cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 3 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN" : 6 Documents clear
RANCANG BANGUN INTEGRASI MESIN PENGUPAS BERONDOLAN BUAH SAWIT UNTUK PEMBUATAN BAHAN BAKU ARANG BRIKET DENGAN PENDEKATAN MORPHOLOGI CHART DAN DESAIN EKSPERIMEN -, DENNI JIYANTO
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 3 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.302 KB)

Abstract

Kelapa sawit merupakan salah satu hasil perkebunan yang terdapat di Provinsi Kalimantan Barat khususnya di kawasan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Proses pemanenan buah sawit tidak luput dari buah sawit yang gugur atau rontok dari tandannya. Tindakan yang dapat dilakukan adalah rancang bangun mesin pengupas buah kelapa sawit untuk memisahkan serabut buah kelapa sawit dengan biji kelapa sawit agar biji kelapa sawit dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan arang briket. Metode morphologichal chart adalah suatu daftar atau ringkasan dari analisis perubahan bentuk secara sistematis untuk mengetahui bagaimana bentuk suatu produk dibuat di dalam chart dari berbagai kemungkinan solusi untuk membentuk produk–produk yang berbeda atau bervariasi. Kombinasi yang berbeda dari sub solusi dapat dipilih dari chart mungkin dapat menuju solusi baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Hasil dari analisis morphological chart didapat alternatife ke 3 yang dikehendaki yaitu dengan bentuk desain bentuk desain semi horizontal dan vertikal, bahan desain terbuat dari besi, dimensi body dengan ukuran 120 cm x 120 cm x 120 cm, tenaga pengerak menggunakan bahan bakar minyak, pengoperasian dengan cara semi otomatis, umur teknis mempunyai usia  > 7 tahun dan pada percobaan desain eksperimen diperoleh percobaan pada jarak landasan (hopper) 2cm, mengunakan mata pemarut rapat, saringan pemisah dengan jarak kerapatan 10 mm. Kata Kunci­– Desain Eksperimen, Kelapa Sawit, Mesin Pengupas, Morphological Chart, Rancangan Bangun
RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LADA TIPE TIRUS PUTARAN VERTIKAL BERDASARKAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI -, ALMIZAN -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 3 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.259 KB)

Abstract

Selama ini masyarakat petani lada di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sambas dalam proses mengupas kulit lada masih menggunakan cara manual/tradisional. Proses pengupasan kulit lada yang dilakukan masyarakat dengan menggunakan kedua telapak tangan yang bersentuhan langsung pada saat menggosok-gosok buah lada. Proses pengupasan kulit lada tersebut dilakukan dengan posisi tubuh dalam keadaan jongkok sehingga dapat mengakibat kelelahan dan mengalami berbagai keluhan seperti pegal dan kram otot pada tubuh petani lada. Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh masyarakat petani lada tersebut, maka diperlukan suatu mesin pengupas kulit lada. Rancang bangun mesin pengupas kulit lada tersebut dibuat guna mengurangi rasa kelelahan, mengurangi waktu proses pengupasan kulit lada dan dapat meningkatkan produktivitas kerja.Penelitian rancang bangun mesin pengupas kulit lada ini dilakukan dengan menggunakan metode Nordic Body Map (NBM), yaitu dengan mempertimbangkan postur tubuh pekerja dan dituangkan ke dalam Nordic Body Map (NBM) sehingga dapat diketahui titik-titik kelelahan para pekerja. Mesin pengupas kulit lada yang dibuat berbentuk tipe tirus putaran vertikal dan dapat diatur kelonggaran ruang pengupasan sesuai ukuran diameter biji lada.Hasil rancang bangun mesin yang telah dibuat mengharuskan posisi operator tidak lagi dalam keadaan jongkok pada saat melakukan pengupasan kulit lada, karena operator yang menggunakan mesin harus dalam posisi tubuh keadaan berdiri. Penggunaan mesin membuat tingkat resiko kelelahan otot skeletal mengalami penurunan sebesar 47,4% dimana sebelum menggunakan mesin tingkat kelelahan otot skeletal mencapai 76,61%. Bentuk mesin yang dihasilkan berdasarkan  pendekatan Antropometri yaitu tinggi mesin 131 cm, tinggi rangka mesin 96 cm, lebar rangka mesin 70 cm dan diameter hopper 45 cm. Mesin ini menghasilkan waktu dalam proses pengupasan sebesar 1,37 menit/Kg dengan waktu perendaman buah lada selama 3 hari dimana sebelum menggunakan mesin menghasilkan waktu dalam proses pengupasan sebesar 6 menit/Kg dengan waktu perendaman buah lada selama 7 hari. Kata kunci- Antropometri, Mesin Pengupas Kulit Lada, Metode Nordic Body Map (NBM)
RANCANG BANGUN ALAT PERONTOK BULU AYAM UNTUK MENINGKATKAN KEHIGIENISAN -, BAGUS -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 3 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.643 KB)

Abstract

Semakin banyaknya rumah makan siap saji dengan bahan baku utama ayam merupakan salah satu dampak dari perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung menginginkan sesuatu yang serba praktis. Hal tersebut menyebabkan  permintaan  ayam potong khususnya ayam broiler meningkat. Sebelum dikirim ke rumah makan, ada beberapa proses yang dilakukan terhadap ayam broiler di rumah potong ayam. Salah satu proses yang terdapat di rumah potong ayam adalah merendam ayam kedalam wajan berisi air panas supaya mempermudah perontokkan bulu ayam. Proses tersebut dilakukan secara terus menerus tanpa mengganti air perendaman sehingga menyebabkan air perendaman menjadi berwarna merah kehitaman dan membuat ayam potong tidak higienis.  Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun alat perontok bulu ayam yang dapat meningkatkan kehigienisan dalam proses perontokkan bulu ayam dengan mempertimbangkan sisi ergonomi pekerja. Penggunaan pendekatan anthropometri sebagai dasar pembuatan alat adalah dengan maksud dapat menghasilkan alat yang ergonomis dan ENASE ketika di pakai.                Penelitian ini menggunakan anthropometri untuk menentukan ukuran desain alat perontok bulu ayam dengan cara mengambil 5 dimensi tubuh pekerja. Desain alat perontok bulu ayam digambar menggunakan bantuan software Auto Cad. Analisa yang dilakukan adalah analisa uji lab kehigienisan. Analisa uji lab kehigienisan dilakukan dengan cara membandingkan hasil uji lab sampel daging ayam dari proses kerja alat sebelum dan sesudah perancangan.                Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kehigienisan pada pada proses perontokkan bulu ayam menggunakan alat perontok bulu ayam setelah perancangan. Hasil uji lab kehigienisan memperlihatkan cemaran bakteri E.coli yang terdapat pada sampel daging ayam dari proses perontokkan bulu ayam menggunakan alat perontok bulu ayam sebelum perancangan sebesar  Cfu/g, sedangkan cemaran bakteri E.coli yang terdapat pada sampel daging ayam dari proses perontokkan bulu ayam menggunakan alat perontok bulu ayam sesudah perancangan adalah sebesar  Cfu/g. Kata kunci : Alat perontok bulu ayam, enase, kehigienisa
PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SAMBAS PRATIWISARI, ULVI -
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 3 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.918 KB)

Abstract

RSUD Sambas merupakan salah satu perusahaan sebagai penyedia pelayanan kesehatan. Saat ini, tingkat persaingan pada rumah sakit khususnya pada ruang persaingan dimana RSUD Sambas berkompetisi menjadi tidak sehat. Stategi lama yang pernah menjadi jantung strategi tidak lagi begitu digunakan karena dianggap terlalu statis dalam menanggapi pasar yang dinamis. Perusahaan merespon dengan cepat setiap perubahan yang ada di pasar, dan terus menerus melakukan perubahan demi mencapai tingkat kinerja yang lebih baik. Akibatnya strategi ini menuntun semakin banyak perusahaan ke jalur persaingan yang selama saling menghancurkan, saling membunuh dan berdarah-darah yang diistilahkan sebagai red ocean. Tujuan penelitian ini adalah merancang strategi pelayanan yang berfokus untuk menciptakan ruang pasar yang tidak diperebutkan melalui proses inovasi nilai. Proses inovasi nilai dilakukan melalui metode pendekatan blue ocean strategy dengan menggunakan dua alat analisis yaitu kanvas strategi dan ERRC grid. Kanvas strategi berfungsi sebagai alat visualisasi terhadap penawaran yang dilakukan pada faktor kompetisi yang ada, sedangkan ERRC Grid berfungsi sebagai langkah strategis perusahaan untuk menciptakan segmen pasar yang baru. Hasil proses inovasi nilai menunjukkan bahwa pada rancangan strategi yang baru, perusahaan mengeliminasi dan mengurangi beberapa faktor yang dianggap tidak penting dalam kompetisi. Selain itu terdapat beberapa strategi yang diciptakan yang belum pernah ditawarkan sebelumnya pada ruang pasar misalnya penyediaan kartu anggota bagi pasien pasca rawat inap untuk mengakses pemeriksaan kesehatan gratis dan sebagainya. Akhirnya, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rancangan strategi perusahaan yang baru telah memenuhi ke dalam tiga ciri blue ocean strategy dalam menciptakan ruang pasar yang tidak diperebutkan yaitu fokus, divergensi, dan moto yang memikat.Kata Kunci : Rumah Sakit, Blue Ocean Strategy, Kualitas Pelayanan
RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAHAN SERUNDENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING SIREGAR, JANRIKO SIREGAR _
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 3 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.695 KB)

Abstract

Buah kelapa merupakan salah satu jenis hasil pertanian yang terdapat di Kalimantan Barat. Salah satunya terdapat di Kalimantan Barat  adalah  daerah Jeruju, Kelurahan Sungai Beliung, Gang. Paji Harapan. Sebagian besar buah kelapa diolah menjadi serundeng dengan cara memarut kelapa menggunakan manual. Cara yang dilakukan pekerja membutuhkan waktu yang lama dan proses pengolahan tersebut mengakibatkan pergelangan tangan yang selalu bergerak memutar terus menerus. Selain itu, kondisi pekerja yang tidak menggunakan sarung tangan dan pakaian pelindung  serta harus berdekatan dengan kompor menghambat proses pengolahan serundeng.Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh pekerja pada proses pengolahan serundeng, maka, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah melalui rancang bangun mesin pengolahan serundeng. Rancangan ini dapat melakukan pengolahan serundeng dengan menggunakan mesin agar dalam proses pengolahan serundeng memakan waktu yang lebih singkat.Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi dan menggunakan Kansei Engineering. Hasil perancangan bentuk kerangka yang diinginkan berbentuk persegi, dengan bahan yang terbuat dari besi digerakkan oleh motor listrik dengan ukuran sedang. Kategori tersebut diperoleh berdasarkan analisis conjoint dan multivariat. Pengujian produk yang telah dilakukan, membutuhkan waktu selama 120 menit untuk proses pengolahan serundeng 10 Kg. Hal ini lebih singkat dibandingkan dengan proses pengolahan serundeng secara tradisional yang membutuhkan waktu pengolahan 300 menit  untuk proses pengolahan serundeng 10 Kg. Kata kunci :  Kansei Engineering, Rancang Bangun, Serundeng
PENGUKURAN ASPEK TEKNOLOGI DARI LIMA GUDANG RAW MATERIAL DI KOTA PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TEKNOMETRIK Cendikiawan, Marselinus Willy
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 1, No 3 (2017): Jurnal S1 Teknik Industri UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.881 KB)

Abstract

Pergudangan di Kota Pontianak saat ini terus berkembang dan semakin disadari sebagai salah satu poin penting dari manajemen logistik yang berperan untuk menambah value dalam mendistribusikan produk kepada pelanggan, akan tetapi data profil kinerja gudang masih belum tersedia sehingga pelanggan harus mencari sendiri informasi tentang gudang yang dibutuhkan. Hal tersebut mempersulit pelanggan, dikarenakan gudang yang ada di Kota Pontianak cukup banyak. Gudang yang menjadi perhatian peneliti saat ini adalah gudang-gudang raw material di Kota Pontianak yang bergerak dibidang distributor bahan baku, baik berupa bahan baku produk yang bisa dikonsumsi ataupun dipergunakan sesuai dengan kebutuhan manusia.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan data ataupun informasi mengenai profil kinerja lima gudang raw material di Kota Pontianak dan mengetahui tingkat penerapan teknologinya dengan metode pengukuran teknologi menggunakan model teknometrik dan pendekatan pairwise comparison matriks.Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien kontribusi teknologinya, yaitu gudang ABC sebesar 0,372; gudang DEF sebesar 0,437; gudang GHI sebesar 0,268; gudang JKL sebesar 0,386; dan gudang MNO sebesar 0,312. Jadi, kinerja gudang ABC, DEF, JKL, dan MNO berada pada tingkat klasifikasi cukup dan dapat dikatakan tingkat penerapan teknologinya berada pada tingkat semi modern. Sedangkan kinerja gudang GHI masih berada pada tingkat klasifikasi rendah dan dapat dikatakan tingkat penerapan teknologinya masih berada pada tingkat tradisional. Kata Kunci : Gudang, Raw Material, Single Tour, Teknologi, Teknometrik.

Page 1 of 1 | Total Record : 6