cover
Contact Name
Ida Leida Maria
Contact Email
jurnal.mkmi@gmail.com
Phone
+628114440454
Journal Mail Official
journal.mkmi@unhas.ac.id
Editorial Address
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 02162482     EISSN : 23564067     DOI : https://doi.org/10.30597/mkmi.v18i1
Core Subject : Health,
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia accepts scientific papers in the form of research reports (original research papers) with a focus on the development of public health issues problems in Indonesia, including the developments and main problems in the field of epidemiology; Health Promotion; Environmental Health, Occupational Health, and Safety, Health Administration and Policy, Biostatistics, Reproductive Health, Hospital Management, Nutrition Science, Health Information Systems in Regional of Indonesia.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 3: SEPTEMBER 2017" : 12 Documents clear
PENURUNAN CD4 PADA ODHA SETELAH TERAPI ARV LEBIH DARI 39 BULAN Hotma Martogi Lorensi Hutapea; Yunita Mirino; Mirna Widiyanti; Eva Fitriana; Yustinus Maladan; Antonius Oktavian
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 3: SEPTEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/mkmi.v13i3.1048

Abstract

Nilai hitung CD4 telah dijadikan indikator efikasi terapi antiretroviral (ARV). Peningkatan nilai hitung CD4 diharapkan terjadi setelah terapi dilakukan, tetapi penurunan nilai hitung CD4 ditemui pada ODHA yang diterapi dalam jangka waktu lama. Anemia dianggap sebagai salah satu penyebab penurunan nilai hitung CD4. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan terapi ARV terhadap perubahan nilai hitung CD4 sebelum dan sesudah terapi, dan hubungan anemia terhadap perubahan nilai hitung CD4. Populasi adalah ODHA yang terdaftar di RS. Mitra Masyarakat, Mimika. Sampel adalah 90 ODHA yang terdaftar di VCT RS. Mitra Masyarakat, Mimika yang sudah menerima terapi ARV lebih dari 6 bulan. Sebanyak 67 dari 90 subyek yang memiliki data CD4 sebelum dan sesudah terapi dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hubungan anemia dengan perubahan nilai hitung CD4 dianalisis menggunakan chi square. Mayoritas subyek penelitian adalah perempuan sebanyak 49 orang (73,1%), dengan kelompok umur 25-35 tahun yaitu 27 orang (40,3%). Sebanyak 38 orang (56,7%) diterapi ARV kurang dari 39 bulan, dan sisanya lebih dari 39 bulan. Uji statistik menunjukkan bahwa terdapat penurunan nilai hitung CD4 meskipun telah diterapi ARV, tetapi anemia bukan faktor risiko penyebab penurunan tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan evaluasi berkesinambungan pada ODHA yang diterapi ARV.
PENDERITA LEPRA DAN PERAN PERAWAT TERKAIT STIGMA PADA PENDERITA LEPRA: STUDI FENOMENOLOGI Dary Dary; Sakti O. Batubara
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 3: SEPTEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/mkmi.v13i3.2642

Abstract

Penderita lepra kerap mendapat stigma yang menyebabkan mereka ditolak di tengah masyarakat. Penelitian ini bertujuan menguraikan stigma yang dialami oleh penderita lepra dan usaha perawat dalam memberikan edukasi dan advokasi bagi penderita lepra terkait stigma yang mereka alami. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam terhadap tujuh perawat dan delapan pasien lepra di Rumah Sakit Donorojo, Jepara, Jawa Tengah. Empat tema yang diperoleh dari penderita lepra, yakni: 1) Respons pasien saat didiagnosis menderita lepra, 2) Sikap dan perlakuan yang dialami penderita lepra, 3) Respons terhadap stigma, dan 4) Pendapat pasien lepra terhadap pelayanan kesehatan. Empat tema yang diperoleh menurut pandangan perawat adalah: 1) Memberikan promosi kesehatan, 2) Mendukung pasien dengan lepra untuk kembali ke lingkungan masyarakat, 3) Meyakinkan masyarakat untuk menerima penderita lepra, dan 4) Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit lepra. Berdasarkan hasil penelitian, bentuk stigma yang paling sering dialami oleh pasien adalah penolakan dan pengasingan. Kesimpulan, untuk mengurangi stigma pada pasien lepra, dibutuhkan kerja sama antara perawat, pasien penderita lepra, masyarakat, dan pemerintah (tokoh masyarakat).

Page 2 of 2 | Total Record : 12