Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MOTIVASI PETANI DALAM PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN TALANG EMPAT KABUPATEN BENGKULU TENGAH PROVINSI BENGKULU Wahyu Hidayat; Dedy Kusnadi; Ismi Puji Ruwaida
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 11 No 1 (2016)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.501 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v11i1.329

Abstract

Sebagian besar masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani, khususnya komoditas padi sawah. Dalam rangka meningkatkan produktivitas padi sawah tersebut, dilakukan melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) Padi Sawah. Pendekatan PTT merupakan suatu pendekatan inovatif dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani melalui perbaikan sistem/pendekatan dalam perakitan paket teknologi yang sinergis antar komponen teknologi, dilakukan secara partisipatif oleh petani serta bersifat spesifik lokasi. Penerapan pengelolaan tanaman terpadu padi sawah, pada kenyataannya masih menemui beberapa kendala. Oleh karena itu diperlukan motivasi petani dalam hal penerapan PTT padi sawah ini. Penelitian bertujuan menjelaskan motivasi petani dalam menerapkan PTT padi sawah, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam menerapkan PTT padi sawah. Hasil analisis uji mean rank Kendall’s W menunjukkan bahwa indikator pengalaman merupakan indikator terendah dengan nilai mean rank 1,57. Indikator inilah yang perlu ditingkatkan melalui kegiatan penyuluhan yaitu salah satunya dengan materi ciri-ciri varietas benih dan sistem tanam.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEMANDIRIAN PETANI DALAM PENERAPAN INOVASI PTT PADI SAWAH DI KABUPATEN GARUT Dedy Kusnadi
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 12 No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.161 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v12i1.338

Abstract

Petani yang menggeluti usaha tani padi khususnya padi sawah masih jauh dari kriteria petani yang mandiri. Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk mencapai kemandirian petani, khususnya oleh penyuluh. Petani pada dasarnya senantiasa berusaha mencari peluang-peluang dalam meningkatkan kesejahteraannya diantaranya melalui penerapan inovasi, sehingga seharusnya petani dan keluarganya mampu mandiri dalam usaha taninya. Beberapa faktor penentu kemandirian pada hakekatnya menyangkut aspek kualitas hidup, aspek kerja, aspek karya, dan aspek pikir. Faktor faktor penentu tersebut akan memungkinkan seseorang meningkatkan kualitas dirinya. Penelitian bertujuan mendeskripsikan faktor penentu kemandirian petani dalam penerapan inovasi Pengelolaaan Tanaman Terpadu (PTT) padi sawah dan menjelaskan hubungan antara karakteristik petani, akses informasi dan kinerja penyuluhan dengan kemandirian petani di Kabupaten Garut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan survei. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, dan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu kemandirian petani dalam menerapkan inovasi PTT padi sawah yaitu karakteristik petani, akses informasi dan kinerja penyuluh. Faktor-faktor penentu tersebut juga mempunyai hubungan yang nyata dengan kemandirian petani dalam menerapkan inovasi PTT padi sawah.
MOTIVASI PETANI DALAM PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH DI KECAMATAN TALANG EMPAT KABUPATEN BENGKULU TENGAH PROVINSI BENGKULU Wahyuningsih Hidayat; Dedy Kusnadi; Ismi Puji Ruwaida
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 11 No 2 (2016)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.807 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v11i2.350

Abstract

Sebagian besar masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani, khususnya komoditas padi sawah. Dalam rangka meningkatkan produktivitas padi sawah tersebut, dilakukan melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) Padi Sawah. Pendekatan PTT merupakan suatu pendekatan inovatif dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani melalui perbaikan sistem/pendekatan dalam perakitan paket teknologi yang sinergis antar komponen teknologi, dilakukan secara partisipatif oleh petani serta bersifat spesifik lokasi. Penerapan pengelolaan tanaman terpadu padi sawah, pada kenyataannya masih menemui beberapa kendala. Oleh karena itu diperlukan motivasi petani dalam hal penerapan PTT padi sawah ini. Penelitian bertujuan menjelaskan motivasi petani dalam menerapkan PTT padi sawah, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam menerapkan PTT padi sawah. Hasil analisis uji mean rank Kendall’s W menunjukkan bahwa indikator pengalaman merupakan indikator terendah dengan nilai mean rank 1,57. Indikator inilah yang perlu ditingkatkan melalui kegiatan penyuluhan yaitu salah satunya dengan materi ciri-ciri varietas benih dan sistem tanam.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU PENGEMBANGAN BP3K SEBAGAI SIMPUL KOORDINASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH DI KABUPATEN GARUT Dedy Kusnadi
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 12 No 2 (2017)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10013.605 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v12i2.358

Abstract

Balai penyuluhan kecamatan/Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BPK/BP3K) memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian serta sekaligus merupakan cerminan keberhasilan pembangunan pertanian di wilayah kecamatan, . Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mendeskripsikan dan menganalisis faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi BP3K; 2)menganalisis pengaruh setiap faktor penentu dalam mempengaruhi koordinasi kerja di lingkungan BP3K. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis seberapa besar faktor-faktor penentu tersebut mempengaruhi kinerja BP3K sebagai simpul koordinasi pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. Variabel-variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Dukungan Kelembagaan (X1) dan Manajemen Fasilitas (X2) sebagai variabel eksogen, serta Manajemen Sumberdaya Insani (X3) dan Manajemen Mutu (X4) sebagai variabel endogen. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, Teknik analisis data mengguna teknik analisiska n statistik deskriptif dan statistik inferensia berupa analisa jalur. Faktor dukungan kelembagaan, manajemen fasilitas dan manajemen sumberdaya insani secara bersama-sama mempengaruhi manajemen mutu dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BP3K di wilayah Kabupaten Garut. Dukungan kelembagaan menjadi satu-satunya faktor penentu yang tidak mempengaruhi secara langsung koordinasi kerja di lingkungan BP3K wilayah Kabupaten Garut.