cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro UNTAN" : 23 Documents clear
ANALISA CALL SUCCES RATE PADA JARINGAN CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS ( CDMA ) ., Agus Zainullah
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem komunikasi seluler adalah sistem komunikasi wireless dimana subscriber bisa bergerak dalam suatu coverage jaringan yang luas, sehingga subscriber yang melakukan komunikasi tidak mengalami dropcall karena di daerah blankspot. CDMA ( code division multiple access ) adalah teknologi multiuser dimana masing-masing user menggunakan code yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam sstem. Dimana sistem CDMA memiliki lebar frekuensi yang cukup lebar dan tahan terhadap gangguan. Analisis arus pembicaraan ( traffic ) pada sistem wireless dapat diketahui dengan menganalisa semua parameter-parameter yang ada seperti analisa call attempt, call success, call completion, blok call dan drop call. Dengan analisis ini akan didapatkan berbagai peningkatan guna mengoptimalkan jaringan secara efisien apakah perlu adanya penambahan sirkit atau komponen penunjang lainnya. Dengan adanya analisa tentang arus pembicaraan tersebut akan memberi beberapa keuntungan seperti sinyal yang dihasilkan semakin bagus, sehingga kemungkinan terjadinya dropcall sangat kecil. Setelah melakukan analisa, terdapat 4 BTS yang mempunyai tingkat drop call tinggi yaitu BTS Kubu 2,47%, BTS Seirengas 2,37%, BTS Tlk.Pakedai 2,24%, BTS Wajokhulu 2,20%. maka perlu dilakukan Pengurangan radius cakupan dengan melakukan penurunan daya pancar untuk masing-masing BTS dengan cara mengurangi jarak pancar pada masing-masing BTS, terbukti setelah melakukan pengurangan jarak pancar dapat mengurangi resiko terjadiny drop call. Hasil setelah melakukan penurunan daya pancar yaitu Kubu 1,94%, BTS Seirengas 1,85%, BTS Tlk.Pakedai 1,73%, BTS Wajokhulu 1,69%. Dari tabel dapat dilihat bahwa terbukti terjadi penurunan prosentase drop call yang disebabkan oleh inteferensi yang dikarenakan oleh transmisi daya overhead yang berlebihan dari Base Station tetangga ( neighbour BTS ). Jadi terbukti bahwa pengurangan sinyal overhead dengan pengaturan kembali daya pancar akan menyebabkan penurunan prosentase drop call.
ANALISIS PENGARUH KUALITAS VIDEO ROLLING TERHADAP KINERJA STASIUN RELAY TRANS7 PONTIANAK ., Fajar Maulana
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Video Rolling is caused by the exciter which is the generator of audio signal as well as video signal which is produced from the receiver unit, that is a part of the internal disturbance. Video Rolling happens because of the unsyncrhonization between the audio signal and the video signal. The unsyncrhonization is caused by the audio signal is faster than the video signal, so that the place of sound information surpass the destination of video information and the video signal is faster than audio signal, so that the place of picture surpass the data information which is given. This video rolling happens because of the unsyncrhonization between audio signal and video signal which comes from exciter to other wares to supply information. From so many disturbances which have happened in Trans7 Pontianak Relay Station, video rolling is the disturbance which happens rarely but it needs the long handling in order to make the broadcasting process back to run normal. Keywords : Video rolling, audio signal, video signal.
RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8 ., Dedi Supriadi
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelemahan dari alat ukur manometer analog yaitu masih menggunakan panel jarum konvensional sehingga terjadinya kesalahan pembacaan data tekanan udara kemungkinan besar akan terjadi. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan pada alat ukur manometer tersebut maka penulis berinisiatif untuk merancang sebuah alat ukur tekanan udara digital. Sistem yang akan dibuat dapat mengukur tekanan udara dalam 3 mode pengukuran yaitu mode Gauge, mode Absolute serta mode Differential. Penggunaan manometer digital diharapkan mampu membaca tekanan udara dengan tingkat galat (error) yang relatif kecil. Alat yang dibuat dapat menampilkan nilai hasil pengukuran pada LCD dan sebagai indikator peringatan bahwa tekanan telah maksimum menggunakan buzzer yang akan berbunyi, serta menampilkan satuan tekanan dalam tiga satuan, yaitu satuan kPa, Psi dan Bar. Hasil pengujian alat menunjukkan nilai rata-rata galat (error) pada satuan pengukuran Psi sebesar 0.116 atau 0.425% dan pada satuan kPa 0.921 atau 0.426% serta satuan Bar 0.009 atau 0.424%. Kata kunci : Manometer Digital, Sensor Tekanan, Mikrokontroler
RANCANG BANGUN SCORING BOARD MENGGUNAKAN SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 ., Zeky Leo Karza
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrack: Scoring Board via SMS is a microcontroller-based system that can be used to provide information about the results of football matches, both scor match results and team names that match. To input the name of the team in the scoring system board must send a sms with a given format ie "A team name and team name B". There are other commands with different command functions also vary. Conditioned system created by the network provider Telkomsel, as well as mobile phones used in the system is the Siemens C45 mobile phone. Unit controller used in the scoring system board is ATMEGA32. Keywords : scoring board, mikrokontroller ATmega32, Siemens C45, sevent segment.
MEMINIMALKAN RUGI-RUGI PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH DENGAN PEMASANGAN KAPASITOR ., Adrianus Dri
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya yang besar agar sampai ke konsumen. Sebelum tenaga listrik sampai ke konsumen terdapat rugi-rugi daya, susut energi dan drop tegangan pada saluran. Agar rugi-rugi daya, susut energi dan drop tegangan dapat dikurangi salah satunya dengan pemasangan kapasitor pada sistem distribusi. Dengan menggunakan teknik analisa aliran daya radial maka profil tegangan dan rugi-rugi daya dapat diketahui dan dengan menggunakan faktor sensitifitas rugi-rugi maka dapat diketahui dimana letak kapasitor akan dipasang dengan kapasitas dari kapasitor telah ditentukan besarnya. Kata kunci :sistemdistribusi,kapasitor, faktor sensitifitas rugi-rugi.
Analisis Beamwidth Terhadap Dimensi Antena PVC 2,4 GHZ ., Apriyadi
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk meningkatkan jarak jangkauan Wireless LAN (WLAN) diperlukan antena eksternal dengan gain yang lebih tinggi dari antena standar. Namun antena konvensional (eksternal high gain) harganya relative mahal, maka dari itu diperlukan suatu alternatif antena dengan harga yang lebih terjangkau. Khususnya di lingkungan akademis dan perumahan, antena alternatif ini sangat bermanfaat. Antena wifi merupakan terobosan dalam teknologi RT/RW net. Tugas akhir ini menitik beratkan pada pembuatan antena PVC dengan berbagai macam dimensi ukuran yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz untuk jaringan wireless LAN. Antena PVC juga merupakan solusi murah untuk penguatan perolehan jaringan wireless LAN. Antena ini ditujukan menjadi media bantu dalam memperkuat penerimaan sinyal. Pada tugas akhir ini antena PVC dibuat sebanyak 4 buah dengan dimensi yang berbeda- beda yaitu 3 inch 15 cm, 3 inch 30 cm, 4 inch 15 cm dan 4 inch 30 cm. Kemudian dilakukan analisa beamwidth masing-masing dimensi antena. Pengujian antena PVC dilakukan dengan cara memposisikan antena PVC sebagai antena untuk memperkuat USB wireless adapter. Sinyal wifi yang diterima oleh antena dicatat kekuatannya, pencatat dilakukan dari 0osampai 360o dengan pergeseran 10o. Gambar pola radiasi diperoleh dengan memplotkan data yang didapat kedalam sebuah grafik koordinat polar. Dari grafik tersebut dapat dilihat beamwidth masing- masing dimensi antena. Dari hasil pengukuran beamwidth antena tersebut dapat digunakan untuk membandingkan ke-empat antena PVC mana yang lebih baik. Sehingga diperoleh beamwidth dari masing-masing dimensi antena adalah 3 inch 15 cm = 19o, 3 icnh 30 cm = 28o, 4 inch 15 cm = 27o dan 4 inch 30 cm = 40o.
Rancang Bangun Sistem Air Mancur Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89S52 ., Robert
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Today, the development of technology continues to increase, it can be seen from the increasing number of electronic devices that are used day to day, one of that is the maintenance of park. One important thing in making the city park is a fountain. The existence of a fountain can make the park atmosphere more attractive and beautiful. Most of the existing fountain spouting only static bursts (no variation), of course this will lead to boredom for park visitors if seen in a long time. The purpose of this research is how to design a fountain that can be controlled high and low water bursts, pattern of bursts and fountain lighting design so it looks more beautiful and attractive. This automatic fountain used microcontroller AT89S52 as master controller of systems. As for the plan to be controlled is the water pump, electric valves and electric lighting fountains. Microcontroller AT89S52 used assembler language which design using personal computer. Based on this research that has been completed, the automatic fountain show variations patterns of bursts and lighting during 11 minutes 58 seconds for 1 cycle program. Keywords : Automatic Fountain, Assembler, Nozzle, Electric valve, Microcontroller AT89S52.
Analisis Penerimaan Sinyal Ponsel Pada Sistem Komunikasi Selular ., Mukas Lamina
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telepon Selular (Ponsel) merupakan media komunikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dunia sehingga sistem pemancaran dan penerimaan sinyal yang sangat baik diperlukan oleh sebuah ponsel. Ada 3 (tiga) faktor utama yang mempengaruhi penerimaan level sinyal ponsel, yaitu faktor operator/penyedia jasa layanan selular kehilangan kekuatan sinyal, faktor lingkungan yang tidak mendukung proses penerimaan sinyal atau kerusakan yang terjadi pada ponsel itu sendiri dan ini yang lebih sering terjadi. Permasalahan sinyal yang sering terjadi pada ponsel seperti sinyal hilang, tampilan sinyal berubah (sinyal drop), sinyal tidak stabil dan sinyal penuh namun tidak dapat melakukan panggilan (sinyal semu). Untuk mengetahui masalah sinyal yang terjadi pada perangkat keras (hardware) ponsel, perlu dilakukan pemeriksaan pada rangkaian Tx dan rangkaian Rx, rangkaian CPU yang berhubungan dengan proses pengolahan sinyal serta distribusi tegangan dari IC Power Supply ke rangkaian-rangkaian tersebut. Proses pemeriksaan meliputi pemeriksaan jalur antar komponen, pengukuran tegangan dan frekuensi pada komponen yang berhubungan dengan proses pemancaran dan penerimaan sinyal. Dengan menganalisis indikasi/ciri-ciri masalah dan hasil pemeriksaan masalah sinyal dengan teori dan fungsi tiap komponen ponsel yang berhubungan dengan pengolahan sinyal, maka dapat disimpulkan penyebab masalah dan dapat dilakukan penanganan yang sesuai dengan masalah yang terjadi. Kata Kunci Penerimaan sinyal, sinyal ponsel, komunikasi selular
ANALISA PERBANDINGAN R DAN C SEBAGAI PENGGANTI L ( BALLAST ) PADA FLUORESCENT ATAU LAMPU TL ( LAMPU TABUNG ) admin, Yasri .
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Passive elements in electricity there is three kind of resistances (R), Induktance (L), and capacitance (C). on the study of resistif properties of the resistor and the capasitor is used to ignite the lamp TL becaue in general elements commonly used to light the lamp TL is simply L ( Ballasts ). For elements of R and C that stands on its own is very rarely used us reactance on the line voltage. Keyword : Ballast, Resistor, Kapasitor
KAJIAN KELAYAKAN POTENSI ENERGI ANGIN PADA KAWASAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK UNTUK DIMANFAATKAN MENJADI ENERGI LISTRIK ., Ryski
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi listrik adalah salah satu unsur yang tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia pada umumnya. Hal ini menyebabkan energi listrik dari waktu ke waktu kian tinggi permintaanya. Energi listrik di Kalimantan Barat dihasilkan dari berbagai sumber energi, baik berupa sumber penergi fosil maupun sumber energi terbarukan yang tak terbatas ketersediaannya di alam. Di kota Pontianak dan sekitarnya, sumber energi listrik yang kita nikmati sehari-hari bersumber dari sumber energi fosil berupa solar dan gas yang diberdayakan oleh PLN Pontianak untuk konsumen, yang dimana energi listrik yang bersumber dari sumber energi fosil ini memiliki kelemahan yang tak dapat dipungkiri, yaitu pembaharuannya membutuhkan waktu yang sangat lama serta tidak ramah lingkungan. Berbeda dengan sumber energi terbarukan seperti air, angin dan panas matahari (surya) yang keberadaanya akan terus tersedia untuk dimanfaatkan. Namun menggunakan sumber energi terbarukan memang menghasilkan energi listrik yang relatif lebih kecil dibandingkan energi fosil jika penempatannya tidak tepat. Universitas Tanjungpura Pontianak sebagai lokasi riset pemanfaatan energi angin dikonvesikan menjadi enegi listrik, dengan menggunakan Micro Wind Turbine AWI-E1000T 1000W terhadap data sekunder kecepatan angin dari NASA (National Aeronautics and Space Administration) pada ketinggian 20 meter menghasilkan kecepatan angin rata-rata sebesar 2.341697864 m/s pertahunnya dan dikonversikan ke energi listrik dengan analisa dan perhitungan data menghasilkan energi listrik 62.05889 kWh/Tahun. Memperhatikan nilai energi listrik yang dihasilkan dari pengaplikasian data kecepatan angin pada Micro Wind Turbine AWI-E1000T 1000W dapat disimpulkan bahwa potensi angin disekitar Universitas Tanjungpura kurang layak untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik skala Pembangkit Listrik Tenaga Angin, namun jika dilakukan penelitian lebih mendalam dengan menggunakan data kecepatan angin pada ketinggian di atas 20 meter yang memungkinkan didapatnya data kecepatan angin yang lebih tinggi serta menggunakan turbin dengan spesifikasi yang cocok untuk kondisi angin yang ada, maka akan menghasilkan energi yang lebih optimal.

Page 2 of 3 | Total Record : 23