cover
Contact Name
Sulistiono
Contact Email
ecep_s@apps.ipb.ac.id
Phone
+6281317011347
Journal Mail Official
jurnalfpik.ipb@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Jalan Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Indonesia
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan
ISSN : 20874871     EISSN : 25493841     DOI : https://doi.org/10.24319
Tujuan Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan yaitu menyebarluaskan informasi ilmiah tentang perkembangan teknologi perikanan dan kelautan antara lain: teknologi perikanan tangkap, teknologi kelautan, inderaja kelautan, akustik dan instrumentasi, teknologi kapal perikanan, teknologi pengolahan hasil perikanan, teknologi budidaya perikanan, bioteknologi kelautan, teknik manajemen pesisir dan kelautan, teknik manajemen lingkungan perairan, dan sosial ekonomi perikanan dan kelautan.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021" : 10 Documents clear
REKAYASA ULANG DAN PEMBUATAN PROTOTIPE SLURRY ICE MACHINE BERKAPASITAS 0,7 TON DENGAN METODE SCRAPED-SURFACE Nur Mahmudi Ismail; Eko Fajar Nurprasetyo; Nurjanah Nurjanah; Hafit Isandono; Mohamad Taufik; Mala Nurilmala; Tati Nurhayati; Ahmad Syihan Ismail; Mahyudi Mahyudi
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2939.111 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.47-59

Abstract

Reengineering and prototype production of slurry ice machine using Scraped-surface methode of evaporator wich is called Ice Porridge Making Machine has been conducted to be operated in tropical area especially, Indonesia. Reengineering and slurry ice production was conducted toward the sampel acquired from commercial market. The reengineered machine could produce slurry ice with ice cristal fraction of 30-40% and liquid fraction of 60-70%. Furthermore, a 1 ton/24 hours prototype of slurry ice machine was designed and produced. The machine successfully produced slurry ice of 700 kg/24 hours capacity, then it was tested for durability transporting by a pick-up from Depok, West Java to Lampung, Tasikmalaya, West Java, operated using brackish water at shrimp farm; and Tanjung Lesung, Banten operated with sea water on 35 GT fishing vessel. The machine could produce slurry ice using sea water, brackish water, and solution of 4.0% NaCl. The slurry ice produced was effectively used to preserve the freshness of shrimps from South Lampung and Tasikmalaya compared of using crushed ice. Shrimp preserved by crushed ice showed blackened color at the fifth day storage, while shrimp preserved by slurry ice still looked fresh on 14th day of storage. All Indonesian fishermen and fishery industry should recognize and motivated applying slurry ice technology to improve their quality and productivity.
PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN IKAN KADORU DI KECAMATAN KATIKUTANA KABUPATEN SUMBA TENGAH, NUSA TENGGARA TIMUR Yatris Rambu Tega; Welma Pesulima; Ovie Ningsih; Umbu P. L. Dawa; Krisman Umbu Henggu
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2478.934 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.11-18

Abstract

Ikan olahan kadoru merupakan produk olahan ikan tradisional di Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah yang diproses melalui proses pengasapan selama 1-3 hari, dimasukkan kedalam bambu yang telah dipotong. Produk ini bisa bertahan selama 1 tahun. Pemasaran produk ini masih bersifat tradisional yaitu barter dan masih tergolong murah. Dengan cara pengolahannya yang masih sederhana dan unik yang juga belum adanya informasi untuk mengembangkan produk tersebut. Kajian ini bertujuan untuk menentukan strategi pengembangan produk olahan ikan kadoru di Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah. Metode pengumpulan data menggunakan metode deskriptif kualitatif, dan analisis yang digunakan adalah analisis SWOT dan analisis matriks QSP. Analisis matriks Quantitative Strategic Planning (QSP) memperhatikan data yang dianalisis berdasarkan matriks IFE dan EFE untuk menghasilkan strategi sesuai urutan skor tertinggi ke urutan terendah. Strategi pengembangan produk olahan ikan kadoru di Kecamatan Katikutana Sumba Tengah adalah strategi progresif, menggunakan kekuatan internal (1,6) serta peluang eksternal (1,1). Peningkatan kualitas produk olahan tradisional kadoru menjadi produk olahan bernilai tambah tinggi dan kompetitif. Strategi pengembangan produk olahan tradisional ikan kadoru di Kecamatan Katikutana (Kabupaten Sumba Tengah) adalah strategi progresif, tetapi masih dalam posisi cukup sehingga jika dihubungkan dengan aspek ekologi dari tersedianya ikan secara alami maka perlu ada produk alternatif yang dapat dikembangkan.
KARAKTERISTIK DAYA APUNG DAN DAYA TAHAN PELET DARI LIMBAH BIOFLOK AKUAPONIK Rory Hutagalung; Meda Canti; Vivitri Dewi Prasasty; Bryant Adelar; Jeremy Oktavian; Arka Soewono
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2561.778 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.19-26

Abstract

Sistem akuaponik menggabungkan sistem akuakultur dan hidroponik dalam suatu sistem tertutup yang mengarah pada zero waste. Untuk menunjang proses sirkulasi nutrien digunakan sistem flok dimana sisa pakan diolah oleh konsorsium mikroorganisme menjadi bioflok yang dapat digunakan ikan sebagai pakan tambahan dan sisanya dialirkan ke tanaman. Namun produksi bioflok umumnya berlebih. Sisa bioflok tersebut potensial digunakan untuk bahan dasar biopelet dengan menggunakan perekat yang tepat. Tujuan penelitian adalah untuk memanfaatkan sisa bioflok sebagai bahan dasar biopelet dengan menggunakan perekat yang tepat pada kadar air yang sesuai. Produksi biopelet diujicoba dengan menggunakan berbagai metode dan berbagai perekat, yakni tepung kanji, tepung terigu, gelatin, alginat, dedak, dan tepung tapioka. Rancangan faktorial digunakan untuk menguji perlakuan jenis perekat, komposisi bioflok/perekat, dan kadar air. Kualitas biopelet diuji melalui daya apung dan daya tahan. Sisa bioflok berhasil digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan biopelet. Tepung tapioka dan dedak merupakan perekat terbaik dengan penggunaan mesin penggiling yang dimodifikasi dengan pisau baling-baling di bagian depannya agar mempermudah proses pemotongan. Untuk daya apung, komposisi antara bioflok/perekat 5:5 pada kadar air 13% menunjukkan hasil tertinggi, baik dengan menggunakan tepung tapioka maupun dedak. Untuk daya tahan, nilai tertinggi juga dihasilkan oleh komposisi bioflok/perekat 5:5, dengan syarat menggunakan perekat tepung tapioka dan kadar air 16%.
KAJIAN PERIKANAN PAYANG DAN PURSE SEINE DI PPP LARANGAN TEGAL Mohammad Imron; Mulyono S. Baskoro; Ayu Wulandari; Salsabila Nafri; Kusnandar Kusnandar
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2758.9 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.1-10

Abstract

Usaha perikanan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Larangan Kabupaten Tegal merupakan salah satu penunjang utama perekonomian masyarakat pesisir Tegal dan menjadi penyuplai bahan baku pengolahan ikan teri (Stolephorus sp.) nasi di daerah Pemalang dan Kendal. Hasil tangkapan utama kegiatan penangkapan ikan di PPP Larangan adalah komoditas ikan teri. Alat tangkap yang digunakan nelayan di PPP Larangan adalah payang dan purse seine. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perikanan payang dan purse seine di PPP Larangan, menghitung nilai produktivitas hasil tangkapan payang dan purse seine pada penangkapan pagi dan malam, serta membandingkan tingkat efektivitas hasil tangkapan purse seine pada penangkapan pagi dan malam. Alat tangkap payang dan purse seine yang dioperasikan di PPP Larangan bersifat one day fishing serta terdapat dua waktu penangkapan yaitu penangkapan pagi dan penangkapan malam. Nilai produktivitas payang dan purse seine pada penangkapan pagi lebih besar dibandingkan dengan penangkapan malam. Tingkat efektivitasnya penangkapan pagi lebih efektif berdasarkan nilai produktivitas dibandingkan dengan penangkapan malam baik untuk alat tangkap payang maupun purse seine.
INOVASI TUNNEL FISH DRYER BERBASIS KEARIFAN LOKAL “BAKAR BATU” SEBAGAI CADANGAN PANAS Pither Y. Boimau; Daniel Herison Wadu; Magda Y. Laka; Alo Liliweri
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2531.994 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.39-46

Abstract

The implementation of a cheap and appropriate technology is needed for further handling process of fishermen products, in which the products can be stored for a longer time in the form of dried/smoked fish. The study objective was to implement a cabinet model fish dryer (Tunnel Fish Dryer) to improve the quality of dried fish by using andesite stone as a heat storage, which was placed on fire as a heating material. The heat was flowing into the fish heating room through the pipe using a fan. The five levels drying time frame period could produce the best quality smoked fish using a Completely Randomized Design (CRD). Each time frame had a different duration with three time repetitions, resulting in 15 experimental unit results. The drying times were as follows: A = 3 hours; B = 3.5 hours; C = 4 hours; D = 4.5 hours; and E = 5 hours. The results showed that the best drying time for dried fish was at 4.5 hours.
PENDUGAAN PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata Forskal) DI PERAIRAN KARANGSONG, INDRAMAYU, PROVINSI JAWA BARAT Iqra Putra Sanur; Sulistiono Sulistiono; Yonvitner Yonvitner; Dudi Muhammad Wildan; Ayu Ervinia
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2880.965 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.27-38

Abstract

Mudcrab (Scylla serrata Forskal) is one of several dominant species in the fish production from Karangsong coastal waters, Indramayu Regency. However, effort to manage the mudcrab in the waters is still limited. This study aimed to estimate a growth of the mudcrab as a base for crab management at the waters. Monthly sampling of the crab in the study area was conducted according to fisherman catch using bamboo trap for 4 months (Juni-September 2013). Carapace width and weight were employed for calculating frequency distribution, growth pattern, and growth. Growth estimation of the crab was calculated using Von Bertalanffy equation. This study revealed that the carapace width of the mudcrab ranged of 60-138 mm (male), and 74-139 mm (females). Crab’s growth patterns of the mud crab was negative allometric, W = 0.0003L2.8793 (male) dan W = 0.003L2.3210 (female). Through analysis of growth parameter estimation, it was obtained the following equatiosn: Lt = 157.35 [1-e(-0.39(t+0.26)] (male), and Lt = 147.99 [1-e(-0.42(t+0.24)] (female).
BIOLOGI REPRODUKSI IKAN BELANAK (Planiliza subviridis) YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN PANTAI KARANGSONG, INDRAMAYU, JAWA BARAT Sri Ratnaningsih; Sulistiono Sulistiono; M Mukhlis Kamal; Dudi M Wildan; Ayu Ervinia
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2792.859 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.61-72

Abstract

Ikan belanak (Planiliza subviridis) merupakan salah satu dari beberapa jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi di Perairan pantai Karangsong. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan (Desember 2012-Mei 2013), bertujuan untuk mengetahui biologi reproduksi ikan tersebut yang tertangkap di perairan pantai Karangsong. Ikan contoh diambil dari hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan gill net ukuran mata jaring 0,5-1,5 inchi (n=336 ekor). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rasio ikan belanak jantan dan betina tidak seimbang yaitu 1:2,0. Ikan belanak betina lebih kecil mengalami matang gonad dibandingkan dengan ikan jantan, dengan ukuran pertama kali matang gonad sebesar 114 mm (ikan jantan) dan 102 mm (ikan betina). Puncak musim pemijahan ikan belanak di Perairan pantai Karangsong diduga terjadi pada bulan Februari. Jumlah telur ikan belanak cukup besar yaitu sebesar 9.691-173.335 butir telur. Diameter telur ikan tersebut berkisar antara 0,18-0,75 mm dengan modus penyebaran dua puncak yang mengindikasikan pemijahan secara parsial.
EVALUASI DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) DI SELAT SUNDA Daniel Julianto Tarigan; Agung Setyo Sasongko; Bella Dinda Rahayu; Yanto Anwar
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2822.855 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.73-84

Abstract

Ikan tongkol merupakan spesies yang dominan tertangkap di Perairan Selat Sunda dan digemari oleh masyarakat. Daerah penangkapan ikan memiliki karakteristik yang sangat dipengaruhi kondisi oseanografi seperti suhu dan klorofil-a. Klorofil-a merupakan indikator kesuburan suatu perairan. Aspek ukuran panjang ikan menjadi fokus utama dalam menentukan daerah penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil tangkapan berdasarkan klorofil-a, dan ukuran panjang ikan yang menghasilkan pemetaan daerah penangkapan ikan tongkol di Perairan Selat Sunda. Penelitian ini dilakukan dengan metode kasus. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Juli tahun 2021. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skoring terkait dengan klorofil-a, ukuran panjang ikan, dan Catch Per Unit Effort (CPUE). Ukuran panjang ikan merupakan aspek yang memiliki bobot terbesar. Kategori daerah penangkapan ikan terdiri dari kategori daerah penangkapan ikan potensial, potensial sedang, dan tidak potensial. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah total hasil tangkapan ikan tongkol di Perairan Selat Sunda selama penelitian sebesar 2.134 kg. Kategori ukuran ikan layak tangkap terdapat di daerah penangkapan Pulau Peucang, Sumur, Pulau Mangir, dan Teluk Paraja. Kandungan klorofil-a di Perairan Selat Sunda secara keseluruhan termasuk kategori tinggi. Daerah penangkapan yang termasuk kategori potensial yaitu Pulau Peucang, Sumur, Pulau Mangir, dan Teluk Paraja sedangkan daerah penangkapan yang tidak potensial yaitu Tanjung Lesung, Sebesi, Ujung kulon, Pulau Panaitan, dan Tj Alang-Alang.
KEMUNDURAN MUTU IKAN BARONANG (Siganus javus) PADA PENYIMPANAN SUHU CHILLING Mala Nurilmala; Nurjanah Nurjanah; Aisyah Fatriani; Afkar Rona Indarwati; Rizsa Mustika Pertiwi
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2707.123 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.93-101

Abstract

Rabbitfish lives in waters of the mangrove to the reef at a depth of 6 meters. Rabbitfish usually is sold in a fresh condition. Generally, the low temperature has been used for fish handling technique to maintain its freshness. Thus, this study aimed to determine baronang fish quality deterioration from the Seribu Island using ice. The ratio of ice and fish was 1:1 (w/w). Determination of rabbitfish freshness was conducted by pH, TVB, and TPC measurements. Observation was every 24 hours for 3 days. The pH value decreased significantly at the 2nd day and the 3rd day. TVB value of rabbitfish on the first day was 10.57 mg N/100 g. This value indicated the fish was still fresh. However, the total number of microbes after 3 days of storage increased to 7.48 log CFU/g. Rabbitfish after 3 days storage was still suitable for consumption based on the pH and TVB values.
PERFORMA PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN STRES STADIA AWAL UDANG GALAH Macrobrachium rosenbergii YANG DIBERI Bacillus sp. Munti Yuhana; Darna Andrian Ramadhan; Hary Krettiawan; Usamah Afiff
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2647.197 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.85-92

Abstract

The study aimed to evaluate the effect of the water application of probiotic Bacillus sp. DMP13 on the growth and stress response of giant freshwater prawn larvae Macrobrachium rosenbergii. The larvae used in this experiment were 1-day-old larvae post-hatching with an average body weight of 2.7±0.6 mg and an average length of 2.1±0.1 mm. The larvae were reared in 2 L plastic tanks with a density of 100 L-1 for 21 days. The study was conducted using 4 treatments with three replications of each, namely A (control without probiotic), B (Bacillus sp. DMP13 with cell concentration of 102 CFU (colony forming unit) mL-1), C (Bacillus sp. DMP13 with 104 CFU mL-1) and D (Bacillus sp. DMP13 with 106 CFU mL-1). Probiotic was applied in the rearing media on days 9th up to 18th with 3 days intervals. The results showed that application of Bacillus sp. DMP13 with a cell density of 102 CFU mL-1 was able significantly increased the absolute larvae weight (29.67±1.88 mg), increased larval survival in stress concentrations of 1,250 μL L-1 of formalin solution (the highest larval survival rate 98.3±2.9%). Treatment with 102 CFU mL-1 probiotic cell addition also increasing the total bacterial viable count in the media (the cell density reached 5.99±0.28 log CFU mL-1). However, other parameters such as the larvae stage index, survival rate, and absolute length of the larvae with probiotic treatments were not significantly different from those of control.

Page 1 of 1 | Total Record : 10