cover
Contact Name
Abd Kholiq
Contact Email
kholiq@unesa.ac.id
Phone
+6285731570404
Journal Mail Official
jifi@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Unesa, Gedung C3 Lantai 1 Jl Ketintang, Surabaya 60321, Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inovasi Fisika Indonesia (IFI)
ISSN : 23024216     EISSN : 28301765     DOI : https://doi.org/10.26740/ifi
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia(IFI) is a peer-reviewed journal, ISSN: 2302-4216, which is managed and published by the Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). This journal is accessible to all readers and covers developments and research in physics (Materials Physics, Earth Physics and Instrumentation Physics).
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2012)" : 5 Documents clear
ESTIMASI MAGNITUDO GEMPABUMI LOKAL DENGAN MEMANFAATKAN PERIODE DOMINAN GELOMBANG P DI PROVINSI MALUKU UTARA MUHAMMAD Budi BUDI HARTONO
Inovasi Fisika Indonesia Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.502 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v1n1.p%p

Abstract

Dalam upaya mengurangi dampak bencana yang disebabkan oleh gempabumi khususnya di wilayah Provinsi Maluku Utara, tindakan pencegahan perlu dilakukan. Hal inilah yang membuat perlu adanya penelitian yang bertujuan untuk mengestimasi magnitudo gempabumi lokal secara cepat dengan memanfaatkan periodedominan gelombang P. Dalampenelitian ini digunakan data gempa lokal yang diperoleh dari WebDC, dengan 62 kejadian gempabumi, setiap kejadian gempabumi dicatat oleh beberapa stasiun yang berbeda sehingga diperoleh nilai periode dominan dari setiap kejadian gempabumi ,kemudian periode dominan di ambil rata-rata dari setiap kejadian gempabumi. Hasil dari rata-rata periode dominan dicari logaritma kemudian dikorelasiakan dengan nilai magnitudo katalog dari tiap kejadian gempabumi dengan bantuan grafik regresi linier. Dari hasil penelitian ini didapatkan rumus empiris hubungan antara log Td dengan magnitudo gempabumi lokal di Provinsi Maluku Utaradengan metode  korelasi linier yaitu MTd = 4,443 + 9,434 log Td, dan diperoleh koefisien korelasi sebesar 70,7% .
ESTIMASI MODEL KECEPATAN LOKAL 1-D DI PULAU FLORES MENGGUNAKAN METODE INVERSI WAKTU KEDATANGAN GELOMBANG P DAN S Ika Tri Lestari
Inovasi Fisika Indonesia Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.177 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v1n1.p%p

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang estimasi model kecepatan lokal 1-D di Pulau Flores menggunakan metode inversi waktu kedatangan gelombang P dan S. Dengan tujuan untuk mengestimasi model kecepatan lokal 1-D di Pulau Flores dengan menggunakan metode Inversi Waktu Kedatangan Gelombang P dan S dan untuk mengestimasi kedalaman dan kecepatan pada masing-masing lapisan Conrad dan Moho. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari catalog WebDC http://www.WebDC.eu/arclink/query?sesskey=e18d507e), dengan batas wilayah -8.97o LS s/d -8.19o LS dan 119.34o BT s/d 123.9o BT dari tahun 2006 - 2012, dan data yang direkam ada 30 event dan 10 stasiun seismik yang terletak di Pulau Flores. Berdasarkan data yang telah kita peroleh dari penelitian, kemudian kita lakukan proses picking fase waktu kedatangan gelombang P dan S dengan menggunakan software SeisGram2K60 dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan software HypoGA_CG2010. Hasil yang diperoleh adalah kecepatan dan kedalaman gelombang P dan S yang terdapat pada lapisan Conrad dan Moho. Model kecepatan lokal gelombang P dan S mempunyai kedalaman yang sama pada lapisan conrad dan moho yang besarnya secara berturut-turut adalah 0,000 km - 20,250 km dan 20,250 km - 37,400 km. Sedangkan besar kecepatan kedua model berbeda. Model kecepatan gelombang P dan S, pada lapisan conrad berturut-turut sebesar (6,115 ± 0,248) km/s dan (3,557 ± 0,201) km/s, sedangkan pada lapisan moho sebesar (7,003 ± 0,232) km/s dan  (4,065 ± 0,172) km/s. Perbandingan kecepatan antara gelombang P dan S sebesar (1,721 ± 0,054) km/s dan rms yang didapatkan sebesar 0,001. Dari hasil tersebut terlihat bahwa tiap lapisan kecepatannya berbeda dan semakin kedalam kecepatannya semakin besar karena kerapatannya juga besar. Di samping itu, dengan nilai rms yang dihasilkan kecil maka model kecepatan yang didapatkan dari penelitian ini mempunyai taraf ketelitian yang lebih besar.
PENENTUAN MODEL KECEPATAN LOKAL 1-D GELOMBANG P DAN S SEBAGAI FUNGSI KEDALAMAN DI WILAYAH SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN METODE INVERSI ALGORITMA GENETIKA APRILLIA Dwi DWI ARDIANTI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.425 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v1n1.p%p

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Penentuan Model Kecepatan Lokal 1-D Gelombang P dan S sebagai fungsi kedalaman di wilayah Sumatera Barat dengan menggunakan Metode Algoritma Genetika. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui model kecepatan 1-D gelombang P dan S sebagai fungsi kedalaman pada masing-masing lapisan Conrad dan Moho. Dalam penelitian ini digunakan data dari katalog WebDC pada tanggal 1 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2010. Dengan batas wilayah 1,20 oLS – 3,50oLS dan 98,10oBT – 102,10oBT, dan banyaknya data yang terekam 30 event yang direkam oleh 12 stasiun seismik yang berada di Sumatera Barat dengan jarak antara tempat kejadian gempa dengan stasiun tidak melebihi 800 km. Adapun metode penelitiannya adalah sebagai berikut. Data yang diperoleh dari katalog webDC dalam bentuk miniseed dirubah ke dalam bentuk SAC menggunakan software Win32openSSL1.0.1. dan mseed2sac-1.7. Kemudian data berbentuk SAC ini di picking menggunakan Seisgram2K V6.0.0x02(BETA) dan diperoleh hasil waktu tiba gelombang P dan S serta stasiun yang merekam gempa. Setelah itu data-data ini dimasukkan dalam program Hypo71 sehingga diperoleh hasil kecepatan dan kedalaman gelombang P dan S pada masing-masing batas Conrad dan Moho. Model kecepatan gelombang P dan S pada batas Conrad yaitu pada kedalaman 19,650 km secara berturut-turut, gelombang P mempunyai kecepatan mulai dari (6,120 ± 0,285) km/s sampai (6,937 ± 0,299) km/s, sedangkan gelombang S mempunyai kecepatan mulai dari (3,535 ± 0,182) km/s sampai (4,007 ± 0,186) km/s. Dan pada batas Moho yaitu pada kedalaman 45,030 km, gelombang P mempunyai kecepatan mulai (6,937 ± 0,299) km/s sampai (8,200 ± 0,178) km/s, sedangkan gelombang S mempunyai kecepatan mulai dari (4,007 ± 0,186) km/s sampai (4,737 ± 0,135) km/s. Perbandingan kecepatan antara Gelombang P dan S sebesar (1,735±0,045) km/s dan nilai rms (root mean squared) terkecil yang didapatkan sebesar 0,001. Dari hasil ini dapat diambil kesimpulan bahwa kecepatan pada setiap lapisan berbeda, semakin kedalam kecepatannya semakin besar karena kerapatannya juga besar. Selain itu dengan nilai rms yang dihasilkan kecil maka model kecepatan yang didapatkan dari penelitian ini mempunyai taraf ketelitian yang cukup besar.
ESTIMASI MODEL KECEPATAN LOKAL GELOMBANG P DAN S 1-D DI WILAYAH PAPUA BARAT MENGGUNAKAN METODE INVERSI ALGORITMA GENETIKA DEVI PURWATININGSIH
Inovasi Fisika Indonesia Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.943 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v1n1.p%p

Abstract

Telah di lakukan penelitian yang berjudul “Estimasi Model Kecepatan Lokal Gelombang P dan S 1-D di Wilayah Papua Barat Menggunakan Metode Inversi Algoritma Genetika” yang bertujuan untuk mengestimasi model kecepatan lokal gelombang P dan S di wilayah Papua Barat dan mengestimasi kecepatan dan kedalaman pada masing-masing lapisan Conrad dan Moho di wilayah Papua Barat sehingga dapat digunakan sebagai mitigasi bencana gempa bumi. Pada metode penelitian ini data di ambil dari catalog WebDC mulai tangal 1 Januari 2008 sampai tanggal 31 Desember 2011 dengan batas wilayah -2.350LS-0.030LS dan 129.70BT-134.30BT serta data yang terekam ada 30 event. Data tersebut direkam oleh 10 statiun seismik yaitu FAKI, BAKI, SWI, KMPI, RKPI, MWPI, AAI, BNDI, MSAI, dan SRPI. Selanjutnya data di picking terlebih dahulu menggunakan software Seisgram2K60_20111209 untuk mencari waktu tiba gelombang P dan waktu tiba gelombang S kemudian di analisis menggunakan software HypoGA dengan memasukkan nama statiun, waktu tiba gelombang P, waktu tiba gelombang S, latitude dan longitude. Dari data diperoleh hasil pada lapisan Conrad mempunyai kecepatan gelombang P sebesar (6,145±0,272) km/s dan kecepatan gelombang S sebesar (3,545±0,192) km/s pada kedalaman 0,000km sampai kedalaman 17,400km, sedangkan pada lapisan Moho mempunyai kecepatan gelomabang P sebesar (7,024±0,295) km/s dan kecepatan gelombang S sebesar (4,053±0,243) km/s pada kedalaman 17,400km sampai kedalaman 38,100km. Perbandingan kecepatan antara gelombang primer dan gelombang sekunder sebesar (1,735±0,050) km/s. Model kecepatan gelombang yang dihasilkan mempunyai nilai rms yang kecil yaitu sebesar 0,001 maka model kecepatan yang didapatkan dari penelitian ini mempunyai taraf ketelitian yang cukup besar. Dari data yang dihasilkan terlihat bahwa tiap lapisan semakin kedalam kecepatan semakin besar karena kerapatan juga besar.
KORELASI MAGNITUDO GEMPA BUMI LOKAL DENGAN PERIODE DOMINAN GELOMBANG P UNTUK PERINGATAN DINI TSUNAMI DEWI HERAWATI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.55 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v1n1.p%p

Abstract

Provinsi Sumatra Barat merupakan daerah yang tergolong berpotensi tinggi terhadap bencana gempabumi disebabkan letaknya di pantai barat Sumatra yang secara tektonik berada berdekatan dengan zona subduksi (subduction zone) dan terdapat sesar Semangko. Telah diketahui gempabumi merupakan fenomena alam yang dapat terjadi sewaktu waktu dan menimbulkan banyak kerugian.Dalam upaya mengurangi dampak bencana yang disebabkan oleh gempa bumi maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan menentukan rumus empiris korelasi antara magnitudo gempabumi lokal dengan periode dominan gelombang P di wilayah Sumatra Barat. Dalam penelitian ini digunakan 63 data kejadian gempabumi lokal di Sumatra Barat yang diperoleh dari webDC,setiap kejadian gempa dicatat oleh beberapa stasiun yang berbeda sehingga kita mendapatkan beberapa Td dari setiap kejadian gempabumi,kemudian Td tersebut diambil rata-rata dari setiap kejadian gempabumi. Hasil dari rata-rata periode dominan dicari logaritmanya kemudian dibandingkan dengan nilai magnitudo dari setiap kejadian gempabumi melalui grafik. Dari hasil penelitian ini didapatkan rumus empiris korelasi antara logaritma periode dominan dengan magnitudo gempabumi lokal di Provinsi Sumatra Barat yaitu Magnitudo = 4,009 + 14,903 Log Td dengan didapatkan koefisien korelasi sebesar 73,1 %. Hasil ini menunjukan bahwa data yang digunakan layak untuk penelitian dan untuk penerapan rumus estimasi magnitudo ini hanya berlaku untuk wilayah Sumatra Barat.

Page 1 of 1 | Total Record : 5