cover
Contact Name
Reni Suryanti
Contact Email
jpppolbangtanbogor@gmail.com
Phone
+628128822179
Journal Mail Official
renisuryanti@pertanian.go.id
Editorial Address
Bogor Agricultural Develpoment Polytechnic Jln. Aria Surialaga No 1, Pasir Kuda Bogor 16119
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penyuluhan Pertanian
ISSN : 19075893     EISSN : 25990403     DOI : https://doi.org/10.51852/jpp.v16i1.460
This journal contains the results of research related to developing issues in the field of agricultural extension based on the needs of the community or farmer groups. published articles include research articles and literature studies.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 1 (2017)" : 7 Documents clear
EVALUASI EFEKTIVITAS DIKLAT INSEMINASI BUATAN DALAMPENINGKATAN KINERJA DAN PENDAPATAN INSEMINATOR,SERTA PRODUKTIVITAS SAPI DAN PENDAPATAN PETERNAK Euis Nia Setiawati
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.399 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v12i1.336

Abstract

Penelitian ini  bertujuan  untuk  mengetahui  efektivitas  penyelenggaraan   Diklat Inseminasi Buatan (IB) terhadap  peningkatan kinerja  inseminator       dan  keberhasilan Diklat IB terhadap peningkatan  pendapatan  dan produktivitas sapi. Subyek penelitian ini  adalah alumni Diklat IB  yang  diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Hewan Cinagara Bogor  pada tahun 2013   dan 2014.   Sampel / Responden dilakukan secara acak (random sapling) dan diambil sebanyak 67 orang atau  40  persen dari total alumni sebanyak 150 orang. .Jenis penelitian   deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Alat ukur  yang digunakan   kuesioner selanjutnya  data  dianalisa dengan model interaktif Hasil penelitian menunjukkan Efektivitas Penerapan Materi Diklat IB di wilayah kerja responden adalah 9,72 persen menerapkan Sangat Lengkap, 83,3% menerapkan Lengkap dan  6,94%   Cukup Lengkap. Kinerja  responden   dalam efisiensi reproduksi adalah S/C  2,05, CR 46,14% dan calving inteval 15,7 bulan Hasil Pelayanan IB  Responden, dapat meningkatkan populasi  sapi dewasa betina  di wilayah kerjanya yaitu rata-rata sebanyak 19%  selama dua tahun. Kegiatan Diklat IB dapat meningkatkan pendapatan responden  rata-rata sebesar  Rp  3.469.000 / bulan  dengan kelayakan usaha adalah R/C ratio 2,3. B/C ratio 0,56  dan ROI  8,87% / bulan  dan meningkatkan pendapatan peternak    rata-rata  sebesar Rp 3 500.000,- sampai Rp 4.000.000 dalam kurun waktu dua tahun.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEMANDIRIAN PETANI DALAM PENERAPAN INOVASI PTT PADI SAWAH DI KABUPATEN GARUT Dedy Kusnadi
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.161 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v12i1.338

Abstract

Petani yang menggeluti usaha tani padi khususnya padi sawah masih jauh dari kriteria petani yang mandiri. Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk mencapai kemandirian petani, khususnya oleh penyuluh. Petani pada dasarnya senantiasa berusaha mencari peluang-peluang dalam meningkatkan kesejahteraannya diantaranya melalui penerapan inovasi, sehingga seharusnya petani dan keluarganya mampu mandiri dalam usaha taninya. Beberapa faktor penentu kemandirian pada hakekatnya menyangkut aspek kualitas hidup, aspek kerja, aspek karya, dan aspek pikir. Faktor faktor penentu tersebut akan memungkinkan seseorang meningkatkan kualitas dirinya. Penelitian bertujuan mendeskripsikan faktor penentu kemandirian petani dalam penerapan inovasi Pengelolaaan Tanaman Terpadu (PTT) padi sawah dan menjelaskan hubungan antara karakteristik petani, akses informasi dan kinerja penyuluhan dengan kemandirian petani di Kabupaten Garut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan survei. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, dan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu kemandirian petani dalam menerapkan inovasi PTT padi sawah yaitu karakteristik petani, akses informasi dan kinerja penyuluh. Faktor-faktor penentu tersebut juga mempunyai hubungan yang nyata dengan kemandirian petani dalam menerapkan inovasi PTT padi sawah.
PERSEPSI PENYULUH PERTANIAN DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN ERA OTONOMI DAERAH Dayat Dayat
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.803 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v12i1.339

Abstract

Era otonomi daerah ditandai dengan berpindahnya pengelolaan penyuluhan petanian dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Peristiwa tersebut tidak segera membuat penyelenggaraan penyuluhan kembali berjalan optimal. Namun demikian, pemerintah kabupaten bogor telah berusaha melakukan pengelolan dan penyelenggaraan penyuluhan. Penelitian bertujuan mendeskripsikan penyelenggaraan penyuluhan pertanian berbasis petani di era otonomi daerah di Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Responden penelitian adalah seluruh penyuluh pertanian di Kabupaten Bogor. Data dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kabupaten Bogor belum sepenuhnya mencerminkan otonomi daerah dan berbasis petani. Sebagian besar indikator penyelenggaraan penyuluhan belum sepenuhnya dilaksanakan. Pengelolaan dan pengambilan keputusan belum mencerminkan kewenangan pemerintah daerah. Pendekatan penyuluhan belum mencerminkan bottom up, pola belum berorientasi spesifik lokalita, stakeholder belum terjalin sinergis, program belum berorientasi kebutuhan petani, materi belum sepenuhnya sesuai kebutuhan petani, pengembangan pendidikan belum sepenuhnya difasilitasi, pendanaan belum optimal, luaran penyuluhan belum sepenuhnya berpihak pada perubahan perilaku dan pemberdayaan. Namun demikian beberapa indikator telah dilaksanakan diantaranya tujuan penyuluhan sudah
DAMPAK BANTUAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)PERTANIAN PT AGRICONTERHADAP PENDAPATAN/KESEJAHTERAAN PETANI JAGUNG DI BOGOR, JAWA BARAT Azhar Azhar
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.981 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v12i1.340

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bentuk implementasi program CSR perusahaan terhadap penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan yaitu pendapatan petani yang mendapatkan program CSR Jagung Silase dari PT Agricon. Lokasi penelitian adalah Wilayah kerja PT Agricon di Kabupaten Bogor yaitu Kecamatan Ciseeng Desa Bungur dan Desa Bantar Kambing. Dari kedua Desa diketahui bahwa jumlah kelompok tani yang mendapatkan program CSR dari PT Agricon adalah dua kelompok dengan jumlah anggota keseluruhan 50 anggota. Penelitian ini bersifat explanatory study dan korelasional dengan metode pengambilan sampel survei/sensus. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Konsep program CSR PT Agricon adalah pemberdayaan petani dalam berusahatani tanaman jagung dan mengolahnya sebagai bahan pakan ternak silase. 2) Terdapat korelasi positif pada tingkat kesalahan sebesar 1% yang menggambarkan bahwa a) Variabel Program CSR PT Agricon terhadapCitra Perusahaan sebesar 0,561; b) Variabel Citra Perusahaan terhadap Partisipasi Masyarakat sebesar 0,563; c) Variabel Partisipasi Masyarakat terhadap Proses Pemberdayaan sebesar 0,737; dan d) Proses Pemberdayaan terhadap Peningkatan kesejahteraaan petanisebesar 0,695.
PERAN KELEMBAGAAN DAN ATRIBUT INOVASI DALAM ADOPSI TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADI SAWAH DI KABUPATEN BANDUNG BARAT DAN SUMEDANG Effendy, Lukman
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.21 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v12i1.341

Abstract

Penelitian peran kelembagaan dan atribut inovasi dalam mempengaruhi adopsi teknologi PTT telah dilakukan di beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung Barat dan Sumedang. Tujuan penelitian untuk mendiskripsikan peran kelembagaan penyuluhan, kelompok tani dan atribut inovasi dalam adopsi PTT. Penelitian menggunakan pendekatan survei, di mana seluruh anggota kelompok tani yang mengikuti program peningkatan produksi padi jagung dan kedelei sebagai populasi. Penetapan sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple Random Sampling), dan dengan rumus Slovin banyaknya sampel berjumlah 124 orang responden. Berdasarkan analisis diskriptif diperoleh bahwa; tingkat kerumitan inovasi, peran kelembagaan penyuluhan dalam memberikan percontohan usahatani, peran kelompok tani sebagai unit produks, dan penggunaan varietas unggul baru pada teknologi PTT, memperoleh nilai rata-rata terendah baik di Sumedang maupun di Bandung Barat.
FAKTOR PENENTU PARTISIPASI PETANI PADA PROGRAM UPAYA KHUSUS (UPSUS) PADI DI KABUPATEN MANOKWARI, PAPUA BARAT Anwarudin, Oeng
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.319 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v12i1.342

Abstract

Desa dengan mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani masih menjadi kantong utama kemiskinan. Upaya mengurangi kemiskinan telah dilakukan melalui program upaya khusus padi untuk mendukung swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Penelitian bertujuan menganalisis secara deskriptif partisipasi petani dalam program upaya khusus padi, menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi. Penelitian telah dilaksanakan di Distrik Masni, Manokwari, Papua Barat pada 2015. Sampel penelitian adalah petani yang menjadi anggota kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) sebanyak 60 orang menggunakan teknik stratified random sampling. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan analisis korelasi. Hasil penelitian mengenai tingkat partisipasi petani adalah tinggi. Status sosial, status ekonomi, perilaku inovatif dan moral ekonomi petani dapat menjadi penentu partisipasi petani. Penguatan kelompok tani, gabungan kelompok tani dan keterlibatan dinas terkait dapat menjadi faktor penentu partisipasi petani. Penyuluh pendamping dan pendamping eksternal dapat menjadi penentu partisipasi petani. Partisipasi petani juga ditentukan oleh faktor program yaitu upaya khusus padi
PERANAN KELOMPOKTANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHATANI (KASUS DI WILAYAH BP3K SUKALARANG, SUKABUMI ) Wardani Wardani
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.158 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v12i1.343

Abstract

Penguatan kelembagaan petani telah dilakukan pada peran kelompoktani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani. Penelitian bertujuan (1) menganalisis pemahaman petani tentang peranan kelompoktani, (2) menganalisis produktivitas usaha tani dan (3) menganalisis pengaruh peranan kelompoktani terhadap produktivitas usaha tani. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi selama enam bulan pada Juni sampai November 2016. Populasi penelitian adalah petani yang menjadi anggota kelompoktani dan gabungan kelompoktani (Gapoktan) dan sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang yang diambil menggunakan teknik acak bertingkat. Data diambil menggunakan kuesioner dengan isntrumen skala likert. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi berganda. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penampilan peran kelompoktani dan pencapaiannya masing-masing untuk variabel kelas belajar 71,2%, wahana kerja sama 68% dan unit produksi 66%. Penampilan produksi usaha tani berada pada pencapaian 63,2 %. Variabel kelas belajar dan wahana kerja sama tidak berpengaruh terhadap produktivitas usaha tani, sementara peranan kelompoktani sebagai unit produksi berpengaruh nyata terhadap produktivitas usaha tani dengan persamaan Y = 14,77 + 1,618 X3.

Page 1 of 1 | Total Record : 7