cover
Contact Name
Wahyu Andy Nugraha
Contact Email
jurnalkelautan@trunojoyo.ac.id
Phone
+6282234502425
Journal Mail Official
jurnalkelautan@trunojoyo.ac.id
Editorial Address
Jurusan Kelautan dan Perikanan, Universitas Trunojoyo Madura, Jl. Raya Telang PO. BOX 2 Kamal, Bangkalan, Jawa Timur, Indonesia 69162
Location
Kab. bangkalan,
Jawa timur
INDONESIA
Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan
ISSN : -     EISSN : 27237583     DOI : -
Juvenil: Journal of Marine and Fisheries Sciences, is a scientific journal in the field of marine and fisheries science published electronically and periodically four times a year by the Department of Marine Affairs and Fisheries, Trunojoyo University, Madura. This journal aim to become a medium of dissemination of high quality research and scientific note in the fiend of marine and fisheries. This journal can be accessed and downloaded freely for everyone. The article published in this journal have been pass the rigorious peer review by the expert reviewer. This journal accept every article that contain the following, but not limited to, scope: Juvenil: Journal of Marine and Fisheries Sciences, is a scientific journal in the field of marine and fisheries science published electronically and periodically four times a year by the Department of Marine Affairs and Fisheries, Trunojoyo University, Madura. This journal is expected to function as a medium for the dissemination of quality scientific research results as well as scientific rebuttal (notes) in the marine and fisheries sector which can be accessed online and free of charge by the Indonesian community and the international community. The articles (articles) published in this journal are articles that have passed peer-review (partner bebestari). This journal accepts every article which contains, but is not limited to, the scope: 1. Ecology and biology of marine and fisheries 2. Marine and Aquaculture 3. Marine and Aquatic Conservation 4. Marine Water Pollution 5. Management of marine and aquatic resources 6. Marine and fishery processing technology
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 4 (2020)" : 15 Documents clear
ANALISIS TINGKAT PENCEMARAN LINGKUNGAN PERAIRAN BERDASARKAN PARAMETER KUALITAS AIR DI EKOSISTEM MANGROVE SOCAH DAN UJUNG PIRING BANGKALAN Zaikhoh Maya Ning Tias; Akhmad Farid
Juvenil Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v1i4.8948

Abstract

ABSTRAKPencemaran merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara sungguh- sungguh. Pencemaran terjadi pada saat senyawa-senyawa yang dihasilkan dari kegiatan manusia ditambahkan ke lingkungan, menyebabkan perubahan yang buruk terhadap kekhasan fisika kimia. Kondisi kualitas air suatu perairan yang baik sangat penting untuk mendukung kelulushidupan organisme yang hidup didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat pencemaran lingkungan perairan di ekosistem mangrove Socah dan Ujung Piring Bangkalan. Pengambilan sampel dilakukan mulai bulan Januari di dua stasiun penelitian, kemudian hasilnya dibandingkan dengan baku mutu air laut untuk biota laut berdasarkan KEPMEN-LH No 51 tahun 2004. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada tiga parameter yaitu parameter DO, Nitrat dan Fosfat hasil perhitungan menggunakan metode Storet yang melebihi standart Baku Mutu. Hal ini dikarenakan banyak masukan bahan organik dan anorganik ke dalam perairan.Kata Kunci: Tingkat Pencemaran, Metode StoretABSTRACTPollution is a threat that really needs to be taken seriously. Pollution occurs when compounds produced from human activities are added to the environment, causing adverse changes to the peculiarities of chemical physics. A good water quality condition is very important to support the survival of the organisms that live in it. This study aims to analyze the level of water environment pollution in the Socah and Ujung Piring Bangkalan mangrove ecosystems. Sampling was carried out starting in January at two research stations, then the results were compared with sea water quality standards for marine biota based on KEPMEN-LH No. 51 of 2004. The results showed that there were three parameters namely DO, Nitrate and Phosphate parameters calculated using the Storet method which exceeds the quality standard. This is because a lot of input of organic and inorganic materials into the waters.Keyword: Pollution level, Storet method
KUALITAS KARAGINAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) PADA LAHAN YANG BERBEDA DI KECAMATAN BLUTO KABUPATEN SUMENEP Desti Alam Fathoni; Apri Arisandi
Juvenil Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v1i4.8994

Abstract

ABSTRAKRumput laut jenis Eucheuma cottonii  merupakan salah satu jenis rumput laut penghasil karaginan. Karaginan sangat penting peranannya sebagai stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener (bahan pengental), pembentuk gel, pengemulsi, koloid pelindung, penggumpal dan pencegah kristalisasi. Sifat ini sangat dimanfaatkan dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas karaginan rumput laut Eucheuma cottonii di Desa Aengdake, Desa Lobuk dan Desa Pagar Batu Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa rumput laut Eucheuma cottonii pada stasiun perairan Desa Pagar Batu memiliki kualitas karaginan terbaik diantara sampel rumput laut Eucheuma cottonii yang didapat pada masing-masing stasiun penelitian. Hal tersebut dibuktikan dengan kadar air sampel karaginan terendah dengan jumlah 16,67%, nilai viskositas tertinggi dengan jumlah 63,33 cP dan nilai kerapuhan sampel terkecil dengan jumlah 5,68 cm.Kata kunci: Eucheuma cottonii, kualitas karaginanABSTRACTEucheuma cottonii seaweed is one type of seaweed that produces carrageenan. Carrageenan is very important in its role as a stabilizer (balance regulator), thickener (thickener), gelling agent, emulsifier, protective colloid, coagulant and preventing crystallization. This property is widely used in the food industry, medicine, cosmetics, textiles, paints, toothpaste and other industries. This study aims to determine the quality of carrageenan seaweed Eucheuma cottonii in Aengdake, Lobuk and Pagar Batu, Bluto District, Sumenep Regency. The results obtained from this study indicate that the Eucheuma cottonii seaweed at the Pagar Batu water station has the best carrageenan quality among the Eucheuma cottonii seaweed samples obtained at each research station. This is evidenced by the lowest sample water content of carrageenan with the amount of 16.67%, the highest viscosity value with the amount of 63.33 cP and the smallest sample fragility value with the amount of 5.68 cm.Key words: Eucheuma cottonii, carrageenan quality
OPTIMASI PROSES FORTIFIKASI GARAM DENGAN REMPAH KUNYIT(Curcuma Domestica Val.) TERHADAP KANDUNGAN VITAMIN C Mery Fajaria Agustini; Ary Giri Dwi Kartika; Makhfud Effendy; Iffan Maflahah
Juvenil Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v1i4.8936

Abstract

ABSTRAKPermasalahan kekurangan zat gizi di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun salah satunya kekurangan mikronutrien. Kekurangan mikronutrien menjadi permasalahan yang serius didunia industri pangan sehingga dibutuhkan solusi untuk memperbaiki zat gizi pada pangan. Salah satu solusi perbaikan zat gizi pada pangan adalah fortifikasi. Fortifikasi merupakan penambahan zat mikro pada pangan untuk meningkatkan nilai gizi pangan tersebut. Adanya penelitian ini yaitu Garam fortifikasi dengan rempah kunyit (Curcuma Domestica Val.)  diharapakan menghasilkan produk pangan yang banyak mengandung  zat gizi sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) tubuh. Namun, dalam proses fortifikasi beberapa kandungan gizi berkurang pada pangan akibat degradasi oleh panas seperti vitamin C rusak pada suhu tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pemanasan fortifikasi terhadapa kandungan vitamin C. Metode penelitian ini adalah uji pendahuluan untuk dasar penelitian utama, penelitian utama untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pemanasan terhadap kandungan vitamin C, mengetahui vitamin C memenuhi atau tidak AKG serta mengetahui kandungan proksimat pada produk terbaik. Hasil uji pendahuluan yaitu kadar air sebesar 1,9%, kadar NaCl sebesar 78,975% dan kadar vitamin C 108,57 mg/l. Penelitian utama suhu dan waktu berpengaruh terhadap kandungan vitamin C dengan kenaikan suhu dan lama durasi pemanasan kadar vitamin C semakin menurun. Kadar Vitamin C pada sampel A1B1 (170,75 mg/l), A2B1 (154,5 mg/l), A3B1 (150,075 mg/l), A1B2 (147,1925 mg/l) dan A2B2 (146,5 mg/l)  memenuhi AKG kelompok usia dan ibu hamil sedangkan A3B2 (45 mg/l) hanya memenuhi AKG bayi dan anak-anak dan sampel A1B3 (31,5825 mg/l), A2B3 (28,25 mg/l), A3B3 (22 mg/l) tidak memenuhi AKG kelompok usia dan ibu hamil. Produk terbaik A2B3 dengan kandungan vitamin C 28,25 mg/l, kadar air 4,23% dan NaCl 77,396 dan kandungan proksimat kadar lemak 3%, protein 8%, serat kasar 7%, abu 35%, dan  karbohidrat 43% memenuhi BSN teknologi panganKata Kunci: Garam, Kunyit (Curcuma Domestica Val.), Vitamin C, Fortifikasi dan optimasiABSTRACTThe problem of nutrient deficiency in Indonesia is increasing from year to year, one of which is the lack of micronutrients. The lack of micronutrients is a serious problem in the world food industry so that solutions are needed to improve nutrition in food. One solution to improve nutrition in food is fortification. Fortification is the addition of micro-substances to food to increase the nutritional value of the food. The existence of this research is fortified salt with turmeric spices (Curcuma Domestica Val.) Is expected to produce food products that contain lots of nutrients according to the Nutrition Adequacy Rate (RDA) of the body. However, in the process of fortification some of the nutrient content is reduced in food due to heat degradation such as vitamin C is damaged at high temperatures. The purpose of this study was to determine the effect of temperature and heating time of fortification on the content of vitamin C. This research method is a preliminary test for the basis of the main research, the main research to determine the effect of temperature and heating time on the content of vitamin C, knowing vitamin C meets or does not RDA and knowing Proximate content of the best products. Preliminary test results are water content of 1.9%, NaCl levels of 78.975% and vitamin C levels of 108.57 mg / l. The main research temperature and time affect the content of vitamin C with an increase in temperature and duration of heating duration of vitamin C decreases. Vitamin C levels in samples A1B1 (170.75 mg / l), A2B1 (154.5 mg / l), A3B1 (150.075 mg / l), A1B2 (147.1925 mg / l) and A2B2 (146, 5 mg / l) meets the AKG of the age group and pregnant women while A3B2 (45 mg / l) only meets the AKG of infants and children and A1B3 samples (31.5825 mg / l), A2B3 (28.25 mg / l), A3B3 (22 mg / l) does not meet the RDA of the age group and pregnant women. The best A2B3 product with vitamin C content of 28.25 mg / l, water content of 4.23% and NaCl 77.396 and proximate content of 3% fat, 8% protein, 7% crude fiber, 35% ash, and 43% carbohydrates meet BSN food Technology.Keywords: Salt, Turmeric (Curcuma Domestica Val.), Vitamin C, Fortification and optimization
PERBEDAAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN JARING GILLNET MILLENIUM DENGAN MATA JARING 4 INCHI DAN 4,5 INCHI DI PERAIRAN SELAT MADURA M Mu'awiyah; Muhammad Zainuri
Juvenil Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v1i4.8949

Abstract

Abstrak               Gillnet Millennium adalah jenis alat pancing gillnet yang telah dimodifikasi dari Gillnet secara umum yang memiliki serat pilinan multi-monofilamen, serta warna jaring yang jelas dan transparan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan perbedaan dalam tangkapan berdasarkan perbedaan dalam ukuran mesh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini pada komposisi tangkapan termasuk panjang tubuh, tinggi, lebar, dan berat, Upaya Catch Per unit (CPUE) dengan menggunakan gillnet millenium 4,0 inci dan 4,5 inci dengan 32% pemendekan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan gillnet millenium 4,0 inci berbeda dari gillnet millenium 4,5 inci baik pada jumlah spesies dan berdasarkan ukuran tubuh, terutama tinggi dan lebar. Gillnet millenium 4,0 inci lebih besar dari pada gillnet millenium 4,5 inci; begitu juga untuk Catch Per Unit Effort (CPUE), tampaknya gillnet millenium 4.0 tidak lebih selektif dari 4,5 inci Kata kunci: Gillnet Millennium, Komposisi Tangkapan, Upaya Catch Per Unit (CPUE)Abstract               Gillnet Millennium is a type of gillnet fishing gear that has been modified from Gillnet in general which has multi-monofilament twisted fibers, as well as the color of the net that is clear and transparent. The purpose of this study was to determine differences in catches based on differences in mesh size. The method used in this study on the composition of the catches including the body length, height, width, and weight, Catch Per unit Effort (CPUE) by using of Millenium gillnet 4,0 inches and  4.5 inches with in 32% of shortening. The result showed that catch of Millenium gillnet 4,0 inches is different from Millenium gillnet  4.5 inches both on the number of species and based on the body size, especially their height and width of.  The millenium gillnet  4,0 inches more than the millenium gillnet  4.5 inch; also for Catch Per Unit Effort (CPUE), it is seemed that Millenium gillnet 4,0 is no more selective than 4,5 inch  Keywords: Gillnet Millennium, Catch Composition, Catch Per Unit Effort (CPUE)
ANALISIS BOD (BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND) DI PERAIRAN DESA PRANCAK KECAMATAN SEPULU, BANGKALAN Tamamu Azizid Daroini; Apri Arisandi
Juvenil Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v1i4.9037

Abstract

ABSTRAKBiological Oxygen Demand (BOD) merupakan kuantitas oksigen terlarut yang dibutuhkan untuk mengurai bahan organik yang terdapat di dalam air secara sempurna dengan menggunakan ukuran proses biologi dan kimia yang terjadi di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan oksigen biologis (Biological Oxygen Demand) di Perairan Desa Prancak Kecamatan Sepulu, Bangkalan. Pengambilan sampel dilakukan pada dua stasiun yang berbeda. Pengukuran parameter kualitas perairan, antara lain: DO, suhu, salinitas, pH dan kecerahan. Nilai BOD yang dinyatakan dalam milligram per liter (mg/l) merupakan selisih kandungan oksigen terlarut awal dan oksigen terlarut akhir (DOi - DO5). Pengukuran nilai oksigen terlarut dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut DO meter atau secara analitik dengan cara titrasi (metode winkler, iodometri). Perairan Desa Prancak Kecamatan Sepulu, Bangkalan merupakan perairan yang tercemar karena memiliki kandungan BOD (Biological Oxygen Demand) pada stasiun 1 dengan rata-rata sebesar 8,46 mg/l dan nilai BOD di stasiun 2 sebesar 18,48 mg/l.Kata Kunci: BOD, DO, metode winkler, Desa PrancakABSTRACTBiological Oxygen Demand (BOD) is the quantity of dissolved oxygen needed to completely break down organic matter in water by using biological and chemical processes that occur in the water. This study aims to determine Biological Oxygen Demand in the waters of the Prancak Village, Sepulu Subdistrict, Bangkalan. Sampling was carried out at two different stations. Measurement of water quality parameters, including: DO, temperature, salinity, pH and brightness. The BOD value expressed in milligrams per liter (mg/l) is the difference between the initial dissolved oxygen and the final dissolved oxygen (DOi - DO5). Measuring dissolved oxygen can be done using a device called DO meter or analytically by titration (winkler, iodometry). The waters of Prancak Village, Sepulu Subdistrict, Bangkalan are polluted waters because they have BOD (Biological Oxygen Demand) content at station 1 with an average of 8.46 mg/l and BOD value at station 2 is 18.48 mg/l.Keywords: BOD, DO, winkler method, Prancak Village
ANALISA KANDUNGAN LOGAM Ca DAN Fe DI TAMBAK GARAM RAKYAT KELURAHAN POLAGAN KABUPATEN SAMPANG Nurul Febriana; Makhfud Efendy
Juvenil Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v1i4.8937

Abstract

ABSTRAKPesisir Kabupaten Sampang merupakan salah satu sentra penghasil garam terbesar di Pulau Madura. Garam rakyat merupakan kegiatan garam yang dilakukan oleh rakyat yang sebagian besarnya membuat garam dan bahkan sudah menjadi rutinitas tahunan dan menjadi mata pencaharian yang menunjang untuk kehidupan setiap harinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kalsium dan logam besi pada air, sedimen dan Garam. Pengambilan sampel dilakukan di tambak garam rakyat Kelurahan Polagan Kabupaten Sampang. Sampel air, sedimen dan garam di uji analisa kandungan kalsium dan logam besi menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) di laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan adanya kandungan kalsium yang terdapat pada air bozem 0,069 mg/l, air peminihan 0,120 mg/l, air meja tanah 0,095 mg/l, air meja geomembran 0,113 mg/l. Sedimen bozem 2,90 mg/kg, sedimen peminihan 1,58 mg/kg, sedimen meja tanah 4,57 mg/kg. Garam tanah 0,963 % dan garam geomembran 0,866 %.  Hasil kandungan logam besi air bozem 0,034 mg/l, air peminihan 0,060 mg/l, air meja tanah 0,048 mg/l, air meja geomembran 0,056 mg/l. Sedimen bozem 0,63 mg/kg, sedimen peminihan 1,96 mg/kg, sedimen meja tanah 8,13 mg/kg. Garam tanah 1,67 mg/kg dan garam geomembran 1,57 mg/kg.Kata Kunci: Garam Rakyat, Analisa Kandungan Kalsium dan Logam BesiABSTRACTCoastal distric of Sampang is one of the largest salt producing centers of the Island of Madura. People’s salt is a salt activity carried out by the people, most of whom make salt and has even become an annual rountine and a supporting livelihood for daily life. This research in tended for know the content calcium and iron on water, sediment and salt. Taking the samples is done in people’s salt marshes Polagan village distric Sampang. Water, sediment and salt samples in the analysis of calcium and iron metal content using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) in the sril Laboratory Surabaya Industry Research And Standardization Center. Research result indicates the presence of calcium content in bozem water 0,069 mg/l, nursery water 0,120 mg/l, land table water 0,095 mg/l, geomembran table water 0,113 mg/l. bozem sediment 2,90 mg/kg, spawning sediments 1,58 mg/kg, land table sediments 4,57 mg.kg. Ground salt 0,963 % and geomembranous salt 0,866 %. From the results of the iron metal content bozem water 0,034 mg/l, nursery water 0,060 mg/l, land table water 0,048 mg/l, geomembran table water 0,056 mg/l. Bozem sediments 0,63 mg/kg, spawning sediments 1,96 mg/kg, land table sediments 8,13 mg/kg. Ground salt 1,67 mg/kg dan geomembranous salt 1,57 mg/kg.Keywords: Salt of the people, Analysis Content Calsium and Heavy Metals
PERIKANAN CANTRANG DAN PERMASALAHANNYA DI LAMONGAN Jefri Tri Afandi; Muhammad Zainuri
Juvenil Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v1i4.8950

Abstract

ABSTRAKAlat tangkap ikan cantrang berbentuk seperti kerucut yang bagian utamanya terdiri dari sayap, badan serta kantong. Permasalahan pengoperasian cantrang sudah lama terjadi dengan berbagai alasan. Untuk mengetahui kondisi aktual, maka penelitian ini dilakukan di Lamongan, Jawa Timur dengan melakukan analisa terhadap konstruksi alat tangkap dengan metode deskripsi pengukuran langsung berpedoman kepada SNI 01-7236-2006 tentang alat tangkap cantrang; hasil tangkapan yang diperoleh dengan menggunakan analisa Indeks Keanekaragaman dan Dominansi; serta berbagai permasalahan yang muncul di lapangan dengan metode wawancara dari sigi social, ekonomi, teknis dan biologis.  Hasil penelitian menunjukkan, bahwa 1) telah terjadi modifikasi terhadap konstruksi; 2) Indeks Keanenekaragaman termasuk dalam kategori sedang H’ = 2,145802709 (1H’≤3) dan Indeks Dominansi rendah, yaitu C = 0.500506889 (0C≤0.5); 3) terjadinya peraingan daerah penangkapan dengan nelayan tradisionil, cantrang sangat efektif untuk menangkap sema jenis organisme perairan dengan berbagai ukuran.Kata Kunci: Cantrang, Indeks Keanekaragamaan dan  Dominansi, permasalahan alat tangkap cantrangABSTRACTCantrang’s shaped like a cone whose main part consists of wings, body and pockets. Problems with cantrang operations have long occurred for a variety of reasons. To find out the actual condition, this research was conducted in Lamongan, East Java by analyzing the construction with the direct measurement description method guided by SNI 01-7236-2006 about cantrang fishing gear; catches obtained using the Diversity and Dominance Index analysis; as well as various problems that have arisen in the field using interviews from social, economic, technical and biological methods. The results show that 1) modifications have been made to the construction; 2) Diversity Index is medium category by H '= 2.145802709 (1 H'≤3) and low Dominance Index, which is C = 0.500506889 (0 C≤0.5); 3) the occurrence of competition in fishing areas with traditional fishermen, cantrang very effective for capturing all types of aquatic organisms of various sizes.Keywords: Cantrang, Diversity and Dominance Index, cantrang fishing gear problems
PEMETAAN TERUMBU KARANG PULAU GILI KETAPANG PROBOLINGGO Septiarini Krisnawati; Zainul Hidayah
Juvenil Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v1i4.8933

Abstract

ABSTRAKPulau Gili Ketapang merupakan pulau karang yang memiliki kondisi daerah khas pesisir dan mayoritas penduduknya adalah Suku Madura terletak di sebelah utara wilayah Kabupaten Probolinggo. Pulau Gili Ketapang menjadi daerah destinasi para wisatawan untuk melakukan snorkeling karena keindahan bawah lautnya yang menawan. Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang mempunyai peranan yang sangat penting bagi perairan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan luasan terumbu karang dan faktor penyebab bertambahnya atau berkurangnya perubahan luasan terumbu karang di Pulau Gili Ketapang Probolinggo. Hasil penelitian menunjukkan luasan terumbu karang pada tahun 2002 hingga 2013 mengalami penurunan sebesar 9,53 Ha dengan laju perubahan luasan 46,67% sedangkan pada tahun 2013 hingga 2019 luasan terumbu karang mengalami penurunan sebesar 6,74 Ha dengan laju perubahan luasan 49,27%. Faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan luasan terumbu karang adalah kecepatan arus diperairan Gili Ketapang relatif rendah berkisar antara 0,02-0,09 m/s dan ketinggian gelombang berkisar antara 0,03-0,55 meter menyebabkan tingkat persebaran juvenil karang semakin rendah sehingga ekosistem terumbu karang semakin berkurang. Gili Ketapang memiliki pasang surut tipe campuran condong harian ganda yang menunjukkan dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda. Persentase penutupan terumbu karang tertinggi yaitu pada stasiun 2 sebesar 62,1% dan nilai persentase karang hidup terendah yaitu pada stasiun 3 sebesar 35,5%. Kata Kunci: Terumbu Karang, Citra Landsat 7 dan Landsat 8, Pulau Gili Ketapang. ABSTRACTGili Ketapang Island is a coral island that has the condition of a typical coastal area and the majority of the population is the Madura tribe located in the northern region of Probolinggo Regency. Gili Ketapang Island is a tourist destination for snorkeling because of its charming underwater beauty. Coral reef ecosystem is one ecosystem that has a very important role for the waters. The purpose of this study is to determine changes in the extent of coral reefs and factors that cause an increase or decrease in changes in the area of coral reefs on the island of Gili Ketapang Probolinggo. The results showed the area of coral reefs in 2002 to 2013 decreased by 9.53 Ha with a rate of change of 46.67% while in 2013 to 2019 the area of coral reefs decreased by 6.74 Ha with a rate of change of 49.27% . The factors causing the decline in the area of coral reefs are the relatively low current velocity in Gili Ketapang ranging from 0.02-0.09 m / s and wave heights ranging from 0.03-0.55 meters causing the level of distribution of juvenile coral to be lower so that the ecosystem coral reefs are diminishing. Gili Ketapang has a double tilt daily mixed type tide which shows that in one day there are two tides and two tides, but the height and period are different. The highest percentage of coral cover at station 2 was 62.1% and the lowest percentage of live coral at station 3 was 35.5%. Keyword: Coral Reef, Landsat 7 and Landsat 8, Gili Ketapang Island.
KEPADATAN FITOPLANKTON DI PESISIR KALIANGET KABUPATEN SUMENEP Mohamad Alifuddin; Apri Arisandi
Juvenil Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v1i4.9038

Abstract

ABSTRAKFitoplankton memiliki peranan penting dalam suatu perairan yaitu sebagai dasar rantai makanan dan bioindikator kesuburan perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis fitoplankton dan kelimpahan fitoplankton diperairan kawasan teluk dan pelabuhan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 - Januari 2019 di Kalianget Kabupaten Sumenep. Proses pengambilan sampel dilakukan pada 2 stasiun 6 titik dengan menggunakan alat planktonet berukuran 10 mikron dan melakukan pengamatan mikroskop. Hasil penelitian diperoleh 20 genus dari 3 kelas fitoplankton yaitu Dinophyceae (3), Bacillariaphyceae (16) dan Cyanophyceae (1). Nilai kelimpahan fitoplankton pada stasiun 1 berkisar 875 ind/l sampai 9.125ilai kelimpahan fitoplankton pada stasiun 1 berkisar 875 ind/l sampai 9.125 ind/l. Pada stasiun 2 berkisar 2.875 ind/l sampai 45875 ind/l sampai 4.500 ind/l. Ditinjau dari indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi pada fitoplankton dapat menunjukkan bahwa fitoplankton diperairan Kalianget relatif stabil dan tidak ada yang mendominansi.Kata Kunci: Kelimpahan, Fitoplankton, KaliangetABSTRACTPhytoplankton has an important role in waters, namely as the basis of the food chain and bioindicator of water fertility. The purpose of this study was to determine the types of phytoplankton and the abundance of phytoplankton in the waters of the bay and harbor area. This research was conducted in December 2018 - January 2019 in Kalianget, Sumenep Regency. The sampling process was carried out at 2 stations 6 points using a 10 micron planktonet instrument and conducting microscopic observations. The results obtained 20 genera from 3 phytoplankton classes, namely Dinophyceae (3), Bacillariaphyceae (16) and Cyanophyceae (1). The abundance value of phytoplankton at station 1 ranged from 875 ind / l to 9,125 ind / l. The abundance value of phytoplankton at station 1 ranged from 875 ind / l to 9,125 ind / l. At station 2 the range is 2,875 ind / l to 45875 ind / l to 4,500 ind / l. Judging from the diversity index, uniformity and dominance of phytoplankton, it can show that the phytoplankton in Kalianget waters is relatively stable and nothing dominates.Keywords: Abundance, Phytoplankton, Kalianget
PEMETAAN RISIKO TSUNAMI BERDASARKAN SKENARIO KETINGGIAN TSUNAMI DI KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR Iqbal Fahmi Abdillah; Firman Farid Muhsoni
Juvenil Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v1i4.8946

Abstract

ABSTRACTTsunami are disasters that can pose a threat to people living in coastal areas. Tsunami’s are able to cause damage on land because tsunami’s have a great destructive power so that tsunami’s need to be taken into serious awareness. a tsunami that has a detrimental impact will need the faster resilient response especially in the southern coastal area Pasirian District, Lumajang Regency. Tsunami disaster mitigation is an effort to minimize the impact of a tsunami that will occur due to post-tsunami recovery process may require much time. This study aims to determine the level of tsunami risk in Pasirian District. This research was conducted in Pasirian District, Lumajang Regency, East Java Province. The parameters used in determining the level of tsunami risk are lang use, surface roughness coefficient, slope and tsunami height scenarios of 1m, 2m, 5m, 15m and 30m by using the help of a model builder. Results obtained The level of tsunami risk in the 1m scenario with a low risk of 124.54km2; moderate risk 0.86km2 and high risk 0.0009km2. Scenario 2m with low risk 123.06km2; moderate risk 1.39km2 and high risk 0.95km2. scenario 5m with low risk 119.07km2; moderate risk 3.46km2 and high risk 2.87km2. Scenario 15m with low risk 96.82km2; moderate risk 12.07km2 and high risk 16.51km2. scenario 30m with low risk 71.52 km2; medium risk 17.76km2 and high risk 36.14km2. Keywords: Tsunami, Model Builder, Pasirian District, Scenario, Risk ABSTRAKTsunami merupakan bencana yang dapat memberikan ancaman kepada masyarakat yang berada di wilayah pesisir.Tsunami mampu membuat kerusakan di daratan karena tsunami memiliki daya hancur yang besar sehingga tsunami perlu diwaspadahi kemuculannya. Bencana tsunami yang memiliki dampak merugikan maka perlu adanya penanggulangan dini bencana tsunami di daerah pesisir selatan Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Mitigasi bencana tsunami adalah upaya untuk meminimalkan dampak tsunami yang akan terjadi karena proses perbaikan atau pemulihan pasca tsunami memerlukan rentang waktu yang begitu panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko tsunami yang ada di Kecamatan Pasirian. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Parameter yang digunakan dalam menentukan tingkat risiko tsunami yaitu penggunaan lahan, koefisien kekasaran permukaan, kelerengan dan skenario ketinggian tsunami 1m, 2m, 5m, 15m dan 30m dengan menggunakan bantuan model builder. Hasil yang didapatkan Tingkat risiko tsunami pada skenario 1m dengan risiko rendah 124.54km2; risiko sedang 0.86km2 dan risiko tinggi 0.0009km2. Skenario 2m dengan risiko rendah 123.06km2; risiko sedang 1.39km2 dan risiko tinggi 0.95km2. Skenario 5m dengan risiko rendah 119.07km2; risiko sedang 3.46km2 dan risiko tinggi 2.87km2. Skenario 15m dengan risiko rendah 96.82km2; risiko sedang 12.07km2 dan risiko tinggi 16.51km2. Skenario 30m dengan risiko rendah 71.52km2; risiko sedang 17.76km2 dan risiko tinggi 36.14km2. Kata Kunci: Tsunami, Model Builder, Kecamatan Pasirian, Skenario, Risiko

Page 1 of 2 | Total Record : 15