cover
Contact Name
Sri Maryuni
Contact Email
jurmafis@fisip.untan.ac.id
Phone
+6281352534411
Journal Mail Official
jurmafis@fisip.untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
ISSN : 24423424     EISSN : 27757501     DOI : https://dx.doi.org/10.26418%2Fproyeksi
Core Subject : Social,
Proyeksi adalah Jurnal ilmiah di bidang ilmu sosial dan humaniora mencakup ilmu administrasi, sosiologi, sosiatri, ilmu politik, administrasi negara, ilmu pemerintahan, hubungan internasional, ilmu komunikasi, antropologi dalam cakupan yang mendalam.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora" : 8 Documents clear
Opu Bugis Lima Bersaudara: Peranan Daeng Menambun Dan Daeng Kemasi Dalam Kerajaan Di Kalimantan Pada Abad Ke-18 ahmad farhan
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.893 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v19i02.460

Abstract

Opu Bugis Lima Bersaudara ialah putera Daeng Rilekkek ibni La Madusalad, Raja Bugis-Luwu di Sulawesi Selatan. Opu Bugis Lima Bersaudara terdiri daripada Daeng Parani, Daeng Menambun, Daeng Marewah, Daeng Chelak dan Daeng Kemasi. Mereka bersama-sama Daeng Rilekkek mengembara ke seluruh Kepulauan Nusantara. Selepas Daeng Rilekkek mangkat di Pulau Siantan, putera beliau meneruskan kesinambungan ayahanda mereka dan sampai di kerajaan Johor-Riau-Lingga-Pahang. Mereka bersama-sama Sultan Johor menentang Raja Kecil dan pakatannya di sini. Dalam pada itu, kerajaan di Kalimantan turut berlaku pergolakan iaitu di Sambas dan Mempawah, Sultan di sini memohon bantuan daripada Opu Bugis Lima Bersaudara tetapi mereka tidak dapat bergerak bersama ke sana. Daeng Parani menghantar Daeng Menambun dan Daeng Kemasi ke kerajaan di Kalimantan dan mereka berjaya melaksanakan perjuangan di sini. Ekoran daripada kejayaan tersebut, Daeng Menambun dilantik sebagai Pangiran Emas Seri Negara kerajaan Mempawah manakala Daeng Kemasi dilantik sebagai Pangiran Mangkubumi kerajaan Sambas. Kertas kerja berjudul "Opu Bugis Lima Bersaudara: Peranan Daeng Menambun dan Daeng Kemasi dalam Kerajaan di Kalimantan pada Abad ke-18" membincangkan sejauhmana reaksi pemimpin tempatan terhadap peranan Daeng Menambun dan Daeng Kemasi di sini. Berdasarkan perkara tersebut, objektif adalah terdiri daripada peranan Opu Bugis Lima Bersaudara dalam kerajaan Matan, peranan Daeng Menambun dan Daeng Kemasi dalam kerajaan Sambas, peranan Daeng Menambun dalam kerajaan Mempawah dan perjuangan mereka terhadap kerajaan Sambas dan Mempawah serta reaksi pemimpin tempatan di sini.Kata kunci: Opu Bugis Lima,Daeng Menambun, Kerajaan di Kalimantan
Identitas Orang Bakumpai: Dayak Dan Muslim - nasrullah
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.415 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v19i02.461

Abstract

ITulisan ini membahas tentang identitas orang Bakumpai dan kaitannya sebagai bagian dari suku-bangsa Dayak serta pilihan agama mayoritas orang Bakumpai, yakni Islam. Boleh jadi anggapan bahwa suatu bangsa tertentu identik dengan agama tertentu pula, sehingga menimbulkan pandangan jika berbeda agama maka berbeda pula suku bangsa. Pandangan seperti ini jika dibiarkan berkembang dapat mengakibatkan munculnya jarak sesama suku-bangsa Dayak. Lambat laun memunculkan pengelompokkan, watak komunalitas "buhan awen" (kelompok mereka) bukan lagi "uluh itah" (orang kita). Oleh karena itu, penulis mencoba menguraikan dua hal. Pertama, orang Bakumpai adalah orang Dayak dengan mengajukan berbagai alasan, baik dari pendapat tokoh, mitos, kekerabatan maupun testimoni orang Bakumpai. Kedua, pilihan agama orang Bakumpai tidak menjadi persoalan identitas suku bangsa sebagai bagian dari Dayak.Keywords: Identitas, Dayak Bakumpai, Islam.
Dayak Dan Melayu Di Kalimantan zainuddin isman
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.689 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v19i02.456

Abstract

Konteks etnis/suku, orang Melayu selalu dibedakan dengan orang Bugis, Banjar, Minangkabau, dan beberapa suku lainnya karena  mempunyai adat-istiadat dan budaya tradisi sendiri. Namun, dalam konteks kultural dan politik lokal suku-suku migran beragama Islam itu cenderung mengidentifikasi diri dalam rumpun Melayu. Oleh karena itu, penamaan Melayu di Kalimantan mengalami kerancuan definisi yang berbeda dengan kategori  Melayu di wilayah pantai Timur Sumatera, Riau, Bangka dan Belitung, dimana kategori Melayu di daerah-daerah itu merujuk pada asal-usulnya sebagai kelompok etnis/suku. Sedangkan di Kalimantan, terutama Kalimantan Barat, kategori Melayu juga termasuk orang Dayak dan keturunannya yang beragama Islam.      Kajian penulis mendapati bahwa isu etnisitas dalam politik lokal di Kalimantan yang melibatkan Dayak dan Melayu seringkali dikaitkan dengan agama Kristen sebagai identitas manusia Dayak dan agama Islam sebagai identitas budaya Melayu. Sehingga apabila terjadi persaingan dan konflik politik antara elit politik  Dayak dengan elit politik Melayu, isu dan simbol-simbol keagamaan Kristen dan Islam seringkali dimunculkan oleh para aktor sosial kedua-dua etnis sebagai alat memobilisasi dukungan politik rakyat pada lapisan akar rumput.Kata kunci: identitas budaya, aktor sosial, suku migran
Borneo-Kalimantan: Satu Pulau Dua Nama Tiga Negara Bersama Kaboka Merentas Ke Puncak ilmu Sosial Dan Kemanusiaan ade m kartawinata
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.461 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v19i02.462

Abstract

Konferensi Antaruniversiti se Borneo-Kalimantan (KABOKA) yang diprakarsa oleh Institut Pengajian Asia Timur Universiti Malaysia Sarawak, telah dilangsungkan sejak tahun 2005, diikuti oleh pelbagai universiti di Borneo-Kalimantan yang berada di tiga Negara, yakni Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia. Untuk itu, puluhan makalah serta kertas kerja telah dibentangkan guna membahas isu bersama tentang Borneo-Kalimantan oleh para sarjana ilmu sosial dan kemanusiaan di kawasan ini. Dari penyelenggaraan konferensi yang berterusan ini, acapkali juga semua makalah dan kertas kerja mengupas dengan kritis pelbagai realitas dan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi dan sumber alam serta kebijakan atau policy di masing-masing negara. Lantaran itu, makalah ini akan membincangkan dan menjawab soalan-soalan tentang: (1) apakah KABOKA telah menjadi wadah jalinan kerjasama kesarjanaan se Borneo-Kalimantan di dalam memahami pelbagai realitas dan fenomena tersebut yang tidak tersekat-sekat oleh adanya batas-batas negara sesuai asasi ilmu pengetahuan; dan (2) apakah pula KABOKA dapat dijadikan landasan guna membangkitkan gairah para sarjana di pulau ini bagi penciptaan keilmuan yang bersumber dari bumi Borneo-Kalimantan. Pemahaman atas soalan-soalan itu, berasaskan pada perspektif transnasional, dengan mendekonstruksi kesejarahan, pengaruh dinamika politik dan ekonomi lintas wilayah atau negara di pulau Borneo-Kalimatan.Kata kunci: KABOKA, dinamika politik ekonomi, lintas wilayah
Interaksi Sosial Transmigran Madura Dengan Masyarakat Lokal Dalam Proses Perubahan Sosial syarif kamaruzaman
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.44 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v19i02.457

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pemahaman tentang interaksi sosial transmigran Madura dengan masyarakat lokal dan sebagai upaya memperoleh konsep baru yang berhubungan dengan interaksi sosial. Penelitian ini menitik beratkan pada data primer yang diperoleh dari penelitian lapangan dan data sekunder dari kepustakaan desain penelitian yang digunakan adalah kualititaf.Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial transmigran Madura dengan masyarakat lokal dalam proses perubahan sosial telah berlangsung cukup baik dan harmonis, yang ditunjukan melalui pola interaksi sosial meliputi akulturasi, dominasi, paternalisme, pluralisme, dan integrasi yang merupakan unsur-unsur penting dalam membangun interaksi sosial.Hasil penelitian menemukan bahwa interaksi sosial transmigran Madura melalui proses adaptasi dan asimilasi serta perkawinan campuran dengan masyarakat lokal mempercepat proses perubahan sosial di Desa Tebang Kacang. Berdasarkan temuan itu, maka upaya menciptakan komunikasi dan hubungan sosial masyarakat yang harmonis melibatkan peran tokoh dan pemuka masyarakat agar tidak membawa dampak negatif bagi proses pembangunan transmigrasi. Kata Kunci : Interaksi, Transmigran, Perubahan Sosial
Pola Akomodasi Sosial Antar Kelompok Etnik Pada Masyarakat Multikultural Di Mempawah mochtaria m noh
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.281 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v19i02.463

Abstract

Pasca konflik etnik di Sambas masih menyisakan konflik yang bersifat tertutup (latent).  Hal itu ditandai oleh masih belum adanya kata damai diantara kedua kelompok etnik yang berkonflik dan belum dapat kembalinya warga etnik Madura ke kampung halamannya di wilayah Kabupaten Sambas.  Penelitian ini fokus pada Pola Akomodasi Sosial di antara kelompok etnik Melayu, Madura dan Tionghoa (Cina). Akomodasi ini penting karena tanpa akomodasi kelompok etnik yang berbeda tidak mungkin hidup bersama.    Pertanyaan penelitian ini adalah “Bagaimana pola akomodasi antar kelompok etnik dalam  interaksi sosial?”. Metode penelitian yang digunakan adalah paradigma  kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan (metode deskriptif) pola akomodasi ketiga kelompok etnik tersebut. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa pola-pola akomodasi yang diterapkan adalah melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai agama dan budaya, pemahaman dan pemaknaan budaya dan stereotip terhadap masing-masing etnik, serta melaksanakan strategi akomodasi seperti: konsensus (musyawarah), penegakan hukum positif (adjusdication), toleransi (tolerance). Untuk itu kondisi yang telah tercipta ini perlu dibina secara terus menerus melalui berbagai kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang relevan, baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Kata Kunci :  Akomodasi, Etnik, Multikultural, Toleransi . 
Kerjasama Petani Dalam Pengelolaan Sumberdaya Air Berkelanjutan Di Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat - kartini
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.197 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v19i02.458

Abstract

Penelitian ini bermula dari adanya perubahan lingkungan yang disebabkan faktor alam maupun perilaku manusia disekitar Taman Nasional Gunung Palung yang berdampak terhadap penurunan ketersediaan sumberdaya air untuk pertanian  di Desa Sedahan Jaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat. Masalah pokok penelitian ini ialah Mengapa petani melakukan kerjasama dalam pengelolaan sumberdaya air berkelanjutan, bagaimana kerjasama petani dalam pengelolaan sumberdaya air berkelanjutan serta mengapa petani lokal  meniru kerjasama yang dilakukan petani Bali dalam pengelolaan sumberdaya air berkelanjutan.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan untuk menganalisa kerjasama petani dalam pengelolaan sumberdaya air berkelanjutan di Desa Sedahan Jaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara dengan pendekatan kualitatif untuk menguraikan dan memberikan penjelasan dalam pengelolaan sumberdaya air berkelanjutan dalam dimensi sosiologi melalui kerjasama petani. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode yaitu metode wawancara antara peneliti dengan informan pelaku, teknik pengamatan keikutsertaan oleh peneliti yang terlibat secara langsung di lokasi penelitian, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian ditriagulasi untuk mendapatkan data yang sahih atas realitas yang terjadi dilapangan.      Hasil penelitian ini menunjukkan: Faktor penyebab kerjasama petani berdasarkan Kesamaan kepentingan menjadikan kelompok/wadah kerjasama petani terorganisir, kesamaan rasa senasib sepenanggungan sebagai petani dan kesamaan tanggungjawab sosial, teknis, ekonomi dan norma/aturan. Pada proses pelaksanaan kerjasama meliputi pemanfaatan dengan cara pembagian air secara bergiliran dan penggunaan  pagung  kecil, pemeliharaan secara rutin, berkala serta darurat serta konservasi dalam pengelolaan sumberdaya air berupa efisiensi penggunaan air dan mengistirahatkan satu priode masa tanam (MT III).Kata kunci: sumberdaya air berkelanjutan, konservasi, kerjasama petani
Dimensi Sosial Pelaksanaan Tahap Awal Pembangunan Jaringan Listrik Transmisi Tegangan Tinggi Di Kabupaten Bengkayang usman a gani
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.97 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v19i02.459

Abstract

Pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dalam memberikan keuntungan sosial dan ekonomi. Dalam pelaksanaannya terdapat masalah sosial seperti proses pembebasan lahan yang tidak mudah, pembatasan pemanfaatan lahan pada ruang bebas, dan turunnya nilai lahan dibawah jaringan yang berdampak pada keresahan sosial masyarakat. Penelitian ini menganalisis dimensi sosial proses pelaksanaan tahap awal pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi Serawak Bengkayang. Secara khusus pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena sosial yang berpengaruh dan dipengaruhi oleh pembangunan tersebut secara holistik dan mendalam. Temuan studi memperlihatkan bahwa proses pelaksanaan tahap awal pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi Serawak Bengkayang dipengaruhi oleh sistem interrelasi sosial antara PLN sebagai pemilik proyek, kepemimpinan lokal yang berpengaruh dan masyarakat pemilik lahan. Sistem penguasaan lahan masih dipengaruhi oleh nilai-nilai komunal, mekanisme alamiah dalam pemanfaatan lahan dan relasi sosial dalam keragaman etnik dengan etnik dayak yang dominan yang identik dengan sistem kepemimpinan lokalnya. Sebaliknya, pembangunan tersebut berpengaruh terhadap integrasi sosial masyarakat dalam beradaptasi terhadap proses pembangunan tersebut. Adapun keresahan sosial masyarakat lebih diakibatkan oleh adanya pembatasan pemanfaatan lahan dalam wilayah ruang bebas. Dengan demikian, pelaksanaan tahap awal pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi Serawak Bengkayang dipengaruhi dan mempengaruhi sistem interrelasi sosial masyarakat dalam wilayah Serawak Bengkayang. 

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 30, No 1 (2025): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 29, No 2 (2024): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 29, No 1 (2024): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 28, No 2 (2023): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 28, No 1 (2023): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 27, No 2 (2022): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 27, No 1 (2022): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 26, No 2 (2021): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 26, No 1 (2021): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 25, No 2 (2020): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 25, No 1 (2020): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 24, No 2 (2019): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 24, No 1 (2019): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 21, No 1 (2016): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 23, No 2 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 23, No 1 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 22, No 2 (2017): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 22, No 1 (2017): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 21, No 2 (2016): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 2 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 1 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 1 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora More Issue