Jurnal Poster Pirata Syandana
Jurnal Poster Pirata Syandana (ISSN : 2715-6397)is an architecture poster journal publication in colaboration of Department of Architecture in Engineering Faculty at Diponegoro University with TA committee. Jurnal Poster Pirata Syandana is a scientific publication and communication media of design methods architecture design, human settlement, building construction, history of architecture, environmental design and building sciences. architecture education material and behaviour in architecture
Articles
170 Documents
Search results for
, issue
"PERIODE 160"
:
170 Documents
clear
Terminal Bus Penggaron, Kota Semarang 2030
Fauziyah, Silvi
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Transportasi memiliki peranan penting dalam pembangunan perkotaan. Mobilitas masyarakat kota, terutama Kota Semarang, semakin tinggi dengan penggunaan transportasi pribadi sebagai transportasi utama dalam kegiatan sehari hari. Apabila terjadi peningkatan secara terus menerus jumlah transportasi pribadi di Kota Semarang setiap tahunnya tanpa dimbangi dengan pengembangan dan pembangunan infrastruktur yang memadai, maka permasalahan kemacetan tidak dapat dihindari. Permasalahan yang akan muncul selain kemacetan adalah adanya polusi udara yang semakin memburuk, kesehatan masyarakat yang menurun, ekonomi yang mengalami kerugian, hingga kualitas hidup masyarakat yang menurun secara umum. Upaya mengurangi dampak yang ditimbulkan dari tingginya penggunaan kendaraan pribadi diperlukan adanya pengembangan infrastruktur untuk transisi mobilitas ke transportasi berkelanjutan seperti kendaraan massal dan kendaraan tidak bermotor. Pengembangan Terminal Penggaron yang akan diintegrasikan dengan Light Rail Transit (LRT) menjadi upaya yang relevan dalam mengatasi permasalahan kemacetan dan minat masyarakat untuk beralih ke transportasi umum karena lebih efisien dari segi waktu dan jarak. Terminal Penggaron akan dilakukan pengembangan dengan menerapkan basis Transit Oriented Development (TOD) sehingga Terminal Penggaron tidak hanya terintegrasi dengan Stasiun LRT namun juga dilengkapi dengan adanya department store sebagai bagian komponen dari kawasan TOD dalam menunjang pengembangan transportasi berkelanjutan.
Vertical Housing Pekerja Industri Berbasis Arsitektur Metabolisme di Kawasan Industri Wijayakusuma, Kota Semarang
Jibran, Jaylevo Raka
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Urbanisasi di Kota Semarang memicu lonjakan penduduk, dengan konsentrasi pertumbuhan di kawasan industri seperti Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), yang menyerap lebih dari 26.000 tenaga kerja. Pertumbuhan ini menambah tekanan pada kebutuhan hunian, tercermin dari backlog 105.141 unit, di tengah keterbatasan lahan akibat urban sprawl dan risiko bencana seperti penurunan tanah serta banjir rob. Dengan kepadatan bangunan di sekitar KIW mencapai 70%, hunian vertikal menjadi solusi strategis untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kebijakan nasional dan lokal mendukung pengembangan hunian vertikal dalam mewujudkan konsep compact city untuk mengatasi tantangan urbanisasi.
Senior living di D.I. Yogyakarta dengan pendekatan lingkungan terapeutik
Jasmine, Nayla
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Indonesia merupakan negara yang menempati peringkat keempat dengan populasi terbesar di dunia. Tingginya populasi yang terjadi di Indonesia, sebagaimana tercatat di Worldometer, berpotensi mempengaruhi angka usia harapan hidup (UHH). Kenaikan angka usia harapan hidup di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, salah satunya di Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. Keberadaan Senior Living di Indonesia masih terbatas dimana baru terdapat di area Jakarta dan Bogor. Sehingga, fasilitas Senior Living ini dapat menjadi peluang di D.I. Yogyakarta dalam menunjang kualitas hidup lanjut usia (lansia) melalui pendekatan lingkungan terapeutik agar tercipta lingkungan yang nyaman dan kesehatan fisik serta mental lanjut usia (lansia) dapat terjaga dengan baik melalui beberapa pertimbangan, seperti pencahayaan, penggunaan warna, dan pemandangan alam. Kata kunci: Usia Harapan Hidup, Lansia, Senior Living, Lingkungan Terapeutik
Perancangan Mangrove Eco Resort dengan Pendekatan Arsitektur Lokal di Kawasan Mangrove Baros
Amalia, Nurfadillah Dwi
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Seiring dengan pengembangan Hutan Mangrove Baros sebagai kawasan ekowisata di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, penting untuk mempertimbangkan integrasi nilai-nilai budaya lokal dalam perancangan dan pengelolaan kawasan tersebut. Akomodasi di area Hutan Mangrove Baros saat ini dianggap kurang memadai karena tidak ada fasilitas penginapan di sekitar area wisata. Ketersediaan tempat menginap sangat penting untuk memastikan kenyamanan bagi pengunjung yang ingin tinggal lebih lama di lokasi tersebut. Perancangan Mangrove Eco Resort dengan pendekatan Arsitektur lokal, berfokus untuk memberikan pengalaman emosional serta memperkaya wawasan kebudayaan. Suasana resort yang mengutamakan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan Hutan Mangrove dan penggunaan material alami diharapkan dapat memberikan kesan tenang, nyaman dan pengalaman relaksasi bagi wisatawan serta memperkaya pengalaman ekowisata sekaligus mendukung pelestarian warisan budaya.
Sentra Kopi Nusantara : Dari Tangan Petani Membangun Negeri
Farisaputra, Ramadhani Sultan
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Negara agraris adalah negara yang ekonominya bergantung pada sektor pertanian. Indonesia, sebagai negara agraris terbesar kedua setelah Brazil, menyumbang 13,28% dari PDB pada 2021. Penduduknya mayoritas mengandalkan agroindustri sebagai mata pencaharian utama. Pemerintah mendukung pembangunan nasional melalui kebijakan peningkatan ekonomi berbasis agroindustri secara bertahap dan berkelanjutan, dengan tujuan meningkatkan hasil bumi, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu komoditi yang paling populer belakangan ini di Indonesia dalah Kopi. Sebagai produsen kopi terbesar ke-4 di dunia, usaha kopi menjadi tujuan ekonomi yang menjanjikan. Mulai dari hulu yaitu para petani, hingga hilir yaitu para barista. Namun sayangnya masih banyak sekali para petani yang hidupnya bergantung dari biji kopi ini hidup dengan sulit. Mulai dari berbagai faktor seperti gagal panen akibat iklim yang tak menentu. Usia para petani yang sudah tua pun menjadi faktor yang harus diperhatikan, harus adanya regenerasi dari generasi yang baru. Hal inilah yang menjadi landasan program perencanaan desain yang berjudul “SENTRA KOPI NUSANTARA : DARI TANGAN PETANI, MEMBANGUN NEGERI” sebagai ajwaban dari permasalahan tersebut. Perancangan ini berfokus pada para petani, karena para petani kopi ini merupakan pondasi utama dalam komoditas ini. Menemukan jawaban atas permasalahan-permasalahan iklim, mapun regenerasi para petani. Perkembangan SDM terkait pemahaman kopi dan potensi kopi harus digalakkan guna meningkatkan awareness para petani, sehingga tidak hanya kuantitas saja, melainkan kualitas kopi di indonesia pun dapat meningkat.
Redesain Sentra Kampung Batik Tulis Giriloyo, Yogyakarta dengan Pendekatan Universal Design Dikaitkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/Prt/M/2006
Andayani Prayitno, Nurul 'Izza
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki keanekaragaman suku, budaya, dan etnis termasuk warisan budaya batik yang diakui oleh UNESCO. Beberapa daerah seperti Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta menjadi sentra batik yang menarik pengunjung. Di Yogyakarta terdapat Sentra Kampung Batik Tulis Giriloyo yang berkonsep arsitektur tradisional jawa pada beberapa bangunan yang terdiri dari beberapa fasilitas yang diberikan. Pengunjung yang datang dari semua kalangan usia, jenis kelamin, dan tanpa ada perbedaan kemampuan fisik terus meningkat di setiap tahunnya. Namun dalam melakukan evaluasi bangunan, fasilitas yang diberikan tidak aksesibel dengan keterbatasan kemudahan akses untuk penyandang disabilitas dan minimnya ruang yang ramah disabilitas. Oleh karena itu, perlu dilakukan redesain pada Sentra Kampung Batik Tulis Giriloyo, Yogyakarta dari evaluasi bangunan yang dilakukan dan dikaitkan dengan penerapan universal design sesuai dengan Permen PU Nomor 30/PRT/M/2006. Redesain yang nantinya akan dilakukan untuk optimalisasi pemanfaatan ruang dan menyediakan fasilitas selain dengan tujuan yang utama sebagai area produksi batik tulis dan area komersial, juga sebagai sarana wisata edukasi sejarah batik tulis Yogyakarta dan diharapkan dapat memberikan fasilitas yang lebih aksesibel dan dapat dijangkau oleh semua kalangan tanpa adanya kesulitan dengan konsep edutainment - one stop service. Kata kunci: sentra batik, desain universal, redesain
Pusat Olahraga dan Kebugaran Dengan Pendekatan Wellness Architecture Sebagai Solusi Ruang Sehat Di Tangerang Selatan
Adristi, Athaya
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Olahraga menjadi suatu bagian penting dalam kehidupan setiap manusia, termasuk masyarakat urban di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh laporan yang diterbitkan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang mencatat bahwa pada tahun 2021, partisipasi masyarakat melakukan aktivitas olahraga sebesar 81.2% dengan partisipasi aktif sebesar 32.83%. Olahraga merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa berdiri sendiri. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana mengintegrasikan suatu bangunan atau fasilitas olahraga dengan lingkungan urban di sekitarnya. Tangerang Selatan merupakan daerah suburban dengan fokus pembangunan yang tinggi, hal ini disebabkan oleh lokasi yang cukup strategis untuk merancang kota yang dapat mengakomodasi kegiatan masyarakat di dalamnya. Perancangan bangunan olahraga ini akan didasari menurut Undang Undang Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia nomor 8 tahun 2018 yang mengatur segala kebutuhan dan kriteria yang tepat untuk membuat bangunan olahraga. Arsitektur yang ditawarkan pada rancangan ini berbasis Wellness, yang mengacu pada kesehatan fisik dan mental, kenyamanan di dalam ruangan, serta bagaimana material yang digunakan mendukung keberlanjutan dan kualitas ruang dalam pada bangunan olahraga tersebut. Material yang diajukan merupakan inovasi baru dalam mendukung bangunan sehat yang memiliki visi yang sama dengan bangunan olahraga itu sendiri. Diharapkan nantinya pembangunan gedung olahraga bisa menjadi inovasi dan pendukung bangunan yang sehat di Indonesia.
Perancangan Stadion Pajajaran dengan Pendekatan Person Centered Mapping di Kota Bogor
Nurrabbiillah, Okavianita Cahya
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Perancangan Stadion Pajajaran dengan Pendekatan Person Centered Mapping di Kota Bogor berisi pemaparan mengenai gagasan awal perancangan dari bangunan stadion dengan upaya efisiensi sirkulasi bangunan, baik sirkulasi luar dan sirkulasi dalam bangunan guna memudahkan pengguna mengakses bangunan terutama pada saat keadaan darurat di dalam stadion. Berlokasi di Jalan Pemuda, Tanah Sereal, Bogor yang merupakan tapak eksisting stadion, perancangan ini bertujuan dan sinergi dengan Pemerintah Kota Bogor yang akan mengekspansi dan merevitalisasi Stadion Pajajaran. Berfokus terhadap isu keberadaan stadion dan kejadian kelam di dalam stadion menjadikan penulis mengusung untuk melakukan efisiensi sirkulasi dalam bangunan stadion. Pendekatan tersebut dibantu dengan metode analisis space syntax menggunakan aplikasi depthmapX, dimana penulis melakukan beberapa tahapan dalam melakukan penyelesaian skematik stadion. Langkah pertama yaitu melakukan uji coba analisis space syntax eksisting, kedua uji coba analisis space syntax preseden dimana penulis melakukan uji coba sebanyak 14 stadion yang berada di Indonesia dan beberapa stadion di Asia Tenggara, ketiga uji coba analisis space syntax (simulasi) integrasi spasial tapak dimana penulis mendapatkan rencana sirkulasi utama dan konfigurasi ruang tata dalam bangunan stadion. Kemudian hasil dari analisis nantinya akan dijadikan sebagai acuan atau guideline perancangan keseluruhan kawasan Stadion Pajajaran.
Convention And Exhibition Center Dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur Di Semarang
Rozianna, Ivone Octavianie
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Sebagai ibu kota Jawa Tengah, Kota Semarang memiliki potensi besar dalam pengembangan industri pariwisata, didukung oleh peningkatan jumlah wisatawan setiap tahunnya serta beragam atraksi wisata yang menarik. Kota ini juga kerap menjadi tuan rumah berbagai acara seni dan budaya berskala nasional maupun internasional. Namun, keterbatasan fasilitas eksibisi yang memadai menjadi kendala dalam mengakomodasi berbagai kegiatan berskala besar. Sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Semarang sebagai Great Event City dan mendukung pengembangan industri Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), diperlukan fasilitas baru yang mampu memenuhi kebutuhan acara tersebut. Tugas akhir ini bertujuan merancang Convention & Exhibition Center di Semarang dengan pendekatan ekologi arsitektur, untuk menciptakan fasilitas yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk memahami konsep desain ekologi arsitektur, studi komparatif untuk menganalisis keunggulan dan kekurangan Convention Center yang ada, serta studi standar untuk menentukan kebutuhan ruang dan fungsionalitas sesuai regulasi. Pendekatan ekologi arsitektur diterapkan melalui strategi efisiensi energi, optimalisasi pencahayaan alami, pengelolaan air hujan, dan penggunaan material ramah lingkungan. Hasil rancangan ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan MICE di Kota Semarang, sekaligus menjadi simbol yang mencerminkan komitmen kota terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan fasilitas yang fungsional dan ramah lingkungan, Convention & Exhibition Center ini dapat mendukung pengembangan sektor pariwisata dan meningkatkan daya saing Semarang di tingkat
Vila Resor Tematik Jawa dengan Pendekatan Kontekstual Lingkungan di Kawasan Kopeng
Audrey, Chinue Abyatina
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 160
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Arsitektur tradisional Jawa merupakan salah satu perwujudan bagaimana cara Masyarakat Jawa hidup dalam menanggapi lingkungannya, sehingga menghasilkan nilai kebudayaan serta estetikanya sendiri (Adityaningrum et al., 2020). Bangunan dalam arsitektur tradisional Jawa memiliki dasar pada hubungan kosmologi mengenai kepercayaan masyarakat atau pandangan hidup tentang keyakinan alam semesta atau pada lingkungan buatan seperti tempat tinggal (Kusuma, 2021). Hal tersebut membentuk arsitektur jawa dengan karakteristik lokal yang tidak hanya identik dengan beberapa aspek tetapi juga memiliki dasar ciri khas pada masyarakat dan lingkungan (Idham, 2018). Tujuan perancangan resort ini diharapkan dapat memberikan nuansa baru untuk vila resor yang berbeda dengan yang telah ada melalui cara adaptasi arsitektur tradisional Jawa menjadi bentuk yang lebih modern dan estetis tanpa meninggalkan nilai kebudayaan, dan diharapkan bisa melestarikan aritektur tradisional Jawa dalam perancangan desain yang modern.