN : 25487248     EISSN : 27155692     DOI : https://doi.org/10.47435/al-mubarak
Core Subject : Religion,
Jurnal Al-Mubarak adalah jurnal dua tahunan dan peer review yang terbawa untuk menerbitkan kajian keilmuan Al quran dari berbagai perspektif. Perhatian khusus diberikan pada pekerjaan yang berhubungan dengan (Studi Alquran, Ilmu Alquran, Alquran hidup, Metodologi studi Alquran dan Tafsir).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Al-Mubarak" : 4 Documents clear
Zuhud Dalam Perspektif Sunnah Firdaus Firdaus
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v4i1.48

Abstract

Sikap zuhud bukanlah sikap pesimistis terhadap kehidupan dunia dan tidak pula menganggapnya sebagai suatu hal yang harus tinggalkan. Akan tetapi Zuhud adalah suatu sikap mental yang mencerminkan pola hidup sederhana, tidak mementingkan kehidupan dunia secara berlebih-lebihan, namun tidak melupakannya sama sekali. Dunia bukanlah tujuan,te tapi tempat persinggahan dan tempat mengabdikan diri kepada Allah Swt. Zuhud tidak menolak, apalagi mengharamkan kekayaan. Zuhud hanya membenci kemewahan dan kehidupan dunia yang berlebih-lebihan. Seseorang boleh saja memiliki kekayaan yang melimpah, tetapi pola hidupnya tetap sederhana dan kekayaannya tersebut dipergunakan pada hal-hal yang dapat membuat dirinya lebih dicintai oleh Allah Swt dan lebih disenangi oleh orang lain. Sikap zuhud dan pola hidup sederhana telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Beliau dapat saja memiliki kekayaan, namun tidak dilakukannya. Selain itu, sikap zuhud akan melahirkan sifat-sifat terpuji, seperti qana'ah, tawadhu' dan syukur. Sifat-sifat ini dapat melahirkan ketenangan dalam kehidupan. Tidak lupa diri karena kekayaan yang melimpah di tangannya dan tidak sedih karena kemiskinan dan musibah yang menimpanya. Segala sesuatu yang terjadi pada dirinya selalu disandarkan pada Tuhan.
Konsep Imam Dalam Al-Qur'an (Suatu Kajian Tematik) Zulkarnain Mubhar
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v4i1.59

Abstract

Berdasarkan pengetahuan masyarakat tentang kepemimpinan, maka mainstream mereka lebih kepada kepemimpinan publik baik dalam pengertian ima>mah, khila>fah, ataupun Ima>rah. Dari ketiga istilah kepemimpinan tersebut, yang menarik untuk dicermati adalah istilah ima>mah yang berasal dari kata ima>m, dimana secara umum diartikan sebagai pemimpin/leader. Lalu, apakah benar kata ima>m di dalam al-Qur’an berarti pemimpin sebagaimana yang dimengerti dan difahami secara global oleh kaum muslimin ? atau terdapat makna lain, sehingga dalam interpretasinya tidak menunujuk kepada arti pemimpin ? Untuk itu, dibutuhkan penjelasan tentang konsep ima>m dalam al-Qur’an dengan melihat pada hakikat, objek, bentuk dan sifat seorang ima>m.
Perspektif Al-Qur'an Tentang Tadabbur Siar Nimah; Amir Hamzah
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v4i1.61

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna tadabbur dalam pandangan al-Qur’an. Metode kajian yang digunakan adalah dengan kajian tematik, sebuah metode yang lazim digunakan untuk mengungkap perspektif al-Qur’an terkait sebuah tema. Setelah menetapkan tema tadabbur, penelusuran terhadap ayat-ayat terkait dilakukan guna untuk mengetahui makna tadabbur dengan akurat. Selanjutnya untuk melengkapi data dalam kajian ini, dikemukakan juga beberapa pendapat mufassir. Akhirnya, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa al-Qur’an bukan hanya teks yang dibaca, namun lebih dari itu ia adalah firman Allah yang harus ditaddaburi. Artinya, setelah al-Qur’an dibaca, dihafal, atau bahkan ditafsirkan, sebagai muslim, sejatinya ketiga unsur ini diwujudkan dengan tindak laku sebagaimana yang diinginkan oleh ayat-ayat-Nya.
Bunuh Diri Dalam Al-Qur'an Imam Zarkasyi Mubhar Imam
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v4i1.62

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kajian pustaka (library research) yang bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai bunuh diri dalam pandangan al-Qur’an melalui pendekatan tafsir tahli>li> terhadap QS. al-Nisa>’/4; 29-30 pada khususnya, dan ayat-ayat yang lain pada umumnya yang berhubungan dengan bunuh diri. Penulis menggunakan pendekatan tafsir. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengutip, menyadur dan menganalisis literatur-literatur yang representatif dan relevan dengan masalah yang dibahas, kemudian mengulas dan menyimpulkannya. Penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan bunuh diri menjadi pilihan akhir seseorang apabila tidak menemukan solusi dari problem hidup yang dihadapinya. Al-Qur’an secara tegas melarang tindakan bunuh diri. Dampak buruk bagi pelaku bunuh diri ada tiga, pertama, kesulitan dan kesengsaraan ketika hidup. Kedua, rasa sakit yang luar biasa ketika sakara>t al-mawt. Ketiga, ganjaran berupa kekekalan dan siksaan yang tiada henti di neraka. Bunuh diri dapat dicegah dengan cara memelihara kesehatan mental berdasarkan tiga metode, yaitu pertama, metode Ima>niyah, yaitu keyakinan bahwa Allah Swt. senantiasa memberi petunjuk. Kedua, metode Isla>miyah, yaitu membentuk pribadi seseorang menjadi pribadi yang lebih baik. Ketiga, metode Ihsa>niyah, yaitu senantiasa menjaga fikiran dan prasangka baik dalam diri.

Page 1 of 1 | Total Record : 4